Rilis
Berawal dari sebuah kepedulian, Fransisca menyusun sebuah program bertajuk "Layanan Rehabilitasi Penyesuaian Sosial" yang ditujukan untuk para remaja tuna daksa. Layanan rehabilitasi sosial adalah layanan rehabilitasi bersifat sistematis dan terus-menerus yang bertujuan membatu tuna daksa dalam mengatasi permasalahannya melalui program pemberian ketrampilan, kecakapan, perilaku, dan konsep-konsep. Dengan demikian mereka dapat mencapai peningkatan perkembangan pribadi, sosial, dan vokasional. Program ini mengantarkan Ibunda dari Eka Puspita K menjadi doktor UGM ke-1085.
Melalui disertasinya, "PENGARUH LAYANAN REHABILITASI PENYESUAIAN SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN KONSEP DIRI, KEMANDIRIAN, DAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA TUNA DAKSA" , Fransisca membuktikan bahwa program layanan rehabilitasi penyesuaian sosial efektif untuk meningkatan konsep diri, kemandirian, dan penyesuaian diri pada remaja tuna daksa. Ia menambahkan, bahwa variasi skor individu pada kelompok eksperimen, kemungkinan disebabkan oleh perbedaan motivasi mengikuti program.
Berita terkait dapat dilihat di sini.
WCF melibatkan profesional di bidang institusi akademis, organisasi internasional, organisasi masyarakat, pemerintah, hingga sektor bisnis dan media, sementara WCYF sendiri membidik pemuda (college student) dari seluruh dunia sebagai partisipan, dengan tujuan untuk mendiskusikan isu-isu global dan mencari penyelesaiannya secara bersama-sama.
Paper tersebut menjelaskan mengenai pentingnya melibatkan masyarakat dalam usaha memelihara kesehatan mental di masyarakat, tidak harus bergantung pada pemerintah saja, dan bagaimana pemuda bisa ikut berpartisipasi dalam upaya tersebut
Dalam penelitiannya Dr. Wiwik Sulistyaningsih menemukan bahwa terdapat perbedaan penurunan trauma psikologis antara subjek yang mendapat pelatihan resiliensi dengan subjek yang mendapat penyuluhan trauma psikologis dan kelompok kontrol. Subjek yang mendapat pelatihan resiliensi menunjukkan penurunan trauma psikologis yang lebih besar daripada subjek yang mendapat penyuluhan trauma psikologis dan subjek di kelompok kontrol. Di samping itu, Dr. Wiwik Sulistyaningsih juga menemukan adanya perbedaan peningkatan empati antara subjek yang mendapat pelatihan resiliensi dengan subjek yang mendapat penyuluhan trauma psikologis dan kelompok kontrol. Subjek yang mendapat pelatihan resiliensi menunjukan peningkatan empati yang lebih tinggi daripada subjek yang mendapat penyuluhan trauma psikologis dan subjek di kelanpok kontrol.
Ujian tersebut berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam didampingi oleh Prof. Dr. Endang Ekowarni selaku promotor, Prof. Dr. Kusdwiratri selaku ko-promotor, Drs. Subandi, MA, Ph.D selaku ketua dan Prof.Johana E. Prawitasari, Ph.D, Prof. Dr. Sartini Nuryoto, Prof. Dr. Asmadi Alsa, Dr.Sofia Retnowati, MS. dan Dr. M.G.Adiyanti, MS. selaku dewan penguji.
Berita terkait dapat dilihat di sini
"Sebuah kata tak lebih dari serangkaian huruf sampai kita memberinya makna"
Esai Firman ini menceritakan bahwa sebenarnya Indonesia memiliki banyak potensi kearifan lokal. Salah satunya adalah nerimo. Ternyata, eksistensi nerimo selama ini memiliki banyak manfaat. Di antarnya dapat menjadi "katalisator" pelaksanaan berbagai kebijakan pemerintah. Dalam esainya, Firman menguraikan berbagai faedah nerimo dalam bahasa yang indah dan yang terpenting, tetap diramu dengan data-data ilmiah.
Pengumuman pemenang dapat diunduh di sini.
Demikian Adi W. Gunawan mengawali sesi seminar di aula G100 Fakultas Psikologi UGM pada Sabtu pagi 20 Juni 2009 itu. Adi W. Gunawan merupakan pakar mind technology dan transformasi diri yang terkenal sebagai trainer dan telah menulis 14 buku. Acara yang dimulai pada pukul 08:00 WIB tersebut dipenuhi oleh para peserta yang kebanyakan adalah mahasiswa Fakultas PSikologi UGM. Dekan Fakultas PSikologi UGM, Prof. Faturrachman, juga tampak menghadiri seminar tersebut. Beliau memberikan sambutan sebelum acara dumulai. Seminar yang bertajuk "Born to be a Genius" ini diselenggarakan oleg Fakultas Psikologi UGM dan POTMAPSI (Persatuan Orang Tua Mahasiwa Psikologi) dan bekerja sama dengan Sonora FM. []
Asia :
Kerja sama secara intens telah dilaksanakan denga Prof. Uichol Kim dari INHA University, South Korea Selatan untuk mengembangkan riset indegeneous pyschology. Riset indigeneous psychology ini merupakan topik riset dalam rangka mencari psikologi yang berakar budaya lokal. Pada Maret dan Mei lalu, Prof. Uichol Kim hadir untuk workshop yang mengangkat topik ini.
Di Malaysia, kerjsama dilakukan denga Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Pada periode 2009 ini, Prof. Koentjoro M.BSc Ph.D mendapat kesempatan mengajar di Universitas tersebut selama hamper satu tahun. Sementara itu Drs. Subandi, MA Ph.D sedang merintis kerjasama penelitian dengan Beijing University di Cina
Australia :
Pada 12 Maret 2009 yang lalu Prof. Harry Minas (Direktur Center for International Mental Health – The University of Melbourne) menjadi keynote speech dalam workshop "Mental Health is Everyone’s Business". Selain itu juga melakukan riset dengan tim dari Centre on Public Mental Health Fakultas Psikologi UGM yang dimotori oleh Rahmat Hidayat, S.Psi. MSc. Dan Diana Setiyawati, M.HSc.Psy.
Kedatangan Dr. Gavin Sullivan dari Monash University, Australia menjadi dosen tamu di Fakultas Psikologi UGM pada awal tahun lalu merupakan kerja sama antara Fakultas Psikologi UGM dengan Monash University, Australia.
Eropa :
Jejak international networking Fakultas Psikologi UGM dapat ditemukan di beberapa negara di Eropa antara lain Jerman, Swedia, dan Belanda
Jerman
Kerjasama di Jerman telah dilakukan oleh Dr. Amitya Kumara yang telah mengadakan penelitian bersama dengan Prof. Dr. Evelin Witruk dari University of Leipzig. Sementara itu Dra Kwartarini Wahyu Yuniarti,M.Med.Sc.Ph.D melakukan penelitian bersama dengan Prof. Bernhard Dahme tentang ashma dan emosi di University of Hamburg. Selain itu Bu. Prof. Manfred Zaumseil dari Freie Universitat, Berlin menjadi dosen tamu pada bulan Januari yang lalu dan melalukan penelitian bersama Prof. Johana Endang Prawitasari, Ph.D. Beliau juga menjadi pembicara pada lecture series dari program Centre on Public Mental Health (CPMH).
Selain itu Fakultas Psikologi UGM bersama dengan Munich University of applied sciences telah menandatangi MOU. Keduanya mengajukan sponsorship dana dari DAAD untuk pengembangan program public mental health.
Belanda
Prof. Theo Bouman dari Rijksuniversiteit of Groningen, Belanda telah beberapa kali dating ke Fakultas Psikologi UGM untuk membimbing mahasiswa dari program NOHA the Network On Humanitarian Assistance (NOHA), bekerjasama dengan Dra.Kwartarini Wahyu Yuniarti,M.Med.Sc.Ph.D. Selama bulan Januari – Maret 2009, Bu Kwartarini telah menjadi dosen tamu pada program tersebut di Belanda
Switzerland
Dr. Noortje Vriends dari SNF Schweizer Nationalfonds, Switzerland pernah menjadi dosen tamu dan melakukan penelitian mengenai kecemasan sosial pada Januari 2009 yang lalu.
Swedia
Dr. Lillemor Adrianson dari Hogskolan I Boras sebagai dosen tamu selama 1,5 (April-Mei) untuk mata kuliah Psikologi Sosial dan Psikologi Eksperimen (kelas Bahasa Inggris) jenjang S1; serta Psikologi Komunikasi untuk Magister Sains. Selain mengajar beliau juga mempresentasikan penelitian komunikasi berbasis komputer yang pernah ia lakukan, melakukan penelitian menggunakan skala PANAS ( Positive Affect Negative Affect Scale )bersama profesor.Djamaludin Ancok, Ph.D. serta penelitian bersama Dekan Fakultas PSikologi UGM, Prof. Dr. Faturochman, MA. Selain itu, Dr. Lillemor Adrianson berhasil mencarikan beasiswa bagi mahasiswa S1 untuk belajar selama 1 semester di Boras.
Perlu diketahui juga, beberapa dosen Fakultas Psikologi UGM pernah menjadi dosen tamu di Hogskolan I Boras. Mereka adalah Prof. Djamaludin Ancok, Ph.D., Prof. Dr. Faturochman, MA. serta Prof. Johana Endang Prawitasari, Ph.D.
Amerika :
Drs. Subandi, M. A, Ph.D mengikuti program Forgatty Fellowship dari Harvard Medical School. Selain menuliskan disertasinya di negeri Paman Sam, Drs. Subandi, M. A, Ph.D berupaya menjalin beberapa International Networking, Penelitian ini juga merupakan upaya membangun relasi dengan Centre Developing Child, Harvard University. Psikologi UGM yang memiliki PAUD dan sedang mengembangkan public mental health dirasa sangat cocok bekerjasama dengan Centre Developing Child ini. Kerjasama lainnya dilakukan dengan Prof. Douglas Hollan dari University of California, Los Angeles (UCLA) dan Dr. Robert Lemelson dari Department of Psychology dan Department of Anthropology UCLA.
Sementara itu Dra.Kwartarini Wahyu Yuniarti,M.Med.Sc.Ph.D telah bekerjasama dengan Dr. David Matsumoto dari University of California, USA dalam penelitian yang terkait dengan emosi.
Afrika:
Dra Kwartarini Wahyu Yuniarti,M.Med.Sc.Ph.D juga memiliki network dengan Prof Johny Fountain dari Cape Town University di South Africa untuk penelitian tentang emosi juga.
Acara ini dibagi atas dua sesi. Sesi pertama yang dimulai pukul 09.15 WIB dibuka dengan penampilan dari Star Shine, band tamu dari jurusan Teknik Elektro, kemudian dilanjutkan dengan sambutan singkat dari Prof.Dr. Faturochman, MA, Dekan Fakultas Psikologi UGM. Sesi ini merupakan sesi sharing dengan Daniel Oktasela, S.Psi, alumnus Psikologi UGM angkatan 1997. Lulusan S1 tahun 2002 ini kini menjabat sebagai Manajer Human Resources di PT. Astra International, Tbk. Ia banyak membagikan pengalaman dan ilmunya mengenai seluk beluk dunia Human Resources yang ditampilkan dalam slide presentasi, perbincangan dengan moderator dan tanya jawab dengan peserta. Sesi pertama kemudian diakhiri pada pukul 11.30 dan dilanjutkan setelah istirahat, makan siang, dan ibadah Sholat Jumat dilaksanakan.
Sesi kedua dimulai pada pukul 13.00 WIB. Sesi ini berupa talk show yang mengundang lima dosen Fakultas Psikologi UGM dari lima bidang untuk menjelaskan mengenai kompetensi apa saja yang dibutuhkan di dunia kerja menurut minat masing – masing bidang. Kelima dosen tersebut terdiri atas Mustaqfirin (Bagian Psikologi Sosial), Sutarimah Ampuni (Bagian Psikologi Perkembangan), Kwartarini Wahyu Yuniarti (Bagian Psikologi Klinis), Haryanta (Bagian Psikologi Pendidikan), serta Bagus Riyono (Bagian PIO). Setelah mereka mengemukakan materi, Daniel Oktasela selaku praktisi juga mengemukakan penjelasannya pada sesi ini. Ini dilakukan agar terjadi pemberian informasi yang seimbang (baik dari akademisi maupun praktisi) sehingga mahasiswa mendapatkan info yang lebih lengkap untuk dijadikan bekal di dunia kerja nantinya.
Sesi kedua berakhir pada pukul 15.00 WIB, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian lima buku dari penerbit McGraw-Hill bagi lima peserta yang aktif dalam acara ini. Acara dilanjutkan dengan penampilan dari Star Shine. Pada bagian akhir, Direktur PHK A3, Kwartarini Wahyu Yuniarti memberikan beberapa info mengenai beasiswa dan juga sekapur sirih mengenai sejarah, ucapan terima kasih dan permintaan maaf mengenai kinerja PHK A3 selama ini. Ia juga menekankan harapan dan rancangan follow up kegiatan yang dirintis oleh PHK A3 akan terus dilakukan di bawah naungan Fakultas.
Acara ini kemudian ditutup dengan penempelan kertas berwarna – warni mengenai kesan dan pesan terhadap kinerja PHK A3 oleh para peserta di papan yang telah disediakan.