Arsip:

Rilis

Fakultas Psikologi UGM Luluskan 22 Ilmuwan dan 41 Psikolog

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada  menyelenggarakan acara pelepasan wisudawan pascasarjana (25/04/2013). Jumlah lulusan dari Program Magister Psikologi  sebanyak 22 ilmuwan dan 41 psikolog dari Magister Psikologi Profesi. Hingga saat ini, keseluruhan lulusan pascasarjana dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada berjumlah 1861 orang.

Pada Program Magister Psikologi Profesi, indeks prestasi kumulatif tertinggi 3,92 diraih oleh Muhammad Kammagama Harismina. Predikat cumlaude dipegang oleh Pritta Tyas Mangestuti,Rosana Ika Pramitasari, Silmika Wijayanti, Irine Kurniastuti, Agnes Anggun Sari, Yashinta Ardhiani Permatasari, Mazia Amalia, Syarifaniaty Miranda Agustinaa, Fransisca Putri Intan Wardhani, dan Indriyani Sitompul. Sedangkan lulusan berpredikat  sangat memuaskan ada 21 orang dan 10 orang berpredikat memuaskan. Masa studi terpendek selama 2 tahun 1 bulan ditempuh oleh Agatha Sagita Ria.

Beralih pada Program Magister Psikologi, indeks prestasi kumulatif tertinggi 3,81 diraih oleh Donny Hadiwaluyo. Lulusan berpredikat cumlaude disandang Ira Setyawati.  Lulusan berpredikat sangat memuaskan ada 8 orang, dan memuaskan ada 13 orang.

Prosesi pelepasan wisuda pascasarjana bertempat di ruang auditorium fakultas.  Sumpah profesi psikolog bagi lulusan Magister Psikologi Profesi mengawali acara. Para rohaniawan turut menyaksikan pelafalan sumpah tersebut. Penandatangan sumpah psikolog diwakili oleh Pritta Tyas Mangestuti. Selanjutnya penyerahan transkrip kepada para lulusan, sambutan, pemberian penghargaan dan kenang-kenangaan. Acara terakhir pelepasan wisudawan pascasarjana pun ditutup dengan doa.

Fakultas Psikologi kali ini memberikan penghargaan kepada Irene Kurniastuti dan R. Budi Sarwono sebagai lulusan dengan naskah publikasi tesis terbaik. Tesis Irene berjudul Construction of student well-being scale for 4-6th graders, psikolog klinis bimbingan Prof. Dr. Saifuddin Azwar. Lain hal dengan tesis milik Budi judulnya Psychological dynamics of early phase psychosis in the process of re-integration in javanese society cultural context case study, bimbingan Drs. Subandi, M.A., Ph.D.

Selamat dan sukses.

Sharing & Diskusi “Peran Psikologi Forensik di Lembaga Pemasyarakatan”

Minggu, 21 April 2013 telah diselenggarakan Sharing & Diskusi "Peran Psikologi Forensik di Lembaga Pemasyarakatan" bersama Dra. Reni Kusumowardhani, M.Psi, Psikolog.  Acara bertempat di Fakultas Psikologi UGM dan dihadiri oleh sekitar 30 peserta yang terdiri dari dosen Fakultas Psikologi UGM, UMBY, dan UAD, psikolog Puskesmas, serta mahasiswa Magister Profesi.

Menindaklanjuti permintaan LPSK kepada Fakultas Psikologi UGM, UII, dan UMBY (dengan UGM sebagai leading sector-nya) terhadap pemeriksaan saksi korban kasus Cebongan, acara ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan gambaran mengenai peran psikolog forensik di lembaga pemasyarakatan.

Psikolog RSUD Cilacap dan Konsultan Psikologi Kusumowardhani tersebut  memberikan materi mengenai definisi psikolog forensik, perbedaan peran dan tugas psikolog forensik dan psikolog klinis di lembaga pemasyarakatan , serta prinsip kerja dan kompetensi psikolog forensik. Selain itu, narasumber juga memberikan sekilas materi mengenai jenis-jenis hukum di Indonesia, serta bagan proses peradilan.

Beberapa pengalaman alumni Fakultas Psikologi UGM ini juga dipaparkan dalam forum ini. Pengalaman tersebut antara lain, pemeriksaan saksi dan terdakwa suatu kasus, pendampingan terhadap saksi yang akan bersaksi dalam peradilan, pendampingan narapidana dengan vonis hukuman mati, dan pengalaman menjadi saksi ahli. Beberapa pertanyaan berkaitan dengan kompetensi dan kewajiban psikolog forensik dilontarkan oleh mahasiwa, psikolog puskesmas, dan dosen yang hadir dalam acara ini.

Di akhir sesi Reni berharap psikolog dan calon psikolog yang tertarik dengan bidang psikologi forensik untuk bergabung dalam Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia dan selalu memperluas dan memperdalam ilmu psikologi sehingga dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat luas sebagai profesional dan ilmuwan psikologi.

Sharing & Diskusi “Peran Psikologi Forensik di Lembaga Pemasyarakatan”

Minggu, 21 April 2013 telah diselenggarakan Sharing & Diskusi "Peran Psikologi Forensik di Lembaga Pemasyarakatan" bersama Dra. Reni Kusumowardhani, M.Psi, Psikolog.  Acara bertempat di Fakultas Psikologi UGM dan dihadiri oleh sekitar 30 peserta yang terdiri dari dosen Fakultas Psikologi UGM, UMBY, dan UAD, psikolog Puskesmas, serta mahasiswa Magister Profesi.

Menindaklanjuti permintaan LPSK kepada Fakultas Psikologi UGM, UII, dan UMBY (dengan UGM sebagai leading sector-nya) terhadap pemeriksaan saksi korban kasus Cebongan, acara ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan gambaran mengenai peran psikolog forensik di lembaga pemasyarakatan.

Psikolog RSUD Cilacap dan Konsultan Psikologi Kusumowardhani tersebut  memberikan materi mengenai definisi psikolog forensik, perbedaan peran dan tugas psikolog forensik dan psikolog klinis di lembaga pemasyarakatan , serta prinsip kerja dan kompetensi psikolog forensik. Selain itu, narasumber juga memberikan sekilas materi mengenai jenis-jenis hukum di Indonesia, serta bagan proses peradilan.

Beberapa pengalaman alumni Fakultas Psikologi UGM ini juga dipaparkan dalam forum ini. Pengalaman tersebut antara lain, pemeriksaan saksi dan terdakwa suatu kasus, pendampingan terhadap saksi yang akan bersaksi dalam peradilan, pendampingan narapidana dengan vonis hukuman mati, dan pengalaman menjadi saksi ahli. Beberapa pertanyaan berkaitan dengan kompetensi dan kewajiban psikolog forensik dilontarkan oleh mahasiwa, psikolog puskesmas, dan dosen yang hadir dalam acara ini.

Di akhir sesi Reni berharap psikolog dan calon psikolog yang tertarik dengan bidang psikologi forensik untuk bergabung dalam Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia dan selalu memperluas dan memperdalam ilmu psikologi sehingga dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat luas sebagai profesional dan ilmuwan psikologi.

Andrian Liem bersama MG. Adiyanti Luncurkan Program Bidan CANTIK

Bidan memainkan peran penting dalam mencegah transfusi HIV dari ibu ke anak. Mereka berhadapan langsung dengan calon ibu dan wanita hamil. Namun, anggapan yang ada menyatakan kualitas pelayanan bidan belum memenuhi standar pelayanan yang maksimal.

Hal itu dikemukakan Andrian Liem, M.Psi. dan Dr. MG. Adiyanti pada jurnal internasional Elsevier reviu HIV & AIDS, volume 12, issue 1, 2013, halaman 14-22. Berkas jurnal dapat diakses juga melalui  http://www.sciencedirect.com. Keduanya psikolog lulusan  Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi Univertitas Gadjah Mada.

Liem bersama Adiyanti selanjutnya meluncurkan program Bidan Cerdas Dan Empatik (CANTIK). Sebuah program  psikoedukasi tentang HIV dan AIDS berdasarkan pendekatan Safer  practices-Available Medication-VCT-Empowerment (SAVE). Dengan program Bidan Cantik diharapkan kualitas pelayanan bidan di Puskesmas meningkat. 

Aksi penelitian melibatkan 24 bidan Puskesmas Sleman Yogyakarta lulusan diploma. Instrumen penelitian menggunakan tes pengetahuan HIV, skala sikap negatif terhadap HIV,observasi lembar emphatic and caring consultation (ECC), dan sosialisasi HIV.

Hasil penelitian menyatakan Program psikoedukasi Bidan CANTIK mungkin meningkatkan kualitas pelayanan bidan di puskesmas. Itu karena peningkatan pengetahuan tentang HIV. Namun,program psikoedukasi Bidan CANTIK tidak secara signifikan mengurangi sikap negatif terhadap HIV dan meningkatkan ECC.

Program psikoedukasi Bidan CANTIK tidak berhasil mendorong bidan untuk mensosialisasikan HIV dan AIDS kepada pasien Poliklinik Kesehatan Ibu dan Anak. Salah satu kendala dalam mengurangi sikap negatif dari bidan dan mendorong mereka untuk bersosialisasi HIV dan AIDS adalah faktor sosial budaya.

Kolaborasi Riset Internasional: Inter-University Partnership Program Tri Hayuning Tyas, M.A berkolaborasi dengan para peneliti di Harvard Medical School, USA.

Tri Hayuning Tyas, M.A, tenaga pendidik Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada berkesempatan mengikuti program Research Fellowship di Department of Global Health and Social Medicine, Harvard Medical School, Harvard University, Massachusetts USA. Kegiatan ini merupakan salah satu keluaran program kerjasama penelitian kolaborasi internasional, yaitu Inter-University Partnership Program (IUPP) antara Universitas Gadjah Mada (Fakultas Psikologi)-Harvard University (Harvard Medical School) dan Universitas Syiah Kuala (Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran) dengan dukungan dana dari USAID.

Tri Hayuning Tyas, M.A berangkat ke Negeri Paman Sam sejak 4 Februari 2013. Selama 4 bulan di Harvard, ia mengikuti berbagai kegiatan akademis. Diantaranya mengikuti kelas-kelas yang diampu oleh para doktor dan profesor bidang ilmu medis, psikologi, global health, social medicine, dan medical anthropology.

Sebut kelas Psychological Approaches to the Anthropology of Subjectivity yang diampu Prof. Byron Good (medical anthropologist) dan Dr. Alasdair seorang psikoanalis. Kelas ini sangat menggelitik karena berbagai fenomena subjektif dapat ditelaah kritis baik dari perspektif klinisi (Dr Alasdair) dan perspektif keilmuan (Prof Byron). Kelas intensif Mixed Method Research dengan dosen Dr. John Creswell, penulis buku Designing and Conducting Mixed Method Research memberi kesempatan untuk berdialog akademis secara langsung dengan salah satu research methodologist terkemuka tingkat dunia.

Kelas lain seperti Introduction to Global Medicine: Bioscience, Technologies, Disparities, Strategies yang menghadirkan berbagai dosen tamu dengan latar belakang medis namun memiliki daya juang untuk perubahan ala aktivis memberi gambaran tentang bagaimana para dokter dan health scientist di Amerika (Boston) memperoleh wacana yang komprehensif dan kaya perspektif tentang dunia kesehatan di negara berpendapatan tinggi, sedang dan rendah dan bagaimana secara efektif dapat membantu dan mengurangi penderitaan secara bertanggungjawab.

Sementara di kelas Design Implementation and Evaluation Research untuk program Master in Global Health and Social Medicine, dosen tamu yang dihadirkan adalah para peneliti dan sekaligus klinisi yang bekerja di berbagai penjuru dunia dengan berbagai konteks .

Oleh karena majunya profesi kesehatan di Amerika, hampir seluruh staf di Harvard Medical School adalah akademisi sekaligus praktisi. Pun mereka yang tidak bergelar praktisi terlibat dalam penelitian di health research center yang terletak satu area (bahkan satu gedung) dengan rumah sakit. Harvard Mecial School sendiri terletak di wilayah yang disebut Longwood Medical Area, dimana beragam rumah sakit yang berafiliasi dengan HMS (Boston Children Hospital, Brigham Women Hospital, dll) dan health research center (Dana Faber Cancer Institute, Joslin Diabetic Center, dll) terletak saling berdekatan dan memiliki sistem komunikasi dan komuting yang terintegrasi.

"Selain itu setiap hari jumat saya mengikuti Friday Morning Seminar, dimana berbagai topik terkait Global Health and Social Justice dipresentasikan oleh para peneliti dari berbagai penjuru dunia. Kegiatan ini sangat intellectually stimulating alias menggelitik secara akademis", ungkapnya di media papperles office (PLO) kampus.

"Dari Indonesia, selain saya, juga akan berangkat Dr. Syahrial bin Marwan dari RSJ Banda Aceh-Universitas Syiah Kuala. Tahun depan akan ada sekitar 2-4 kandidat fellow yang akan berangkat ke US untuk mengikuti program yang sama. Selalu ada kesempatan untuk scholar Indonesia (ASH center) yang dipublikasikan melalui http://www.ash.harvard.edu/ash/Home/Students-Education/Fellowships/Indonesia-Research-Fellows", imbuh penulis buku Pasung: Family experience of dealing with "the deviant" in Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia.

"Saya sungguh berbahagia dan bersyukur memperoleh kesempatan untuk belajar dan mengalami sejenak keunggulan universitas tingkat dunia. Oleh karena itu, untuk seluruh sivitas akademika Fakultas Psikologi UGM, mohon untuk dapat diterima rasa terimakasih saya atas dukungan dan penyemangatannya. Semoga ketika kembali nanti, saya dapat berkontribusi dan memberi dampak positif bagi kemajuan kita bersama baik secara akademis maupun praktis", pungkas dosen lulusan Universiteit van Amsterdam, Belanda ini.

Syarat Pendaftaran Wisuda Periode: II Tahun 2012/2013 Selasa, 21 Mei 2013

  1. Terdaftar sebagai mahasiswa UGM pada semester Genap Tahun 2012/2013
  2. Membayar Rp. 450.000,- melalui Bank Mandiri
    No. Rekening ; UGM Psi-S1-By PENDIDIKAN 137.00.1170 101 4.
  3. Menyerahkan kwitansi (asli) pembayaran wisuda ke akademik untuk mendapatkan username dan password
    Formulir Data wisudawan dapat diisi dan dicetak secara on-line melalui alamat: http//akademik.ugm.ac.id.
    Wisudawan wajib upload foto melalui fasilitas yang tersedia pada system, untuk keperluan pencetakan Buku Kenangan Wisuda dalam bentuk compact disc.
  4. Menyerahkan pas foto 3×4 hitam putih sebanyak 5 lembar.dengan warna dasar gelap, dan kertas dop.
  5. Menyerahkan pas foto 2×3 berwarna sebanyak 2 lembar.
  6. Menyiapkan soft file foto 3×4 berwarna, untuk upload foto di system wisuda (wajib upload)
  7. Menyerahkan Fotokopi Ijazah SMA dan fotokopi surat Yudisium sebanyak masing-,masing 1 lembar.

Rangkaian Acara Wisuda

CATATAN:

  1. Entri data calon wisudawan paling lambat tanggal 22 April 2013.
  2. Formulir sebelum ditandatangani, cek dulu Nama, Tempat, Tanggal, Tahun lahir, apakah sudah sesuai dengan ijazah SMA dan Akte Kelahiran saudara.
  3. Syarat pinjam Toga: blangko bon Toga, dan KTM

Mahasiswa Kearsipan UGM Belajar ke Record Center Fakultas Psikologi UGM

Mahasiswa Kearsipan angkatan 2011 Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada belajar ke Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (27/3/2013). Sekitar 69 mahasiswa secara khusus ingin mengetahui visual penataan arsip inaktif yang ada di record center Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

"UGM memiliki beberapa record center, diantara Fakultas Psikologi yang menjadi percontohan. Itu mengapa kami memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk memilih antara record center Fakultas Psikologi, Fakultas Peternakan,dan Arsip universitas. Jadi dengan kunjungan ini mereka dapat melihat visualnya seperti apa penataan arsip khususnya yang inaktif. Hari kedua ini ada sekitar 49 mahasiswa dan kemarin 20 mahasiswa yang berkunjung ke sini", papar Faizatush Sholikhah, MA dosen pengampu matakuliah manajemen arsip inaktif.

Tim record center Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada terdiri dari Tri Muryani pejabat arsiparis UGM, Cilandasari mahasiswa angkatan pertama Kearsipan tahun 1994, dan Hijjah alumni Kearsipan tahun 2004. Mereka secara bergantian membagi ilmu kepada para mahasiswa.

Seperti diketahui, record center Fakultas Psikologi bersama Fakultas Peternakan, Fakultas Teknologi Pertanian, Bidang Hukum dan Tata Laksana, Sub Bagian Tata Usaha Bagian TURT, Sekretaris Eksekutif, Direktorat Sumber Daya Manusia, Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset, Records Center Bersama Kinanti, dan Arsip UGM meraih predikat pengelola kearsipan terbaik Kemdiknas tahun 2011.

CPMH Berikan Layanan Psikologis di LP Klas IIB Cebongan, Sleman

Tragedi penyerangan di lembaga pemasyarakatan (LP) Klas IIB Cebongan, Sleman pada 23 Maret 2013 menyisakan dampak traumatis bagi para sipir dan warga binaan pemasyarakatan. Menyikapi hal tersebut, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada yang diwakili Center of Public Mental Health (CPMH) memberikan layanan konseling dan psikoterapi.

Pada surat resmi Dekan Fakultas Psikologi UGM tertanggal 27 Maret 2013 menugaskan 4 psikolog dan mahasiswa. Mereka adalah Edilburga Wulan Saptandari, M.Psi dosen, Chefira Lisanias, S.Psi., Psi dan Ayuk Rahadhian Subekti, M.Si staf CPMH, dan psikolog Puskesmas Mlati II Bertha Devi Aryani, M.Psi.

"Tanggal 26 Maret 2013 ada dua petugas LP menyerahkan surat permohonan bantuan layanan psikologis kepada Bu Supra Wimbarti selaku dekan, lalu tim CPMH menemui mereka. Pada saat itu kami diceritakan sekilas kronologi peristiwa sabtu dini hari yang menewaskan empat orang dan luka-luka pada petugas LP serta keadaan psikologi para warga LP setelah kejadian. Besoknya 27 Maret 2013 kami mendapat surat tugas dari dekan. Tim CPMH kemudian bergegas mendatangi LP Cebongan. Hal pertama yang kami lakukan adalah observasi dan wawancara kepada para korban. Hari ini 28 Maret, kami rapat koordinasi dengan mahasiswa, psikolog puskesmas, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Rapat membahas hasil tindakan kemarin untuk menentukan langkah selanjutnya. Siang nanti juga akan wawancara dan observasi lagi. Semoga minggu depan kami sudah bisa melakukan konseling dan psikoterapi" papar Chefira Lisanias selaku staf CPMH.

"Kami menginformasikan program layanan ini kepada mahasiswa Program Magister Psikologi Profesi. Bersyukur sekali, antusias mahasiswa besar ditandai adanya 29 orang yang mendaftar sebagai relawan. Semoga langkah kami bisa meringankan dampak psikologis akibat penyerangan yang sangat menegangkan bagi para sipir dan warga binaan pemasyarakatan LP Cebongan, diharapkan nantinya mereka dapat menjalani aktifitas keseharian dengan tenang", pungkas Lisa.

Diusungnya LMX pada Disertasi Doktor Ke 1910

Melihat begitu pentingnya relasi atasan dan bawahan dalam struktur organisasi kerja membuat seorang Elly Yuliandari Gunatirin, mengangkatnya kedalam disertasi yang membawanya mendapatkan gelar doktor. Judul disertasi yang ia usung adalah Model Penjelasan Variabel Sumber Daya Personal Bawahan Sebagai Prediktor Kualitas Relasi Timbal Balik Atasan Bawahan (LMX). Penelitian ini menjadikannya sebagai doktor Universitas Gadjah Mada ke-1910, dengan predikat sangat memuaskan.

Penelitian ini berkenaan dengan pembuktian apakah model teoritik yang menyatakan bahwa mindful communication, self enhancement, perceived similarity, keadilan interaksional, komitmen pada relasi, dan team member exchange dengan power distance reduction sebagai variabel intervening berkontribusi terhadap kualitas relasi timbal balik atasan bawahan (LMX), didukung dengan data empirik. Dengan tujuan untuk membangun pemahaman teoritik mengenai model sumber daya personal bawahan dlaam upaya mengemangkan kualitas relasi timbal balik atasan bawahan.

Leader Member exchange (LMX) atau kualitas relasi timbal balik atasan dan bawahan merupakan modal penting dalam proses kerja. Penekanan pokok bahasan pada teori LMX adalah pada kualitas relasi timbal balik yang terjalin diantara atasan dan bawahan. Menjalin relasi mutualis dengan atasan akan membuat bawahan merasa lebih tenang dan nyaman dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dalam disertasinya, Elly mengutip dari Begley, bahwa bawahan yang menjalin kualitas relasi timbal-balik dengan atasan akan berdampak pada dua hal. Pertama, akan berdampak pada kenyamanan dan kesejahteraan emosi bawahan. Kedua, juga akan meningkatkan produktivitas kerja bawahan. Penjalinan relasi mutualis antara atasan dan bawahan ini dirasa sangat penting, karena ternyata relasi yang kurang baik menjadi satu dari sepuluh penyebab stres di lingkungan kerja.

Prosesi ujian terbuka Elly berlangsung lancar di ruang auditorium Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (20/3/2013). Tim promotor terdiri dari Fathul Himam, Ph.D., Prof. Dr. Sofia Retnowati, Dr. R. Widodo Jatim P., dr., MS., MPH., PH.  Tim penguji diketuai Dekan Fakultas Psikologi UGM, Supra Wimbarti, M.Sc., Ph.D. Anggota tim penguji terdiri dari Prof. Dr. Asmadi Alsa., Prof. Dr. Saifuddin Azwar., Prof. Dr. Tina Afiatin, Prof. Dr. Fendy Suhariadi.