Rilis
Hal di atas di sampaikan oleh Dr. Magda Bhinnety Etsem, S.Psi, M.Si selaku ketua panitia Konferensi Nasional Psikologi Eksperimen yang berlangsung pada 27 Januari di Fakultas Psikologi UGM. Konferensi yang bertemakan “Experimental Psychology: The Old Tradition Contiunues” ini diselenggarakan dalam 2 bagian. Bagian pertama adalah presentasi dari keynote dan invited speaker yang bertempat di ruang G-100 Fakultas Psikologi UGM. Dan bagian kedua merupakan paralel oral presentation dari 47 penyaji yang terpilih. Selain presentasi dan diskusi, pameran poster terpilih di Atrium Gedung A juga meramaikan pelaksanaan konferensi yang dihadiri oleh lebih dari 300 orang dari seluruh Indonesia ini.
Pada konferensi ini, tampil sebagai keynote speaker selain Dr. Magda adalah Prof. Th. Dicky Hastjarjo, Ph.D. Sementara invited speaker adalah Prof. Johana E. Prawitasari, Ph.D dan Prof. Djamaludin Ancok, Ph.D. dari Fakultas Psikologi UGM, Ir. Rini Dharmasiti, M.Sc., Ph.D., dari Fakultas Teknik UGM dan Dr. Willis Sri Sayekti Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Masing-masing pembicara menyampaikan makalah dan presentasi yang membahas penggunaan metode eksperimen dalam tiap spesialiasi bidang mereka, seperti psikologi klinis, psikologi sosial, dan ergonomika.
Dalam konferensi ini, panitia menyampaikan duka yang begitu mendalam karena sang maestro penggagas dan pendorong pelaksanaan konferensi ini, Drs.Sugiyanto,M.A.,Ph.D. telah tiada. “Seharusnya hari ini, almarhum Dr.Sugiyanto akan menjadi pembicara utama di hadapan kita semua, namun Tuhan memiliki kehendak lain yang tidak dapat ditawar-tawar manusia. Selamat jalan Pak Gik. Seandainya Pak Gik bisa melihat apa yang terjadi hari ini mestinya Pak Gik bahagia” demikian kata sambutan yang disampaikan Prof. Dicky selaku Sekretaris Bagian Psikologi Umum & Eksperimen (PUE) Fakultas Psikologi UGM.
1. Sdr. Gratianus Edwi Nugrohadi
2. Sdr. Dina Nazriani
3. Sdr. Deazsy Agustina Tatengkeng
4. Sdr. Findita Dewi Setyasari
1. Etna Anjani Trunoyudho
2. Adib Asrori
3. Galang Lufityanto
4. Herlini Utari
5. Lusi Nur Ardhiani
6. Octa Reni Setiawati
7. Rina Rahmatika
8. Toetiek Septriasih
1. Sdr. Galang Lufityanto dengan dengan predikat Cumlaude
2. Sdr. Octa Reni Setiawati dengan predikat Cumlaude
3. Sdr. Olivia Hadiwirawan dengan predikat Cumlaude
4. Sdr. Rosalia Nugraheni dengan predikat Sangat Memuaskan
5. Sdr. Yusfani Ma’ruf dengan predikat Sangat Memuaskan
Program pertukaran ini merupakan kerjasama bilateral antara fakultas psikologi UGM dengan faculty of behavioral and educational science Universitas Boras, Swedia. Para exchange students otomatis mendapatkan beasiswa Linnaeus-Palme dari pemerintah Swedia, yang mencakup biaya tiket pesawat PP, akomodasi, dan biaya hidup. Di Boras, mereka akan mempelajari bahasa Swedia dan mengikuti beberapa mata kuliah psikologi yang tersedia.
Kedua mahasiswa tersebut sangat antusias mengenai keterlibatan mereka dalam program tersebut. “Ini kesempatan bagus bagi kami untuk lebih mendalami psikologi lintas budaya dan indigenous psychology, dengan langsung mempraktekan teori-teori yang selama ini telah dipelajari,” ujar Tanti yang diiyakan oleh Monica.
Meskipun waktu yang tersedia untuk mempersiapkan keberangkatan dirasa mepet, keduanya tetap bersemangat untuk melakukannya, disamping tetap melakukan kewajiban utama mereka –kuliah, praktikum, dan ujian-. “Memang kami sempat agak kerepotan, karena hanya dalam sebulan harus mempersiapkan banyak hal seperti membuat residence permit ke Kedubes Swedia di Jakarta, mengurus tiket, akomodasi, dan berbagai urusan administrasi lainnya. Tapi sekarang semua urusan sudah siap, tinggal berangkat dan berdoa, dan kuliah juga tidak terganggu,” jelas Monica.
Konsekuensi dari mengikuti program ini adalah peserta pertukaran harus ketinggalan satu semester dibanding dengan teman-teman seangkatannya. Namun keduanya mengaku siap dan rela, karena sebagai gantinya akan mendapatkan banyak pengalaman berharga. Mereka pun berharap bisa berbagi ilmu dan pengalaman setelah kembali dari Swedia nanti.
Pada usia yang ke-45, Fakultas Psikologi UGM mencatat beberapa hal penting. Dari Prodi (program studi) S1 Psikologi sampai hari ini telah meluluskan 3642 sarjana, dari Prodi Magister Sains (bersama-sama dengan Sekolah Pascasarjana) meluluskan 878 magister (Th 1999 – 2009); dari Prodi Magister Profesi Psikologi meluluskan 130 magister; dan Profi S3 meluluskan 46 doktor (Th 2001-2009, by course). Selain jumlah kelulusan yang cukup membanggakan tersebut, data juga menunjukkan bahwa setiap tahun ada kecenderungan kenaikan jumlah lulusan untuk setiap program studi.
Lebih lanjut Prof. Dr. Faturochman, M.A. memaparkan berbagai prestasi yang telah diraih Fakultas Psikologi UGM dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini. Diseminasi dan publikasi hasil penelitian mengalami peningkatan yang luar biasa khususnya pada tingkat diseminasi dalam bentuk presentasi. peningkatan upaya untuk masuk ke tingkat dunia terstimulasi oleh program penelitian yang dilakukan dan proyek World Class Research University (WCRU). Selain penelitian, kegiatan civitas akademika Fakultas Psikologi UGM juga sangat banyak dalam hal pengabdian kepada masyarakat. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang dimotori oleh Unit Informasi dan Pengembangan Teknologi Belajar dan didukung PPTIK UGM juga membanggakan. Paperless Office (PLO) Psikologi telah menjadi media komunikasi yang cukup efektif dan efisien sejak diaktifkan.
Acara berlangsung di ruang A203 selama 1,5 jam dan dihadiri oleh civitas akademika Fakultas Psikologi UGM. Selamat ulang tahun ke-45 Fakultas Psikologi UGM.
Kesempatan untuk memperluas jaringan internasional tidak disia-siakan oleh tim Psikologi UGM. Di sela-sela acara, seluruh anggota tim aktif untuk menjalin hubungan dan kerja sama dengan ilmuwan-ilmuwan psikologi dari berbagai negara. Dan dalam pertemuan yang dihadiri oleh 400 orang yang berasal dari Amerika, Australia, bahkan Eropa tersebut, Dra. Kwartarini, PhD -anggota tim- diminta untuk menjadi Sekjen AASC.
Penampilan Tim Psikologi UGM di India tak hanya membawa nama UGM, tetapi lebih dari itu, mereka membawa nama Indonesia. Sebagaimana yang diungkapkan Prof. Djamaludin Ancok, PhD "Mereka tampil dengan penuh percaya diri membawakan bendera Indonesia, dan bendera UGM. Ini sungguh luar biasa."
Acara yang digelar di ruang G-100 tersebut dihadiri sekitar delapan puluh mahasiswa sebagai peserta. Dalam pelatihan tersebut, dibahas tips dan cara-cara menjadi seorang penyaji yang handal. Esti, selaku pemandu acara dalam diskusi tersebut, mengatakan bahwa meskipun tiap kita tidak bercita-cita menjadi seorang entertainer, tetapi kemampuan berbicara di depan publik tetap diperlukan.