Arsip:

Rilis

Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan

Semakin cepatnya perkembangan komunikasi dan transportasi yang menghasilkan makin meningkatnya (rumitnya) world interlinkages, seperti masalah globalisasi ekonomi, perdagangan, pembangunan, kemiskinan, lingkungan, politik, budaya, cuaca,dan lainnya menyebabkan hidup di dunia ini semakin kompleks dan bahkan mengarah kepada kondisi ‘chaostic’.

Berlatar dari hal diatas lahirlah EfSD ( Education for Sustainable Development to Secure Our Common Future ) yakni Pendidikan baik formal, nonformal, ataupun informal merupakan instrumen kuat yang efektif untuk melakukan komunikasi, memberikan informasi, penyadaran, pembelajaran dan dapat untuk memobilisasi komunitas/massa, serta menggerakan bangsa ke arah kehidupan masa depan yang berkembang secara lebih berkelanjutan. Pendidikan yang menyisipkan wawasan dan konsep secara luas (komprehensif), mendalam dan futuristik tentang perkembangan global termasuk lingkungan yang mencakup hubungan sebab akibat dan cara mengatasinya. Pencetus ide  EfSD itu sendiri adalah Prof. Dr. Hans J.A Van Ginkel, mantan rektor UNU dan Staf Ahli Sekjen UNU.

Secara total atau bersama manusia hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak seimbang yaitu lebih banyak memanfaatkan daripada memelihara sumber-sumber natural, jika hal ini terus-menerus terjadi maka akan menghasilkan bencana besar bagi generasi mendatang. Melalui EfSD diharapkan terbangun kapasitas komunitas atau bangsa yang mampu membangun , mengembangkan dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development.

Demikian disampaikan Prof. Dr. Retno S. Sudibyo, M.Sc.,Apt dalam acara sosialisasi WRSP3M, evaluasi perkulihan dan informasi jaminan mutu di ruang A-203 Fakultas Psikologi UGM, Rabu (16/07/2009).

Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan , Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM ini juga memaparkan isu stategis EfSD untuk Indonesia diantaranya dalam bidang pendidikan, ketahanan dan keamanan pangan, climate change, energi, lingkungan, kesehatan dan budaya.

Program Peningkatan Asertivitas Perokok Pasif

Bila di samping Anda ada orang yang merokok bagaimana sikap Anda sebagai perokok pasif?  Hal inilah yang menjadi bahan penelitian tentang Passive Smoker, dengan  peneliti utama Prof. Dr. Sartini Nuryoto.

Penelitian dari Bagian Psikologi Klinis ini dimantapkan dengan pembentukan Organization Learning Center (OLC) pada tanggal 10 Juli 2009. Pembentukan OLC sebagai  wadah diseminasi pengetahuan tentang perokok pasif dan upaya penekanan faktor resikonya. Motor pemberdayaan perubahan pada tiap komunitas dengan pembentukan dan pembekalan peer educator tiap komunitas. OLC juga sebagai pemantapan komunikasi dan assesmen awal pemberdayaan komunitas.

Berlangsung dari pukul 8.30 sampai dengan pukul  11.30, OLC ini terdiri dari perwakilan komunitas (diantaranya komunitas murid, guru, orang tua,masyarakat), para stake holder (dinas kesehatan, dinas pendidikan dan BLH) dan tim peneliti salah satunya Dra. Kwartarini W.Y.M.Med.Sc.PhD sebagai pemapar penelitian.

Remaja Tuna Daksa itu pun Semakin Mandiri

"Keterbatasan" seringkali membuat remaja tuna daksa menjadi malu dan takut terhadap dunia luar. Akibatnya, konsep diri dan kemandiriannya menurun. Disadari atau tidak, hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terkuburnya potensi mereka selama ini.

Berawal dari sebuah kepedulian, Fransisca menyusun sebuah program bertajuk "Layanan Rehabilitasi Penyesuaian Sosial" yang ditujukan untuk para remaja tuna daksa. Layanan rehabilitasi sosial adalah layanan rehabilitasi bersifat sistematis dan terus-menerus yang bertujuan membatu tuna daksa dalam mengatasi permasalahannya melalui program pemberian ketrampilan, kecakapan, perilaku, dan konsep-konsep. Dengan demikian mereka dapat mencapai peningkatan perkembangan pribadi, sosial, dan vokasional. Program ini mengantarkan Ibunda dari Eka Puspita K menjadi doktor UGM ke-1085.

Melalui disertasinya,  "PENGARUH LAYANAN REHABILITASI PENYESUAIAN SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN KONSEP DIRI, KEMANDIRIAN, DAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA TUNA DAKSA" , Fransisca membuktikan bahwa program layanan rehabilitasi penyesuaian sosial efektif untuk meningkatan konsep diri, kemandirian, dan penyesuaian diri pada remaja tuna daksa. Ia menambahkan, bahwa variasi skor individu pada kelompok eksperimen, kemungkinan disebabkan oleh perbedaan motivasi mengikuti program.

Berita terkait dapat dilihat di sini.

Tanti kosmiyanti mewakili Psikologi UGM mengikuti WCYF 2009 Korea Selatan.

Paper berjudul “Role of Youth in Public Mental Health Development”. Membawa Tanti Kosmiyati menjadi wakil dari Fakultas Psikologi UGM bersama Davina Azalia Khan dan Assed Lusak dari Fakultas ISIPOL UGM Indonesia untuk mengikuti World Civic Youth Forum (WCYF) 2009. WCYF 2009 merupakan bagian integral dari World Civic Forum (WCF) 2009, forum global yang diselenggarakan oleh Universitas Kyung Hee bekerjasama dengan Departemen Ekonomi dan Sosial PBB (UNDESA), pada tanggal 5-8 Mei di COEX-Seoul dan Kyung Hee Global Campus-Suwon, Korea Selatan.

WCF melibatkan profesional di bidang institusi akademis, organisasi internasional, organisasi masyarakat, pemerintah, hingga sektor bisnis dan media, sementara WCYF sendiri membidik pemuda (college student) dari seluruh dunia sebagai partisipan, dengan tujuan untuk mendiskusikan isu-isu global dan mencari penyelesaiannya secara bersama-sama.

Paper tersebut menjelaskan mengenai pentingnya melibatkan masyarakat dalam usaha memelihara kesehatan mental di masyarakat, tidak harus bergantung pada pemerintah saja, dan bagaimana pemuda bisa ikut berpartisipasi dalam upaya tersebut

Wiwiek Sulistyaningsih Berhasil Meraih Gelar Doktor

Situasi sulit selama masa konflik di Aceh telah menimbulkan kerugian dan kemunduran yang sangat besar di berbagai bidang, terutama kesehatan mental masyarakat sebagai dampak psikologis dari sebuah konflik. Hal ini menggugah Wiwik Sulistyaningsih untuk berusaha memulihkan trauma psikologis. Sehingga, ia mencoba membuat penelitian “Pengaruh Pelatihan Resiliensi dan Penyuluhan untuk Menurunkan Trauma Psikologis dan Meningkatkan Empati pada Guru di Kabupaten Aceh Selatan”. Pada tanggal 2 Juli 2009, penelitian ini mampu menempatkan Wiwik Sulistyaningsih staff akademika Universitas Sumatera Utara sebagai Doktor UGM ke-1083.

Dalam penelitiannya Dr. Wiwik Sulistyaningsih menemukan bahwa terdapat perbedaan penurunan trauma psikologis antara subjek yang mendapat pelatihan resiliensi dengan subjek yang mendapat penyuluhan trauma psikologis dan kelompok kontrol. Subjek yang mendapat pelatihan resiliensi menunjukkan penurunan trauma psikologis yang lebih besar daripada subjek yang mendapat penyuluhan trauma psikologis dan subjek di kelompok kontrol. Di samping itu, Dr. Wiwik Sulistyaningsih juga menemukan adanya perbedaan peningkatan empati antara subjek yang mendapat pelatihan resiliensi dengan subjek yang mendapat penyuluhan trauma psikologis dan kelompok kontrol. Subjek yang mendapat pelatihan resiliensi menunjukan peningkatan empati yang lebih tinggi daripada subjek yang mendapat penyuluhan trauma psikologis dan subjek di kelanpok kontrol.

Ujian tersebut berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam didampingi oleh Prof. Dr. Endang Ekowarni selaku promotor, Prof. Dr. Kusdwiratri selaku ko-promotor, Drs. Subandi, MA, Ph.D selaku ketua dan Prof.Johana E. Prawitasari, Ph.D, Prof. Dr. Sartini Nuryoto, Prof. Dr. Asmadi Alsa, Dr.Sofia Retnowati, MS. dan Dr. M.G.Adiyanti, MS. selaku dewan penguji.

Berita terkait  dapat dilihat di sini

   

Mahasiswa Psikologi Sabet Juara 1 ANESC UGM 2009

"Sebuah kata tak lebih dari serangkaian huruf sampai kita memberinya makna"

(Manda Firmansyah)

Barangkali karena sebab itulah, Manda Firmansyah, mahasiswa psikologi UGM angkatan 2007 ini menuliskan berbagai gagasan. Ia lihat fenomena sekitar, cermati, lalu renungkan. Dari situ lahirlah karya-karya yang sederhana, apik, dan membuat pembacanya "insight".  Salah satunya adalah karya yang berjudul Katalisator itu Bernama "Nerimo". Karya itu menjadi juara 1 dalam Annual Essay Competition (ANESC) 2009 yang diselenggarakan PPKB UGM. Esai tersebut mejadi yang terbaik di antara 165 naskah lainnya. Rencananya 20 naskah terbaik akan dicetak menjadi sebuah buku.

Esai Firman ini menceritakan bahwa sebenarnya Indonesia memiliki banyak potensi kearifan lokal. Salah satunya adalah nerimo. Ternyata, eksistensi nerimo selama ini memiliki banyak manfaat. Di antarnya dapat menjadi "katalisator" pelaksanaan berbagai kebijakan pemerintah. Dalam esainya, Firman menguraikan berbagai faedah nerimo dalam bahasa yang indah dan yang terpenting, tetap diramu dengan data-data ilmiah.

Pengumuman pemenang dapat diunduh di sini.

Seminar “Born to be a Genius”

Sebuah janin terbentuk dari hasil pembuahan satu sel telur oleh satu sel sperma yang berhasil mengalahkan berjuta-juta sel sperma lain yang datang. Artinya, manusia ditakdirkan untuk menjadi sukses bahkan sebelum dilahirkan di dunia. Jika ternyata pada kehidupannya, seorang manusia belum mendapatkan apa yang diinginkannya, maka ia mengalami mental blocking yang menghambatnya meraih kesuksesean. Mental blocking merupakan perilaku negatif yang terkadang tidak disadari misalnya; malas, suka menunda-nunda, khawatir, takut, tidak mau tahu, dan sebagainya. Apabila perilaku negatif tersebut dapat diubah menjadi perilaku yang positif, maka manusia akan semakin mudah mendapatkan impiannya. Sebab kejeniusan merupakan kemampuan mengenal potensi diri dan mengembangkan potensi yang telah ada dalam diri kita hingga ke titik optimal untuk mencapai keberhasilan hidup.

Demikian Adi W. Gunawan mengawali sesi seminar di aula G100 Fakultas Psikologi UGM pada Sabtu pagi 20 Juni 2009 itu. Adi W. Gunawan merupakan pakar mind technology dan transformasi diri yang terkenal sebagai trainer dan telah menulis 14 buku. Acara yang dimulai pada pukul 08:00 WIB tersebut dipenuhi oleh para peserta yang kebanyakan adalah mahasiswa Fakultas PSikologi UGM. Dekan Fakultas PSikologi UGM, Prof. Faturrachman, juga tampak menghadiri seminar tersebut. Beliau memberikan sambutan sebelum acara dumulai. Seminar yang bertajuk "Born to be a Genius" ini diselenggarakan oleg Fakultas Psikologi UGM dan POTMAPSI (Persatuan Orang Tua Mahasiwa Psikologi) dan bekerja sama dengan Sonora FM. []

Peta Jejaring Internasional Fakultas Psikologi UGM

Dalam rangka mengembangkan kualitas menuju World Class Research Faculty,  Fakultas Psikologi UGM telah menjalin kerjasama berbagai universitas di belahan dunia dalam bidang penelitian, pertukaran dosen tamu dan mahasiswa. Peta jejaring Internasinal Fakultas Psikologi UGM telah merambah ke lima Benua.

Asia :

Kerja sama secara intens telah dilaksanakan denga Prof. Uichol Kim dari INHA University, South Korea Selatan untuk mengembangkan riset indegeneous pyschology. Riset indigeneous psychology ini merupakan topik riset  dalam rangka mencari psikologi yang berakar budaya lokal. Pada Maret dan Mei lalu, Prof. Uichol Kim hadir untuk workshop yang mengangkat topik ini.

Di Malaysia, kerjsama dilakukan denga Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Pada periode 2009 ini, Prof. Koentjoro M.BSc Ph.D mendapat kesempatan mengajar di Universitas tersebut selama hamper satu tahun. Sementara itu Drs. Subandi, MA Ph.D sedang merintis kerjasama penelitian dengan Beijing University di Cina

Australia :

Pada 12 Maret 2009 yang lalu Prof. Harry Minas (Direktur Center for International Mental Health – The University of Melbourne) menjadi keynote speech dalam workshop "Mental Health is Everyone’s Business". Selain itu juga melakukan riset dengan tim dari Centre on Public Mental Health Fakultas Psikologi UGM yang dimotori oleh Rahmat Hidayat, S.Psi. MSc.  Dan Diana Setiyawati, M.HSc.Psy.
 
Kedatangan Dr. Gavin Sullivan dari  Monash University, Australia menjadi dosen tamu di Fakultas Psikologi UGM pada awal tahun lalu merupakan kerja sama antara Fakultas Psikologi UGM dengan Monash University, Australia.

Eropa :

Jejak international networking Fakultas Psikologi UGM dapat ditemukan di beberapa negara di Eropa antara lain Jerman, Swedia, dan Belanda

Jerman
Kerjasama di Jerman telah dilakukan oleh Dr. Amitya Kumara yang telah mengadakan penelitian bersama dengan Prof. Dr. Evelin Witruk dari University of Leipzig. Sementara itu Dra Kwartarini Wahyu Yuniarti,M.Med.Sc.Ph.D melakukan penelitian bersama dengan Prof. Bernhard Dahme tentang ashma dan emosi di University of Hamburg. Selain itu Bu. Prof. Manfred Zaumseil dari Freie Universitat, Berlin menjadi dosen tamu pada bulan Januari yang lalu dan melalukan penelitian bersama Prof. Johana Endang Prawitasari, Ph.D. Beliau juga menjadi pembicara pada lecture series dari program Centre on Public Mental Health (CPMH).

Selain itu Fakultas Psikologi UGM  bersama dengan  Munich University of applied sciences telah  menandatangi MOU. Keduanya mengajukan sponsorship dana dari DAAD untuk pengembangan program public mental health.

Belanda

Prof. Theo Bouman dari Rijksuniversiteit of Groningen, Belanda telah beberapa kali dating ke Fakultas Psikologi UGM untuk membimbing mahasiswa dari program NOHA the Network On Humanitarian Assistance (NOHA), bekerjasama dengan  Dra.Kwartarini Wahyu Yuniarti,M.Med.Sc.Ph.D. Selama bulan Januari – Maret 2009, Bu Kwartarini telah menjadi dosen tamu pada program tersebut di Belanda 

Switzerland
Dr. Noortje  Vriends dari SNF Schweizer  Nationalfonds, Switzerland pernah menjadi dosen tamu dan melakukan penelitian mengenai kecemasan sosial pada Januari 2009 yang lalu.

Swedia

Dr. Lillemor Adrianson dari Hogskolan I Boras sebagai dosen  tamu selama 1,5 (April-Mei) untuk mata kuliah Psikologi Sosial dan Psikologi Eksperimen (kelas Bahasa Inggris) jenjang S1; serta Psikologi Komunikasi untuk Magister Sains. Selain mengajar beliau juga mempresentasikan penelitian komunikasi berbasis komputer yang pernah ia lakukan, melakukan penelitian menggunakan skala PANAS ( Positive Affect Negative Affect Scale )bersama profesor.Djamaludin Ancok, Ph.D. serta penelitian bersama Dekan Fakultas PSikologi UGM, Prof. Dr. Faturochman, MA. Selain itu, Dr. Lillemor Adrianson berhasil mencarikan beasiswa bagi mahasiswa S1 untuk belajar selama 1 semester di Boras.

Perlu diketahui juga, beberapa dosen Fakultas Psikologi UGM pernah menjadi dosen tamu di Hogskolan I Boras. Mereka adalah Prof. Djamaludin Ancok, Ph.D., Prof. Dr. Faturochman, MA. serta Prof. Johana Endang Prawitasari, Ph.D.

Amerika :

Drs. Subandi, M. A, Ph.D mengikuti  program Forgatty Fellowship dari Harvard Medical School. Selain menuliskan disertasinya di negeri Paman Sam, Drs. Subandi, M. A, Ph.D berupaya menjalin beberapa International Networking, Penelitian ini juga merupakan upaya membangun relasi dengan Centre Developing Child, Harvard University. Psikologi UGM yang memiliki PAUD dan sedang mengembangkan public mental health dirasa sangat cocok bekerjasama dengan Centre Developing Child ini. Kerjasama lainnya dilakukan dengan  Prof. Douglas Hollan dari University of California, Los Angeles (UCLA) dan Dr. Robert Lemelson dari Department of Psychology dan Department of Anthropology UCLA.

Sementara itu Dra.Kwartarini Wahyu Yuniarti,M.Med.Sc.Ph.D telah bekerjasama dengan Dr. David Matsumoto dari University of California, USA dalam penelitian yang terkait dengan emosi.

Afrika:

Dra Kwartarini Wahyu Yuniarti,M.Med.Sc.Ph.D juga memiliki network dengan Prof Johny Fountain dari Cape Town University di South Africa untuk penelitian tentang emosi  juga.

Selamat Jalan Pak Firin

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah, Mustaq Firin, S.Psi., M.Si., dosen  Fakultas Psikologi UGM pada hari Selasa, 2 Juni 2009 di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan pukul 08.00. Jenazah diberangkatkan dari rumah duka Perum Kenari Asri B4 Sukoharjo Ngaglik Sleman, Jl. Kaliurang Km 13 pukul 12.00 ke Tulungagung dan telah dimakamkan Rabu, 3 Juni 2009 pukul 09.00 pagi.

Dalam kesehariannya almarhum dikenal sederhana, lucu, baik, dan sangat perhatian, begitulah kesan-kesan dari segenap sivitas akademika Fakultas Psikologi UGM.  Selamat Jalan Pak Firin. Semoga Allah mengampuni semua kesalahan dan dosanya serta memberikan tempat yang tinggi di sisi Allah SWT dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan dan kekuatan iman. Amin.

Alumni Back To Campus ++ : Sharing With Daniel Oktasela

Hari Jumat, 29 Mei 2009 bertempat di G100, Program Hibah Kompetisi (PHK) A3 Fakultas Psikologi  UGM kembali mengadakan acara Alumni Back to Campus yang bertujuan untuk membagi pengalaman para alumni Fakultas yang telah sukses sebagai inspirasi bagi para mahasiswa dalam membangun karir. Berbeda dengan Alumni Back to Campus sebelumnya, acara yang bertajuk lengkap “Alumni Back to Campus ++: Sharing with Daniel Oktasela” ini dirancang lebih komprehensif dan menarik. Hal ini dikarenakan program tersebut merupakan persembahan terakhir PHK A3 yang sedianya akan berakhir pada bulan Juni nanti.

Acara ini dibagi atas dua sesi. Sesi pertama yang dimulai pukul 09.15 WIB dibuka dengan penampilan dari Star Shine, band tamu dari jurusan Teknik Elektro, kemudian dilanjutkan dengan sambutan singkat dari Prof.Dr. Faturochman, MA, Dekan Fakultas Psikologi UGM. Sesi ini merupakan sesi sharing dengan Daniel Oktasela, S.Psi, alumnus Psikologi UGM angkatan 1997. Lulusan S1 tahun 2002 ini kini menjabat sebagai Manajer Human Resources di PT. Astra International, Tbk. Ia banyak membagikan pengalaman dan ilmunya mengenai seluk beluk dunia Human Resources yang ditampilkan dalam slide presentasi, perbincangan dengan moderator dan tanya jawab dengan peserta. Sesi pertama kemudian diakhiri pada pukul 11.30 dan dilanjutkan setelah istirahat, makan siang, dan ibadah Sholat Jumat dilaksanakan.

Sesi kedua dimulai pada pukul 13.00 WIB. Sesi ini berupa talk show yang mengundang lima dosen Fakultas Psikologi UGM dari lima bidang untuk menjelaskan mengenai kompetensi apa saja yang dibutuhkan di dunia kerja menurut minat masing – masing bidang. Kelima dosen tersebut terdiri atas Mustaqfirin (Bagian Psikologi Sosial), Sutarimah Ampuni (Bagian Psikologi Perkembangan), Kwartarini Wahyu Yuniarti (Bagian Psikologi Klinis), Haryanta (Bagian Psikologi Pendidikan), serta Bagus Riyono (Bagian PIO). Setelah mereka mengemukakan materi, Daniel Oktasela selaku praktisi juga mengemukakan penjelasannya pada sesi ini. Ini dilakukan agar terjadi pemberian informasi yang seimbang (baik dari akademisi maupun praktisi) sehingga mahasiswa mendapatkan info yang lebih lengkap untuk dijadikan bekal di dunia kerja nantinya.

Sesi kedua berakhir pada pukul 15.00 WIB, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian lima buku dari penerbit McGraw-Hill bagi lima peserta yang aktif dalam acara ini. Acara dilanjutkan dengan penampilan dari Star Shine. Pada bagian akhir, Direktur PHK A3, Kwartarini Wahyu Yuniarti memberikan beberapa info mengenai beasiswa dan juga sekapur sirih mengenai sejarah, ucapan terima kasih dan permintaan maaf  mengenai  kinerja PHK A3 selama ini. Ia juga menekankan harapan dan rancangan follow up kegiatan yang dirintis oleh PHK A3 akan terus dilakukan di bawah naungan Fakultas.

Acara ini kemudian ditutup dengan penempelan kertas berwarna – warni mengenai kesan dan pesan terhadap kinerja PHK A3 oleh para peserta di papan yang telah disediakan.