Arsip:

Rilis

INPSYRATION, Kegiatan Sharing Online di Masa Libur Semester

Fakultas Psikologi UGM adakan sesi sharing online bertajuk INPSYRATION melalui Google Meeting pada Jumat 19 Juni 2020, pukul 13.30-15.00 WIB.

INPSYRATION merupakan acara yang diperuntukkan khusus bagi mahasiswa psikologi UGM, yang mana dapat diikuti secara gratis dengan cara mendaftar melalui link yang disiapkan oleh panitia. Acara ini merupakan acara perdana yang diadakan oleh fakultas, dengan tujuan untuk mengasah kreativitas mahasiswa dalam memunculkan ide-ide kreatif semasa liburan semester, sehingga waktu yang luang yang dimiliki dapat diarahkan untuk melakukan kegiatan positif.

Acara dibuka dengan sambutan dari Dr. Nida Ul Hasanat, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Psikologi UGM, dilanjutkan dengan sesi sharing yang dipandu oleh Jovanna Islamy Yaffi selaku moderator acara.

Narasumber yang ditunjuk pada acara, yakni Faiz Fakhruddin, pendiri sekolah Gajahwong Yogyakarta. Sekolah Gajah Wong merupakan sekolah gratis bagi anak-anak pemulung, pengemis, pengamen dan anak jalanan di D.I . Yogyakarta. Sekolah ini pertama kali didirikan pada tahun 2009 dan berawal dari diskusi dengan masyarakat sekitar terkait permasalahan yang dihadapi anak-anak terkait pendidikan, dimana anak-anak tersebut tidak memiliki waktu untuk bermain dan berkembang sesuai dengan kebutuhan usianya. Karena pada umumnya waktu mereka digunakan untuk mencari nafkah guna membantu orang tua serta menghidupi keluarga.

Sekola Gajahwong memiliki landasan yakni, anak-anak harus mendapatkan waktu bermainnya. Sehingga pembelajaran yang dilakukan merupakan kombinasi kegiatan belajar, bermain dan eksplorasi. Salah satunya kegiatan berkebun.

Setelah sesi sharing, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan peserta dan ditutup dengan ucapan terima kasih dari Ardian Praptomojati, S.Psi., M.Psi., Psikolog serta Elga Andriana, S.Psi., M.Ed., Ph.D selaku perwakilan dari Fakultas Psikologi UGM.

Bincang dan Peluncuran GMST Berbasis Daring

(04/6) Unit Pengembangan Alat Psikodiagnostika (UPAP) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada kembali adakan sesi bincang dan peluncuran tes berbasis daring, live melalui channel youtube Kanal Pengetahuan Fakultas Psikologi UGM. Acara diadakan pada pukul 10.00-12.00 WIB, disaksikan oleh sekitar 150 penonton dengan pembahasan mengenai GMST.

GMST atau Gadjah Mada Scholastic Test merupakan tes yang digunakan untuk seleksi masuk pada International Undergraduate Program (IUP) di seluruh Fakultas Universitas Gadjah Mada. GMST merupakan tes berbasis paper and pencil, dimana pada penyelenggaraan biasanya dilaksanakan langsung dengan bertatap muka. Namun, pada periode kali ini, dilakukan penyesuaian dari GMST berbasis paper and pencil menjadi berbasis daring atau dalam jaringan.

Terdapat tiga narasumber dalam sesi ini, yakni Ariana Marastuti, M.S.W. selaku Kepala Bidang Tes Potensi Akademik UPAP, Wahyu Jati Anggoro, S.Psi., M.A. Kepala Bidang Pengembangan Alat UPAP dan Andreas Tri Setiawan selaku penanggung jawab bagian perangkat dan prosedur instalasi program.

Acara terdiri dari empat sesi, yakni tiga sesi materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Ariana Marastuti, M.S.W. menyampaikan materi terkait peraturan peserta tes, persiapan bagi peserta serta materi dan waktu pengerjaan tes. Menurut beliau, penting bagi peserta untuk membaca prosedur dan peraturan tes, supaya tes dapat berlangsung dengan lancar. Adapun instruksi pengerjaan tes akan disampaikan menggunakan Bahasa Inggris, mengingat seleksi ditujukan untuk program IUP. Disamping itu, selama tes peserta akan diminta terhubung dengan panitia melalui software Zoom Meeting yang telah dipasang di perangkat masing-masing, serta mengaktifkan media komunikasi WhatsApp Messenger. Panitia juga akan menerapkan aturan dengan tegas dan tidak menoleransi segala bentuk kecurangan.

Selanjutnya, materi terkait prosedur dan pelaksaan tes disampaikan oleh Wahyu Jati Anggoro, S.Psi., M.A., sedangkan materi mengenai perangkat dan prosedur instalasi tes disampaikan oleh Andreas Tri Setiawan.

Pada sesi materi perangkat dan prosedur instalasi tes, dijelaksan bahwa persyaratan perangkat yang ditetapkan oleh panitia adalah bersifat mutlak karena sudah dirancang dan disesuaikan untuk pelaksanaan tes. Misalnya, untuk persyaratan ukuran layar laptop atau PC, minimal 12 inci. Jika perangkat yang digunakan tidak sesuai, maka soal ujian yang di layar tidak akan nampak dengan baik.

Peserta akan diberikan panduan instalasi secara secara mandiri oleh panitia, lengkap dengan link instalasi program yang diperlukan untuk tes. Andreas menyampaikan bahwa, satu hari sebelum pelaksanaan tes, peserta harus memastikan bahwa perangkat sudah siap.

Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Tentang Keringanan Pembayaran Uang Kuliah Tunggal

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional yang mengakibatkan adanya implikasi pada aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia, Universitas Gadjah Mada perlu memberikan keringanan dalam pembayaran uang kuliah tunggal bagi mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang diterima pada tahun akademik 2019/2020 dan sebelumnya

Oleh karena hal tersebut, Universitas Gadjah Mada memberikan keringanan pembayaran Uang Kuliah Tunggal pada Semester Gasal Tahun Ajaran 2020/2021, kepada mahasiswa Program Diploma, Sarjana, Profesi, dan Pascasarjana Universitas Gadjah Mada yang diterima Tahun Akademik 2019/2020 dan sebelumnya.

Pemberian fasilitas keringanan pembayaran Uang Kuliah Tunggal diberikan dalam bentuk:

a. penurunan kelompok Uang Kuliah Tunggal bagi Mahasiswa Program Diploma dan Sarjana;

b. keringanan sebesar persentase tertentu bagi mahasiswa program Sarjana kelas International Undergraduate Program (IUP);

c. keringanan sebesar persentase tertentu bagi mahasiswa program Profesi;

d. keringanan sebesar persentase tertentu bagi mahasiswa program Pascasarjana yang membayar Uang Kuliah Tunggal dengan dana sendiri (bukan mahasiswa penerima beasiswa/kerja sama instansi); dan

e. keringanan atau pengembalian (refund) Uang Kuliah Tunggal sebesar persentase tertentu bagi mahasiswa Program Diploma, Sarjana, Profesi, dan Pascasarjana yang dinyatakan lulus yudisium sebelum tanggal 1 November 2020 pada Semester Gasal Tahun Ajaran 2020/2021.

Permohonan keringanan pembayaran Uang Kuliah Tunggal oleh mahasiswa sebagaimana dimaksud dapat diajukan kepada Dekan Fakultas/Sekolah sebelum masa pembayaran Uang Kuliah Tunggal Semester Gasal Tahun Ajaran 2020/2021 berakhir.

Persetujuan pemberian fasilitas keringanan pembayaran Uang Kuliah Tunggal bagi mahasiswa Universitas Gadjah Mada terdampak bencana pandemik COVID-19 hanya dapat diberikan oleh Dekan Fakultas/Sekolah.

Pengajuan keringanan Uang Kuliah Tunggal harus disertai:

  1. surat pernyataan penurunan kemampuan ekonomi akibat terdampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), slip gaji surat keterangan penghasilan sebelum dan sesudah terdampak pandemik Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), surat pemutusan hubungan kerja, atau bukti lainnya yang sah untuk huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d; dan
  2. surat keterangan lulus atau keputusan yudisium untuk huruf e

unduh berkas: https://psikologi.ugm.ac.id/file/sk-rektor-ugm-keringanan-ukt/

 

UGM Beri Keringanan UKT Bagi Mahasiswa Terdampak Pandemi Covid-19

UGM memberi keringanan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa yang kesulitan membayar UKT akibat dampak pandemi Covid-19. Mahasiswa dapat mengajukan permohonan keringanan UKT secara daring melalui Simaster.

“UGM sangat memahami dan peduli atas dampak pandemi Covid-19 terhadap semua warga. Oleh karena itu, UGM memberikan kesempatan bagi para mahasiswa yang karena dampak Covid-19 menjadi kurang atau tidak mampu membayar UKT untuk mengajukan keringanan UKT,” ucap Wakil Rektor UGM Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sistem Informasi, Supriyadi, M.Sc., Ph.D., CMA., CA., Ak., Sabtu (30/5).

Pandemi Covid-19 telah membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi sejumlah kalangan masyarakat, termasuk keluarga dari para mahasiswa UGM. Untuk itu, UGM mengeluarkan kebijakan khusus untuk merespons situasi terkini, meski sebelum pandemi Covid-19 pun UGM juga telah memiliki kebijakan terkait keringanan UKT.

Ia memaparkan, persetujuan pemberian fasilitas keringanan pembayaran UKT bagi mahasiswa terdampak pademi Covid-19 diberikan oleh Dekan Fakultas/Sekolah. Dalam beberapa rapat koordinasi yang dilakukan pimpinan universitas dengan para Dekan, Rektor dan para Dekan sepakat untuk mempermudah proses serta persetujuannya.

” UGM akan mempermudah dan melayani proses keringanan UKT dengan sebaik-baiknya. Selain itu, kebijakan memberikan penundaan jika mahasiswa belum dapat membayar saat UKT jatuh tempo juga masih bisa dilakukan,” imbuh Supriyadi.

Keringanan UKT yang nantinya akan diatur dalam Surat Keputusan Rektor ini diberikan kepada mahasiswa Program Diploma, Sarjana, Profesi, dan Pascasarjana UGM yang diterima Tahun Akademik 2019/2020 dan sebelumnya.

Permohonan keringanan pembayaran UKT diajukan kepada Dekan Fakultas atau Sekolah sebelum masa pembayaran UKT Semester Gasal Tahun Ajaran 2020/2021 berakhir dengan menyertakan surat pernyataan penurunan kemampuan ekonomi akibat terdampak pandemi Covid-19, slip gaji atau surat keterangan penghasilan sebelum dan sesudah terdampak pandemi Covid-19, surat pemutusan hubungan kerja, atau bukti lainnya yang sah.

Bentuk keringanan dapat berupa penurunan kelompok UKT bagi mahasiswa program Diploma dan Sarjana, keringanan sebesar persentase tertentu bagi mahasiswa program International Undergraduate Program, mahasiswa program profesi, dan mahasiswa program Pascasarjana yang membayar UKT dengan dana sendiri (bukan penerima beasiswa/kerja sama).

“Keringanan atau pengembalian UKT sebesar persentase tertentu juga diberikan bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus yudisium sebelum tanggal 1 November 2020 dengan menyertakan surat keterangan lulus atau keputusan yudisium,” terang Direktur Keuangan UGM, Syaiful Ali, MIS., Ph.D.,Ak., CA.

Proses permohonan melalui Simaster sendiri, imbuhnya, terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap pengajuan dari mahasiswa, review atau verifikasi oleh Prodi/Departemen, serta approval oleh Dekanat.

Penulis: Gloria
Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/19481-ugm-beri-keringanan-ukt-bagi-mahasiswa-terdampak-pandemi-covid-19

UPAP Adakan Sosialisasi Online Terkait Tes PAPs

Unit Pengembangan Alat Psikodiagnostika (UPAP) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada adakan sosialisasi online terkait Tes PAPS melalui live channel Youtube Kanal Pengetahuan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada yang disaksikan secara langsung oleh 280 penonton.

Acara diadakan pada Kamis, 28 Mei 2020 pukul 10.30 WIB. Sesi online ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait kebutuhan tes PAPs berbasis daring ditengah pandemi COVID-19 saat ini, dimana Tes PAPs dapat dilakukan secara online atau dengan metode Computer Based Test (CBT).

Adapun acara dibagi menjadi empat sesi, dimana pada sesi pertama dibahas mengenai informasi umum mengenai tes PAPS yang disampaikan Wahyu Widhiarso, S.Psi., M.A. selaku Kepala UPAP. Dilanjutkan dengan sesi terkait alur pendaftaran, sesi informasi terkait instalasi perangkat dan sesi pelaksanaan tes oleh Wahyu Jati Anggoro, S.Psi., M.A. selaku Kepala Bidang Pengembangan Alat UPAP.

Selaku penyelenggara tes, UPAP akan melaksanakan dan mengawasi jalannya tes PAPs secara online, dengan bantuan SEB dan Zoom yang dapat diakses melalui PC/Laptop dengan sistem operasi Windows dengan requirement tertentu.

Informasi lebih lengkap mengenai Tes PAPs Berbasis Daring dapat diakses melalui laman web UPAP.

Webinar oleh KAGAMA: Kesehatan Mental di Masa Pandemi COVID-19 Melanda

(16/05) Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) menyelenggarakan webinar melalui Zoom meeting. Mengangkat tema “Kesehatan Mental Ditengah Pandemi COVID-19 Melanda”, kegiatan dimaksudkan untuk memberikan pandangan dan cara-cara coping dalam menghadapi permasalahan ditengah pandemi terkait kondisi kesehatan mental.

Sesi diadakan untuk umum, dan tidak dipungut biaya, melalui Zoom meeting, pada Sabtu, 16 Mei 2020 pukul 14.00 – 16.15 WIB.

Adapun pembicara pada sesi yakni Prof. Drs. Koentjoro, MBSc.,Ph.D. selaku Ketua Dewan Guru Besar UGM dan pengajar di Fakultas Psikologi UGM; Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, MMedSc., Ph.D. selaku pengajar di Fakultas Psikologi UGM dan Wakil Dekan Psikologi UGM, Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama; Nina Susilowati selaku Founder Komunitas Langsungenak – Survivor COVID-19; Iskandar Hardjodimulyo yang merupakan seniman wayang; Yohana Domicus, serta Nona Poeroe Utomo selaku moderator.

Disampaikan bahwa, penting untuk memilah informasi yang kita terima, terutama selama masa pandemi ini, istilah ini disebut mindfeeding. Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, MMedSc., Ph.D. menyatakan “apa yang dilihat dan apa yang didengar dapat mempengaruhi kehidupan kita”.

Mindfeeding dapat berasal dari banyak sumber, baik teks, audio, maupun video. Dengan memberikan ‘asupan’ positif pada pikiran, dapat meningkatkan sistem imun pada tubuh. Selain menerapkan protokol standar serta tetap mengkonsumi makanan sehat, penting bagi kita untuk menjaga dan memilah sumber infomasi selama masa pandemi sebagai salah satu upaya dalam menjaga imunitas tubuh.

Kuliah Online Mengenai Cabin Fever oleh CPMH

Wabah COVID-19 merupakan permasalahan yang dihadapi oleh hampir setiap negara di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Dengan semakin meluasnya wabah ini, kebijakan untuk melakukan membatasi aktivitas di luar rumah pun diterapkan untuk situasi ini. Di Indonesia, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diterapkan di beberapa provinsi, diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. Kebijakan tersebut merupakan langkah pemerintah untuk menekan kemungkinan bagi masyarakat melakukan kontak langsung.

Namun, situasi yang dihadapi serta kebijakan ini pun memiliki efek, yakni terbatasnya pergerakan serta interaksi sosial langsung yang dapat menimbulkan tekanan psikologis tersendiri. Adapun diantaranya yakni cabin fever.

Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM melaksanakan kuliah daring dengan tema “Diggin Deeper: Cabin Fever” yang dilaksanakan pada Selasa 12 Mei 2020 pukul 20.30-21.30 melalui tiga WhatsApp Group secara paralel. Peserta yang bergabung pada sesi pun dari tidak terbatas pada mahasiswa namun umum, dengan jumlah sebanyak 750 peserta. Adapun narasumber yang berperan pada sesi ini, Nurul Kusuma Hidayati, M.Psi., Psikolog dan Wiradatul Anisa, M. Psi., Psikolog. Keduanya merupakan psikolog di CPMH.

Berdasarkan penjelasan pada sesi online, cabin fever sebenarnya bukan merupakan istilah saintifik atau diagnosis klinis. Istilah tersebut berkembang sejak tahun 1800an untuk menggambarkan perasaan saat berada di situasi terisolasi atau terkurung dalam rumah/cabin dalam waktu yang lama.

Adapun kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait cabin fever yang mungkin dirasakan banyak orang pada kondisi panedemi ini, supaya dapat mengenali ciri-ciri dan tahu cara untuk mengatasinya.

Selain memberikan penjelasan serta infografis terkait cabin fever, juga diadakan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator.

Fakultas Psikologi UGM Selenggarakan Pelepasan Daring bagi 35 Sarjana

Rabu (13/5) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada untuk pertama kalinya menyelenggarakan Pelepasan Wisudawan/Wisudawati Program Sarjana secara daring. Sejumlah 35 sarjana pada periode III tahun akademik 2019/2020 telah berhasil lulus. Terdiri dari 32 mahasiswa Progam Sarjana, dan 3 mahasiswa International Undergraduate Program. Jumlah lulusan laki-laki sebanyak 8 orang dan wanita sebanyak 27 orang.

Jumlah lulusan yang berpredikat cumlaude pada periode ini sebanyak 18 orang. Jumlah lulusan dari Program Studi Sarjana sebanyak 16 orang, mereka adalah Anita Rahmawati, Alya Hashina Hannan, Annisa Dwi Gustianingrum, Pravita Siwi Eksani, Sekar Tristi Apriza, Friskania Rizki Aryanti, Ines Rinera, Nisrina Hanun Iftadi, Putu Intan Pratiwi Wisnawa, Fernanda Putri Gisela, Nurul Azkiah A. Tenriajeng, Bernadette Violetta Krismadona, Zulfikar Yurinugraha, Nur Fajriati Nadlifatil Khoir, Florencia Deandra Irena Adisurja dan Kirana Haning Kusuma. Sedangkan 2 orang lainnya berasal dari International Undergraduate Program mereka adalah Melati Hafizha Supardi dan Amima Luthfia.

Pada wisuda kali ini Anita Rahmawati tampil sebagai peraih indeks prestasi kumulatif tertinggi yakni 3.89. Anita Rahmawati sebagai wisudawan dengan waktu studi tercepat yaitu 3 tahun 5 bulan 20 hari. Alya Hashina Hannan sebagai wisudawan termuda yang berumur 21 tahun 1 bulan 20 hari.

Peraih indeks prestasi kumulatif tertinggi sekaligus waktu studi tercepat International Undergraduate Program diraih oleh Melati Hafizha Supardi yakni dengan IPK 3.67 dan berhasil lulus dalam waktu 3 tahun 6 bulan 11 hari. Melati Hafizha Supardi dan Amima Luthfia menjadi  wisudawan termuda yakni usia 21 tahun 11 bulan.

Selamat dan sukses!

Lab MBB adakan Sharing Online: Manajemen Pengelolaan Riset

(08/05) Laboratorium Mind Brain and Behavior (MBB) Fakultas Psikologi UGM adakan sesi sharing online dengan tema Manajemen Pengeloaan Pengelolaan Riset yang diadakan melalui Webex, pukul 13.00-15.00 WIB.

Adapun pembicara pada acara ini, Galang Lufityanto, M.Psi, Ph.D selaku Kepala Lab MBB. Acara ini ditujukan khususnya bagi dosen-dosen guna membagikan pengalaman terkait manajemen riset.

Peserta yang mendaftar untuk acara ini sebanyak 393 orang, mayoritas berasal dari kalangan pengajar.

Dalam melakukan riset, khususnya bagi para pengajar, tidak jarang ditemukan kendala-kendala seperti kurang baiknya manajemen waktu, pekerjaan-pekerjaan lain yang bersifat administratif maupun tidak adanya partner untuk melakukan penelitian.

Berdasarkan paparan pada sesi, penting untuk memiliki manajemen riset yang baik serta sistem riset yang mendukung dari institusi terkait. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan cara mengajak mahasiswa untuk melaksanakan riset kolaborasi. Hal tersebut dapat memberikan dampak yang positif bagi kedua belah pihak, disamping bagi pengajar, pengalaman dalam melakukan serangkaian riset hingga penulisan hasil, akan sangat berguna bagi mahasiswa terutama bagi yang ingin bergerak di dunia riset.

Kendala lain yakni hasil dari riset yang terkadang tidak dapat langsung ‘terlihat’ berbeda dengan mengajar dan melakukan proyek jangka pendek. Namun, melalui riset, hasil yang diperoleh dapat memberikan kontribusi pada peradaban dan ilmu pengetahuan secara lebih luas walaupun hasilnya tidak langsung nampak dan serta berkesan jangka panjang.

CPMH Tutup Sesi Sharing Online dengan Tema Kesehatan Mental di Masa Pandemi

(05/05) Center Public For Mental Health (CPMH) mengadakan rangkaian sesi sharing online yang ketujuh pada Selasa, 5 Mei 2020. Tema yang diangkat pada sesi ini adalah “Kesehatan Mental di Masa Pandemi”. Adapun narasumber yang berperan dalam acara yakni, Prof. Dr. Kwartarini W Yuniarti, MMed.Sc., Psikolog, selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama; Tri Hayuning Tyas, M.A., Psikolog, selaku dosen Fakultas Psikologi UGM dan psikolog klinis; Dr. Diana Setiyawati, M.HSc., Psikolog, selaku dosen, psikolog, dan Kepala Center for Public Mental Health Fakultas Psikologi UGM; Nurul Kusuma Hidayati, M.Psi., Psikolog, selaku psikolog di CPMH, UKP, dan Gama Medical Center (GMC) UGM, serta Wirdatul Anisa, M.Psi., Psikolog, selaku psikolog di CPMH, UKP, dan salah satu fasilitas layanan psikologi swasta di DIY.

Acara dimulai pukul 10.00 hingga 14.00 WIB. Diawali dengan pembukaan oleh Prof. Dr. Kwartarini W Yuniarti, MMed.Sc., Psikolog, diikuti oleh Tri Hayuning Tyas, M.A., Psikolog, Dr. Diana Setiyawati, M.HSc., Psikolog selaku ketua CPMH.

Sesi ini diselenggarakan melalui WhatsApp messenger group, dimana sebelumnya partispan diwajibkan untuk melakukan registrasi online melalui link yang disediakan secara gratis, tanpa dipungut biaya. Pada tahap pengisian, partisipan menuliskan pertanyaan dengan tema seputar kesehatan mental pada masa pandemi ini. Berikutnya, pertanyaan akan dikelola oleh pihak CPMH untuk kemudian dijawan oleh narasumber berdasarakan hasil pengelolaan kategorisasi tersebut. Adapun acara ini ditujukan untuk umum, sehingga dapat merangkul masyarakat luas.

Pertanyaan yang muncul dari peserta pun beragam, mulai dari cara untuk coping hingga arahan untuk penyampaian pesan atau berkomunkasi tanpa menyinggung satu sama lain pada masa pandemi ini.

Adapun sesi ini dilaksanakan secara paralel melalui 12 group WhatsApp, yang dimoderatori oleh staf peneliti dan mahasiswa Fakultas Psikologi, dengan total peserta 2985 orang. Adapun latar belakang usia, pendidikan dan profesi dari peserta cukup beragam. Mulai dari freelancer, IRT, tenaga medis hingga mahasiswa.