Arsip:

Rilis

Steffira Anjani Ikuti HUFS Spring Exchange Program

Steffira Anjani, mahasiswi Psikologi Universitas Gadjah Mada menelurkan prestasi melalui program pertukaran mahasiswa di Korea. Program tersebut merupakan kerja sama Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan Hankuk University of Foreign Studies (HUFS). Awal tahun 2013 merupakan kali pertama bagi UGM melalui Office of International Affairs (OIA) mengirim 4 orang mahasiswanya ke HUFS.

Hankuk University of Foreign Studies merupakan universitas yang berada di Dongdaemun, Imun-ro, Seoul, Korea Selatan. HUFS sendiri memiliki spesialisasi dalam bidang foreign studies oleh karena itu terdapat banyak kerja sama dengan negara-negara dari seluruh penjuru dunia.

Selama satu semester musim semi, Steffira mengambil khursus bahasa Korea dan beberapa mata kuliah yang ditawarkan. Berhubung tidak terdapat jurusan psikologi, Steffira akhirnya memutuskan untuk cross-disiplinary dengan mengambil matakuliah educational administration and school management serta public administration.

“Ternyata keputusan saya mengambil mata kuliah tersebut benar-benar tepat. Administration mungkin kurang begitu populer di Indonesia, tapi di sini peminat jurusan tersebut cukup banyak. Dengan mengambil educational dan public administration saya dapat mengenal sistem pendidikan dan publik yang dimiliki oleh Korea dengan lebih jelas. Hal ini kemudian memudahkan saya dalam melakukan perbandingan antara sistem yang terdapat di Korea dan Indonesia. Harapannya ilmu yang saya dapatkan ini kelak dapat diaplikasikan ke Indonesia untuk membangun bangsa”, ungkapnya.

Steffira menceritakan pelajaran yang ia dapat selama di Korea. Mulai dari persepsi Pemerintah Korea mengenai tugas mereka yaitu ‘to serve people’ atau untuk melayani masyarakat. Pemerintah Korea berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk menyejahterahkan warganya. Bahkan dalam usaha untuk mencari solusi tersebut, para dosen-dosen sering kali menyumbangkan pikiran mereka melalui penelitian dan diserahkan kepada pemerintah. Di Korea terdapat kurang lebih 95,000 pekerja pemerintah yang melayani 49,800,000 penduduk Korea Selatan. Perbandingan secara sederhana adalah satu pekerja pemerintah bertanggung jawab atas kurang lebih 524 warga. Bagi pemerintah Korea hal ini masih belum efektif dan mereka masih terus mengupayakan pemberian pelayanan yang lebih baik. Dari segi pendidikan, Pemerintah Korea Selatan sangat peduli bahkan sampai hal kecil seperti mencarikan tenaga pengajar bagi sekolah-sekolah yang kekurangan guru. Celah perbedaan antara sekolah negeri dan swasta di sini tidak sebesar yang ada di Indonesia.

“Kehidupan di HUFS, luar biasa….. Benar-benar membuka pikiran saya secara pribadi. Kehidupan perkuliahan di sini sangat kompetitif, hal ini jujur membuat saya sangat kaget mengingat life style para pemuda-pemudi Korea yang sangat suka dengan hiburan. Menurut beberapa teman-teman Korea saya, terdapat pantangan bagi orang Korea untuk berada di posisi akhir, minimal mereka harus berada di tengah atau kalau bisa berada di posisi puncak. Oleh sebab itulah, banyak dari teman-teman Korea saya yang biasanya hanya tidur 4-5 jam sehari agar tidak tertinggal dengan yang lain. Jarang mahasiswa yang mengeluh apabila diberi tugas oleh dosen, malah kerjanya maksimal lebih dari yang diekspektasi dosen. Biasanya dosen memberi penghargaan bagi mahasiswa yang melaksanakan tugas dengan baik yaitu dengan mengumumkan nama mereka dan memberikan pujian serta motivasi”, ujar sulung dari dua bersaudara ini.

Steffira lebih lanjut menceritakan suasana akademik di Hankuk University of Foreign Studies. Salah satu tempat yang ia sukai adalah perpustakaannya, dari mulai sistem, kelengkapan buku, pelayanan petugas, dan penataan buku yang sangat rapi. Perpustakaan HUFS memiliki banyak buku, mulai dari buku perkuliahan sampai buku traveling. Perpustakaan buka dari pukul 9 pagi sampai 5 sore, ruang baca terpisah dan dapat diakses selama 24 jam. Peminjaman buku tidak dikenakan biaya dengan batas waktu 2 minggu. “Tidak heran kalau banyak orang Korea yang suka membaca karena memang atmospherenya sangat mendukung untuk menikmati bacaan tersebut”, imbuhnya.

“Saya sangat bersyukur dapat mencicipi pendidikan internasional yang merupakan sebuah impian saya sejak dahulu. Saya pribadi pribadi berharap agar pengalaman saya ini dapat memotivasi diri sendiri dan teman-teman untuk berkontribusi bagi bangsa. Mengutip kata-kata dari Steve Jobs,” Stay hungry. Stay foolish.” Kita sebagai generasi muda semoga tidak mudah merasa puas dan tetap terus beruasaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik”, pungkas mahasiswi Fakultas Psikologi UGM angkatan 2010 ini.

Psikologi UGM di IDYF 2013 Tokyo

Menggagas resolusi pendidikan bersama teman-teman dari berbagai negara mengenai Millenium Development Goals (MDGs) Post-2015 di National Olympics Memorial Youth Center, Tokyo untuk diajukan pada PBB pada 11-17 Maret 2013 oleh Sarah Kartika Pratiwi, mahasiswa Psikologi angkatan 2010 melalui International Development Youth Forum.

Kegiatan IDYF diagendakan untuk memfasilitasi anak-anak muda dari berbagai negara untuk menjawab keresahan yang dirasakan terhadap konteks ‘perkembangan sebuah negara’. Berusaha menjawab pertanyaan dasar mengenai, ‘Seperti apakah seharusnya negara yang telah berkembang?’ Di awal forum, IDYF memberikan waktu dan tempat pada delegasi untuk mempresentasikan kondisi negara berdasarkan tema esai masing-masing. Delegasi di IDYF total berjumlah 51 partisipan baik dari negara Asia dan Eropa.

Sarah mewakili UGM bersama dua delegasi Indonesia lainnya pun mengambil tema esai yang berbeda-beda. “Saya mengambil tema Edukasi,karena edukasi merupakan proses berkesinambungan yang kita dapat dari apa saja. Apa saja yang kita lihat, dengar, dan sentuh. Proses yang sangat fundamental dan hak bagi semua orang,” ujar Sarah.

Sebelum memasuki diskusi panjang mengenai MDGs, IDYF menampilkan pertunjukan budaya dari berbagai negara yang dilakukan oleh delegasi. Audiens rata-rata berasal dari Tokyo yang ingin menikmati unjuk budaya berbagai bangsa negara.

Hasil dari diskusi MDGs tersebut pun dipresentasikan pada 16 Maret 2013 di Universitas Meiji. Presentasi dari IDYF meliputi tema Edukasi, Lingkungan, Bisnis, Konflik, dan Pemerintahan sebagai saran untuk MDGs post-2015 yang dinilai oleh para profesional dari Jepang dalam acara diskusi panel setelah presentasi dilakukan.

"Kesempatan untuk keluar negeri memang sangat banyak. Sebaiknya pilihlah, kesempatan yang bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri namun juga orang banyak. Walaupun kebermanfaat tersebut tidak langsung terasa, bebaskan diri untuk terus bermanfaat bagi orang banyak", pungkas Sarah.

Mulakan Bahagia dengan Tawa Yoga Ketawa ala pSMILEchology

Oleh Pariman, Annisa Poedji P., Citra Saraswati, Cystarini Dian S., Maria Ratih M
[Mahasiswa Magister Profesi Psikologi UGM]

“pSMILEchology” berangkat dari gagasan bahwa Senyum, Sapa, Salam (3S) adalah unsur penting dalam suatu fungsi pelayanan. Lebih dari itu, Senyum, Sapa, Salam tentunya mampu menularkan energi positif. Indonesia yang terkenal dengan keramahannya sudah lama menggaungkan betapa pentingnya ketiga hal tersebut. Bahkan, pada beberapa pelayanan (costumer service) seperti kasir di restoran, tempat perbelanjaan, perbankan, selalu diwajibkan untuk tersenyum, dan pelanggan bisa mendapat makanan gratis, potongan harga, atau lainnya jika petugas pelayanan tidak tersenyum saat melayani. Fakultas Psikologi UGM merupakan salah satu lingkungan akademis yang memiliki banyak unsur pelayanan. Menjadi penting untuk memperkuat budaya Senyum, Sapa, Salam yang selama ini tentunya sudah diusahakan seoptimal mungkin di seluruh ranah civitas akademika Fakultas Psikologi UGM. Hal ini merupakan bentuk nyata dalam usaha untuk menciptakan energi positif di lingkungan fakultas.

Dengan energi positif yang dihasilkan dari senyum, sapa, dan salam diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup setiap komponen civitas akademika sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas. Fakta tersebut menjadi dasar pemikiran untuk menggagas ide kegiatan penumbuh budaya Senyum, Sapa, Salam yang dilaksanakan di Fakultas Psikologi UGM, menjadi penting untuk menyoroti unsur pelayanan di dalamnya. Untuk itu, kami sebagai bagian dari pelaksana kegiatan sekaligus civitas akademika Fakultas Psikologi UGM, merasa perlu untuk memberikan sumbang pikir dan merealisasikannya. Ide tersebut kami realisasikan dalam kegiatan “pSMILEchology”.

Acara berlangsung satu minggu mulai dari 11 hingga 15 Februari 2013 dengan beragam rangkaian acara. Salah satu agenda puncak dalam acara pSMILEchology dilaksanakan pada Jumat, 15 Februari 2013. Tiga acara utama yang dilangsungkan adalah pameran fotografi bertajuk “Capture The Way You Smile,” Stand Up Comedy yang diisi oleh Dosen, Karyawan, dan Satuan Keamanan Kampus (SKK), dan ditutup dengan Yoga Ketawa. Pada acara puncak yang sekaligus menutup rangkaian acara pSMILEchology ini, penyelenggara mengajak seluruh civitas akademika Fakultas Psikologi UGM untuk Yoga Ketawa bersama dengan dipandu oleh seorang Certified Laughter Yoga Teacher pertama di Indonesia, Ibu Emmy Liana Dewi.

Acara Yoga Ketawa sendiri dilaksanakan di G-100 Fakultas Psikologi UGM dan diikuti oleh ±120 orang yang terdiri dari civitas akademika Fakultas Psikologi UGM dan umum. Acara ini dilakukan dengan setting ruangan yang cukup luas dimana para peserta berdiri membentuk suatu lingkaran mengelilingi Ibu Emmy selaku Yoga Laughter Teacher yang berada di tengah ruangan. Di awal acara, beliau menyampaikan peraturan kepada peserta agar dapat mengikuti acara yoga laughter dengan nyaman.

“Saya merasakan, hari ini begitu ekspresif, dan lega”, begitulah kesan seorang mahasiswa yang menjadi peserta Yoga Ketawa dalam rangkaian acara pSMILEchology. Peserta yang lain, seorang karyawan kampus mengatakan, “Benar, mas yang memberi kesan tadi selama saya menjadi satpam dulu, saya amati tidak pernah senyum, saya tahu betul”. Sesi Yoga Ketawa ternyata memberikan kesan tersendiri dalam rangkaian acara kegiatan gerakan 3S (senyum, salam, sapa) di kampus Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Sejak awal sesi, peserta dipandu dalam ruangan untuk menirukan gerakan-gerakan tertentu. Mereka menghayati dan terdengar gelak tawa baik karena melihat gerakan orang lain maupun menghayati gerakannya sendiri. Seolah-olah ada bagian diri yang selama ini tersumbat oleh kesibukan dan pikiran yang tegang. Bagian diri yang ekspresif, spontan, ceria, dan enerjik yang dulu semasa kecil ada. Karena bagian tersebutlah barangkali yang menjadikan setiap orang suka dengan bayi. Dalam keadaan menangis sekalipun, bayi seolah nampak menggemaskan, lucu, dan menarik untuk didekati.

Seiring perkembangan waktu, sisi diri yang spontan, ceria, dan menyenangkan tersebut seolah terabaikan. Ketika menghadapi masalah dan lebih banyak rasionalitas. Bagian diri yang spontan dan jauh sudah ada sebelum rasionalitas seakan tidak mendapatkan tempat untuk memberikan solusi. Ungkapan yang biasa muncul adalah dibilangnya kekanak-kanakan.

Yoga Ketawa memberikan kepemahaman tersendiri bagi para peserta dengan mengalaminya langsung bahwa setiap diri sudah selayaknya memberikan kesempatan setiap sisi dirinya tumbuh. Karena hidup ini, kata Mario Teguh, Motivator Golden Ways Indonesia, “Having serious fun, having fun seriously”. Serius dan santai adalah dua hal dalam kehidupan, mengabaikan salah satu darinya sama dengan mengabaikan kehidupan itu sendiri.

Dalam sesi yang berlangsung kurang lebih 1 jam, para peserta dalam satu ruangan, mengekspresikan tawa, dan mendapati rasa bahagia. Tidak ada sekat antara mahasiswa, dosen, satpam, karyawan, semuanya terlibat dan menikmati. Tertawa adalah indikasi dari bahagia. Bukannya bahagia lalu tertawa tetapi tertawa bisa menjadi jalan hadirnya rasa bahagia. Semua orang berhak untuk merasai bahagia. Yoga Ketawa menjadi salah satu caranya.

Testimoni peserta Yoga Ketawa:
1. Setelah selesai mengikuti acara Yoga Ketawa hingga akhir, peserta merasa badan dan pikirannya menjadi lebih segar seperti saat bangun di pagi hari. Padahal acara Yoga Ketawa dilaksanakan setelah jam kantor dan jam kuliah berakhir (pukul 17.00 – 18.00 WIB) dimana tubuh dan pikiran sudah terasa lelah serta membutuhkan istirahat.
2. Melalui acara Yoga Ketawa dibawakan oleh Ibu Emmy, menjadi salah satu wadah untuk lebih saling mengenal antar civitas akademika Fakultas Psikologi UGM, terutama antara mahasiswa dengan karyawan. Tertawa dapat mencairkan suasana dan membuat suasana menjadi lebih hangat serta ramah.
3. Sesi Yoga Ketawa menutup acara dengan sangat meriah. Seorang peserta yang merupakan karyawan Fakultas Psikologi UGM mengungkapkan bahwa belum pernah ada acara yang manfaatnya dapat langsung dirasakan secara fisik. Kegiatan ini menjadi acara yang sukses membuatnya merasa lebih segar dan bahagia.
4. Bagi mahasiswa yang sebelumnya melangsungkan ujian praktik, selepas acara segala kepenatan dan kelelahan yang dirasakan tergantikan dengan perasaan senang dan lega karena bisa tertawa lepas.
5. Peserta umum dari luar Fakultas Psikologi melihat dalam kesempatan tersebut semua orang bisa mengekspresikan tawanya dengan sangat lepas, tidak ada batasan antar peserta, semua menjadi akrab, dan saling berbagi tawa. Hal tersebut belum pernah dilihat dalam kegiatan yang pernah diikutinya sehingga pengalaman ini menjadi pengalaman baru yang sangat bermakna baginya.

Prof. Tina Resmi Dikukuhkan Menjabat Guru Besar UGM

Keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah berarti, sebagai salah satu institusi pembelajaran pertama dan yang paling lama bagi kehidupan manusia. Sejak manusia lahir hingga manusia itu menutup usia. Segala bentuk kebutuhan dasar manusia pun didapat dari keluarga, seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman dan kasih sayang. Maka, kesejahteraan keluarga menjadi sorotan yang dianggap utama, karena kualitas keluarga akan mempengaruhi kualitas individu yang tumbuh-kembang di dalamnya.

Dewasa ini banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh keluarga. Seperti premanisme, pemerkosaan, penggunaan obat-obatan terlarang dan penculikan. Lingkungan eksternal yang tidak kondusif ini akan mempengaruhi bagaimana peran keluarga. Maka, sebagai tempat utama dalam pembentukan karakter seseorang, handaknya keluarga mampu menjadi keluarga yang sehat dan keluarga yang resiliance terhadap tantangan yang ada.

Menjaga kesejahteraan, keamanan dan kualitas keluarga sesungguhnya telah menjadi kewajiban. Kewajiban ini termaktub dalam Kitab Suci Al Qur’an dalam surat At Tahrim ayat 6, yang artinya adalah “Hai, orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaga malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNYA kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Menyadari begitu pentingnya peran keluarga tersebut, Tina Afiatin melakukan penelitian tentang psikologi keluarga dengan menggunakan mixed methods dilihat dari keberfungsiannya. Penelitain inilah yang membawa Tina Afiatin meraih gelar Profesor dan dikukuhakn menjadi Guru Besar Fakultas Psikologi.

Dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar –kemarin (27/02), Profesor Tina Afiatin, M.Si., Psi menjelaskan bahwa peneliti psikologi keluarga mempertimbangkan faktor-faktor biologis, intrapsikis, interpersonal, dan konteks sosial dan memahami fungsi, kesehatan, gangguan, serta treatment perkawinan dan keluarga.  Selanjutnya, penelitian psikologi keluarga baik dalam penelitian dasar maupun penelitian terapan perlu dikaji lebih mendalam tentang dinamika dan hubungan timbal balik dalam interaksi perkawinan dan keluarga. Sehingga, dalam penelitiannya perlu lebih mengembangkan metodologi yang mampu mengungkap kompleksitas fenomena hubungan keluarga.

Pidato yang disampaikan menyimpulkan bahwa metode campuran (mixed methods) dalam penelitian psikologi keluarga yang beliau lakukan berfungsi untuk mengintegrasikan dalam sistematk metode kualitatif dan kuantitatif, untuk menjelaskan dinamika, proses, dan setting keluarga serta intervensi yang tepat untuk keluarga dengan mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain agama, goegrafis, politik, hukum dan budaya.

Beliau juga memaparkan keuntungan yang didapat dengan menggunakan mixed methods antara lain, dapat menjawab pertanyaan penelitian yang tidak dapat dijawab dengan metode yang lain. Selain itu memberikan pemahaman yang lebih mendalam dalam studi perilaku manusia, dan juag dalam pengambilan kesimpulannya akanlebih kuat jika dengan menggunakan metode campuran ini.

Fakultas Psikologi UGM Kembali Luluskan 45 Sarjana Psikologi

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada luluskan 45 sarjana pada wisuda periode 19 Februari 2013. Hingga saat ini alumni sarjana berjumlah 4.185 orang.

Jumlah wisudawan yang berpredikat cumlaude sebanyak 12 orang. Mereka adalah Tanti Kosmiyati Kostaman, Theresia Devi Anjani, Intan Puspitasari, Ardias Nugraheni, Novita Dewi Anjarsari, Thressye Natalia Nainupu, Harini Indrawati, Andrianto Saputro Handoko, Cantya Hermala Siswanto, Kharisma Handayani, Aniella Agustania Sihombing, dan Betty Januarti Purnamaningsih.

Fakultas Psikologi UGM menggelar acara pelepasan wisudawan di ruang auditorium. Agenda utamanya sambutan, penyerahan transkrip, pemberian penghargaan, dan kenang-kenangan, dan doa sebagai penutup.

Sambutan pertama dari wisudawan diwakili oleh Harini Indrawati. Sambutan berikutnya dari ketua keluarga alumni (Kapsigama) Drs. Isnanti Bachtiar Senoadi, MM. Terakhir sambutan dari dekan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada diwakili oleh Prof. Dr. Amitya Kumara selaku wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan.

Selanjutnya penyerahan transkrip dilakukan Dra. Sri Widati selaku kepala kantor administrasi. Wisudawan secara bergantian menerima transkip pencapaian hasil belajar selama menjadi mahasiswa program sarjana Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada memberikan piagam penghargaan kepada wisudawan berprestasi. Kategori penghargaan akademik perolehan IPK tertinggi 3.81 diraih oleh Theresia Devi Anjani. Kategori lulusan tercepat dengan masa studi 3 tahun 4 bulan diraih oleh Risa Adistya Primastuti. Drs. Subandi, M.A., Ph.D selaku wakil dekan bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama menyerahkan piagram tersebut.

Sebagai tanda cinta kepada almamater, wisudawan memberikan kenang-kenangan untuk fakultas. Penyerahan kenang-kenangan diwakili oleh  Risa Adistya Primastuti dan diterima oleh Rahmat Hidayat, Ph.D selaku wakil dekan bidang keuangan, sumber daya manusia, dan aset.

Segenap civitas akademika Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada menyampaikan ucapan selamat atas prestasi yang diraih para lulusan.

Rita Eka Izzaty: Anak-Anak juga Punya Strategi Sosial

Rita Eka Izzaty dinobatkan sebagai doktor Universitas Gadjah Mada ke-1885 dengan predikat sangat memuaskan (30/1/2013). Rita berhasil mempertahankan disertasi berjudul "Strategi Pemecahan Masalah Sosial Sebagai Mediator Antar Perilaku Pengasuhan Ibu Dengan Penerimaan Teman Sebaya Pada Anak Prasekolah".

Tim penguji disertasi terdiri dari Supra Wimbarti, M.Sc., Ph.D sebagai ketua, Prof. Dr. Amitya Kumara, MS sebagai promotor, ko-promotor adalah Dr. MG. Adiyanti, Prof. Dr. Asmadi Alsa, Prof. Dr. Saifuddin Azwar, Prof. Dr. Siti Partini Suardiman, Dr. Ratna Wulan. Acara promosi doktor Rita berlangsung di ruang auditorium Fakultas Psikologi UGM.

Dunia anak-anak penuh dengan suka ria. Anak-anak senang bermain bergembira. Namun, sebagai individu anak-anak pun menghadapi masalah sosial di antara teman sebayanya. Tantangan sosial yang dihadapi secara umum berupa adanya ketidaksesuaian antara ketertarikan anak dengan kondisi sebenarnya. Misalnya, ketika anak ingin bermain dan menemukan mainannya sedang dipinjam oleh teman, atau sewaktu anak ingin bergabung dengan kelompok teman baru yang sedang bermain.

Bagi anak-anak, bermain dengan mainan yang diinginkan dan bermain bersama teman sebaya yang diinginkan sangat penting. Ketika anak kesulitan untuk medapatkannya, ia menemukan permasalahan sosial dimana anak akan mencari solusi terbaik untuk mengatasinya. Solusi tersebut dinamakan Strategi Pemecahan Masalah Sosial (SPMS).

Penelitian dosen Universitas Negeri Yogyakarta ini dilakukan pada 45 TK di Yogyakarta usia 4-6 tahun. Ditemukan adanya sepuluh macam SPMS digunakan saat anak menghadapi konflik. Terdapat tiga kategori kelompok SPMS yaitu perilaku yang cenderung agresif, cenderung pasif, dan perilaku prososial.

Peneliti berpendapat dalam hipotesis disertasi bahwa SPMS sebagai variabel mediator memiliki hubungan dengan penerimaan peer group. Sedangkan pola pola pengasuhan ibu memiliki peran dalam membentuk tipe SPMS anak.

Istri Rahmat Hidayat, Ph.D menemukan bahwa perilaku pengasuhan ibu memang berperan dalam penerimaan peer group. Akan tetapi, SPMS sendiri tidak menghubungkan pengasuhan ibu dengan penerimaan anak dalam teman sebaya. Walaupun pengasuhan ibu terbuktikan memiliki peran terhadap SPMS, SPMS tidak memiliki hubungan dengan tingkat penerimaan peer group anak. Dengan kata lain, SPMS tidak terbukti sebagai variabel moderator antara perilaku pengasuhan ibu dan penerimaan peer group.

Dalam argumen disertasinya, Rita mengatakan bahwa data menunjukkan penerimaan sosial yang rendah pada anak tidak hanya pada anak dengan SPMS agresif dan pasif, namun juga pada anak dengan strategi prososial. Begitu pula sebaliknya, anak dengan skor penerimaan sosial tinggi tidak hanya yang menggunakan strategi prososial, namun juga anak dengan strategi pasif dan agresif.

Rita menjelaskan bahwa penerimaan sosial tidak hanya dipengaruhi oleh strategi sosial yang digunakan anak, tetapi juga adanya dominasi sosial. Anak dengan dominasi sosial tinggi lebih dipersepsi sebagai anak yang populer dan diterima oleh teman sebaya dari pada anak dengan dominasi sosial rendah.

Dominasi sosial yang mengarah pada tindak koersif, pada sebagian anak dianggap tidak baik sehingga anak walaupun di satu sisi populer, juga tidak diterima dengan baik oleh teman sebaya.

Ibu dari dua anak ini pun berpesan agar orang tua senantiasa melatih anak untuk mengasah keterampilan sosial karena anak layaknya batu permata bagi orang tua, dan anak dengan bimbingan yang tepat adalah harta bagi bangsa.

Pelepasan Wisudawan Pascasarjana Periode 29 Januari 2013

 

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada sukses menyelenggarakan acara pelepasan wisudawan pascasarjana (29/01/2013). Jumlah lulusan dari Program Magister Psikologi  sebanyak 9 ilmuwan dan 14 psikolog dari Magister Psikologi Profesi. Hingga saat ini, keseluruhan lulusan pascasarjana dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada berjumlah 1.798 orang.

Pada Program Magister Psikologi Profesi, indeks prestasi kumulatif tertinggi 3,96 diraih oleh Devi Damayanti. Predikat cumlaude dipegang oleh Indira Primasari, Dian Lestari Anakaka, dan Ratri Nurwanti. Sedangkan lulusan berpredikat  sangat memuaskan ada 9 orang dan 2 orang berpredikat memuaskan. Masa studi terpendek selama 2 tahun 1 bulan ditempuh oleh Dian Lestari Anakaka.

Beralih pada Program Magister Psikologi, indeks prestasi kumulatif tertinggi 3,73 diraih oleh Aini Mahabbati dengan masa studi tercepat selama 2 tahun 1 bulan. Kali ini lulusan berpredikat cumlaude tidak ada, sangat memuaskan ada 3 orang, dan memuaskan ada 6 orang.

Prosesi pelepasan wisuda pascasarjana bertempat di ruang auditorium fakultas.  Sumpah profesi psikolog bagi lulusan Magister Psikologi Profesi mengawali acara. Para rohaniawan turut menyaksikan pelafalan sumpah tersebut. Penandatangan sumpah psikolog diwakili oleh Ahmad Syarif. Selanjutnya penyerahan transkrip kepada para lulusan, sambutan, pemberian penghargaan dan kenang-kenangaan. Acara terakhir pelepasan wisudawan pascasarjana pun ditutup dengan doa.

Fakultas Psikologi kali ini memberikan penghargaan kepada Indira Primasari dan Aini Mahabbati sebagai lulusan dengan naskah publikasi tesis terbaik. Tesis Indira berjudul “The Clinical Validity of General Health Questionnare-12 As Adjustment Disorder Screening Instrument. Indira merupakan psikolog klinis bimbingan Rahmat Hidayat, M.Sc., Ph.D. Lain hal dengan tesis milik Aini, judulnya “Positive Behavior Support (PBS) Program to Enhance Social Skills of Children with Conduct Disorder in School Setting” dibimbing oleh Prof. Dr. Sofia Retnowati.

Selamat dan sukses.

Syarat Pendaftaran Wisuda Periode II Tahun 2012/2013

Waktu Wisuda: Selasa 19 Februari 2013

  1. Terdaftar sebagai mahasiswa UGM pada semester Ganjil Tahun 2012/2013
  2. Membayar Rp. 450.000,- melalui Bank Mandiri No. Rekening ; UGM Psi-S1-By PENDIDIKAN 137.00.1170 101 4.
  3. Menyerahkan kwitansi (asli) pembayaran wisuda ke akademik untuk mendapatkan username dan password
    Formulir Data wisudawan dapat diisi dan dicetak secara on-line melalui alamat: http//sia.ugm.ac.id/wisuda.
    Wisudawan wajib upload foto melalui fasilitas yang tersedia pada system, untuk keperluan pencetakan Buku Kenangan Wisuda dalam bentuk compact disc.
  4. Menyerahkan pas foto 3×4 hitam putih sebanyak 4 lembar.dengan warna dasar gelap, dan kertas dop.
  5. Menyerahkan pas foto 2×3 berwarna sebanyak 2 lembar.
  6. Menyiapkan soft file foto 3×4 berwarna, untuk upload foto di system wisuda (wajib upload)
  7. Menyerahkan Fotokopi Ijazah SMA dan fotokopi surat Yudisium sebanyak masing-,masing 1 lembar.

Rangkaian Acara Wisuda

CATATAN:

  1. Entri data calon wisudawan paling lambat tanggal 29 Januari 2013
  2. Formulir sebelum ditandatangani, cek dulu Nama, Tempat, Tanggal, Tahun lahir, apakah sudah sesuai dengan ijazah SMA dan Akte Kelahiran saudara.
  3. Syarat pinjam Toga: blangko bon Toga, dan KTM

 

Insan Berprestasi Fakultas Psikologi UGM Tahun 2012

Pada dies natalis ke-48, Fakultas Psikologi UGM memberikan penghargaan ‘Insan Berprestasi Tahun 2012’ kepada tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan mahasiswa berprestasi (8/1/2013). 

Insan berprestasi kategori tenaga pendidik terbagi ke dalam 2 bidang, yakni penelitian  dan pengabdian kepada masyarakat. Pada bidang penelitian diraih oleh Dra. Sri Kusrohmaniah, M.Si dengan riset pengaruh kafein terhadap working memory, kecemasan, dan koordinasi motorik.  Satu lagi,  riset studi eksplorasi konsep maskulinitas dan feminitas lintas generasi dalam proses budaya Jawa juga mengantarkan Ariana Marastuti, MSW  sebagai insan berprestasi bidang penelitian. Pada bidang pengabdian kepada masyarakat, penghargaan diraih oleh  Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si dengan riset pengembangan model pendidikan karakter dengan memberdayakan mahasiswa sebagai kader di sekolah dan masyarakat.

Penghargaan kategori  tenaga kependidikan diraih oleh Arifah Sindhika Putri, S.E. atas prestasi ranking 1 diklat fungsional bendahara pengeluaran Th 2012,  Yudi Vantoro atas prestasi pengembangan sistem informasi terintegrasi, dan Iswanto atas prestasi kedisiplinan dan loyalitas terhadap fakultas.

Kuota penghargaan insan berprestasi kategori mahasiswa paling banyak. Berikut nama-nama mahasiswa tersebut:

  • Banyu Wicaksono: menerima penghargaan Rektor sebagai mahasiswa berprestasi dalam rangka Dies Natalis UGM ke-63 Th 2012
  • Justin Larissa, dkk: Menjuarai Progo Open Nasional 2012 (kategori sprint: peringkat 5, kategori slalom: peringkat 4, head to head: peringkat 6, down river: peringkat 5)
  • Dian Utami : Juara II Badminton Tunggal Putri 2012 Fisipol Cup
  • Yunita Sri Purnamasari, dkk : Juara II renang beregu Porsenigama 2012
  • Alsace Cahya Bening, dkk: Juara I Tim Judo Porsenigama 2012
  • Farhan, dkk: Juara I Basket Putra Undip Cup 2012.
  • Asri Winahyu, dkk: Juara I Futsal Putri Justicia Cup dan Juara I Futsal Putri Psychology Basketball and Futsal Competition 2012
  • Mega Fitriyani, dkk : Juara III Citizenship Journalism Bulaksumur Post
  • Niken Rarasati: mempublikasikan artikel pada International Journal Javanesse Adolescence Future Orientations and Support for Its Effort” Th 2012

Salam sukses!

Teliti Meditasi Transpersonal, Hendro Prabowo Raih Doktor UGM ke-1824

Dr. Hendro Prabowo telah dinobatkan sebagai doktor ke 1824 di Universitas Gadjah Mada dalam sidang terbuka yang diselenggarakan Senin lalu (07/01/2013) dengan dihadiri sekitar 50 audien. Disertasi yang dipertahankan dalam sidang tersebut berjudul Proses Pemahaman Kesadaran Diri Terapis Dalam Meditasi Transpersonal. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Hendro Prabowo tersebut dipromotori oleh Prof. Dr. Johana Endang Prawitasari.

Disertasi yang diajukan oleh Hendro meneliti tentang proses peningkatan kesadaran diri terapis setelah melakukan meditasi transpersonal. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dari subjek menggunakan skala serta dilakukan pula latihan-latihan meditasi selama 16 minggu. Penelitian yang melibatkan tujuh orang psikolog dan terapis sebagai subjek ini menghasilkan temuan bahwa subjek meningkat kesadarannya setelah melakukan meditasi transpersonal.

Hendro dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan setelah menemupuh masa studi selama 7 tahun 11 bulan. Dosen Psikologi Universitas Gunadarma Jakarta yang akrab dipanggil dengan "Pak Ndaru" ini, menyelesaikan jenjang S3 setelah menyelesaikan jenjang S1 nya.

Tim penguji disertasi terdiri dari Supra Wimbarti, Ph.D Dekan Fakultas Psikologi UGM sebagai ketua, Prof. Johana E. Prawitasari, Ph.D sebagai promotor, Subandi, Ph.D sebagai ko-promotor, Prof. Dr. Sofia Retnowati, Prof. Dr. Saifuddin Azwar, Prof. A. Supratiknya, Ph.D, dan Dr. Tjipto Susana.