“Stand-nya menarik sekali bisa ada berbagai macam tes psikologi gitu, free pula..Mbaknya njelasinnya juga bagus, lancar, dan meyakinkan..” komentar Ivy, salah seorang pengunjung stand.
Rilis
"Masih banyak ilmu dari para pendahulu kita yang belum dipelajari secara maksimal," kata Guru Besar Fakultas Psikologi UGM Prof Dr Koentjoro saat bersilaturahmi dengan Direktur Utama PT BP Kedaulatan Rakyat dr Gun Nugroho Samawi di ruang Direksi KR, senin (11/11). Turut mendampingi Dirut saat itu Komisaris Utama Drs HM Romli beserta jajaran direksi PT BP KR.
Untuk menumbuhkembangkan sekaligus menyebarkan ajaran-ajaran itu, Fakultas Psikologi UGM bekerjasama dengan Komunitas Pelajar Kawruh Jiwa Yogyakarta berinisiatif mengadakan "Sekolah Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaraman", 5-6 Desember 2013 di Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta. Sekolah itu direncanakan diikuti 40 peserta, terdiri dari dosen dan mahasiswa S2 Fakultas Psikologi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Sekolah selama empat hari itu akan menghadirkan 12 pembicara. Selain Prof Koentjoro, pembicara lainnya yaitu peneliti kawruh jiwa dari International Christian University Tokyo Japan Prof Someya Yoshimichi dan Dr Nanik Prihartanti MSi dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Prof Koentjoro mengatakan, selain untuk mengapresiasi ajaran-ajaran tersebut, Sekolah Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaraman bertujuan untuk melepas ketergantungan terhadap ilmu-ilmu sosial dari Barat.
Sumber: Kedaulatan Rakyat Edisi 12 November 2013.
Kamis, 31 Oktober 2013 menjadi hari yang bersejarah bagi Fakultas Psikologi UGM, dimana pada hari itu bertambah satu lagi daftar guru besar psikologi, Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc., Ph.D atau yang lebih akrab disapa Bu Bo. Acara pengukuhan jabatan guru besar ini diselenggarakan di Balai Senat Kantor Pusat Universitas Gadjah Mada. Lebih dari 200 orang yang terdiri dari keluarga, rekan sejawat, kolega baik dari dalam maupun luar neageri serta mahasiswa hadir memberikan selamat dan merayakan pengukuhan Prof. Bo. Suasana haru dan bahagia serta ndagel ala Prof. Bo menyelimuti keseluruhan acara, khususnya ketika Prof. Bo menyampaikan pidato pengukuhannya yang berjudul “PSIKOLOGI INDIGENOUS: SAATNYA MENENTUKAN MAINSTREAM KEILMUAN DARI TANAH AIR”.
Colonial mentality ini, menurut Prof. Bo, harus kita sadari keberadaannya dalam diri kita, dan harus kita lawan dengan penyajian kesadaran akan kebesaran bangsa Indonesia dalam sejarah peradaban dunia. Cara penggemblengan keenam karakter komponen human capital tanpa kehilangan jati diri kebangsaan harus dipelajari melalui pengenalan dalam dunia akademik melalui penelitian dengan pendekatan psikologi indigenous untuk memperoleh “kaca benggala” dengan presisi yang tinggi bagi refleksi data studi ke dalam populasinya. Prof. Bo berharap akan lahir individu dan masyarakat yang kuat dalam pengenalan dirinya, dengan dengan 6 pilar human capital yang mapan, dalam behavior repertoire yang disengajakan , yang akan meniadakan kesenjangan karakter “kaya tapi miskin”. Juga melalui dunia akademik melalui pengambilan peran dalam mainstream keilmuan. Sebagai penutup, Prof. Bo dengan bahasa yang menyentuh dan tulus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada orang-orang yang berjasa dalam perjalanan hidupnya.
Kejuaraan ini diikuti oleh 18 peserta dari berbagai penjuru dunia seperti Jepang, Belanda, US, dan Indonesia, termasuk di dalamnya 6 utusan Kolat Universitas Gadjah Mada dan Cabang Sleman. Dari 6 utusan tersebut, hanya satu utusan yang berhasil membawa pulang medali, yaitu Rizkyarani Falona atau yang lebih akrab disapa Rani.
Rani menjuarai cabang Stamina and Power setelah berhasil mematahkan 5 sasaran benda keras seperti beton cor, plat besi, serta balok es dengan 5 teknik dalam waktu 59 detik. Rani yang juga pernah menjuarai kejuaraan nasional Merpati Putih pada IPB Open tahun 2012 ini mengaku bangga dan terharu karena dirinya berhasil membawa pulang medali emas pada kejuaraan internasional ini. "Amazing. Terharu." ujar Rani saat ditanya bagaimana perasaannya memenangkan kejuaraan ini.
Selamat kepada Rani!
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan acara pelepasan wisudawan pascasarjana (24/10/2013). Jumlah lulusan dari Program Magister Psikologi sebanyak 21 ilmuwan dan 14 psikolog dari Magister Psikologi Profesi. Wisudawan yang meraih gelar cumlaude sebanyak 4 orang, mereka adalah Rr. Diyah Woro Dwi Lestari, Rinanti Nur Hapsari, Prasti Hapsari Suprapto Putri, Ryan Sugiarto.
Sumpah profesi psikolog bagi lulusan Magister Psikologi Profesi mengawali acara. Para rohaniawan turut menyaksikan pelafalan sumpah tersebut. Penandatangan sumpah psikolog diwakili oleh Nadia Indah Permatasari. Selanjutnya penyerahan transkrip kepada para lulusan, sambutan, pemberian penghargaan dan kenang-kenangaan. Acara terakhir pelepasan wisudawan pascasarjana pun ditutup dengan doa.
Sambutan wisuda diberikan oleh Annissa Miranty Nurendra selaku wakil wisudawan dari magister psikologi profesi; dr. Hidayat Sulistyo, M. Si., Sp.PA selaku wakil keluarga wisudawan oleh orang tua magister profesi; Drs. Helly P. Soetjipto, MA sekalu pengurus HIMPSI; Drs. Isnanto Bachtiar Senoadi selaku pengurus KAPSIGAMA; serta Supra Wimbarti, Msc., Ph. D selaku dekan Fakultas Psikologi UGM.
Fakultas Psikologi kali ini memberikan penghargaan kepada Annissa Miranty Nurendra dan Sartana sebagai lulusan dengan naskah publikasi tesis terbaik. Tesis Annisa Miranty berjudul “The Role of Islamic Work Ethics in the Relationship Between Job Demands and Job Resources to Work Engagement”, bimbingan Supra Wimbarti, M. Sc., Ph. D. Lain hal dengan tesis milik Sartana yang berjudul “Javanese Adoloscent Self Concept in Relation with Friends”, bimbingan Dr. Avin Fadilla Helmi, M. Si.
Selamat dan sukses.
Kontingen Olimpiade Psikologi UGM berhasil menyabet gelar juara umum dengan meraih 10 medali pada kejuaraan Olimpiade Psikologi Indonesia 2 yang diadakan oleh Himpsi Jawa Timur pada 18-19 Oktober 2013 di Surabaya. Kontingen yang dipimpin oleh Ridwan Saptoto,S.Psi, Psi., M.A., beranggotakan 32 orang yang bertanding di 7 cabang lomba yaitu PsychoPaper, PsychoScience, PsychoInnovation, PsychoDebate, PsychoToys, PsychoPoster, dan PsychoChess. Kontingen Psikologi UGM meraih gelar juara umum setelah menyisihkan 27 universitas dari seluruh Indonesia. Berikut adalah cabang lomba yang berhasil dimenangkan oleh Fakultas Psikologi UGM:
Medali emas (3):
- PsychoScience bidang Asesmen Tumbuh Kembang atas nama Aria Saloka Immanuel
- PsychoScience bidang Psikologi Terapan atas nama Banyu Wicaksono
- PsychoPoster atas nama Triadi Imron Rosyadi dan Mayang Dianty Prameswari Katim
Medali Perak (5):
- PsychoScience bidang Teori Dasar Psikologi atas nama Hansa Putranto
- PsychoScience bidang Eksperimen Dasar Psikologi atas nama Nurul Aisya Berrylia
- PsychoPaper atas nama Adelia Khrisna Putri
- PsychoPoster atas nama Ashlihatul Latifah dan Helmi Nurfuadi
- PsychoChess atas nama Faris Zaky Rinanda
Medali Perunggu (2)
- PsychoPoster atas nama Wulan Nur Jatmika dan Dhika Yanuar Rusmantaka
- PsychoToys atas nama Muchammad Imam Bachri dan Malinda Wahyu Utami
Selain Universitas Gadjah Mada yang memperoleh juara umum, juara umum kedua diraih oleh Uniniversitas Airlangga. Acara ditutup dengan acara penyerahan medali dan piala juara umum di Universitas Hang Tuah, Surabaya.
Setiap tanggal 10 Oktober, Dunia memperingati Hari Kesehatan Jiwa dan Mental. Perayaan ini pertama kali diinisiasi oleh World Federation for Mental Health pada tahun 1992, dengan membawa misi untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan advokasi masyarakat seluruh dunia mengenai kesehatan jiwa.
Di Indonesia, Hari Kesehatan Jiwa Sedunia baru mulai ditetapkan pada tahun 1993. Misi yang dibawa adalah untuk menghormati hak ODMK (Orang dengan Masalah Kejiwaan), memperluas program pencegahan masalah kesehatan jiwa, mendekatkan akses kesehatan pada masyarakat, memperluas cakupan pelayanan, dan meningkatkan upaya kesehatan jiwa secara optimal. Sungguh suatu misi yang luar biasa, tapi ternyata misi yang dicanangkan pada tahun 1993 ini pun masih menjadi misi yang harus diperjuangkan di tahun 2013.
Di zaman ponsel pintar seperti sekarang, realitanya masih banyak masyarakat Indonesia yang masih awam tentang kesehatan jiwa. Masih lebih banyak orang yang mengabaikan pentingnya menimbang, mengupayakan dan mempertahankan kesehatan jiwa dan mental dibandingkan dengan kesehatan fisik. Sebagian anggota masyarakat baru akan memperhatikan masalah kesehatan jiwa dan mental, hanya disaat mereka dihadapkan pada gangguan kesehatan mental dan jiwa. Berkaca dengan kondisi ini, maka kami dari Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM dan Tim Psikologi Beraksi berusaha untuk menyebarluaskan informasi mengenai kesehatan jiwa.
CPMH adalah salah satu pusat kajian di Fakultas Psikologi UGM yang memiliki visi untuk mengembangkan ilmu dan profesi psikologi sehingga dapat berperan secara strategis dalam upaya pembangunan manusia Indonesia. CPMH bertekad untuk mengembangkan dan menyebarkan kesehatan mental di berbagai bidang kehidupan, seperti keluarga, sekolah, lingkungan kerja, komunitas dan bencana. Rekanan CPMH dalam aksi ini adalah Psikologi Beraksi, yaitu sebuah komunitas yang bergerak dalam bidang promosi kesehatan mental. Tujuan utama Psikologi beraksi adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan mental melalui berbagai media, seperti: blog, jejaring social (facebook, twitter), dan media cetak.
Duet antara CPMH Psikologi UGM dan Psikologi beraksi berhasil membawa informasi mengenai kesehatan jiwa dan mental lebih dekat ke masyarakat. Aksi ini dilakukan dengan melakukan serangkaian kegiatan yaitu:
- Aksi damai Peduli Kesehatan Jiwa dan Mental yang mengusung tema “Kesehatan Jiwa dan Mental dimulai dari SAYA!” dilakukan di Tugu Jogja. Aksi ini terdiri dari beberapa aktivitas, yaitu orasi mengenai pentingnya kesehatan jiwa dan anti stigma, pembacaan puisi, menuliskan “Perasaan saya hari ini” di bentangan kain putih, pembagian sticker dan leaflet tentang kesehatan jiwa, berkeliling membawa pesan berjalan yang berisi informasi singkat tentang bagaimana menjaga kesehatan mental, serta aksi teatrikal permasalahan kesehatan jiwa dan mental dari KRST (Kelompok teater Psikologi UGM). Aksi Peduli Kesehatan Jiwa ini pun ditutup dengan deklarasi kesehatan jiwa dan mental.
- Talkshow mengenai rangkaian kegiatan di Hari Kesehatan Jiwa dan Mental Sedunia di Radio UNISI FM Yogyakarta.
- Nonton bareng Film “Pay It Forward” dan Film pendek mengenai kesehatan mental karya Mahasiswa Psikologi UGM angkatan 2012.
Serangkaian aksi untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa dan Mental Sedunia yang dilaksanakan pada 10 Oktober 2013 ternyata mampu menarik perhatian dari berbagai kalangan masyarakat. Beberapa masyarakat mengungkapkan dukungannya atas aksi yang dilakukan, sebagian menyatakan bahwa mereka baru tahu tentang Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dan terkejut akan keberadaan Psikolog di Puskesmas di wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
10 Oktober 2013 adalah satu hari yang luar biasa. Di hari ini, Masyarakat mulai mengenal dan memahami tentang kesehatan jiwa dan mental. Semoga pemahaman ini terus terpelihara di hari-hari ke depannya. Selamat Hari Kesehatan Jiwa dan Mental Sedunia. Sehat jiwa dan mental dimulai dari SAYA!.
Mohammad Mahpur, mahasiswa Program Doktor Psikologi fakultas Psikologi UGM telah resmi menjadi doktor UGM ke-2046 dengan predikat sangat memuaskan (01/10/13). Ia berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Kearifan Lokal dan Peningkatan Kualitas Pengasuhan Anak Berbasis Komunitas (Sebuah Penelitian Tindakan Partisipatoris)”. Tim penguji atas kelayakan disertasinya adalah Prof. Dr. Tina Afiatin, M. Si selaku ketua; Prof. Drs. Koentjoro, M. BSc., Ph. D selaku promotor; Subandi, MA., Ph. D selaku ko-promotor; serta Prof. Siti Partini Suardiman, Prof. Dr. Amitiya Kumara, dan Dr. MG Adiyanti, M. Si selaku dewan penguji.
Mahpur menjelaskan bahwa potensi kearifan lokal, yang diabaikan, berkembang untuk menyelesaikan masalah pengasuhan anak yang dihadapi oleh masyarakat. Penelitian dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini melibatkan 41 subyek yang terdiri dari 21 stakeholder komunitas Sidorame (6 perempuan dan 15 laki-laki) dan 20 ibu-ibu yang dipilih berdasarkan hasil musyawarah dengan stakeholder .
“Strategi peningkatan kualitas pengasuhan anak yang berhasil dikembangkan oleh komunitas terdiri dari lima tema, yakni berpikir positif tentang pendidikan, pembiasaan, memberi dorongan, kebebasan terarah, dan pengasuhan tanpa kekerasan.” Ungkap Mahpur pada disertasinya. “Pada kajian kearifan lokal dapat disimpulkan bahwa pengasuhan anak berbasis komunitas, spirit nilainya bersifat inklusif untuk mencapai pengasuhan holistic, yang mengakhiri bentuk-bentuk isolasi bagi masyarakat miskin yang cenderung dijadikan sebagai obyek kebijakan daripada subyek pembangunan. Pun, perubahan pada suatu aspek atau peran tertentu harus juga diikuti oleh perubahan pada aspek yang lain atau pernana yang lain, sebuah spirit gotong royong yang masih hidup di Sidorame.”
“Workplace aggression adalah kondisi yang butuh diselesaikan karena kondisi ini dapat mendistraksi performa pekerja. Kondisi fisik dari lingkungan kerja merupakan faktor yang dapat memicu agresivitas. Ergonomi partisipatori adalah suatu teknik untuk menciptakan sistem kerja yang nyaman dan produktif. Secara nyata, teknik ergonomi partisipatori merupakan teknik yang mumpuni dalam upaya menurunkan tingkat agresivitas di tempat kerja. Secara finansial, teknik ini juga memiliki nilai efisiensi dibandingkan bila perusahaan mengubah desain lingkungan kerja.” , ungkap Intaglia saat ujian terbuka di ruang auditorium Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ergonomi partisipatori terbukti mampu memberikan pengaruh dalam menurunkan tingkat agresivitas. Sehingga teknik ergonomi partisipatori terbukti dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mereduksi tingkat agresivitas di tempat kerja khususnya pada bagian produksi mengingat penerapan ergonomika sangat efektif dan efisien untuk diaplikasikan pada lahan ini.
“Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai agresivitas baik di dalam maupun di luar dunia indistru. Khususnya untuk memperkuat hasil dalam penelitian ini yang merupakan penelitian eksperimen, tentu saja sangat dibutuhkan penelitian duplikasi. Hal ini dianggap penting disebabkan penelitian mengenai agresivitas di Indonesia masih sangat jarang dilakukan, dengan mengacu pada hasil penelitian ini diasumsikan bahwa teknik ergonomic partisipatori mampu memberikan sumbangan yang positif dalam rangka mengatasi agresivitas di tempat kerja.” , paparnya lebih jauh.
Frikson menjelaskan bahwa keterikatan kerja dibutuhkan oleh perawat untuk dapat menunjukan performa yang memuaskan. Penelitian disertasi dosen Universitas Surabaya ini bertujuan untuk menentukan peran sumberdaya psikologis sebagai mediator dari hubungan antara sumberdaya organisasional dengan keterikatan kerja perawat.
“Sumberdaya psikologis berperan sebagai mediator dari dari hubungan antara sumberdaya organisasional dengan keterikatan kerja. Hal ini menjelaskan bahwa kehadiran sumberdaya organisasional tidaklah berjalan efektif dalam meningkatkan keterikatan kerja perawat bila tidak disertai dengan kehadiran sumberdaya psikologis yang mendukung. Otonomi kerja, persepsi dukungan organisasional, optimisme dan makna kerja sebagai panggilan secara bersama-sama berhubungan positif dan signifikan dengan keterikatan kerja perawat.”, jelas Frikson dalam disertasi.