Arsip:

Rilis

The Rebound-Effect of Priming; Sebuah Pendekatan Psikologi Lingkungan

Sejak beberapa dekade lalu, permasalahan lingkungan telah menjadi perhatian dunia. Sejumlah gerakan dan partai politik berjuang melawan berbagai permasalahan lingkungan seperti penebangan hutan secara liar, pemanasan global, serta emisi CO2. Bagaimanapun, karena manusia sangat memerlukan lingkungan alamnya, kemudian muncul suatu pertanyaan: mengapa individu seringkali berperilaku dengan cara yang merusak lingkungannya?

Pertanyaan ini akan diuraikan melalui penelitian kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada dan The University of Groningen, Belanda. Para peneliti yaitu Pieter Meinema (mahasiswa Master Psikologi Sosial dan Lingkungan, the University of Groningen) beserta Monica Yanuardani dan Dea Kristina (Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada) dibimbing oleh dr. Neila Ramdhani.

Penelitian ini akan memfokuskan perhatian pada nilai (value), aktivasi nilai dalam hubungannya dengan sikap dan pilihan individu pada layanan ramah lingkungan tertentu, yaitu energi terbarukan yang diproduksi secara lokal. Karena nilai merupakan suatu hal yang berkaitan erat dengan budaya, para peneliti mengharapkan adanya suatu perbedaan signifikan antara nilai yang dimiliki oleh orang Belanda dan Indonesia.

Bagaimanapun, minat utama penelitian ini adalah mengenai cara dimana nilai-nilai dapat diaktifkan. Melalui suatu prime, kami mengaktifkan nilai-nilai sehingga membuat hal tersebut lebih berpengaruh pada sikap dan pilihan individu terhadap energi lokal.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah nilai-nilai individu ditentukan melalui caranya dalam memahami energi ramah lingkungan, setelah adanya prime. Misalnya saja, individu dengan nilai-nilai lingkungan yang kuat akan merasakan pengaruh yang positif melalui adanya prime, sedangkan individu dengan nilai-nilai egoistik kuat akan merasakan pengaruh yang cenderung negatif melalui adanya prime.

Jadi, pada penelitian lintas budaya ini peneliti berusaha menemukan efek pantul dari priming, berdasarkan pada kekuatan nilai-nilai individu. Suatu prime mungkin tidak selalu mempengaruhi individu pada suatu tujuan yang diinginkan, bahkan mungkin menyebabkannya berpikir dan memahami dengan cara yang berlawana. Hal tersebut mungkin mengkutubkan individu berdasarkan nilai-nilai yang dianut.

Model Psikologis Kualitas Perkawinan Pasangan Suami Istri

Kamis(10/10/2012), Hepi Wahyuningsih resmi menjadi doktor Universitas Gadjah Mada ke-1750. Hepi berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "Model Psikologis Kualitas Perkawinan Pasangan Suami Istri" pada Program Doktor Psikologi Fakultas Psikologi UGM.

Perkawinan merupakan suatu aktifitas, sehingga mengejar tujuan perkawinan adalah inti dari kualitas perkawinan. Pada model psikologis kualitas perkawinan, ada 3 hal yang berpengaruh yaitu religiusitas, komitmen, dan pengorbanan. Religiusitas diambil sebagai master of virtue.

Dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia ini mengambil pasangan suami istri yang belum pernah bercerai sebagai subjek penelitiannya, keduanya beragama Islam dan mempunyai anak. Secara rinci 156 pasangan yang diteliti, mereka bersuku jawa, memiliki 2 anak, berpendidikan SMTA, rata-rata usia perkawinan 14,46 tahun, rata-rata usia kelompok suami 40,24 tahun, sedangkan rata-rata usia kelompok istri 37,07 tahun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan pasangan dengan tingkat religiusitas yang sama akan memberikan pandangan yang sama pula mengenai perkawinan sehingga tercapai kualitas perkawinan yang tinggi. "Religiusitas seorang istri memiliki peranan penting karena berpengaruh terhadap kualitas perkawinannya dan kulitas perkawinan suaminya, ujar Hepi ketika ujian terbuka di ruang auditorium Fakultas Psikologi UGM.

Ibu dari Akhyar, Sofwan, dan Hilman mengungkapkan bahwa dengan teori eudaimonik menunjukkan bahwa agama (dalam hal ini Islam)  memiliki fungsi pokok bagi perkawinan, yaitu memberikan pengajaran dan pedoman bagi pemeluknya agar mencapai kualitas perkawinan yang tinggi sehingga terhindar dari perceraian.

Hasil lain menunjukkan pengaruh komitmen perkawinan suami terhadap kualitas perkawinan suami yang dimediasi secara total oleh pengorbanan suami menunjukkan peran penting.  Sedangkan pengaruh pengorbanan seorang istri bersifat U terbalik dengan kualitas perkawinan istri.

Dewan penguji pada ujian terbuka Hepi sebagai berikut: Prof. Dr. Sartini Nuryoto sebagai Promotor; Ko-Promotor yakni Dr. Tina Afiatin dan Dr. Avin Fadilla Helmi; Tim Penguji terdiri dari Supra Wimbarti,Ph.D., Dr. Subandi, Prof. Dr. Asmadi Alsa, Prof. Dr. Siti Partini S., Prof. Dr. Amitya Kumara, Dr. Rahmat Hidayat.
 

Atmosfer Baru, Dekan Baru

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada diwarnai dengan atmosfer baru. Perubahan dan perbaikan akan senantiasa bergulir menyempurnakan langkah. Sebuah awal perubahan itu telah dimulai pada 8 oktober 2012 dengan dilangsungkannya serah terima jabatan dekan. Jabatan diserahkan kepada dekan terpilih, Supra Wimbarti, M.Sc., Ph.D dari periode sebelumnya (2008-2012) yaitu Prof. Dr. Faturochman, M.A.

Serah terima jabatan yang dihadiri oleh berbagai elemen civitas akademika Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada dan beberapa tamu undangan ini berlangsung dengan suka cita. Acara diawali dengan ramah tamah, pembacaan SK Rektor UGM, penandatanganan berita acara serah-terima jabatan dekan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Penandatanganan ini dilaksanakan oleh dekan baru yang terpilih bersama dengan dekan periode 2008-2012. Selanjutnya sambutan -sambutan dan ditutup dengan doa.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Faturochman, M.A. menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh sivitas akademika Psikologi seperti tenaga pendidik, tenaga kependidikan, serta potmapsi, dan kapsigama. Sebab dirasa telah mampu dan mau bekerja bersama dalam pembangunan Fakultas Psikologi dalam periode jabatannya. Tak terlewat pula, beliau menyampaikan harapan kedepan untuk Fakultas Psikologi UGM. “Perlengkapan kita mendapat apresiasi di tingkat Univertas. Terima kasih untuk rekan-rekan dosen atas kegiatan penelitian dan presentasinya, ruang dosen yang sekarang sudah ada AC dan vertical blind semoga menjadi tempat yang nyaman dalam melayani mahasiswa”, tutur dekan periode 2008-2012 ini.

Drs. Haryanto Fadholan Rosyid, M.A., selaku ketua Korpagama Fakultas Psikologi (Korps Pegawai UGM), mewakili dosen-dosen menyampaikan kesan-kesan terhadap dekan periode 2008-2012. “Bapak Fatur adalah seorang yang tegas, berani, dan selalu memperhatikan yang muda dan tua”, jelasnya. Selain itu juga menyampaikan kegembiraanya atas terpilihnya dekan putri di UGM setelah sekian lama.

Acara Serah Terima Jabatan ini pun tak lupa turut serta mengundang perwakilan beberapa mahasiswa, untuk juga merasakan pergantian kepemimpinan yang tengah berlangsung. Dari pihak mahasiswa, diwakili oleh Banyu Wicaksono. Sambutan yang dituturkan berisi tentang harapan-harapan baru yang diinginkan, dan beberapa perubahan yang harus diprtimbangkan, serta saran-saran yang membangun untuk periode baru ini. Selain itu sebagai ketua Forum Komunikasi BKM Fakultas Psikologi UGM, juga mewakili teman-teman mahasiswa menyampaikan terimakasih kepada Prof. Dr. Faturochman, M.A., dan ucapan selamat atas terpilihnya dekan baru Supra Wimbarti, M.Sc., Ph.D.

Acara terus bergulir. Sambutan dari berbagai pihak sepertI dari Kapsigama, oleh Isnanto Bachtiar Senoadi serta dari Potmapsi, yang diwakili oleh ketua Potmapsi yaitu Haryanto Budhiawan, S.H, M.Si. Dan dilanjutkan dengan penuturan dari AP2TPI oleh Dr. Seger Handoyo. “Rekan sahabat saya Pak fatur selama 4 tahun telah menjalin kerjasama dengan pendidikan Psikologi Indonesia. Hingga AP2TPI bisa sampai sekarang, salah satu yang menjadi sebab adalah karakteristik Pak Fatur yang keras di luar lembut di dalam. Dulu organisasi kolokium tanpa bentuk. Kolokium menjadi organisasi hukum dengan pengurus tetap Bapak Wilham Dahlan mansur, Bu Juke Roose Jati Siregar, saya dan Pak Fatur. Semoga mb Iim bisa melanjutkan kerja sama yang baik”, tutur Dr. Seger Handoyo. Sambutan terakhir yang ditunggu-tunggu adalah dari dekan baru yang terpilih untuk periode 2012-2016.

Dalam sambutannya, Supra Wimbarti, M.Sc, Ph.D menuturkan untuk melakukan refleksi serta mempertimbangkan apa yang perlu dilanjutkan serta meneruskan perjuangan yang telah dirintis sebelumnya. “Terima kasih kepada senat akademik Fakultas Psikologi UGM dan panitia pemilihan dekan yang telah sukses menyelenggarakan pemilihan dekan dengan santun. Letak dasar akademik, apa yang dibangun insyAllah akan dikembangkan lagi. Mohon untuk bisa berkonsultasi dengan mantan dekan. Kita bisa bekerja sama. Sebagai Universitas kerakyatan mari kita membangun negara untuk rakyat. Bersama mengupayakan kesehatan, istirahat cukup dan berpikir positif”, tutur dekan baru, yang akrab disapa dengan panggilan ibu Iim ini.

Dekan Periode 2008-2012 Usai

Prof. Dr. Faturochman, dekan Fakultas Psikologi  UGM periode 2008-2012, melaporkan hasil pertanggungjawaban kinerjanya pada hari Jumat, 5 Oktober 2012. Pertanggungjawaban dekan terdiri dari laporan lengkap mengenai kelembagaan, akademik, kemahasiswaan, pembangunan, dan renovasi di Fakultas Psikologi.

Selama periode tersebut, terdapat penambahan dua unit baru yaitu Center for Indigenous & Cultural Psychology (CICP) dan Center for Public Mental Health. (CPMH). Dalam pengantar laporannya, beliau mengakui bahwa selama periode kepemimpinan beliau, terdapat dua acara penting untuk ilmu psikologi sendiri, yaitu International Conference on Indigenous and Cultural Psychology (ICICP) serta Konferensi Biopsikologi.

Banyak hal lain yang telah dicapai dalam periode lima tahun itu, misalnya keberhasilan fakultas dalm meningkatkan jumlah lulusan S2 dan S3 dari tahun 2009 hingga tahun 2010, pengembangan Sistem Informasi Terintegrasi (SIT) untuk sivitas akademika, penyempurnaan penggunaan fingerprint tidak hanya untuk staf namun juga untuk mahasiswa, serta pergantian Kurikulum 2007 menjadi Kurikulum Kompetensi Psikologi 2011 dalam pengajaran.

Bidang kemahasiswaan pun juga tak luput dari pencapaian. Kegiatan bergengsi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2011 diikuti oleh 78 kelompok mahasiswa, 13 di antaranya lolos didanai, dan satu kelompok sukses membawa pulang medali perunggu dari ajang PIMNAS. Tidak hanya sukses membina mahasiswa di tingkat nasional, lebih dari 80 mahasiswa turut partisipasi kegiatan internasional pada tahun 2011. Kegiatan internasional tersebut meliputi seminar, pertukaran mahasiswa, pelatihan, kompetisi, dan kunjungan belajar. Tidak sia-sia, sejumlah mahasiswa pun berhasil mendapatkan award bergengsi dari ajang internasional tersebut.

Kualitas mahasiswa yang terus meningkat diimbangi dengan kompetensi staf pengajar yang senantiasa diperbarui. Salah satunya dengan melalui rekrutmen staf pengajar. Selama lima tahun terakhir, terdapat 13 dosen aktif yang bergabung dalam tim pengajar. Seluruh proses tersebut dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab oleh segenap tim fakultas. Dalam pengerjaannya, kegiatan kultural untuk kesejahteraan staf pun senantiasa dilaksanakan, seperti doa bersama dan sharing di pagi hari sebelum jam kerja, pemberian penghargaan dan hadiah, hingga sarapan dan makan siang bersama.

Sebagai dekan, Prof. Dr. Faturochman juga menginisiasi keberlanjutan pemeliharaan dan renovasi sarana maupun pra-sarana milik fakultas. Renovasi gedung G dengan penambahan ruang G-400 di lantai 4 serta pemeliharaan gedung A dan gedung B berhasil dilaksanakan.

Salam sukses untuk Fakultas Psikologi UGM!

Prof. Drs. Koentjoro, MBsc., Ph.D., Wakil Indonesia di Asean Senior Officials on Drug 2012

Prof. Drs. Koentjoro, MBsc., Ph.D pada tanggal 24-28 September 2012 mewakili Republik Indonesia pada pertemuan Asean Senior Officials on Drug (ASOD) Matters ke-33 di Hotel Swiss Garden, Kuala Lumpur, Malaysia. Tahun lalu pertemuan serupa diadakan Laos pada tanggal 10-12 Oktober 2011. Pada waktu itu beliau bahkan berkedudukan sebagai alternate chair, yang diselenggarakan di Vientiane, PDR Laos. Di antara keterlibatan beliau di Laos tahun lalu adalah di bidang working group prevention, untuk tahun ini beliau berada di bidang working group research. Pada kali ini, beliau dipersilahkan untuk berbagi pemikiran mengenai nasib Indonesia dan peredaran narkoba di Indonesia. ASOD diselenggarakan untuk meningkatkan kerja sama negara-negara ASEAN untuk melawan permasalahan narkoba di wilayah ASEAN.

Pertemuan ini memfasilitasi para wakil negara ASEAN untuk menganalisis kondisi negara masing-masing, dari segi pencapaian, kekuatan, kelemahan, dan kekurangan yang dihadapi. Pertemuan tersebut juga memfasilitasi negara-negara ASEAN untuk mengevaluasi proses implementasi dari rencana jangka panjang ASOD yang telah disetujui tahun lalu.

Pada pertemuan tersebut, Prof. Drs. Koentjoro, MBsc., Ph.D menyampaikan beberapa rekomendasi terkait dengan bidang pendidikan dalam pemberantasan narkoba. Garis besar rekomendasi yang disampaikan adalah sebagai berikut; mengadakan kegiatan anti-narkoba di sekolah dan luar sekolah bahkan dalam bentuk kampanye kebudayaan serta publikasi kreatif, identifikasi kelompok beresiko dan melakukan uji narkoba secara random, kerjasama pelatihan dan penelitian antar-negara ASEAN.

Soubanh Srithirath, Chairman of the Lao National Commission for Drug Control and Supervision, mengatakan bahwa isu mengenai narkoba mendesak adanya upaya penyelesaian komprehensif, salah satunya dengan cara memperkuat kerjasama internasional antar-negara. Isu ini membawa ancaman kriminalitas trans-nasional yang memungkinkan munculnya permasalahan sosial yang semakin meluas. Perlu disadari bahwa penjualan narkoba sendiri telah memberikan ancaman keamanan yang sangat besar bagi negara yang bersangkutan.

Say no to drugs!

Sumber: ww.kpl.net.la

Berta Dewi Nugraheni, Mahasiswi Psikologi UGM Go International

Fakultas Psikologi UGM kembali menorehkan catatan prestasi yang membanggakan dengan berhasil mengirimkan satu wakilnya untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa ke University of Groningen, Belanda. Dialah Berta Dewi Nugraheni, mahasiswa S1 angkatan 2009, penerima beasiswa dari Lotus dari Erasmus Mundus Action 2. Gadis yang akrab disapa Berta ini mengaku tidak menyangka dirinya berhasil mendapatkan kesempatan langka ini, “Rasanya seperti mimpi, karena memang bersekolah di luar negeri dan merasakan sistem pendidikan di sana adalah impianku selama ini,” ujarnya.

Berta menjadi 1 dari 5 mahasiswa UGM yang terpilih untuk mewakili Universitas dan Indonesia (serta 20 mahasiswa se-ASEAN dan Cina program undergraduate exchange) untuk mengalami perkuliahan di negara-negara Eropa selama 1 semester. “Aku senang disini, di sini dosen sangat dekat dengan mahasiswa, mereka juga bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi pasca kuliah berakhir dan sangat terbuka dalam menerima pendapat mahasiswa. Selain itu, sebelum perkuliahan di semua mata kuliah, mahasiswa selalu diminta untuk membaca jurnal-jurnal yang diunggah oleh dosen di Nestor (semacam sistem informasi terintegrasi SIT-nya Fakultas Psikologi UGM), sehingga ketika perkuliahan, semua mahasiswa telah memiliki dasar ilmu mengenai materi hari itu yang kemudian ditambah dengan penjelasan dosen secara lebih komprehensif dengan berbagai contoh yang aplikatif, terang Berta.

Berbicara mengenai fasilitas, mahasiswa yang dikenal aktif didalam maupun diluar lingkup kampus ini mengaku fasilitas belajar disini sangat memadai. “Perpustakaan di fakultasku buka sampai pukul 10 malam, bahkan perpustakaan universitas buka sampai pukul 12 malam. Selain itu koneksi internet juga sangat cepat, koleksi literaturnya sangat lengkap, dan Rijksuniversiteit Groningen (RUG) juga langganan banyak sekali jurnal. Belajar di sini sangat menyenangkan dengan atmosfer yang tenang, dan baik di perpustakaan fakultas maupun universitas selalu ramai dikunjungi oleh mahasiswa, yang mengerjakan tugas ataupun hanya sekedar belajar atau membaca buku,” tambah Berta.”

Menyinggung mengenai kota tempat tinggalnya di Belanda, Berta bercerita bahwa Groningen merupakan kota dengan populasi penduduk muda terbesar di Belanda, yakni 1/3 dari populasi penduduk kota Groningen merupakan siswa sekolah dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. “Di sini kota yang ‘muda’, dan aku merasa seperti hidup di Indonesia karena mereka sangat ramah,” tambah Berta.

Bercerita mengenai harapan, Berta berharap sesampainya ia kembali ke Indonesia, ia bisa berbagi cerita dan pengalamannya merasakan perkuliahan di Belanda. “Aku berharap ilmu dan pengalaman yang aku dapat tidak hanya untukku sendiri, tapi juga untuk semua orang yang ingin tahu dan belajar. Aku selalu terbuka untuk berbagi berbagai hal yang beruntung bisa aku dapatkan dari beasiswa ini, jelas Berta. Ia juga tidak sabar ingin kembali meneruskan “perjuangannya yang belum selesai” di UGM. “Aku ingin segera menyelesaikan skrisi, kembali menjemput impian serta bersiap memberikan kontribusi yang lebih bagi UGM dan juga Indonesia,” tutupnya.

Skripsi? Siapa Takut?

Antusiasme mahasiwa Fakultas Psikologi menyambut dan berpartisipasi dalam acara ‘Workshop Penulisan Skripsi’ patut diapresiasi. Acara ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang pada semester ini mengerjakan tugas skripsi. Selama lima hari berturutan, tanggal 17-24 September 2012 mahasiswa Fakultas Psikologi mengikuti kegiatan tersebut di ruang auditorium Fakultas Psikologi UGM.

Materi yang diberikan sangat lengkap mulai dari regulasi fakultas mengenai tugas skripsi hingga konten skripsi itu sendiri. Rangkaian acara workshop sebagai berikut. Materi kebijakan fakultas mengenai pelaksanaan penulisan skripsi oleh Drs. Helly P. Soetjipto, MA, Drs. Amrizal Rustam, SU, dan Drs. Budi Purwanto, MS. Di awal acara, mahasiswa mendapatkan gambaran lengkap mengenai pelaksanaan skripsi ideal dari ketiga dosen tersebut. Di hari yang sama (17/9) dilanjutkan oleh Ramat Hidayat, Ph.D., mengenai Permasalahan, Identifikasi Masalah, dan Formulasi Judul Skripsi.

Rangkaian selanjutnya yaitu mengenai Tinjauan Pustaka dan Penyusunan Landasan Teori oleh Dr. Maria Goretti Adiyanti, MS dan Metodologi Penelitian Kuantitatif oleh Prof. Dr. Asmadi Alsa. Acara terakhir akan dilakukan Senin (24/9) oleh Drs. Amrizal Rustam mengenai penulisan Hasil, Pembahasan, Kesimpulan, dan Saran. Selesai dari acara ini, para peserta pun bisa berkata pada diri, “Skripsi? Siapa Takut?”

Wanita Pekerja Tak Selalu Negatif

Fakultas psikologi kembali mencetak lulusan doktoral Universitas Gadjah Mada ke-1727  (17/09/2012). Gelar doktoral kali ini disandang oleh Triana Noor Edwina Dewayani Soeharto, dengan tim promotor Prof. Dr. Faturochman, M.A., dan Dr. MG. Adiyanti.  Disertasi  Triana berjudul “Peran Nilai Pekerjaan-Keluarga Sebagai Mediasi Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kepuasan Kerja dan Kepuasan Perkawinan pada Perempuan yang Bekerja”.

Triana melakukan penelitian bermula dari realitas bahwa pekerja perempuan yang semakin meningkat serta dugaan adanya tuntutan ekonomi yang mendesak. Kedua isu tersebut telah banyak dibahas tetapi sisi positif dari wanita pekerja belum banyak dikaji. Triani menjelaskan bahwa wanita pekerja juga berdampak positif bagi diri dan keluarganya. Didapatkan hasil bahwa peran ganda dapat meningkatkan kesehatan mental dan kesehatan fisik. Hal ini diperkuat oleh tingginya nilai positif pekerjaan keluarga pada pekerja wanita.

Dari penelitian didapatkan hasil nilai positif pekerjaan-keluarga dan konflik pekerjaan-keluarga dapat terjadi secara besamaan pada perempuan yang bekerja ditinjau dari aspek teori peran, teori gender, dan teori ekologi. Variabel yang digunakan ada enam yaitu kepuasan kerja, kepuasan perkawinan, dukungan atasan, dukungan suami, nilai positif pekerjaan-keluarga dan kobflik pekerjaan-keluarga.

Tim penguji atas disertasi Triana Noor Edwina Dewayani Soeharto adalah Dr. Subandi, M.A. wakil dekan I Fakultas Psikologi UGM sebagai ketua, Prof. Dr. Faturochman, M.A. selaku promotor, Dr. MG. Adiyanti, MS selaku ko-promotor, Prof. (emr) Dr. Bimo Walgito, Dr. Murtini, Dr. Alimatus Sahrah, MM., M.Si., Dr. Tina Afiatin. Ujian promosi doktor Triana sukses terselenggara di ruang auditorium Fakultas Psikologi UGM.

Seru-Seruan 41 Mahasiswa Baru Magister

Siapa bilang hanya mahasiswa S1 yang bisa seru-seruan? Senin hingga Jum’at lalu, tepatnya tanggal 3-7 September, mahasiswa Magister Fakultas Psikologi mengadakan kegiatan menarik di acara ‘Pembekalan pada 41 Mahasiswa Baru S2.

Di lima hari tersebut 41 mahasiswa diajak untuk berkenalan dengan CICP (Centralf for Indigeneous and Cultural Psychology), CPMH (Center for Public Mental Health), dan perpustakaan. Juga terdapat pembekalan materi mengenai etika akademik, karya tulis ilmiah, pemanfaatan internet untuk studi S2 Psikologi, serta tips dan trik mengenai review jurnal ilmiah. Pembekalan-pembekalan tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi mahasiswa S2 Psikologi.

Pengenalan dan pembekalan materi tersebut disampaikan oleh beberapa dosen Fakultas Psikologi, yaitu Yopina Galih Pertiwi, M.A., Rahmat Hidayat, Ph.D., Dr. Rizal Muntasyir, M.Hum., Drs. Subandi, M.A., Ph.D., Dr. Neila Ramdhani, Prof. Th. Dicky Hastjarjo, Ph.D., Dr. Ira Paramastri, Dr. Avin Fadilla Helmi, dan Dr. Tina Afiatin, serta Prof. Dr. Faturochman, M.A.

Kegiatan paling seru adalah di akhir jadwal pembekalan yaitu outdoor activity. Mahasiswa S2 diajak bermain sambil melatih soft skills yang ada. Pengambilan tempat outdoor activity pun tidak tanggung-tanggung yaitu di Wulubung. Sungguh sangat menyenangkan. Sukses untuk mahasiswa baru S2!