Arsip:

Rilis

Memahami Spektrum Kesehatan Mental: Dari Keluarga hingga Adiksi

Jumat (9/10) Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM menyelenggarakan webinar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Dunia yang bertepatan dengan tanggal 10 Oktober. Tema yang diusung Hari Kesehatan Jiwa Dunia tahun ini adalah Mental Health for All, Greater Investment-Greater Access. Everyone, Everywhere – Kesehatan Jiwa untuk Semua, Peningkatan Investasi, Peningkatan Akses, untuk Setiap Orang Dimanapun. Tema ini diangkat untuk mendorong masyarakat agar bersama-sama bersatu dan menyatkuan suara dalam menggerakkan agenda berinvestasi dalam kesehatan jiwa agar menjadi perhatian yang lebih dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan jiwa, sehingga jiwa yang sehat dapat terwujud secara nyata untuk setiap orang, dibelahan dunia manapun berada.

Webinar ini diselenggarakan secara umum dan terbuka bagi masyarakat dari semua latar belakang. Terdapat beberapa narasumber yang ahli di bidangnya hadir sebagai pemateri acara ini, mereka adalah dr. Siti Kalimah, Sp.KJ, M.A.R.S (Direktur Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan RI), Dr. John DeFrain (Peneliti dan Ahli Keluarga dari Nebraska-Lincoln University) dan dr. Gunawan Setiadi, MPH Pendiri Panti Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba “Tirto Jiwo”. Acara ini dihadiri pula oleh beberapa psikolog puskesmas dari beberapa daerah di Yogyakarta yang turut berbagi pengalaman dan cerita selama berkiprah  lebih dari 10 tahun sebagai psikolog puskesmas.

Tema yang diusung oleh webinar CPMH ini sendiri adalah “Memahami Spektrum Kesehatan Mental: Dari Keluarga Hingga Adiksi”.

Acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama, Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc., Ph.D. Ia berharap pertemuan ini akan bermanfaat dan memperkuat jejaring antar teman-teman yang peduli pada dunia kesehatan mental.

Sebagai pemateri utama, dr. Siti Kalimah, Sp.KJ, M.A.R.S mengungkapkan bahwa 30% pasien yang datang ke Puskesmas adalah pasien yang memiliki permasalahan terkait kesehatan psikologis. Ia juga menambahkan bahwa penanganan kesehatan jiwa tidak berhenti pada penyembuhan namun juga harus memiliki efek dalam meingkatkan kualitas hidup pada individu.

Pada sesi kedua, Dr. John DeFrain, menyampaikan materi terkait cara membangun keintiman yang tulus dengan satu sama lain. DeFrain menjelaskan proses ini melalui pengalaman yang ia alami dengan keluarganya.

Pemateri ketiga dr. Gunawan Setiadi, MPH juga turut menyampaikan materi yang bertajuk “Pelayanan Rehabilitasi Psikososial untuk Semua”. “Kita tahu Psikolog dan Psikiater masih terpusat di kota-kota besar. Untuk itu kita perlu mengoptimalkan pelayanan online untuk memperluas jangkauan layanan.”

Diharapkan dengan terselenggaranya webinar ini dapat menigkatkan kesadaran bersama bagaimana kesehatan jiwa adalah aspek yang meliputi seluruh kesehatan, baik di kehidupan individu, masyarakat maupun kehidupan global.

The Future of Psychology in Digital Era, Kegiatan Sharing Alumni oleh Lab MBB

(10/10) Laboratorium Mind, Brain and Behaviour Fakultas Psikologi UGM selenggarakan sharing session dengan alumni. Acara dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan terbuka bagi mahasiswa, alumni serta masyarakat umum.

Dibuka pada pukul 15.00 WIB dengan sambutan dari Ketua Lab MBB, Galang Lufityanto, M.Psi, Ph.D, acara dilanjutkan dengan sesi sharing alumni yang menghadirkan Samudra F. Jammaluddin (Digital Content Creator/Writer), Gloria Excelcise (UX Researcher) dan Satrio Priyo (Senior UX Researcher). Ketiganya merupakan alumni yang saat ini aktif bekerja di ranah digital.

Pada sesi pertama Samudra yang aktif untuk menulis konten psiklogi di Quora membahas mengenai, implementing academic & research in digital content. Menurutnya, menulis konten ilmiah psikologi bagi masyarakat umum memiliki tantangan tersendiri, diantaranya minat baca masyarakat yang masih rendah. Mengatasi hal ini, Samudra menyampaikan bahwa penting untuk dapat menyampaikan gagasan dan ide secara logis dan runtut, disamping itu ilustrasi gambar juga dapat menjadi salah satu elemen yang akan menambahkan nilai tertentu di mata pembaca.

Selanjutnya Gloria Excelcise, yang saat ini aktif sebagai UX Researcher di Mamikos, membagikan gambaran dan pengalamannya selama bekerja. Ia menjelaskan mengenai perbedaan UI dan UX, dan bagaimana proses UX di desain untuk memudahkan user ketika menggunakan produk yang dibuat. Menurutnya empati merupakan kunci dari proses desain.

Pembicara ketiga, Satrio Priyo yang merupakan Senior UX Researcher di Mamikos, menyampaikan mengenai pengalamannya terjun ke dunia UX. Menurutnya, pengalaman riset merupakan menjadi elemen kunci dalam pembuatan portofolio yang akan digunakan saat melamar pekerjaan sebagai UX. Karena umumnya tugas yang dilakukan adalah melaksanakan penelitian, maka pengalaman menjalankan sebuah riset akan sangat membantu di kemudian hari.

Disamping itu, pembicara keempat  Zindy Ilmanafia, alumni Fakultas Psikologi UGM Angkatan 2014, yang saat ini aktif sebagai UX Researcher di Jabar Digital Service, Unit Pelaksana Teknis dibawah naungan Dinas Kominfo Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menyampaikan mengenai pengalamannya bekerja di dunia UX Research. Zindy menyampaikan, “desain bertujuan agar user bisa secara intuitive sampai dari A ke B”. Jadi dalam sebuah aplikasi digital maupun website, penting untuk memahami sudut pandang user.

Berdasarakan penyampaian dari narasumber, kunci penting dari sebuah desain yaitu empati dan memahami sudut pandang user, guna terciptanya desain yang fungsional. Dalam hal ini, psikologi memiliki peran penting dalam kajian kognitif dan perilaku manusia pada proses desain. Sehingga, saat kesempatan bagi lulusan psikologi untuk berkarir dan berkontribusi di ranah UX Research sangat terbuka.

Melalui acara ini, diharapkan partisipan acara dan masyarakat secara luas mendapat perspektif mengenai potensi dan peluang dari ilmu psikologi untuk dapat berkontribusi di dunia digital kedepannya.

Penutup Seminar Series UPKM, Family-Friendly Policy in Post Covid

Unit Pengembangan Kualitas Manusia (UPKM) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada selenggarakan penutup dari rangkaian Seminar Series Post COVID Quality of Work Life pada Sabtu, 10 Oktober 2020 secara daring melalui Zoom Meeting pada pukul 10.00 – 11.30 WIB, bertepatan dengan hari kesehatan mental dunia.

Topik penutup yang diangkat pada sesi kali ini yaitu, Family-Friendly Policy in Post Covid: Work-Family Life Balance From Family Srength Perspective, dengan menggandeng Diana Setiyawati, M.HSc.Psy., Ph.D, salah satu dosen di Fakultas Psikologi UGM sekaligus Kepala Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM sebagai pembicara.

Diana menyampaikan bahwa setiap pekerja dalam suatu organisasi smerupakan bagian dari sebuah keluarga, terlepas dari apapun perannya. Namun, kondisi situasi pandemi saat ini, dimana para pekerja dihadapkan dengan situasi yang mengharuskan untuk Work from Home (WFH) maupun Work from Office (WFO) dapat menimbulkan tekanan tersendiri. Terlebih lagi, umumnya kebijakan publik yang dibuat belum mengacu pada keluarga, “karyawan umumnya dilihat sebagai perkerja, bukan bagian dari keluarga” tambahnya. Padahal ketika keluarga menjadi dasar kebijakan, maka akan banyak well-being yang tercapai. Apabila keluarga yang fungsional tercapai, maka akan mengarahkan pada individu yang sehat mental dan produktivitas kerja pun akan tercapai.

Pasca sesi pemaparan, acara yang dihadairi oleh 85 partisipan ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipadu oleh modertor.

Melalui acara ini, diharapkan dapat memberikan pandangan kepada partisipan dan masyarkat luas mengenai pentingnya keluarga sebagai fondasi dalam pembuatan kebijakan publik.

KDM: Relasi Keluarga dan Perilaku Bunuh Diri Remaja

(9/10) Bertepatan dengan hari kesehatan mental dunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober, Promovendus Club (PC) Program Doktor Ilmu Psikologi selenggarakan Kolokium Dua Mingguan (KDM) dengan mengangkat topik Relasi Keluarga dan Perilaku Bunuh Diri Remaja: Multiple Case Study.

Acara yang merupakan agenda rutin ini dibuka dengan sambutan singkat dari Bapak Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Prodi Doktor Ilmu Psikologi. Dimulai pada pukul 09.30 – 11.00 WIB secara daring melalui Zoom Meeting, acara kemudian dilanjutkan dengan sesi pemaparan oleh pembicara, Dr. Tience Debora Valentina, M.A., Psikolog yang merupakan alumni Program Doktor Ilmu Psikologi Fakultas Psikologi UGM. Beliau juga merupakan Dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana.

Narasumber membahas mengenai Relasi Keluarga dan Perilaku Bunuh Diri Remaja yang merupakan disertasinya. Ia menjelaskan mengenai dasar teori, metode, hasil dan catatan-catatan yang didapat selama penelitian. Adapun penelitian dilaksanakan pada partispan yang remaja dan keluarga yang pernah melakukan percobaan bunuh diri.

Berdasarkan data WHO (2018), bunuh diri merupakan penyebab kematian tertinggi kedua pada kelompok usia 15-29 tahun. Akan tetapi, menurut Dr. Tience Debora Valentina, M.A., Psikolog, kelurga memegang peranan penting dalam hal ini. Lebih lanjut ia mengungkapkan, “Keluarga merupaka faktor penting yang dapat menguatkan atau mensupport perilaku bunuh diri remaja, karena keluarga merupakan tempat terdekat dan perkembangan awal bagi remaja”. Sehingga, berdasarkan hal tersbut, penting untuk memiliki relasi dan pola komunikasi yang baik dalam keluarga.

Pasca pemaparan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator.

Selain dilangsungkan secara daring melalui Zoom Meeting, acara yang diikuti oleh 90 partisipan ini juga disiarkan live melalui channel Youtube Doktorpsi UGM.

International Guest Lecture Series: COVID-19 and The Brain

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada selenggarakan International Guest Lecture Series pertama pada semester ini, dengan mengangkat topik COVID-19 and The Brain.

Seri kali ini merupakan acara yang wajib diikuti oleh mahasiswa S1, IUP dan S2 Magister Psikologi yang mengambil kelas Biopsychology II dan Neuropsychology. Disamping itu, acara juga dapat diikuti oleh masyarakat umum.

Adapun acara dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Oktober 2020 pukul 07.30 – 09.10 WIB secara daring melalui Zoom Meeting dan dihadiri oleh 512 partisipan, baik mahasiswa, dosen dan umum.

Prof. Elkhonon Goldberg, Ph.D., ABPP-CN, yang merupakan Clinical Professors of Neurology, New York University School of Medicine berkesempatan untuk menjadi pemateri pada sesi kali ini. Ia menjelaskan mengenai efek dari COVID-19 terhadap otak dan kesehatan mental.

Lebih lanjut, Prof. Elkhonon menyampaikan mengenai gejala-gejala neurologis yang muncul pada pasien di berbagai negara, diantaranya Turki, Perancis, China dan Spanyol, yakni anosmia (berkurannya kemampuan membau) dan ageusa (berkurangnya kemampuan indera pengecap). Disamping itu, ia juga menyampaikan bahwa COVID-19 juga dapat memiliki efek terhadap kondisi kesehatan mental jangka panjang pada masyarakat umum di Amerika Serikat.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan pada akhir sesi, Galang Lufityanto, M.Psi., Ph.D, Psikolog, selaku perwakilan dari Fakultas Psikologi UGM menyampaikan harapan untuk dapat berkolaborasi dengan narasumber dalam penelitian mendatang.

Pengen Ngobrol: The Journey and Career in Forensics Psychology

(3/10) Meniti karir pada bidang psikologi forensik di Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi lulusan psikologi. Tidak hanya itu, bidang yang tergolong cukup baru di Indonedia ini juga menarik minat khalayak umum untuk mengetahui lebih lanjut mengenai psikologi forensik. Hal tersebut menjadi latar belakang diadakannya Pengen Ngobrol Episode 5, dengan mengangkat topik The Journey and Career in Forensics Psychology.

Kali ini tim Pengen Ngobrol yang berkolaborasi dengan Unit Kerjasama Hubungan Internasional dan Alumni Fakultas Psikologi (OCIA) Fakultas Psikologi UGM menggandeng Putri Marlenny P. dan Lucia Peppy Novianty sebagai pembicara pada episode kelima Pengen Ngobrol.

Acara yang dihadiri oleh 100 peserta ini, dibuka dengan sesi pengantar singkat dari moderator dan dilanjutkan dengan sesi pemaparan dari permbicara pertama, Lucia Peppy Novianty. Peppy merupakan alumni dari Fakultas Psikologi UGM dan CEO dari Wiloka Workshop. Disamping itu, ia juga merupakan Psikolog Berkualifikasi Forensik dari BNSP. Pada pemaparannya, Peppy menjelaskan mengenai Psikologi Forensik di Indonesia, seperti area penanganan dan lingkup kerja. Umumnya, Psikolog Forensik maupun Asisten Psikolog Forensik akan berkontribusi mulai dari pra proses, pelaksanaan hingga pasca pelaksanan suatu proses hukum. Adapun contohnya, proses pmeriksaan kasus pada korban tersangka, warga binaan, proses rehabilitasi, hingga mejadi saksi ahli. Secara lebih lanjut, “area dari psikologi forensik sangat luas dan tidak hanya terbatas pada psikologi klinis saja” ujar Peppy. Karena di lapangan, latar belakang pengetahuan di bidang psikologi sosial maupun organiasi juga akan membantu, tergantung pada pada kasus-kasus yang terjadi.

Sejalan dengan hal tersebut, pada sesi kedua, Putri Marlenny, yang juga merupakan alumni Fakultas Psikologi UGM dan saat ini aktif sebagai Koordinator Pelaksanaan Program Revolusi Mental di Dinas Pendidikan Kota Semarang membagikan pengalamannya selama bekerja di bidang Psikologi Forensik, khususnya pada setting pendidikan. Putri mengatakan bahwa selain menjadi pendamping selama proses kasus, para lulusan psikologi juga dapat menjadi evaluator dalam pembuatan kebijakan publik.

Pasca sesi sharing dari kedua narasumber, acara ditutup dengan sesi diskusi yang dipandu oleh moderator.

Workshop Pengenalan dan Pengolahan Data IFLS oleh Magister Psikologi UGM

(2/10) Era pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersendiri bagi para peneliti di bidang psikologi dalam melaksanakan penelitian, khususnya pada proses pengambilan data. Data yang umumnya diperoleh melalui tatap muka langsung dengan partisipan dengan wawancara, penyebaran skala dan kuisioner maupun eksperimen di setting laboratorium, kali ini menjadi tidak semudah biasanya karena adanya protokol kesehatan dan physical distancing harus diterapkan.

Berdasarkan hal ini, Magister Psikologi Fakultas Psikologi UGM dan Himpunan Mahasiswa Magister Psikologi UGM mengadakan Workshop Pengenalan dan Pengolahan Data Indonesia Famlily Life Survey (IFLS). Tujuannya untuk memberikan gambaran alternatif lain bagi peneliti dalam melakukan penelitian, khusunya bagi mahasiswa yang akan melakukan tugas akhir, baik skripsi maupun tesis.

Acara ini dibuka untuk umum secara gratis dan diharidi oleh 170 peserta dari UGM maupun luar UGM. Dibuka dengan sambutan singkat dari Bhina Patria, S.Psi., M.A., Dr. rer. pol. selaku Ketua Prodi Magister Psikologi, beliau menyampaikan “IFLS potensinya sangat tinggi untuk dijadikan sumber data dalam penelitian tesis atau skripsi, karena banyak variabel psikologis dan data dapat diunduh dengan mudah”.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan oleh pemateri, Dian Fakhrunnisak, M.A. alumni Magister Psikologi UGM. Dian menyampaikan dasar-dasar dalam memilah data IFLS sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing peneliti. Sebelumnya, partisipan telah dibekali dengan bahan berupa data set dari IFLS oleh panitia agar dapat melakukan simulasi pencarian data, karena data pada survei IFLS merupakan data yang beragam, tidak hanya menyangkut variabel psikologi serta partisipan yang massive, sehingga perlu mengetahui trik dalam pencarian data. Sesi pertama berlangsung pada pukul 09.00 – 11.00 WIB, kemudian disambung kembali pada sesi kedua, pukul 13.00 – 15.00 WIB.

Sesi kedua dilanjutkan dengan praktik pengolahan data menggunakan syntax pada SPSS yang dipandu oleh pemateri. Peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan mengajukan pertanyaan pada narasumber selama sesi berlangsung.

Pengen Ngobrol: The Journey & Career In Industrial & Organizational Psychology

Pengen Ngobrol, kegiatan daring yang diadakan untuk memberikan perspektif karir di bidang psikologi kembali diselenggarakan pada Sabtu, 26 September 2020. Kegiatan kolaborasi dengan Unit Kerjasama Hubungan Internasional dan Alumni Fakultas Psikologi (OCIA) Fakultas Psikologi UGM kali ini mengangkat topik khusus, karir pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi.

Narasumber pada sesi kali ini yaitu, Fajar Widhi S., HR Consultant & Practitioner yang juga merupaka alumni Fakultas Psikologi UGM angkatan 2007 dan Khusni Mustaqim, Human Resources Businness Partner di Coca Cola Amatil Indonesia. Khusni juga merupakan alumni Fakultas Psikologi UGM, angakatan 2008.

Acara dihadiri oleh 100 peserta melalui Zoom Meeting dan ditayangkan juga live melalui channel Youtube Kanal Pengetahuan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Fajar membuka sesi sharing pertama dengan menceritakan mengenai pengalamannya dalam meniti karir di bidang Psikologi Industri dan Organisasi. Beliau juga memberikan pandangan mengenai dunia kerja dan hal-hal penting yang perlu untuk dimiliki bagi para pekerja, pencari kerja maupun para calon pencari kerja. Menurut Fajar, kemampuan untuk adaptasi di dunia kerja sangat penting, agar dapat selalu berkembang dan exist di dunia kerja. Lebih lanjut ia menjelaskan, “learning agility sangat penting, dan harus adaptif dengan kebutuah yang diminta oleh pasar”.

Menyambung hal tersebut, narasumber kedua, Khusni Mustaqim, menyampaikan perspektifnya mengenai pentingnya memiliki kemauan untuk terus berkembang dan belajar. Saat kuliah, Khusni menjelaskan bahwa ia umumnya tertarik pada mata kuliah pada ranah psikologi sosial, namun setelah bekerja di bidang industri, ilmu malah mendukungnya dalam pekerjaan, sehingga penting bagi kita untuk tidak mengotak-kotakkan ilmu, belajar sebanyak mungkin hal, karena pelajaran itu nantinya akan menunjang di kemudian hari. Ia juga menjelaskan mengenai divisi yang umum pada suatu organisasi, khususnya pada bidang industri organisasi, HRDP, Recruitment, Learning & Development, Industrial Relation, Remuneration & Payroll, Organization Development, HRIS dan General Affair. Namun posisi atau divisi tersebut umumnya bisa berbeda pada tiap organisasi, menyesuaikan dengan kebutuah masing-masing.

Pasca sesi sharing dari kedua narasumber, acara dialnjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator.

Melalui acara ini, diharapkan penjelasan dan pengalaman yang dibagikan oleh narasumber dapat memberika gambaran yang lebih luas mengenai opsi karir di bidang Psikologi Industri & Organisasi.

Theory Building Training Intermediate Level

Jumat (25/9) dilaksanakan sesi pertama Theory Building Training (TBT) Intermediate Level secara daring oleh Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Universitas Gadjah Mada. TBT ini merupakan agenda rutin CICP yang dilaksanakan sekali dalam setahun. Pada awalnya kegiatan ini urung direncanakan dikarenakan kondisi pandemi Covid-19, hingga kemudian akhirnya diputuskan untuk tetap melaksanakan agenda ini secara daring.

Sebanyak 67 peserta dari berbagai universitas di Indonesia mengikuti kegiatan ini. “Walaupun diselenggarakan secara daring semoga tetap dapat menampung manfaat yag sangat besar” ungkap kepala CICP Haidar Buldan Thontowi, S.Psi., M.A. Lebih jauh lagi Haidar menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mendorong peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan hasil penelitiannya terkait Indonesia kepada masyarakat Internasional.

Pemateri pada sesi pertama ini adalah Dr. Bagus Riyono, M.A. Psikolog, dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Grounded Theory sesi Pendekatan Kualitatif menjadi fokus materi yang disampaikan pada sesi ini. “Kualitatif pada tataran awal tidak dimaksudkan untuk men-generalisasi” jelas Bagus.

Lebih jauh lagi Bagus menjelaskan “sikap peneliti kualitatif harus berangkat dari keingintahuan dan keterbukaan untuk mendapatkan yang diperolah dari data. Jangan terlalu yakin bahwa hasil penelitian sesuai yang dibayangkan. Peneliti harus siap denga kejutan”.

Sesi kedua dari TBT diselenggarakan hari berikutnya, Sabtu (26/9) dengan narasumber Haidar Buldan Thontowi, S.Psi., M.A., yang juga merupakan dosen Fakultas Psikologi UGM. Sesi kedua ini mengangkat tema Survei Eksperimen Online sesi Pendekatan Kuantitatif. Umumnya, tantangan dalam melakukan eksperimen online adalah platform yang berbayar, namun terdapat salah satu alternatif platform online yang dapat digunakan yaitu google form. Buldan juga melakukan demonstrasi pembuatan eksperimen sederhana menggunakan google form dan randomisasi dengan allocate monster, web gratis untuk melakukan randominasi perlakuan perlakuan pada eksperimen, jelas Buldan.

“Yang agak tricky dalam melakukan eksperimen online adalah merancang randominasasi alur eksperimen”. Perlu persiapan yang matang dalam pembuatan kuisioner atau alat ukur yang akan digunakan, untuk kemudian dilakukan uji coba atau pilot study, sehingga penting untuk membuat desain eksperimen yang kokoh, jelasnya.

Sesi tersebut diakhiri dengan sesi tanya jawab dengan peserta. Diharapkan setelah selesai mengikuti kegiatan ini peserta dapat memahami pengambilan dan analisis data dengan metode grounded theory dan metode survei eksperimen pada riset daring, sehingga eksperimen daring dapat menjadi alternatif metode penelitian di masa pandemi ini.

Realitas Siber: Tantangan Teoritis dan Metodologis

Berkomunikasi menggunakan jaringan internet semakin menjadi menjadi pilihan utama pada era pandemi saat ini. Penggunaan media sosial dan aplikasi seperti Zoom Meeting dan Google Meeting merupakan beberapa opsi yang dapat membantu dalam menjalankan tugas-tugas pokok yang berkaitan dengan komunikasi, seperti bekerja maupun pada bidang pedidikan. Disamping itu, media sosial seperti instagram, tinder, twitter merupakan aplikasi yang umum digunakan untuk membagikan pemikiran, mengungkapan emosi atau bahkan menjalin pertemanan dengan orang lain.

Hal tersebut sejalan dengan pembahasan pada Kolokium Dua Mingguan (KDM) oleh Promovendus Club (PC) Program Doktor Ilmu Psikologi, Fakultas Psikologi UGM yang kembali selenggarakan KDM dengan mengangkat topik berjudul Realitas Siber: Tantangan Teoritis dan Metodologis pada Jumat, 25 September 2020. Dr. Rakhman Ardi, M.Psych dosen Universitas Airlangga, Surabaya, berkesempatan menjadi narasumber pada sesi kali ini.

Acara yang dihariri oleh 135 peserta ini, dibuka dengan sambutan singkat dari Bapak Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Prodi Doktor Ilmu Psikologi dan dilanjutkan dengan sesi presentasi dari narasumber.

Dr. Rakhman Ardi, M.Psych membahas mengenai relevansi teori psikologi dalam menjelaskan fenomena siber, tantangan metodologis dan tantangan etis dalam melakukan penelitian terkait siber serta menyingggung tekait big data. Disamping itu, beliau juga membahasa bagaimana tools atau teknologi yang sederhana seperti fungsi-fungsi pada perangkat yang umum digunakan dapat memiliki efek terhadap perilaku manusia.

Pasca sesi matei, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Pada kesempatan ini, Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si., dosen di Fakultas Psikologi UGM juga turut hadir dan berdiskusi dengan narasumber.