Arsip:

Rilis

Kuliah Umum Bio Psikologi: Talkshow Meretas Batas Panca Indera

Fakultas Psikologi UGM telah memulai untuk menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada mahasiswa angkatan 2011 dimana seperti yang pernah disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Subandi, MA, Ph.D bahwa penerapan kurikulum yang di Fakultas Psikologi disebut juga dengan Kurikulum Kompetensi Psikologi (KKP) ini berarti menuntut mahasiswa untuk lebih aktif untuk mengaplikasikan dan melihat praktek di lingkungan atas teori-teori yang telah dipelajari di kelas. Diketahui juga bahwa penerapan KBK di Fakultas Psikologi UGM ini merupakan pioneer yang kemudian diikuti oleh beberapa Fakultas Psikologi di universitas lain di Indonesia.

Salah satu mata kuliah dalam kurikulum terbaru ini adalah biopsikologi yang berbobot 4 sks ditempuh dalam 1 semester. Untuk lebih membantu mahasiswa dalam mendalami mata kuliah ini, beberapa waktu yang lalu telah diselenggarakan talkshow Biopsikologi di Ruang G-100 Fakultas Psikologi UGM. Acara ini dibuka dengan sambutan Ketua Panitia, Adityo Reyhan dan sambutan Wakil Dekan Bidang akademik, Subandi, MA. Ph.D. Dengan mengangkat tema Meretas Batas Panca Indera. Dalam penyelenggaraan acara ini, pihak panitia mengundang Drs. Setyo Adi Purwanto, MS, Achmad Sholeh, M.Si, Broto Wijayanto, SS, Mukhanif Yasin Yusuf dan Arif Wicaksono sebagai pembicara. Moderator dari talkshow ini adalah pengajar sekaligus koordinator mata kuliah Biopsikologi, Dra. Sri Kusrohmaniah, M.Si.

Ada satu hal yang istimewa dari talkshow ini, yakni dua narasumber yang hadir merupakan ahli di bidang tersebut sekaligus penyandang tuna netra dan dua narasumber yang lain merupakan mahasiswa penyandang tuna rungu. Dari sesi perkenalan para narasumber, diketahui bahwa mereka merupakan aktivis di bidang yang berbeda-beda. Bapak Setyo Adi Purwanto merupakah ahli dalam bidang pendidikan sementara Bapak Ahmad Sholeh saat ini menjabat sebagai Ketua PPCI (Persatuan Penyandang Cacat Indonesia). Mukhanif Yasin Yusuf sebagai mahasiswa tingkat 1 saat ini tengah menjalani perkuliahan di FIB dan Arif Wicaksono berperan sebagai pilot dari DAC (Deaf Art Community) dibawah pendampingan Bapak Broto Wijayanto.

Salah satu tujuan dari diselenggarakannya talkshow ini tentu saja mempunyai tujuan untuk menyampaikan pesan seperti yang tersirat pada tema yaitu bahwa memiliki keterbatasan fungsi panca indera bukan berarti membatasi seseorang untuk berkarya dan berbagi manfaat dengan orang lain di sekitar. Penyandang keterbatasan panca indera sejatinya sama dengan orang lain sehingga tidak perlu ada sekat yang membatasi mereka. Dalam acara ini, Arif yang juga tergabung dalam DAC memiliki kesempatan untuk menampilkan art performance berupa puisi yang juga sekaligus membawa pesan yang mewakili para penyandang tuna rungu di manapun mereka berada.

Apa salah kami lahir di dunia ini
Kami juga lahir dari buah cinta
Sama seperti anak-anak Adam dan Hawa
Sempurna, adalah kata-kata yang menyakitkan bagi kami
Seperti tombak yang ditusukkan ke ulu hati kami

Apa salah kami lahir di dunia ini
Kami juga lahir dari buah cinta
Sama seperti anak-anak Adam dan Hawa
sempurna hanya untuk orang normal dan tidak sempurna untuk tuli

Apa salah kami lahir di dunia ini
wajah-wajah sinis yang melihat kami
itu juga sama menyakitkan
tapi kami masih tetap yakin
bahwa kami masih memiliki kemampuan

SEMINAR GOING INTERNATIONAL: THOUSAND PATHS TO THE WORLD

Bermaksud memunculkan motivasi intrinsik maupun ekstrinsik pada setiap mahasiswa Fakultas Psikologi UGM untuk berani menjejakkan kakinya di belahan bumi lain, Jum’at lalu (2/6) telah diselenggarakan sebuah seminar beasiswa di ruang A203 dengan menghadirkan 4 pembicara dari mahasiswa Fakultas Psikologi UGM yang pernah bertandang ke luar negeri. Seminar ini diselenggarakan atas inisiatif Dekan Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. Faturochman, MA. dan dikoordinatori oleh Yopina Galih Pertiwi, MA sebagai staff pengajar fakultas yang berwenang atas hubungan bilateral antara Fakultas Psikologi UGM dengan universitas dari luar negeri.

Empat pembicara yang memaparkan pengalamannya dalam seminar ini antara lain Fauziah Nur Wahdhani (S1/2008), Banyu Wicaksono (S1/2009), Zafira Rahmania Nur Shabrina (S1/2010) dan Intan Puspitasari (S1/2008). Secara berurutan program yang diikuti oleh pembicara adalah Linnaeus Palme (Swedia), International Student Festival in Trondheim (Norwegia), United States-Indonesia Partnership Program (Amerika) dan ERASMUS Euroasia (Portugal).

Dalam seminar ini, selain memaparkan pengalaman masing-masing pembicara juga memberikan berbagai tips untuk belajar ke luar negeri mulai dari aplikasi beasiswa, mencari sponsor, hingga mengurus visa dan keberangkatan ke negara tujuan. Peserta seminar yang terdiri dari berbagai angkatan mahasiswa S1 Fakultas Psikologi UGM juga tampak antusias dalam mengikuti acara tersebut.

Banyu, yang saat ini menjadi ketua angkatan 2009, memaparkan bahwa adalah hal biasa ketika menemui banyak jalan berkelok untuk dapat menjejakkan kaki di luar negeri. Artinya sebuah pengalaman yang luar biasa musti didahului dengan perjuangan yang luarbiasa pula. Hal senada juga disampaikan oleh Uzi, panggilan akrab dari Fauziah. Menurut ceritanya Uzi telah mengalami 10 kali penolakan selama mengirimkan aplikasi beasiswa hingga akhirnya mendapatkan kesempatan belajar ke Hogskolan i Boras, Swedia. Lain hal nya dengan Intan, pengalamannya di Portugal memberikan pemahaman pada dirinya bahwa belajar ke luar negeri tidak hanya melulu mengenai kehidupan akademik namun lebih pada bagaimana seseorang bisa bertahan hidup dengan kondisi yang sama sekali berbeda dengan lingkungan asal. Sedangkan Fira dengan mantap mengatakan bahwa lewat pengalamannya kali itu ia memahami bahwa tidak semua orang Amerika seperti yang dikatakan orang pada umumnya, bahwa ia menemukan sahabat, keluarga, dan kebersamaan yang menyenangkan selama di Amerika.

Fakultas Psikologi UGM Luluskan 60 Sarjana

Fakultas Psikologi UGM Luluskan 60 Sarjana pada periode wisuda 22 Mei 2012. Jumlah lulusan laki-laki 9 orang dan lulusan wanita sebanyak 51 orang. Hingga saat ini alumni sarjana Fakultas Psikologi UGM berjumlah 4039.

Waktu studi tersingkat diraih Tri Astuti yang menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 5 bulan. Lulusan termuda diraih Endah Ihsaniah, ia mendapat gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) pada umur 20 tahun 8 bulan 23 hari.

Pada wisuda periode kali ini, jumlah lulusan yang berpredikat cumlaude sebanyak 25 orang. Mereka adalah Titisa Ballerina (3,80), Taufik Achmad Dwi Putro (3,80), Astri Hani Shabrina (3,79), Siti Muthia Dinni (3,79), Margaretha Stephanie (3,79), Arfilla Ahad Dori (3,75), Alice Whita Savira (3,73), Miranda Yasella (3,68), Annisa Poedji Pratiwi (3,67), Jihan Aulia Pramudya Rani (3,65), Vivi Dyah Ramanda (3,64), Zadok (3,64), Pramudika Rufraida Hapsari (3,64), Maria Ratih, Maharani (3,63), Anisa Luhabsari (3,63), Yosefina Yustiani (3,59), Nisa Ulil Amrina (3,58), Khusni Mustaqim (3,57), Monica Christania Yanuardani (3,57), Dian Anggraini (3,54), Fergi Beatrice Nababan (3,54), Rizky Febri Arum Pristanti (3,52), Rizkia Nurinayanti (3,52), Alifah Sri Sabekti (3,52), dan Galih Mardi Ismiansyah (3,51). Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata lulusan adalah 3,44.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. Faturochman, MA berpesan agar wisudawan tetap ingat dengan almamater yang telah mendidiknya menjadi seorang sarjana. Beliau juga menekankan budi pekerti luhur yang harus senantisa menjadi jiwa seorang lulusan sarjana psikologi UGM dalam setiap pengamalan ilmu yang dipunya.

Model Kesejahteraan Subjektif Remaja Penyintas Bencana Tsunami Aceh 2004

Dr. Nefi Darmayanti pada tanggal 16 Mei 2011 lalu bertempat di Gedung G-100 Fakultas Psikologi UGM memaparkan riset yang berjudul “Model Kesejahteraan Subjektif Remaja Penyintas Bencana Tsunami Aceh 2004”. Penelitian ini berusaha untuk menguji model kesejahteraan subjektif remaja penyintas bencana tsunami secara empiris berdasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif remaja. Penyampaian hasil penelitian ini juga sekaligus menjadi usaha mempertahankan disertasi guna memperoleh gelar doktor psikologi.

Riset yang dipromotori oleh Prof. Dr. H. M. Noor Rohman Hadjam, S. U. dan Dr. Hj. Tina Afiatin, M. Si. ini menunjukkan hasil bahwa model teoritis kesejahteraan subjektif remaja penyintas bencana tidak fit dengan data empirisnya. Riset ini juga menemukan tidak adanya perbedaan kesejahteraan subjektif ditinjau dari jenis kelamin dan usia remaja penyintas.

Ujian yang berlangsung sekitar satu jam dengan didampingi para promotor dan segenap civitas akademika Fakultas Psikologi UGM serta kalangan terkait ini membawa Dr. Nefi Darmayanti menjadi doktor ke 1646 dari UGM dalam bidang Psikologi dengan IPK 4 dan predikat ‘Sangat Memuaskan’.

Work-Family Balance

Universitas Gadjah  Mada  sebagai  salah satu universitas  terbesar  di  Indonesia  yang memiliki  komitmen  terhadap  kesejahteraan  bangsa  Indonesia  merasa perlu untuk memberikan edukasi terkait work-family balance ini. Melalui Fakultas Psikologi, dengan Center for Public Mental Health (CPMH), sebagai  organisatornya,  UGM mengadakan seminar bertajuk  Work Family Balance (12/5) . Rahmat Hidayat, Ph.D  selaku ketua CPMH membuka seminar yang bertempat di ruang auditorium Fakultas Psikologi UGM. Adalah Dra. Emi Zulaifah M.Sc.  (Kandidat doktor bidang Work-Family issues di Universität Leipzig, Jerman) sebagai pembicara  Work-Family Balance dalam perspektif akademik. Sedangkan Nunung Lelly Puspitasari   (Resources Development Director Danone Aqua) berbicara mengenai Penerapan Work-Family Balance dalam perusahaan. Peserta seminar yakni para eksekutif perusahaan swasta dan BUMN, pejabat instansi pemerintahan, mahasiswa, dan masyarakat umum.

Dalam seminar setengah hari ini, para pembicara memaparkan konsep dan pentingnya Work-Family Balance dikaitkan dengan kondisi masyarakat Indonesia, serta penggambaran aplikasi Work Family Balance dalam bentuk program perusahaan. Dengan seminar ini diharapkan masyarakat umum sadar pentingnya menjaga keseimbangan antara karir dan keluarga serta memahamkan peserta secara umum bagaimana cara untuk menerapkannya dalam kehidupan kerja dan keluarganya, dan bagi perusahaan serta pemerintah  agar mengaplikasikannya dalam bentuk program dan kebijakan. (sumber: http://cpmh.psikologi.ugm.ac.id/)

Relawan Psikologi Gadjah Mada in Action

Berdasarkan sejarah, Gunung Merapi mulai tampil sebagai gunung api sejak tahun 1006, ketika itu tercatat sebagai letusannya yang pertama (Data Dasar Guungapi Indonesia, 1979. Secara rata-rata Merapi meletus dalam siklus 2 – 5 tahun hingga 5 – 7 tahun. Kita semua tentu berharap bahwa letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu tidak akan terulang, namun kita juga sadar bahwa kita hidup di daerah cincin api yang masih aktif hingga sekarang.

Apakah kita siap untuk menjadi masyarakat tanggap bencana? Kita bisa saja mendefinisikan bencana sebagai bahaya alam atau buatan manusia (atau teknologi) yang mengakibatkan kerusakan, kematian, atau perubahan lingkungan. Namun gagasan utama bencana ada pada suatu kondisi yang di luar batas kemampuan seseorang. Fenomena ini dapat berupa peristiwa alam seperti gempa bumi , banjir , kecelakaan , kebakaran , atau ledakan yang menyebabkan kerusakan dalam kehidupan dan mengganggu bagi pribadi, sosial dan budaya seseorang. Terganggunya kehidupan seseorang yang disebabkan oleh bencana ini membuat para korban bencana membutuhkan bantuan dari orang lain, yang biasa disebut dengan relawan.

Namun tentunya para relawan pun perlu dipersiapkan secara matang demi terwujudnya masyarakat yang tanggap bencana pula. Oleh karena itu disusunlah sebuah rangkaian kegiatan yang digawangi Relawan Psikologi Gadjah Mada pada penghujung bulan April 2012 lalu. Kegiatan akan diadakan dalam dua bentuk, yaitu indoor dan outdoor. Kegiatan indoor meliputi: Talk show dan Pemahaman kebencanaan, Pengantar Analisis Sosial – Recovery Psychology, P3K dan Komunikasi radio. Sedangkan kegiatan outdoor meliputi: Tenda komando, Analisis Sosial – Recovery Psychology, dan Outbond.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengetahuan, keahlian, dan kemunculan sikap yang tepat dalam pelaksanaan tugas sebagai relawan. Materi dari kegiatan ini meliputi pemberian materi tentang pemahaman kebencanaan dan rekonstruksi bencana, peningkatan soft skill para relawan dalam hal survival & P3K, penyediaan sarana aktualisasi diri para mahasiswa yang aktif dalam organisasi relawan dan peningkatan stabilitas organisasi kerelawanan.

Kunjungan dari Kampus Kebanggaan Rakyat Kalimantan Selatan

Bangsa Indonesia memiliki sejarah panjang yang salah satunya diawali di penghujung dasawarsa 50-an. Bukan hanya sekedar tahun kemerdekaan, tetapi masa-masa itu juga diisi dengan usaha-usaha membangun sendi-sendi kenegaraan yang fundamental bagi NKRI, salah satunya bidang pendidikan. Jika kita lihat pada awal tahun 1946, tentu kita tidak bisa melepaskan memori tentang pertemuan para punggawa pendidikan nasional yang pada akhirnya menghasilkan deklarasi Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang menjadi cikal bakal pengembangan Universitas Gadjah Mada. Ini merupakan salah satu tonggak penting pendidikan nasional, namun perjuangan tidak hanya dilakukan di sana. Pada hampir satu dasawarsa selanjutnya, atau tepatnya awal tahun 1957 di belahan nusantara yang lain juga terjadi proses inisiasi penguatan sendi pendidikan di wilayah Kalimantan bagian selatan: deklarasi pembentukan Universitas Lambung Mangkurat. Pada hari Jumat tanggal 20 April 2012 kemarin, Ruang A-203 Fakultas Psikologi UGM menjadi saksi pertemuan dua universitas perjuangan dalam tajuk Kunjungan Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Lambung Mangkurat.

Rombongan tamu dari Universitas Lambung Mangkurat tersebut mengunjungi Fakultas Psikologi UGM secara khusus untuk berkenalan dengan Program Magister Psikologi dan Magister Psikologi Profesi. Tamu yang terdiri dri para mahasiswa muda belia dan didampingi dua orang staf pengajarnya ini sangat antusias mendengarkan paparan dari kedua program studi ini. Hal yang menarik pada acara penerimaan tamu kali ini adalah diadakannya acara workshop Konseling Kelompok. Secara khusus beberapa pakar bidang konseling kelompok Fakultas Psikologi UGM berkenan berbagi pengalaman dan ilmu mengenai konseling kelompok ini. Salah satunya, tentu dengan hadirnya Dr. Tina Afiatin yang sekaligus juga membuka acara workshop konseling dengan permainan sehingga semua tamu peserta sangat antusias mengikuti acara. Kemudian acara ini dilanjutkan dengan sesi dari Dr. Neila Ramdhani yang menyajikan penjelasan singkat mengenai konseling kelompok. Acara disempurnakan dengan demo konseling yang langsung dilakukan oleh doktor yang disertasinya mengenai konseling kelompok ini. Di penghujung acara, salah satu kejutan datang dari Dr. Tina yang menghadiahkan buku karangan beliau kepada salah seorang peserta yang paling aktif dan dinilai berkontribusi optimal dalam mengikuti kegiatan tersebut. Semoga persahabatan dua kampus perjuangan rakyat ini tetap terjalin erat dengan kunjungan ini.

Buah Tangan Ilmu Pengetahuan dari Negeri Kangguru

Setiap institusi pendidikan tentu berusaha untuk terus mengembangkan potensinya untuk mewujudkan pelayanan pendidikan bagi masyarakat luas. Begitu pula Fakultas Psikologi UGM yang mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk medidik tunas bangsa melalui program-program pendidiikannya. Dalam mengembangkan sistem pendidikan di fakultas kita tercinta ini,tentu kita tidak bisa menghindari 3 proses yang wajib dijalani, yakni pengembangan kompetensi profesional pribadi-pribadi yang ada di dalamnya, penguatan basis ilmu pengetahuan dan basis institusi internal, dan pengembangan kerjasama dan kontribusi dengan institusi lain yang sinergis hingga ke lingkup internasional. Oleh karenanya, salah satu yang memang sejak awal disadari oleh Fakultas Psikologi UGM adalah urgensi pembangunan jaringan dari berbagai pihak guna memperkokoh posisi bidang ilmu psikologi. Kali ini, jalinan kerjasama mendapat sambutan dari salah satu pakar psikologi kenamaan dari La Trobe University Australia, Dr Emiko S. Kashima.

Jalinan kerjasama dengan seorang doktor yang pada tahun 2008 lalu menjadi kontributor dari Handbook of Motivation and Cognition Across Cultures ini terwujud dalam beberapa buah buku yang saat ini telah menjadi koleksi perpustakaan Fakultas Psikologi UGM. Perpustakaan telah menerima buku-buku dari Dr Emiko Kashima yang terdiri dari:

1. Abnormal Psychology 7th ed. / Oltmanns & Emery (2012)

2. Psychology from inquiry to understanding / Lilienfeld, Lynn, Namy, & Woolf (2009)

3.Introduction to social psychology 5th ed. / Vaughan & Hogg (2008)

4. Abnormal Psychology. Leading researcher perspectives 2nd ed. / Rieger, E. Ed. (2011)

5. Psychology and life 2nd ed. / Gerrig, Zimbardo, et al. (2012)

6. Psychology and the challenges of life. Adjustment and growth. 11th ed / Nevid & Rathus (2010)

7.Social psychology & human nature / Baumeister & Bushman (2008).

Semoga dengan terwujudnya hubungan baik antara Fakultas Psikologi UGM dengan Dr. Emiko S. Kashima yang juga editor dari Journal of Cross-Cultural Psychology, Asian Journal of Social Psychology, European Journal of Social Psychology, dan Social and Personality Psychololgy Compass ini semakin mempererat jaringan yang dimiliki oleh Fakultas Psikologi UGM sehingga dalam jangka waktu ke depan fakultas kita ini akan semakin berkembang dan menjadikan dirinya sebagai salah satu center of science and knowledge di bidang psikologi.

Fakultas Psikologi UGM kembali luluskan 15 Psikolog dan 30 Ilmuwan

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada kembali menggelar acara pelepasan wisudawan pascasarjana (25 April 2012). Bertempat di ruang auditorium Fakultas Psikologi UGM terdapat 45 wisudawan, mereka terdiri dari 30 lulusan Program Studi Magister Psikologi dan 15 lulusan Program Studi  Magister Psikologi Profesi. Sehingga sampai saat ini Fakultas Psikologi UGM telah meluluskan sebanyak 1670 lulusan pascasarjana.

Pada Program Studi Magister Profesi Psikologi, lulusan yang meraih IPK tertinggi 3,92 adalah Luh Ayu Tirtayani dan Ajeng Kurnia Permatasari. Gelar cumlaude diraih oleh Dian Ekawati, Nurul Kusuma Hidayati, Ria Aprilia Ariestanie, dan Yeny Duriana Wijaya. Rata-rata IPK lulusan adalah 3,72 dan rata-rata masa studi 2 tahun 9 bulan. Masa studi terpendek 2 tahun 4 bulan ditempuh oleh Wara Rahmawati.

Achmad Mujab Masykur tampil sebagai peraih IPK tertinggi 4.00 sekaligus cumlaude untuk Program Studi Magister Psikologi. Gelar cumlaude juga diraih oleh Danita Irianti Malute, Niken Hartati, Henie Kurniawati, Demy Raharja, Evi Ni’matuzzakiyah. Rata-rata IPK lulusan adalah 3,51 dan rata-rata masa studi 2 tahun 4 bulan. Masa studi terpendek 1 tahun 5 bulan ditempuh oleh Ridhatul Zuhra.

Kuliah Tokoh LMPsi: Metode Komunikasi Publik

Pada saat ini komunikasi merupakan hal yang penting yang pasti ditemui dalam berbagai situasi, baik komunikasi verbal maupun nor-verbal. Terutama saat kegiatan belajar mengajar di perkuliahan banyak yang memakai metode presentasi, saat itulah kebutuhan untuk bisa berkomunikasi dengan baik, dapat menarik perhatian audience, menggunakan metode yang menyenangkan, dan dapat menjelaskan dengan baik serta mudah dipahami. Selain itu mempunyai kemampuan yang baik dalam berbicara didepan umum.

Dengan adanya kuliah tokoh diharapkan mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Mahasiswa Psikologi, khususnya angkatan 2011, dapat memperoleh manfaat yang diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk dapat mengatasi masalah dalam komunikasi, khususnya public speaking. Selain itu diharapkan mahasiswa akan memperoleh manfaat yang dapat mendorong mereka mencapai kesuksesan dalam segi akademik maupun non akademik. Sehingga tidak hanya akan ada mahasiswa aktif namun akan ada juga mahasiswa yang kontributif sebagai agen perubahan yang memegang harapan masyarakat untuk merubah negeri Indonesia ini.

Oleh karenanya, pada hari Minggu tanggal 15 april 2012 pada pukul 08.00 – 12.00 WIB diadakan sebuah sesi sharing & motivasi mengenai public speaking ini di Ruang Eks-PHK A3, Fakultas Psikologi UGM. Acara tersebut dibagi menjadi 2 sesi yakni sesi pertama berupa sharing yang dipandu oleh Isnan Hidayat, mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2009 dan sesi kedua berupa role play yang dilakukan oleh peserta guna mendapatkan pengalaman langsung dalam berbicara di depan banyak orang. Pembicara sesi pertama lebih menekankan pada metode-metode komunikasi publik yang biasa gunakan dan kisah-kisah inspiratif seputar public speaking. Sedangkan pada sesi kedua para peserta diminta untuk mempromosikan produk yang disiapkan panitia dengan maksud mengeksplorasi pengalaman berbicara di depan umum, menarik perhatian lawan bicara, dan mencoba mempengaruhi orang lain melalui komunikasi verbal. Dalam jangka panjangnya acara-acara seperti ini akan terus dilakukan oleh Lembaga Mahasiswa Psikologi UGM guna meningkatkan soft skill yang dimiliki anggotanya.