Arsip:

Rilis

CPMH: OSLS 2023

CPMH UGM Kembali Gelar Online Summer Lecture Series 2023

Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM menggelar Online Summer Lecture Series (OSLS) 2023 bertajuk Mental Health in The Digital World, Rabu (12/7). Dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama Fakultas Psikologi UGM, Dr. Wenty Marina Minza, M.A., rangkaian OSLS digelar secara daring hingga 26 Juli mendatang.  read more

Menjadi Psikolog Klinis Sejati: Refleksi Pengalaman 44 Tahun Mengabdi

Kelompok Bidang Keahlian Psikologi Klinis Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Seminar Purna Tugas Prof. Dr. Sofia Retnowati, M.S., Psikolog, Selasa (27/6). Acara yang digelar di gedung G-100 Fakultas Psikologi UGM ini dihadiri oleh segenap anggota Kelompok Bidang Keahlian Psikologi Klinis, para dosen, psikolog, dan juga mahasiswa.  read more

UKP Talks : Victim Blaming and Self Blame in Sexual Violence

Unit Konsultasi Psikologi (UKP) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar UKP Talks sesi pertama yang bertajuk Victim Blaming and Self Blame in Sexual Violence, Senin (26/6). Bertempat di gedung G-100 Fakultas Psikologi UGM, acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa, akademisi, peneliti, profesional, dan pihak-pihak yang concern terhadap kasus kekerasan seksual.  read more

Kehidupan Rumah Tangga Tanpa Peran Ayah, Bagaimanakah?

Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada menggelar acara Mental Health Discussion Society dengan mengusung tema Peran Dinamis Ibu dalam Struktur Keluarga Kontemporer: Menavigasi Kehidupan Rumah Tangga Tanpa Peran Ayah, Jumat (23/6). Bertempat di Gedung A-202, acara ini dihadiri oleh mahasiswa, akademisi, psikolog, praktisi keluarga, dan masyarakat umum yang tertarik pada topik keluarga dan kesehatan mental. Istilah fatherless dalam diskusi ini mengacu pada penurunan keterlibatan ayah dalam pengasuhan, meliputi keluarga tanpa ayah dimana ibu mengasuh sendiri, ayah tidak tinggal serumah dengan keluarga disebabkan tuntutan pekerjaan, dan ayah yang tetap berperan sebagai pencari nafkah akan tetapi kurang/tidak terlibat dalam pengasuhan. Anggit Nursasmito membuka acara, dilanjutkan dengan pemaparan Systematic Literature Review (SLR) sederhana oleh Alfan Fahri Rifqi. Sebagai pemantik, Alfan mempersilahkan salah satu peserta menyuarakan opini berkenaan dengan dampak ketiadaan peran ayah bagi anak laki-laki maupun perempuan, “Cerita ini bukan kisah saya melainkan orang lain yang tinggal di sekeliling saya. Menurut saya, jika perempuan kekurangan peran ayah dalam pengasuhan maka ia memiliki kecenderungan untuk mudah luluh pada pria yang memberikannya kenyamanan. Sementara jika peran ayah kurang di pertumbuhan anak laki-laki, maka ia bisa menjadi sosok yang kurang tegas dan susah dalam mengambil keputusan”. Peserta lain, seorang psikolog puskesmas memberikan pendapat, “Meskipun tidak semua, anak-anak fatherless mayoritas memiliki potensi tinggi untuk mengalami masalah kesehatan mental”. Pendapat ini didukung oleh hasil SLR yang disampaikan oleh Alfan. “Tidak semua keluarga fatherless pasti memiliki anak yang mengalami masalah. Walaupun peran ayah mengalami penurunan, ibu tetap dapat mempertahankan kualitas hubungan keluarga. Beberapa faktor yang dapat mendukung ibu dalam keluarga fatherless untuk menghadapi tantangan dan tuntutan kehidupan di antaranya adalah pendapatan ibu yang tinggi, kesehatan mental ibu yang baik, karakter ibu yang optimis, tersedianya fasilitas pendukung pengasuhan, tersedianya pekerjaan yang ramah keluarga, dukungan dari keluarga besar, dan lingkungan masyarakat yang tidak memiliki stigma dan tetap berinteraksi positif dengan keluarga fatherless,” jelas Alfan. Terdapat tiga dinamika keluarga fatherless yang kemungkinan akan terjadi. Pertama, karena alasan tertentu ayah tidak berperan maksimal dalam keluarga baik dalam hal pengasuhan maupun pemenuhan ekonomi. Akibatnya, beban ibu meningkat dalam mengasuh anak dan mencari nafkah keluarga. Seiring bergantinya waktu, ibu tidak berdaya menghadapi tuntutan sehingga menjadikan kualitas pengasuhan menjadi menurun atau bahkan buruk. Akhirnya, anak mengalami masalah perilaku. Alfan menjelaskan lebih lanjut bahwa dinamika pertama dapat berubah menjadi dinamika kedua dan ketiga, “Dinamika kedua, jika ibu masih dapat menjalankan fungsi pengasuhan dengan optimal meskipun beban meningkat, maka anak tetap dapat berkembang secara optimal dan tidak mengalami masalah perilaku. Dinamika ketiga, seandainya ibu tidak berdaya dalam menghadapi tuntutan namun tersedia sumber daya atau dukungan yang dapat meringankan beban pengasuhan ibu maka anak juga tetap dapat berkembang secara optimal dan tidak mengalami masalah perilaku”. Budi Andayani, pembicara dalam forum Mental Health Discussion Society menyatakan, “Saat ini masih banyak yang menyerahkan tanggung jawab pengasuhan hanya kepada ibu, padahal ayah juga memiliki peran penting. Sejak mengandung, harus sudah ada kesepakatan antara suami dan istri tentang bagaimana anak ini akan diarahkan”. Penulis : Relung

Mahasiswa University of Sydney Ikuti Program Field Visit & Exchange

Berkolaborasi dengan Sydney Southeast Asia Centre, University of Sydney, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) selenggarakan field visit & exchange membahas isu disabilitas dan inklusi sosial, Senin (19/6). Selain mahasiswa dari University of Sydney sebagai peserta, hadir pula Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) dan Unit Kegiatan Mahasiswa Peduli Difabel UGM sebagai mitra penyelenggara field visit & exchange bertajuk Disability Inclusion and Rights Fulfillment in Indonesia ini.  read more

Kulon CPMH: Stres Akademik, Ancaman atau Tantangan?

Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada menggelar kuliah online yang bertajuk Stres Akademik Ancaman atau Tantangan, Jumat (17/6). Kuliah ini merupakan rangkaian Kulon Series 2023 yang diadakan setiap hari Jumat siang. Turut hadir sebagai pemandu acara, Anggit Nur Sasmito. Kuliah online diikuti oleh mahasiswa, praktisi, dosen, psikolog, dan juga pengajar dari beberapa wilayah yang ada di Indonesia.  read more

REPSIGAMA Tingkatkan Kesadaran Psikososial Kebencanaan Lewat Seminar Relawan

Relawan Psikologi Gadjah Mada (REPSIGAMA) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui divisi Taruna Siaga Bencana (TAGANA) mengadakan Seminar Relawan Psikososial atau SEREAL bertajuk A Way to Position Yourself in Disaster, Sabtu (27/5). Seminar ini merupakan sarana untuk meningkatkan kesadaran atas pentingnya bantuan psikososial dalam setting kebencanaan, juga menambah wawasan mengenai Psychological First Aid (PFA), mitigasi kebencanaan, dan etika kerelawanan. Tidak hanya untuk mahasiswa, seminar ini juga dibuka untuk kalangan umum, sehingga awareness masyarakat terhadap bantuan psikososial diharapkan dapat semakin meningkat.  read more

Bekali Anggota, REPSIGAMA Gelar Pelatihan Kelas Medis Internal

Sabtu (6/5), Relawan Psikologi Gadjah Mada atau REPSIGAMA Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) selenggarakan pelatihan Kelas Medis Internal. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali anggota REPSIGAMA dalam pemberian bantuan pertolongan pertama saat terjadi keadaan darurat. Digagas oleh Divisi Medis REPSIGAMA, Kelas Medis Internal juga merupakan salah satu upaya mempersiapkan anggota REPSIGAMA dalam membantu evakuasi penanggulangan bencana dengan pengetahuan medis dasar. read more

Pelepasan Wisudawan/Wisudawati Program Studi Sarjana Psikologi Periode III Tahun Akademik 2022/2023

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) melepas 55 mahasiswa pada pelepasan wisudawan/wisudawati Program Studi Sarjana Psikologi Periode III Tahun Akademik 2022/2023, Rabu (24/5). 

Fakultas Psikologi UGM memberikan penghargaan bagi wisudawan/wisudawati berprestasi, baik prestasi akademik maupun kemahasiswaaan. Bersamaan dengan pemberian penghargaan, Ketua Prodi Sarjana Psikologi, Indrayanti, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog, menyerahkan transkrip kepada 48 wisudawan/wisudawati program reguler. Ketua Pelaksana Pengelolaan International Undergraduate Program (IUP), Elga Andriana, S. Psi., M. Ed., Ph. D. menyerahkan transkrip kepada 7 wisudawan/wisudawati program IUP. Wisudawan/wisudawati juga menerima syal yang dikalungkan satu-persatu oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Bapak Galang Lufityanto, S. Psi., M. Psi., Ph.D., Psikolog.  read more