Arsip:

Rilis

Fakultas Psikologi, Prestasi yang Prestisius di Umur 48

Fakultas Psikologi UGM kembali menggelar dies natalis. Pada hari 8 Januari 2013 Fakultas genap berusia 48 tahun. Berbagai acara telah dihelat, di antaranya senam sehat dan permainan daerah untuk sivitas akademika Fakultas Psikologi (4/1/013). Sebagai acara puncak, diselenggarakan senat terbuka dan syukuran yang dihadiri oleh segenap tenaga pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, dan para tamu undangan.

Selaku dekan baru Fakultas Psikologi UGM, Supra Wimbarti, M.Sc., Ph.D, pada rapat senat terbuka melaporkan capaian fakultas di tahun 2012. Capaian tersebut merupakan akumulasi capaian dekanat lama yang dipimpin oleh Prof. Dr. Faturochman, MA yang dilanjutkan oleh dekanat sekarang, misalnya perencanaan dan laporan keuangan yang tepat waktu dan akuntabel.

Sistem pembelajaran juga mengalami transformasi. Program Studi S1 misalnya, dengan jumlah peminat 4.548 orang di tahun terakhir telah berhasil mengaplikasikan Kurikulum Kompetensi Psikologi yang telah ditelliti melalui program Class Action Research.

Kegiatan-kegiatan unggulan di Program Magister telah berhasil diselenggarakan, di antaranya Workshop Penyegaran Metodologi Penelitian Kuantitatif; Workshop Metode Penelitian Kuantitatif; Workshop Penulisan Publikasi Ilmiah dan Jurnal Internasional. Sementara itu, Program Magister Profesi secara berkelanjutan mengikutsertakan dosen pada pelatihan bersertifikasi dan ber-brevet. Program Doktor Psikologi di tahun 2012 berhasil meluluskan 14 doktor.

Berbagai prestasi mahasiswa di bidang akademik dan non akademik yang ditorehkan pada tingkat nasional dan internasional juga dipaparkan. Tidak hanya itu, dipaparkan pula torehan prestasi tenaga pendidik di bidang penelitian dan publikasi.

Unit Fakultas Psikologi yang berprestasi antara lain, LPKM dengan 10 klien BUMN di Indonesia, UIPTB dengan sumbangan pengelolaan website-website milik fakultas, UPAP dalam pemenuhan kebutuhan jasa tes psikologis, UKP yang berkontribusi melalui seminar ’Pendidikan Penuh Cinta untuk Anak Cerdas Istemewa’, PAUD dengan terselenggaranya loka karya pendidikan juga dua seminar bertema relakasi dan terapi.

Pusat studi dengan torehan prestasi paling segar yaitu CICP yang berhasil mengirimkan 22 mahasiswa dalam presentasi penelitian di Langkawi, Malaysia. Sebelumnya, CPMH pun menginisiasi ’Ekspresi dan Deklarasi Sekolah Indonesia Sejahter’ di Yogyakarta, kerja sama Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, mengadakan seminar bertema Work-Family Balance, dan mengembangkan sistem informasi kesehatan mental yang bermanfaat di bidang psikologi. Salam sukses!

Unduh Laporan Dekan Tahun 2012

AAICP 2012: Mengharumkan Nama Indonesia Lewat Konferensi Internasional

Tanggal 20-22 Desember 2012 yang lalu, telah diselenggarakan Asian Association of Indigenous & Cultural Psychology (AAICP) Conference 2012 di Langkawi Island, Malaysia. Konferensi yang mengambil tema "PROMOTING HAPPINESS, HEALTH AND QUALITY OF LIFE; THE ROLE OF PSYCHOLOGY, TECHNOLOGY AND ENVIRONMENTAL SCIENCES" diselenggarakan atas kerjasama AAICP dengan Universiti Malaysia Perlis (UniMaP), dan dihadiri oleh peserta dari berbagai negara di Asia dan Eropa.

Pada konferensi ini, Fakultas Psikologi UGM turut mengirimkan delegasinya sebanyak 22 mahasiswa S1 yang kesemuanya adalah peneliti muda di Center for Indigenous and Cultural Psychology dan 6 dosen Prof. Tina Afiatin, Dr. Avin Fadilla Helmi, Indrayanti, S.Psi., MA., Arum Febriani, S.Psi., MA., Yopina Galih Pertiwi, S.Psi., MA., dan Fuad Hamsyah S.Psi. Kesemua delegasi tersebut mempresentasikan kajian dan telaah keilmuan psikologi.

Konferensi dibuka pada tanggal 20 Desember 2012 malam, pukul 20.00 waktu setempat dengan cultural performance dari mahasiswa UniMap, dilanjutkan dengan pemberian lifetime award dan penghargaan lainnya. Hari berikutnya kegiatan diawali dengan keynote address, dilanjutkan dengan presentasi paralel hasil-hasil penelitian. Pada kesempatan ini, dipresentasikan hasil-hasil penelitian CICP yang bertemakan Achievement, Happiness, Trust, Self, dan Parent-child relation. Kesemua delegasi mahasiswa dan dosen dapat mempresentasikan penelitiannya dengan baik sehingga memperoleh apresiasi yang tinggi dari akademisi yang hadir pada kesempatan tersebut.

Setelah sesi presentasi paralel, dilanjutkan dengan keynote address sesi 2, dan acara langsung ditutup oleh presiden AAICP Kwang Kuo Hwang di hari yang sama. Sekitar pukul 19.00, kegiatan konferensi resmi ditutup, dan hari terakhir diisi dengan acara bebas masing-masing peserta.

Perjalanan ini dimulai pada hari Selasa, 18 Desember 2012 pagi dengan menggunakan pesawat dari Jogja ke Jakarta, lalu Jakarta ke Kuala Lumpur. Malam harinya naik kereta sampai di Alor Star pukul 6 pagi, dilanjutkan perjalanan dengan ferry ke Pulau Langkawi. Sementara perjalanan pulang, dimulai pada 22 Desember 2012 malam hari dengan ferry, lalu bis dari Alor Star ke Kuala Lumpur. Kesemua rombongan kembali ke Jogja pada tanggal 24 Desember 2012.

Fakultas Psikologi UGM Sabet Dua Penghargaan Insan Berprestasi UGM

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan presetasi. Salah satu mahasiswa dan Pusat Penelitian Fakultas Psikologi UGM mendapatkan penghargaan insan berprestasi UGM tahun 2012. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Pratikno di Balai Senat Universitas Gadjah Mada pada tanggal 15 Desember 2012 lalu.

Banyu Wicaksono, Mahasiswa Berprestasi Bidang Akademik UGM tahun 2012

Banyu Wicaksono yang akrab disapa Banyu adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UGM angkatan 2009. Saat ini ia aktif sebagai peneliti muda di Center for Indigenous and Cultural Psychology, asisten mahasiswa di Center for Public Mental Health, dan asisten konselor di Unit Konsultasi Psikologi. Selain dalam kegiatan akademik, ia juga pernah aktif dalam organisasi mahasiswa seperti Koordinator FORKOM Psikologi UGM, Departemen PSDM LMPsi dan staff ahli BEM KM UGM. Aktivitasnya dalam bidang penelitian mengantarkan Banyu untuk bisa berpartisipasi, mempresentasikan hasil penelitiannya dalam ajang internasional seperti International Student Festival in Trondheim di Norwegia dan International Conference of Indigenous and Cultural Psychology. “Pencapaian ini saya dedikasikan untuk kedua orang tua saya dan teman-teman baik saya. Tanpa dukungan mereka tentu saya tidak bisa sampai pada posisi ini,” ucapnya.

Center for Indigenous and Cultural Psychology, Unit Pelaksana Riset Terbaik UGM tahun 2012

Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) didirikan pada tahun 2010 oleh Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Pada usia nya yang masih muda, CICP sudah menorehkan prestasi dengan menyelenggarakan the First International Conference of Indigenous and Cultural Psychology pada Juli 2010. CICP yang dipunggawani oleh Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc., Ph.D. aktif melakukan kegiatan penelitian dengan tema Achievement, Happiness, Trust dan Self. Pada tahun 2011 kemarin, CICP melebarkan bidang kajiannya ke dalam ranah Parent-Child Relation. CICP juga aktif melibatkan mahasiswa baik S1, S2, maupun S3 dalam kegiatan penelitiannya. CICP juga berhasil memberangkatkan 30 penelitinya untuk mengikuti Biennial Conference of Asian Association of Social Psychology (AASP) ke-9 di Kunming, China. Barusan ini CICP kembali mengirimkan 22 orang peneliti ke Asian Association of Indigenous and Cultural Psychology (AAICP) 2012 di Langkawi, Malaysia.

Hastabrata: Filosofi Kepemimpinan Kompleks dan Ideal

Hastabrata sendiri berasal dari bahasa Sansekerta. Hasta artinya delapan dan Brata yaitu perilaku atau tindakan pengendalian diri. Hastabrata melambangkan kepemimpinan dalam delapan unsur alam yaitu bumi, matahari, api, samudra, langit, angin, bulan, dan bintang. Tiap unsur Hastabrata mengartikan tiap karakteristik ideal dari seorang pemimpin.

Kepemimpinan memang memiliki keunikan tersendiri untuk didiskusikan. Seperti yang dilakukan oleh tim Action Plan SP2MP di GSP beberapa waktu yang lalu pada Workshop Kepemimpinan Hasta Brata: Mengusung Kembali Kepemimpinan Berbasis Kearifan Lokal dengan 100 peserta.

Workshop Hasta Brata memberikan suguhan acara menarik dari segi konsep hingga tata kegiatan. Tidak hanya materi dan diskusi, peserta juga mendapatkan simbolisasi Hastabrata melalui pertunjukan seni teatrikal mengenai unsur kepemimpinan Hastabrata.

Sejarah Hastabrata

Istilah Hastabrata berasal dari kitab Hindu berbahasa Sansekerta, Manawa Dharma Sastra. Konsep Hastabrata dalam kitab tersebut bahwa pemimpin kekaisaran bertindak sesuai dengan karakter para dewa. Hastabrata pun menjadi tolok ukur sebuah kepemimpinan di masa itu.

Ketika agama islam memasuki pulau Jawa, nilai-nilai luhur para dewa sebagai unsur Hastabrata pun disesuaikan dengan prinsip Islam.Pengaruh Islam sebagai agama monoteisme mengubah konsep dewa-dewa di Hastabrata menjadi delapan unsur alam. Keberadaan Hastabrata sebagai kearifan lokal muncul dalam beberapa kitab kuno dan naskah. Transformasi sifat-sifat dewa menjadi delapan unsur alam sendiri tercatat dalam naskah Pustakaraja Purwa.

Nilai Luhur Hastabrata
Berikut merupakan delapan unsur alam kepemimpinan Hastabrata:

1. Bumi

Sebagai tempat kehidupan, bumi menyediakan semua kebutuhan dasar makhluk hidup. Bumi merupakan tempat yang kokoh dan senantiasa memberi pada semua makhluk. Seperti bumi, pemimpin harus mampu untuk memberi dan kokoh. Memberi tanpa pamrih pada masyarakat yang ia ayomi dan menjadi tempat pertama yang bisa diandalkan.

2. Matahari

Lewat cahaya matahari makhluk di bumi mampu hidup dan beraktivitas. Senantiasa mendapat energi dari matahari, memungkinkan makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang. Pemimpin memberi energi berupa visi, tujuan, dan alasan untuk setiap tindak keputusan. Memberi seperti matahari adalah memberi dengan terus menerus, hingga ia tidak menyadari bahwa telah berbuat banyak untuk orang lain.

3. Api

Api memiliki hukum yang jelas, ia membakar apa saja yang menyentuhnya. Walaupun bersifat merusak, ia merupakan unsur alam paling adil di antara yang lain. Sifat api yang spontan namun stabil mencerminkan keberanian dan keyakinan kuat. Berani dan yakin untuk ‘menghancurkan’ masalah-masalah yang timbul di kemudian hari. Selain itu, sifat api yang muncul ketika menghadapi masalah juga merepresentasikan ketegasan dalam pengelolaan serta keberanian mengambil keputusan.

4. Samudra

Hilir untuk semua sungai. Padahal tidak semua sungai membawa air yang bersih. Walaupun begitu, samudra menerima air dari sungai manapun, entah itu kotor atau bersih. Seperti samudra, pemimpin adalah sosok yang membuka mata dan pkiran secara luas. Menerima pendapat dari sekitar sebagai tanda respek seorang pemimpin pada orang lain.

Samudra juga mengolah semua konten air sungai di kedalaman airnya. Begitu juga dengan pemimpin. Ia tidak menelan mentah-mentah masukan yang datang. Dengan memikirkan baik-baik semua pendapat yang ada, pemimpin mampu mendapatkan pengetahuan baru dari sekitarnya.

5. Langit

Berbeda dengan horison atau kaki langit, karena horison hanya ilusi optik dari keterbatasan organ sensoris manusia. Langit merupakan sebenar-benarnya atap bagi bumi. Langit adalah cakrawala. Ia adalah simbol bagi luasnya ilmu pengetahuan. Sosok yang menyimbolkan langit memiliki kompetensi, kemampuan, dan kecakapan yang dapat diajarkan pada orang lain.

6. Angin

Angin dapat berhembus di mana saja. Ia terbentuk ketika ada perbedaan tekanan udara. Pemimpin yaitu seseorang keberadaan dan pengaruhnya bisa dirasakan oleh sekitarnya. Keberadaan pemimpin bukan sebagai simpol dari kekuasaan. Ia adalah orang yang terjun menghadapi masalah dan peduli pada kondisi yang dihadapi.

7. Bulan

Bulan hanya bisa dipandang di malam hari. Ketika memandang bulan, ada rasa damai dalam gelap. Pemimpin harus menjadi sosok yang memberikan kedamaian pada sekitarnya. Rasa damai yang nyaman dan membuat hati gembira.Juga memberikan harapan pada sekitar ketika semua kondisi memberikan keputusasaan.

8. Bintang

Satu unsur alam paling indah yang dapat dilihat ketika malam. Tidak hanya indah, ia memberikan arah mata angin pada mereka yang membutuhkan. Pemimpin menjadi pengarah dan pedoman bagi lingkungannya. Menjadi pengarah artinya menjadi sebuah inspirasi bagi yang lain. Menjadi inspirasi artinya pemimpin memiliki satu prinsip dasar yang menjadi ruh kepemimpinannya.

Kompleks dan Ideal

Hastabrata merupakan satu dari filosofi kepemimpinan paling kompleks yang ada saat ini. Tidak hanya kompleks, Hastabrata dengan membawa filosofi Jawa membawa beberapa kelebihan sebagai satu konsep kepemimpinan. Dengan semua sifat di atas, pemimpin dengan delapan karakteristik Hastabrata merupakan membawa ciri kepemimpinan paling ideal.

Serah Terima Jabatan Wakil Dekan Periode 2008-2012 ke Periode 2012-2016

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan serah terima jabatan wakil dekan dari periode 2008-2012 ke periode 2012-2016 (10/12/2012). Posisi wakil dekan periode lama diduduki oleh  Drs. Subandi, MA, Ph.D di bidang akademik, penelitian & pengabdian Kepada Masyarakat, Dra. Sri Hartati, M.Si di bidang administrasi, keuangan & pengembangan sumber daya, Drs. Helly Prajitno Soetjipto, MA di bidang kemahsiswaan, alumni, dan kerjasama. Sedangkan wakil dekan saat ini adalah Prof. Dr. Amitya Kumara, MS., sebagai wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan, Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D., sebagai wakil dekan bidang keuangan, aset dan sumber Daya manusia, dan Drs. Subandi, MA., Ph.D., sebagai wakil dekan bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama.

Bertempat di ruang auditorium, acara diawali dengan pembacaan surat keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada oleh Hadianto. Setelah itu penyerahan memori serah terima jabatan dari wakil dekan periode lama ke periode baru. Momen bersejarah ini disaksikan oleh tenaga pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, dan stakeholder Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Dra. Sri Hartati, M.Si mewakili wakil dekan periode 2008-2012 mengatakan sesungguhnya jabatan dekan dan wakil dekan satu paket yang disebut dekanat. Bedanya dekan dan wakil dekan diantaranya waktu mulai dan selesainya selisih 2 bulan. Rasa syukurpun tercurah dimana mereka telah membantu dekan periode 2008-2012, dan masa transisi dekan baru periode 2012-2016 selama 2 bulan.  Ucapan terima kasih dilontarkan kepada semua seluruh civitas akademika dan stakeholder atas kerja sama dan dukungannya. "Kami mohon maaf jika selama menjalankan tugas ada hal-hal yang kurang berkenan. Kepada wakil dekan baru, selamat bekerja dan meneruskan estafet. Tantangan semakin besar dimana posisi UGM dalam masa transisi keorganisasiannya. Kami berharap semua tetap mendukung dekanat yang baru", urainya.

Selanjutnya Prof. Dr. Amitya Kumara, MS mewakili wakil dekan periode baru mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada ketiga wakil dekan yang baru untuk bersama-sama mengelola, mendampingi, serta  mengembangkan fakultas. Lebih lanjut Prof Amitya mengatakan  masa depan Fakultas Psikologi UGM akan berkembang dan makin kinclong apabila kita bekerja dengan kasih sayang, tulus, ikhlas, disiplin, dan cinta. Tim wakil dekan baru ini  bermimpi Fakultas Psikologi UGM akan menjadi rujukan solusi permasalahan bangsa. Dalam kenyataannya, mimpi sedang dalam proses terjadi berbentuk karya nyata yang telah dilakukan oleh para pendahulu. "Lalu bagaimana kalau fakultas kita dikenal sebagai fakultas yang terbuka, komprehensif, sinergis dalam menetapkan pola kerja akademis dan non akademis terkait dalam penuntasan permasalahan bangsa? Kata kuncinya adalah solusi, bermanfaat, dan berkontribusi", ujarnya.

Dekan Fakultas Psikologi UGM periode 2008-2012, Supra Wimbarti, M.Sc, Ph.D, juga mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu wakil dekan yang telah menyertai dekan yang lalu dalam mengayuh atau membela fakultas sejak tahun 2008 sampai 2012 ini. Dekan berharap tim yang baru ini dapat kerja optimal dan bekerja sama. Lebih lanjut dikatakan bahwa satu hal yang akan  menjadi landasan dari kerja ini adalah dekanat baru mengacu pada  hukum yang berlaku,semua proses-proses akan disesuaikan dengan undang-undang perguruan tinggi yang baru tahun ini dan regulasi-regulasi yang ada di Universitas. "Untuk itu kami juga mohon kerja sama semua pihak. Ini adalah kerja kita, semua kesuksesan atau ketidaksuksesan adalah kombinasi kerja kita semua", ungkapnya.

Fakultas Psikologi UGM Turut Berpartisipasi pada Pan Arab Psychiatric Conference ke-12.

Subandi, Ph.D dan Taufik Achmad, S.Psi mewakili Fakultas Psikologi UGM ikut berpartisipasi pada Pan Arab Psychiatric Conference ke-12. Konferensi bertempat di Dubai, United Emirat Arab (UEA) selama 3 hari dari 29 November sampai 1 Desember 2012.

Topik konferensi kali ini mengenai Mental Health changes in the Arab World: Violence, Trauma and Recovery. Sementara penelitian yang mereka presentasikan tentang Post trauma growth pada survivor bencana Merapi.

Subandi, Ph.D menuturkan makalah mereka yang paling banyak mendapatkan respon diantara makalah lainnya pada satu sesi presentasi. "Hal ini kemungkinan karena paper kami tentang aspek positif dari trauma, sementara sebagian besar paper yang dipresentasikan adalah aspek negatif dari trauma terhadap perang di Timur Tengah, mulai dari perang di Irak, Syria, di Lybia", ungkapnya.

Subandi, Ph.D juga menjelaskan sebenarnya ada tiga mahasiswa S1 yang mengikuti penelitian payung ini. Karena mahalnya biaya mengikuti konferensi maka hanya Subandi, Ph.D sebagai peneliti utama, dan Taufik Achmad, S.Psi yang pergi ke Dubai.

Dari konferensi ini, Subandi, Ph.D selaku wakil dekan bidang akademik, penelitian & pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Psikologi UGM berharap akan terjalin jejaring psikologi dan psikiatri di dunia Arab dengan Fakultas Psikologi UGM.

Pendidikan Penuh Cinta Untuk Anak Gifted

Seminar pendidikan penuh cinta untuk anak gifted diselenggarakan oleh Unit Konsultasi Psikologi Fakulktas Psikologi UGM di ruang auditorium Fakulktas Psikologi UGM (30/11/2012). Materi yang disampaikan Dr. MG. Adiyanti tentang mengenal anak gifted dilanjutkan oleh  Dr. Wisjnu Martani dengan materi penanganan anak gifted. Sesi terakhir pendidikan anak gifted dibawakan oleh narasumber wakil Disdikpora Yogyakarta dan Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Peserta seminar berjumlah 50 orang terdiri dari guru TK & SD, orangtua serta psikolog. Mereka antusias mengikuti setiap sesi seminar yang didampingi moderator  Yuli Fajar Susetyo, Msi dan  Edilburga W. Saptandari,M.Psi.

Anak-anak gifted memang bukan anak biasa. Di dalam kurva normal, mereka tidak terletak di tengah melainkan di ujung kanan. Ini berarti, anak-anak tersebut memilki kemampuan di atas normal. Mereka memiliki potensi intelektual yang besar untuk dikembangkan dengan stimulasi dan wadah khusus. Namun sayangnya kehadiran anak-anak gifted seringkali tidak disadari oleh orangtua, guru, dan masyarakat.

Dr. MG. Adiyanti – Psikolog perkembangan anak Fakulkas Psikologi UGM memaparkan bahwa anak yang mempunyai potensi atau menunjukkan tingkat keberhasilan dalam satu area atau lebih dibanding teman-temannya jumlahnya kira-kira 5% dari populasi murid. Karakter anak gifted umunya belajar mudah dan cepat, mampu berpikir abstrak dan kritis, bersikap perfeksionis, menunjukkan sikap mandiri dan non konformis, kesadaran dirinya tinggi, dan cenderung berelasi dengan orang-orang diatas usianya.

Anak gifted pada mulanya dilihat sebagai anak yang memiliki kecerdasan tinggi dan prestasi sekolah yang baik. Namun ternyata permasalahan menjadi lebih komplek karena ada data yang menemukan mereka memiliki kesulitan dalam belajar. Anak gifted berbakat perlu mendapatkan stimulasi pendidikan sesuai dengan tingkat kemampuannya. Hanya 1, 2 siswa berbakat mendapat pendidikan yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka. "Pendidikan anak gifted seyogyanya memenuhi kebutuhan intelektual, emosi, dan sosial", terangnya saat menjadi narasumber seminar pendidikan penuh cinta untuk anak gifted.

Pentingnya Regulasi Emosi dan Dukungan Sosial pada Anak Didik LAPAS Anak

Pada masa perkembangan anak, tidak sedikit dari mereka terlibat tindak kriminalitas yang berujung ke lembaga permasyarakatan anak. Data statistik dari laman www.ditjenpas.go.id menunjukkan jumlah rata-rata anak didik lembaga permasyarakatan anak (LAPAS anak) cenderung naik tiap tahunnya. Sesuai undang-undang tahun 1995 nomor 12 pasal 14, setiap anak didik di LAPAS anak mendapat hak ibadah, perawatan, pendidikan, pelayanan kesehatan dan makan yang layak. Realitas di lapangan sayangnya masih belum ideal terkait pemenuhan  hak-hak mereka. Hasil penelitian Lubis (2008) membuktikan banyaknya anak didik yang mengalami masalah psikologis seperti depresi dan penelitian Faizza (2009) membuktikan kurangnya resiliensi anak didik di LAPAS anak.

Kondisi kehidupan LAPAS anak tersebut menggugah hati mahasiswa Program Doktor Psikologi Fakultas Psikologi UGM – Yulia Sholichatun untuk menelitinya lebih lanjut. Yulia berfokus menemukan faktor-faktor apa yang menyumbangkan kemampuan anak didik dalam menghadapi stres atau meminimalisasi dampak buruk (resiliensi) dari stres. Subjek penelitian melibatkan 160 anak didik laki-laki di LAPAS anak Blitar dan Kutoarjo yang berusia antara 13-21 tahun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi emosi dan dukungan sosial terbukti memoderasi hubungan stres dan resiliensi anak didik LAPAS. Resiliensi anak di LAPAS akan berkembang ketika mereka mampu melakukan pilihan koping yang adaptif terutama positive reappraisal, serta tersedia dukungan sosial yang memadai dari lingkungan LAPAS maupun oleh adanya kemampuan internal lain seperti religiusitas, kemampuan pemaknaan dan faktor kepribadian yang mendukung seperti efikasi diri dan hardiness.

Bertempat di ruang auditorium Fakultas Psikologi,  Ibu dari Musthofa ‘Ainul Umam ini berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul  "regulasi emosi dan dukungan sosial sebagai moderator hubungan stres dan resiliensi pada anak didik di LAPAS anak" (26/11/12). Penelitian tersebut telah mengantarkannya menjadi doktor Universitas Gadjah Mada ke-1824.

Dewan penguji pada ujian terbuka promosi doktor dosen UIN Malang ini adalah Supra Wimbarti, M.Sc., Ph.D selaku ketua dan dekan Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. M. Rochman Hadjam selaku Promotor,  Prof. Dr. Tina Afiatin sebagai Ko-promotor, Prof. Dr. Siti Partini Suardiman, Prof. Dr. Yusti Probowati, dan Dr. MG. Adiyanti.

Open Seminar dari New Zealand dan Korea Selatan

Open seminar Progress of Psychlogy in Asia Development of Indigeneous Psychology pada 12 November 2012 di Auditorium G-100 Fakultas Psikologi UGM. Kedua pemateri yaitu Prof. James Liu dan Prof. Uichol Kim merupakan dosen tamu dari New Zealand dan Korea Selatan. Kondisi audiens di seminar pun sangat bervariasi, dari mahasiswa S1 hingga S2.

Acara terdiri dari dua sesi. Sesi pertama oleh James Liu memberikan gambaran tentang fokus gerakan-gerakan psikologi utama di dunia. Mazhab psikologi Amerika berupaya menghasilkan teori-teori universal tentang perilaku. Di sisi lain mazhab psikologi Eropa mencoba menerangkan perilaku manusia sebagai individu dalam konteks masyarakat. James Liu mengusulkan bahwa mazhab psikologi Asia mengambil pendekatan kultural sebagai ciri khasnya. Kuliah Profesor James Liu juga disertai dengan contoh penggunaan action research dalam melakukan penelitian berbasis budaya pada suku Maori di Selandia Baru.

Sesi kedua diisi oleh Uichol Kim dari Inha Business College, Korea Selatan. Uichol Kim memulai kuliahnya dengan menunjukkan kesalahan-kesalahan penafsiran pada fenomena psikologi yang terjadi akibat penggunaan perspektif psikologi barat. Uichol Kim menekankan penting pemahaman fenomena psikologi secara indigenous, yaitu, memahami orang-orang dan masyarakat melalui konteks hidupnya. Perkembangan psikologi Asia ke depan adalah independensi dari teori-teori barat dengan menghasilkan teori-teori baru yang diteliti oleh peneliti-peneliti Asia yang melakukan penelitian di budayanya sendiri.

Dengan materi seperti itulah, kedua sesi tersebut memberikan banyak manfaat bagi sivitas akademika psikologi hingga diskusi materi pun berlangsung seru. Harapannya adalah semoga indigineous psychology di Fakultas Psikologi UGM dapat memberikan kontribusi maksimal pada perkembangan ilmu psikologi di dunia. Salam ilmu psikologi!

Fakultas Psikologi UGM Luluskan 68 Sarjana di Wisuda Akhir 2012

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada luluskan 68 sarjana pada wisuda periode 20 November 2012. Jumlah lulusan laki-laki 15 orang dan wanita sebanyak 53 orang. Hingga saat ini alumni sarjana berjumlah 4.140 orang.

Jumlah lulusan wisuda akhir tahun 2012 yang berpredikat cumlaude sebanyak 4 orang, yakni Dea Kristina 3,84, Rahmadhani Nur Isnaini 3,75, Kurnia Kartikawati 3,54, Eko Puji Rahayu 3,53. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata lulusan adalah 3,42.

Waktu studi tersingkat diraih Dea Kristina yang menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 7 bulan. Lulusan termuda diraih Annisa Rezy Lestyana, ia mendapat gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) pada umur 21 tahun 3 bulan 23 hari.