Arsip:

Rilis

Berkat Program LOTUS Erasmus Mundus, Wisnu Wiradhany Belajar di Universitas Groningen

Wisnu Wiradhany, mahasiswa pascasarjana prodi Magister Psikologi UGM mendapat kesempatan menimba ilmu di negeri kincir angin. Berkat program LOTUS III di bawah bendera Erasmus Mundus, ia per 26 Agustus 2013 belajar dua semester di Universitas Groningen.

"Saya melangsungkan studi di fakultas ilmu-ilmu keperilakuan dan ilmu-ilmu sosial (faculteit of gedrags en maastchappij-wetenschappen/faculty of behavioral & social sciences), terutama mengambil kelas-kelas psikologi kognitif, neuropsikologi, dan neurosains untuk memperdalam topik yang saya geluti semenjak studi di UGM mengenai multitasking", terang pria kelahiran Jakarta ini.

Mahasiswa yang minat di Psikologi Sosial ini memaparkan bahwa Universitas Groningen (Rijkuniversiteit Groningen/University of Groningen) merupakan salah satu universitas tertua di Belanda. Didirikan pada tahun 1614, dalam 100 hari universitas ini akan merayakan ulang tahunnya yang ke-400. Universitas Groningen membedakan struktur kuliah untuk mahasiswa sarjana dan pascasarjana. Kuliah sarjana dilangsungkan dalam format seminar (dengan peserta kuliah yang kadang mencapai 400 orang), sedangkan perkuliahan pasca dilangsungkan dalam format diskusi kelompok dengan peserta kuliah antara 15-20 orang. Dalam kelas pascasarjana, mahasiswa mempresentasikan topik kuliah berkelompok, dan diakhiri dengan menulis esei individual. Tiap esei diberikan masukan satu atau dua kali sebelum dipertimbangkan sebagai tugas akhir. Melalui sistem ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk memperdalam topik yang mereka minati, sekaligus mendapat umpan balik dari ahli terkait topik tersebut.

Kota Groningen sendiri merupakan lokasi yang ideal untuk belajar. Kota ini relatif kecil (198000 penduduk) dan sunyi, mayoritas penduduknya mengandalkan sepeda sebagai moda transportasi (demikian juga dengan kota-kota lain di Belanda). Tiap tahunnya, Universitas Groningen menerima kurang lebih 4000 mahasiswa internasional baru dari setidaknya 115 negara berbeda. Universitas Groningen sendiri tiap tahunnya menerima kurang lebih 26000 mahasiswa baru, demikian juga dengan Universitas Hanze. "Bisa dibayangkan jika di kota ini satu dari lima penduduknya adalah mahasiswa. Selain mendapat kesempatan memperdalam ilmu, saya juga mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan beragam budaya dan kebiasaan yang berbeda. Tidak heran kalau Oktober lalu, kota Groningen dinobatkan sebagai kota dengan penduduk paling bahagia di Eropa", pungkasnya.

Fakultas Psikologi Kembali Luluskan 33 Sarjana Psikologi

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada kembali meluluskan 33 sarjana pada wisuda periode 19 Februari 2014. Hingga saat ini alumni sarjana berjumlah 4.365 orang.

Sebanyak delapan lulusan dinyatakan cumlaude. Mereka adalah Astuti Cahyani, Novia Dwi Rahmaningsih, Adistita Paramahita, Banyu Wicaksono, Meriam Ester Lita Dumais, Diorita Hanum Primalistyani, Devi Lu’luk Qurrotu A’yun Sholehah, Dherra Amalia Putri Tripadu.

Acara pelepasan wisudawan bertempat di ruang auditorium fakultas. Astuti Cahyani tampil membawakan sambutan dari wisudawan mewakili teman-temannya. Dilanjutkan sambutan dari wakil orangtua yaitu Drs. Godril D Yuwono, MA, orangtua Banyu Wicaksono. Sambutan berikutnya dari ketua keluarga alumni (Kapsigama) Drs. Isnanti Bachtiar Senoadi, MM. Terakhir sambutan dari Prof. Dr. Amitya Kumara selaku wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan.

Selanjutnya penyerahan transkrip dilakukan. Wisudawan secara bergantian menerima transkip pencapaian hasil belajar selama menjadi mahasiswa.

Fakultas memberikan piagam penghargaan kepada wisudawan berprestasi. Kategori penghargaan akademik perolehan IPK tertinggi 3.67 diraih oleh Astuti Cahyani. Kategori lulusan tercepat dengan masa studi 3 tahun 9 bulan diraih oleh Erlyna Noviani.

Sebagai tanda cinta kepada almamater, lulusan memberikan kenang-kenangan untuk fakultas. Penyerahan kenang-kenangan diwakili oleh Banyu yang merupakan lulusan termuda di wisuda periode II TA 2013/2014 dengan usia 21 tahun, 6 bulan, 21 hari.

Selamat dan sukses.

Perubahan Berita Acara Hasil Seleksi Pegawai

Berdasarkan surat dari Sdr. Maya Rokhanah tertanggal 30 Januari 2014 tentang persetujuan pengunduran diri sebagai calon pegawai yang dinyatakan lolos seleksi tes calon pegawai pada 9 Januari 2014 lalu yang juga dikuatkan dengan Berita Acara Hasil Seleksi Pegawai Fakultas Psikologi UGM nomor: 273/KEPEG/KP.03.03/I/2014 tertanggal 24 Januari 2014, Fakultas Psikologi UGM menyatakan kembali bahwa 3 orang calon pegawai yang lolos seleksi untuk mengisi posisi sebagai Pengadministrasi Umum yaitu,
1. Andreas Tri Setiawan
2. Ramadhania Wulandari
3. Wina Indah TN

Teliti Performa Pegawai Lakukan Tugas Ganda, Dosen Udayana Raih Doktor

Dalam dunia kerja, tidak jarang perusahaan menerapkan tugas ganda kepada karyawannya. Hal tersebut dilakukan agar penggunaan sumber daya manusia menjadi lebih efektif dan efisien.

Survei Career Builder dan Robert Half Internasional (2009) menunjukkan bahwa perusahaan menginginkan calon pekerja yang memiliki keahlian multitasking (36%), inisiatif (31%), dan kreatif (21%). Hasil survei tersebut memperlihatkan bahwa banyak perusahaan yang membutuhkan karyawan yang mampu melakukan tugas ganda.

Ni Made Swasti Wulanyani, staf pengajar Fakultas kedokteran Universitas Udayana menyebutkan bahwa mendapatkan tenaga kerja produktif selalu menjadi isu utama dalam bisnis dan psikologi industri. Seleksi melalui sejumlah tahapan dilakukan untuk mencari orang yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

“Jika kemampuan dalam mengerjakan tugas berganda; baik yang sifatnya sirkular dan menuntut performa beberapa jenis tugas, adanya perpindahan perhatian dari satu tugas ke tugas lainnya, serta dalam batasan waktu bisa terprediksi; maka perusahaan dapat menghemat biaya dengan melakukan seleksi atau analisis potensi yang tepat,” paparnya saat mempertahankan disertasi berjudul “Pengaruh Faktor Kecerdasan, Kepribadian dan Kapasitas Kerja Terhadap Performansi Dalam Tugas Berganda” dalam ujian terbuka program doktor di Fakultas Psikologi UGM, Rabu (291).

Wulanyani mengatakan pada praktiknya, hampir seluruh proses rekrutmen, promosi, dan konseling pekerja mengukur kemampuan kognitif dan nonkognitif melalui tes psikologi. Alat tes psikologi yang banyak digunakan antara lain IST untuk mengukur intelegensi, kuesioner 16 faktor kepribadian untuk mengungkap kepribadian, dan Kraeppelin untuk mengungkap kapasitas kerja.

Meskipun banyak digunakan perusahaan dalam seleksi, namun IST, 16 PF, dan Kraeppelin belum difungsikan untuk memprediksi performansi tugas berganda. Ketiganya masih dipakai untuk mengukur jenis potensi sesuai dengan tujuan dasar masing-masing alat ukur. Karenanya ia melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana alat-alat tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan tugas berganda.

Penelitian dilakukan pada 324 mahasiswa program S1 Universitas Udayana yang telah memasuki smester 6 pada tahun 2012 yang diberikan simulasi tugas berganda dalam bidang manajemen secara komputerisasi, kecerdasan, kepribadian, dan kapsitas kerja subjek diukur dengan tes IST 2000, kuesioner 16 PF edisi ke-5, dan tes Kraeppelin.
Hasilnya menunjukkan bahwa simulasi tugas berganda mampu menciptakan situasi tugas berganda sebesar 83,8 persen. Sementara itu, hasil analisis regresi memperlihatkan kecerdasan umum, ciri sifat kepribadian Liveliness merupakan faktor yang turut berperan dalam perormansi tugas berganda.

“Soal-soal pada subtes analogi, deret angka, deret bentuk, memori verbal dari alat ukur IST, 16 PF, Kraeppelin dapat dipakai psikolog untuk memprediksi kemampuan tugas berganda pekerja. Metode simulasi juga bisa digunakan perusahaan untuk mengukur perormansi tugas berganda karyawannya,” paparnya. (Humas UGM/Ika)

Sumber: ugm.ac.id

Raih Doktor Usai Teliti Pengaruh Prestasi Akademik Pada Remaja

Terdapat lima variabel model teoritis yang mempengaruhi prestasi akademik pada remaja. Kelima variabel saling terkait tersebut adalah variabel pola asuh autoritatif, intelligence factor g, efikasi diri, kecerdasan emosional, dan prestasi akademik. Faktor pola asuh autoritatif dinilai berperan sebagai faktor stimulus yang sangat menentukan perkembangan kecerdasan emosional seseorang.

"Anak-anak yang diasuh dengan penegakan aturan-aturan secara konsisten disertai pemberian kasih sayang akan memacu anak menjadi individu yang mampu merasakan perasaan orang lain. Ia mampu mengendalikan emosi secara terarah serta mempunyai motivasi berjuang mencapai hasil yang lebih baik," ujar Drs. I Made Rustika, M.Si, saat melangsungkan ujian terbuka Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Selasa (28/1).

Disebutkan Made Rustika, dalam kaitannya dengan perkembangan efikasi diri, pola asuh autoritatif tidak secara langsung mempengaruhi perkembangan efikasi diri namun mempengaruhinya melalui kecerdasan emosional. Bahwa kemampuan mengenai gejolak emosi dan kemampuan mengendalikan emosi menjadi pendorong terbentuk dan berkembangnya kepercayaan diri mampu menyelesaikan masalah (efikasi diri tinggi). Sedangkan faktor inteligensi g menentukan pencapaian prestasi akademik, namun tidak menentukan taraf efikasi diri.

"Dapat disebutkan dalam penelitian ini banyak subyek penelitian memiliki taraf efikasi diri tinggi, namun taraf inteligensinya tidak tinggi", papar dosen program studi psikologi Fakultas Kedokteran universitas Udayana, Bali.

Mempertahankan disertasi "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Pada Remaja" dengan penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Made Rustika mengatakan kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik. Hal ini berkaitan dengan materi kuliah pada tahun pertama perkuliahan yang menuntut pemahaman dan penguasaan materi serta sangat membutuhkan kemampuan kognitif dalam menganalisis sintesis dan daya ingat. "Tahun-tahun pertama perkuliahan nampaknya belum banyak membutuhkan kecakapan emosional seperti kemampuan berempati dan ketrampilan sosial," katanya. (Humas UGM/ Agung)

Sumber: ugm.ac.id

Hasil Seleksi Pegawai

Berdasarkan hasil seleksi psikotes dan wawancara bagi calon pegawai Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada yang telah dilaksanakan pada hari Kamis 9 Januari 2014 untuk mengisi lowongan sebagai Pengadministrasi Umum, kami menyatakan bahwa calon pegawai yang lolos seleksi yaitu,

1. Andreas Tri Setiawan
2. Maya Rokhanah
3. Ramadhania Wulandari

Ketiga orang yang berhasil lolos seleksi dimohon kehadirannya dalam acara orientasi pegawai yang akan diselenggarakan pada,

hari, tanggal: Rabu, 29 Januari 2014
waktu: 09.00 WIB
tempat: A123

Teliti Perubahan IAIN Menjadi UIN, Mustadin Raih Doktor

Beberapa fase perkembangan yang dilalui oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), secara keilmuan merupakan proses mengintegrasikan keilmuan Islam (Islamic Studies) dan keilmuan umum (sains, sosial dan humaniora). Hal tesebut tentu menjadi cita-cita besar bagi institusi, sebuah cita-cita yang masih panjang dan terus berkembang.

Mustadin, S.Psi., M.Si, staf pengajar Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menilai UIN yang muncul saat ini merupakan institusi yang menyesuaikan diri dengan tuntutan pasar atau perkembangan kehidupan sosial ekonomi nasional maupun global. Dengan demikian, UIN yang dahulu menjadi tempat mencetak para muballigh cenderung berupaya menjadi institusi yang ingin mengambil bagian dalam pertempuran industri pendidikan.

"Itulah yang sedang marak dan melanda hampir semua institusi pendidikan di dunia, yaitu mengarahkan pengembangan bidang studi yang sedang dibutuhkan pasar," katanya di Auditorium Fakultas Psikologi UGM, Rabu (22/1) saat menjalani ujian terbuka program doktor.

Menurut Mustadin, ada lima fase perkembangan identitas organisasi yang muncul dalam perjalanan perubahan IAIN menjadi UIN. Fase status quo, fase conflictual pressure, fase negosiasi-persuasif, fase empowering dan fase continues-improvement.

Dalam fase continous-improvement, katanya, perubahan organisasi tidak berhenti melainkan terus berusaha untuk mengembangkan diri. Pengembangan diri ini dilakukan dengan pembukaan program studi baru, pembukaan jurusan dan fakultas baru, serta membuka kesempatan seluas-luasya bagi berkembangnya berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan.

Organisasi dalam fase ini, katanya, siap bersaing dengan institusi pendidikan umum lainnya dengan menerapkan prinsip transparansi keuangan, akuntabilitas, dan pengembangan prinsip otonomi kampus. "Hal ini membuahkan hasil dengan berkembangnya interprenership di lingkungan kampus dan institusi mulai mendapat berbagai pengakuan internasional," kata Mustadin saat mempertahankan desertasi Dialog Identitas: Upaya Menemukan Identitas Organisasi dan Identitas Karyawan Dalam Proses Restrukturisasi Organisasi (Studi Perubahan IAIN Menjadi UIN).

Meski masih perlu mengembangkan metode penelitian alternatif, Mustadin berharap model perencanaan dan perubahan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Sultan Alauddin Makassar dalam penelitian bisa dijadikan positive model dalam melakukan transformasi institusi pada berbagai perguruan tinggi khususnya Perguruan Tinggi Agama Islam di Indonesia. Disamping itu, penelitiannya diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis maupun praktis. (Humas UGM/ Agung)

Sumber: ugm.ac.id

Pemahaman Membaca Siswa SD Indonesia Masih Lemah

Kompetensi membaca, menulis, dan berhitung anak pada setiap level pendidikan merupakan faktor penentu keberhasilan akademik anak. Sayangnya, kemampuan membaca, matematika, dan sains pelajar Indonesia masih tertinggal dengan negara-negara lain. Menurut data The Programme for International Student Assessement (PSIA) 2009, fenomena tersebut salah satunya disebabkan lemahnya kemampuan penyelesaian soal berbentuk cerita yang membutuhkan proses pemecahan masalah kontekstual.

Data Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) yang meneliti siswa kelas IV SD menunjukkan bahwa prestasi membaca siswa Indonesia sangat rendah. Kemampuan membaca siswa Indonesia pada urutan ke-45 dari 49 negara yang diteliti. Skor Indonesia (405) berada di atas Katar (353), Maroko (323), dan Afrika Selatan (302).

“Terdapat permasalahan pada pemahaman membaca siswa SD di Indonesia. Para siswa yang mengalami persoalan pemahaman membaca juga akan bermasalah dalam mencapai prestasi matematika, termasuk dalam penyelesaian soal cerita matematika,” kata Aguswan Khotibul Umam, S.Ag., M.A., Rabu (15/1) saat melaksanakan ujian terbuka program doktor di Fakultas Psikologi UGM. Ia mempertahankan disertasi berjudul Penguasaan Kosakata dan Motivasi Membaca sebagai Mediator Pengaruh Pengajaran Membaca dan Lingkungan Literasi Keluarga terhadap Pemahaman Sosial Cerita Matematika pada Siswa Sekolah Dasar.

Staf pengajar Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Jurai Siwo Metro, Lampung ini menuturkan rendahnya kompetensi guru membaca berimplikasi pada lemahnya kualitas pengajaran membaca. Selain itu, kualitas membaca juga dipengaruhi lingkungan literasi keluarga, kurangnya penguasaan kosakata siswa, dan rendahnya motivasi membaca siswa.

Hasil penelitian yang dilakukan Aguswan pada 350 pelajar SD memperlihatkan bahwa pemahaman soal cerita matematika bisa dijelaskan secara bersama-sama melalui pengajaran membaca, lingkungan literasi keluarga, penguasaan kosakata, dan motivasi membaca. Sementara pengusaaan kosakata memiliki pengaruh terkuat yakni 23,4 persen dalam membantu siswa memahami soal cerita matematika dengan benar. Sedangkan pengajaran membaca berperan sebesar 13,3 persen diikuti dengan lingkungan literasi keluarga sebanyak 0,47 persen.

Disebutkan Aguswan, penguasaan kosakata berperan sebagai mediator pengaruh pengajaran membaca dan lingkungan literasi keluarga terhadap pemahaman soal cerita matematika. Sementara itu, motivasi membaca tidak berperan sebagai mediator pengaruh pengajaran membaca dan lingkungan literasi keluarga terhadap pemahaman soal cerita.

“Faktor pengajaran membaca, lingkungan literasi keluarga, dan penguasaan kosakata dapat dipakai bahan acuan untuk optimalisasi peningkatan pemahaman soal cerita matematika pada siswa sekolah dasar,” terangnya. (Humas UGM/Ika)

sumber: ugm.ac.id

Teliti Kinerja Dosen, Abdul Rahman Raih Doktor

Dosen merupakan salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di perguruan tinggi. Bahkan terkait tugas dan tanggung jawab, peran dosen sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional: mencerdaskan kehidupan bangsa; meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang meliputi kualitas iman/taqwa, akhlak mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur dan beradab.

Meski begitu dalam melaksanakan tugas dan pemenuhan kinerja, dosen menghadapi beberapa masalah di antaranya masalah profesionalisme. Laporan Asosiasi Dosen Indonesia tahun 2009 menyebut sebagian besar dosen Indonesia belum melaksanakan tugas pokoknya dengan baik. Hal ini dikarenakan sebagian dosen masih menjadikan profesi dosen sebagai simbol status yang tidak ditekuni sebagaimana profesi yang lain.

Demikian dikatakan Abdul Rahman Shaleh di Fakultas Psikologi UGM, Senin (13/1) saat menempuh ujian terbuka Program Doktor. Mempertahankan desertasi Faktor Personal Yang Mempengaruhi Kinerja Dosen, dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta mengatakan hal lain yang mengganggu kualitas dan profesionalisme dosen ialah kualifikasi pendidikan. "Karena hampir 45,08 persen, dosen belum memenuhi kriteria kualifikasi pendidikan S2/S3", katanya.

Gangguan profesionalisme dosen, kata Abdul Rahman, juga dari kebiasaan ngamen atau moonlighting demi mencukupi kebutuhan finasial karena gaji yang kurang memadai. Mereka pun menjadi pejabat di lembaga-lembaga pemerintahan hingga mengurangi minat menjadi dosen, dan sebagian lain menjadi pengusaha, pedagang atau pencari objek lainnya yang berakibat kurangnya waktu untuk persiapan mengajar.

"Belum lagi jika tugas-tugas lain juga menjadi tupoksi dosen seperti penelitian dan pengabdian masyarakat disertakan. Bayangkan jika seorang dosen mengajar lebih dari 20 sks, maka dapat diartikan dosen yang bersangkutan nyaris tidak lagi memiliki kesempatan pengembangan kompetensi akademik dan profesionalnya", katanya.

Menurut Abdul Rahman, secara teoritik terdapat dua faktor yang mempengaruhi kinerja individu dalam organisasi, yaitu faktor personal dan faktor lingkungan (situasi). Faktor personal mencakup kemampuan mental umum, kepribadian, kapabilitas individual, dan ketrampilan. Faktor situasi meliputi dukungan dan situasi lingkungan dan organisasi yang dipersepsi oleh individu yang dipandang sebagai fasilitator bagi pencapaian kinerja yang efektif.

"Merujuk teori JD-R yang digunakan dalam penelitian ini, kinerja individu dihasilkan melalui dua tahap, yaitu tahap sumber daya dan tahap motivasional", tutur pria kelahiran Sibolga, 23 Agustus 1972. (Humas UGM/ Agung)

Sumber: ugm.ac.id

Syarat Pendaftaran Wisuda Periode: I Tahun 2013/2014 19 Februari 2014

Bagi calon wisudawan periode: I tahun 2013/2014 19 Februari 2014, berikut ini syarat-syarat yang harus dipenuhi:

  1. Terdaftar sebagai mahasiswa UGM  pada semester Genap Tahun 2013/2014
  2. Membayar Rp. 450.000,- melalui Bank Mandiri
  3. No. Rekening ; VA(UGM FPS S1 PENERIMAAN WISUDA:8888813011070000
    Menyerahkan kwitansi (asli) pembayaran wisuda ke akademik untuk mendapatkan username dan password
    Formulir data wisudawan dapat diisi dan dicetak secara on-line melalui alamat: http//akademik.ugm.ac.id.
    Wisudawan wajib  upload foto melalui fasilitas yang tersedia pada sistem, untuk keperluan pencetakan Buku Kenangan Wisuda dalam bentuk compact disc.
  4. Menyerahkan pas foto 3×4 hitam putih sebanyak 5 lembar.dengan warna dasar gelap, dan kertas dop.
  5. Menyerahkan pas foto 2×3 berwarna sebanyak 2 lembar.
  6. Menyiapkan soft file foto 3×4 berwarna, untuk upload foto di system wisuda (wajib upload)
  7. Menyerahkan Fotokopi Ijazah SMA dan fotokopi surat Yudisium sebanyak masing-,masing 1 lembar.(25 Juli 2013)
  8. Menyerahkan 1 buah Skripsi dalam bentuk soft Copy ke perpustakaan Pusat UGM (utara GSP) ketentuan terlampir
  9. Menyerahkan (KTM) Asli dan Foto Copy(2 Lembar)

Rangkaian Acara Wisuda

Catatan:

  1. Entri data calon wisudawan paling lambat tanggal 28 Januari 2014
  2. Formulir sebelum ditandatangani, cek dulu Nama, Tempat, Tanggal, Tahun lahir, apakah sudah sesuai dengan ijazah SMA dan Akte Kelahiran saudara.
  3. Syarat pinjam Toga: blangko bon Toga dan  foto copy KTM yang dileagilisr Kasi Akademik

Syarat pengumpulan Skripsi atau Tugas Akhir dalam format PDF, untuk penamaan file dapat dilihat seperti contoh di bawah ini:

  • File-file terpisah dari Skripsi/ Tugas Akhir dalam format PDF, untuk penamaan file dapat dilihat seprti contoh di bawah ini:
    Format: [Tingkat Pendidikan] – [Tahun Lulus] – [Nomor Induk Universitas (NIU)]-[Kode Bagian].pdf
    Contoh:
    1. S1-2013-320333-title.pdf (penamaan untuk file halaman judul)
    2. S1-2013-320333-tableofcontent.pdf (penamaan untuk file halaman daftar isi)
    3. S1-2013-320333-abstract.pdf (penamaan untuk file abstrak/intisari)
    4. S1-2013-320333-chapter1.pdf (penamaan untuk file bab 1 pendahuluan)
    5. S1-2013-320333-chapter5.pdf (penamaan untuk file bab 5 kesimpulan)
    6. S1-2013-320333-bibliography.pdf (penamaan untuk file daftar pustaka)
    7. S1-2013-320333-complete.pdf (penaam untuk file naskah lengkap)
  • b. Naskah Skripsi/ Tugas Akhir lengkap
    Naskah sudah disahkan pembimbing dalam format pdf dan dilengkapi dengan bookmark

Semua file dalam format PDF Readable terutama untuk bagian abstract atau intisari. Semua file dimasukkan dalam satu FOLDER yang memiliki format nama sebagai berikut: [tingkat pendidikan] – [NIU] — contoh: S1-554433