Arsip:

Rilis

Temukan Model Kognitif Sosial Perilaku Merokok pada Remaja, Kamsih Astuti Lulus Doktor UGM ke-1222

Meskipun mengetahui risiko merokok, masih banyak remaja yang melakukan kebiasaan tersebut. Padahal perilaku merokok memberikan dampak buruk yang signifikan, baik terhadap kesehatan fisik, psikologis, serta ekonomis. Disinyalir hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Dr. Kamsih Astuti mencoba menjelaskan perilaku tersebut melalui disertasinya yang berjudul "Model Kognitif Sosial Perilaku Merokok pada Remaja.

Doktor UGM urutan 1222 ini menemukan bahwa ekspetasi efek merokok, persepsi risiko merokok, efikasi diri, teman sebaya yang merokok, dan keluarga yang merokok merupakan prediktor penting dalam perilaku merokok pada remaja. Dengan demikian, program preventif merokok bagi remaja harus memperhatikan aspek-aspek tersebut.

Ibu berputri satu ini lulus ujian terbuka pada 11 Mei 2010 dengan predikat sangat memuaskan. Hadir dalam acara tersebut, tim promotor yang terdiri dari Prof.Dr.Bimo Walgito, Prof.Drs.Koentjoro,MBS,Ph.D, Dr.Tina Afiatin,MSi dan tim penguji: Prof.Dr.Masrun,MA, Prof.Dr.Sartini Nuryoto, Prof.Dr.Siti Partini Suardiman, Prof.Dr.T Dicky Hastjarjo.

Seminar Psikologi Forensik : Melacak Kasus Kriminal

Kamis 6 Mei 2010, Bagian Psikologi Sosial Fakultas Psikologi UGM menyelenggarakan seminar psikologi forensik dengan tema”Melacak Jejak Kriminal”. Acara tersebut menghadirkan tiga narasumber dengan keahlian forensik lintas disiplin, yaitu Lidia Sandra, S.Psi, S.IT., M.Comp. Eng dengan keahlian melacak cybercrime, Prof. Dr. drg. Soedibyo sebagai ahli odontology forensic, dan Kombes (Pol) Drs. Untung Leksono, M.Si dan Tim Psikologi Mabes POLRI. Acara dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. Faturochman, MA. Dalam sambutannya, Prof. Fatur menyampaikan harapannya bahwa seminar psikologi forensik ini tidak hanya sekedar memuaskan keingin tahuan para audience, melainkan dapat ditindak lanjuti menjadi topic-topik penelitian.

Mengawali penyampaian materi oleh para narasumber, Prof. Koentjoro, M.BSc., PhD, sebagai Ketua Bagian Psikologi Sosial, menyampaikan keynote speech dengan judul “Psikologi Hukum dan Forensik dan Masa Depannya”. Menurut Professor yang concern pada masalah-masalah sosial ini, banyak masalah-masalah hukum di Indonesia yang dapat melibatkan peran para psikolog forensik. Masalah-masalah tersebut dapat dipetakan menjadi 3 topik kajian, yaitu psikologi korupsi, psikologi polisi, dan perubahan social yang berbasis perubahan teknologi dan ideologi.

Acara dilanjutkan dengan presentasi parallel oleh 3 narasumber dengan moderator Drs. As’ad, S.U. Pak As’ad, demikian panggilan akrabnya, mampu menghidupkan acara dengan joke-joke khasnya. Setelah masing-masing narasumber menyampaikan materi, para peserta diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan para narasumber. Dari diskusi tersebut, muncul beberapa gagasan seperti perlu diselenggarakannya pendidikan profesi psikolog forensik di Indonesia, kerja kolaboratif antar disiplin untuk memecahkan kasus-kasus forensik, dan “iming-iming” kesempatan beasiswa sekolah ke luar negeri bagi mahasiswa yang nantinya tertarik bergabung di Psikologi Kepolisian Mabes Polri.

Seminar psikologi forensik ini terbilang sukses. Jumlah peserta membludak dari target 150 peserta oleh panitia menjadi 190 peserta yang terdiri dari mahasiswa sarjana dan pasca sarjana psikologi. Acara berlangsung sesuai dengan jadwal, tepat pukul 13.00 WIB seminar ditutup dengan penyerahan cinderamata dari fakultas kepada para narasumber. Hampir semua peserta mengaku puas dengan acara ini. “para narasumbernya mantab”, komentar Akung, dosen psikologi UNDIP yang sedang menempuh pendidikan S2 psikologi di UGM. Hal ini diamini oleh Luthfi yang mengaku puas dengan penyelenggaraan seminar psikologi forensik ini. “Untuk ke depan, kita perlu menyelenggarakan acara semacam ini dengan cakupan peserta yang lebih luas”, usul dari Hadi Sutarmanto, salah seorang dosen senior Fakultas Psikologi UGM. (red. hakim

Dukung Kiprah Psikolog Puskesmas, Walikota Yogyakarta Keluarkan Perwal

Menyadari urgensi pemenuhan layanan psikologis bagi masyarakat luas, Walikota Yogyakarta menetapkan Peraturan Walikota No. 29 Tahun 2010. Perwal tersebut menekankan pentingnya layanan psikologis di Puskesmas guna mengatasi berbagai masalah seperti permasalahan sosial-ekonomi, ketergantungan Narkoba, penyimpangan seksual, dan lain-lain.

Gayung pun bersambut. Setelah Perwal di atas diterbitkan melalui Lembaran Daerah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta segera menerbitkan Surat Keputusan No 95 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan Psikologi Klinis Puskesmas.

Penetapan kedua peraturan di atas menjadi pioner kiprah pemerintah dalam dunia psikologi. Pasalnya, Pemerintah Kota Yogyakarta menjadi pemkot pertama yang mengeluarkan peraturan seperti itu. Dengan adanya peraturan tersebut, fungsi dan ranah psikolog dalam dunia kesehatan semakin jelas.

"Peraturan ini akan memudahkan kita untuk melangkah jauh dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.", demikian kata Drs. Helly P. Soetjipto,MA, Wadek Urusan Kemahasiswaan dan Alumi FAkultas Psikologi UGM.

Wisuda Program Magister Sains Psikologi Dan Magister Profesi Psikologi Periode April 2010

Fakultas Psikologi kembali melepas 63 orang lulusan pendidikan S2. Pada periode kali ini lulusan dari Program Magister Sains Psikologi sebanyak 47 orang. Lulusan Program Magister Sains Psikologi tersebut terdiri atas 28 orang wanita dan 19 orang pria. 14 orang dari minat utama PIO. 8 orang dari minat utama Psikologi Sosial. 8 orang dari minat utama Psikologi Perkembangan. 6 orang dari minat utama Psikologi Pendidikan. 5 orang dari minat utama Psikologi Klinis. 5 orang dari minat utama Psikologi Kesehatan dan 1 orang dari minat utama Psikologi Terapan.

Lulusan dari Program Pendidikan Magister Profesi Psikologi sebanyak 16 orang. Lulusan pada periode April 2010 kali ini terdiri dari 13 orang wanita dan 3 orang pria. 3 orang dari minat utama PIO. 6 orang dari minat utama Psikologi Pendidikan dan 7 orang dari minat utama Psikologi Klinis.

Dari Program Magister Sains,jumlah mahasiswa yang memperoleh predikat Cumlaude 13 orang, sangat memuaskan 17 orang dan Memuaskan 17 orang. IPK tertinggi 3,95 oleh diraih oleh Arum Febriani dan Betrin Lovely Burmana dengan predikat kelulusan Cumlaude. Rata-rata IPK wisudawan pada periode ini adalah 3,57. 

Dari Program Magister Profesi Psikologi, jumlah mahasiswa yang memperoleh predikat cumlaude 6 orang dan predikat Sangat Memuaskan 10 orang. IPK tertinggi yaitu 3.90 diraih oleh Idei Kurnia Swasti dengan predikat kelulusan Cumlaude. Rata-rata IPK wisudawan pada periode ini adalah 3,7.

Hingga saat ini alumni Program Pendidikan S2 Magister Sains dan Profesi sebanyak 1377 orang. Segenap civitas akademika Fakultas Psikologi UGM mengucapan selamat kepada para lulusan.

Mapro Klinis Gelar Seminar Terapi Keluarga

Seperti pisau yang perlu diasah, demikian pula dengan kemampuan para psikologi dan calon psikolog klinis. Dari hari ke hari, permasalahan yang ditangani selalu bertambah luas dan kompleks. Oleh karena itu, pada Jumat, 9 April yang lalu, Mapro Bidang Klinis mengadakan Seminar Terapi Keluarga. Acara itu mengundang Judith Grunebaum LICSW, terapis keluarga, dan Henry Grunebaum, psikiater yang juga penulis buku terapi dalam berbagai pendekatan. Keduanya berasal dari Harvard Medical School, The Cambridge Hospital.

Acara yang digelar di A 203 ini terdiri dari dua sesi. Sesi pagi, pukul 09.00-11.30 diisi dengan nonton bareng video konseling keluarga dengan model kontekstual. Sesi siang, 13.00-15 diisi dengan seminar oleh kedua pembicara yang telah disebutkan sebelumnya.

Seperti yang diharapkan sejak awal, keahlian dan pengetahuan para calon psikolog klinis menjadi kian terasah pasca mengikuti acara ini.

Peran Kompetensi Emosi Dan Keterikatan Pada Sekolah Terhadap Prestasi Akademik

Faktor internal individu seperti emosi, motivasi dan keterikatan siswa pada sekolah ditengarai sebagai penyebab beberapa permasalahan dalam dunia pendidikan. Seperti adanya kesenjangan antara keunggulan prestasi akademik siswa di SMP dengan prestasi akademik siswa di SMA, dan tidak stabilnya persentase kelulusan siswa dalam Ujian Nasional. Faktor internal tersebut seharusnya mendorong unjuk belajar siswa namun masih menjadi masalah utama. Permasalahan ini menggugah I Wayan Dharmayana meneliti peran kompetensi emosi dan keterikatan pada sekolah terhadap prestasi akademik siswa unggul di SMA Negeri Yogyakrata.

Subjek yang terlibatkan dalam penelitian ini sebanyak 417 siswa, terdiri dari 173 siswa laki-laki dan 244 siswa perempuan; 270 siswa kelas XII IPA reguler, 51 siswa kelas XII IPA akselerasi, dan 96 siswa kelas XII IPS. Rata-rata umur mereka 16,9 tahun dan rata-rata nilai Ujian Nasional SMP mereka 9,52.

"Dalam pencapaian prestasi akademik yang tinggi, dibutuhkan peran faktor karakteristik psikologis yang dapat meningkatkan keterikatan siswa terhadap sekolah. Kompetensi emosi merupakan anteseden munculnya keterikatan siswa, sedangkan keterikatan siswa pada sekolah merupakan anteseden yang berpengaruh langsung pada prestasi akademik", ungkap I Wayan Dharmayana dalam ujian terbuka program doktor di Ruang Auditorium Fakultas Psikologi UGM (30/03/2010).

Hasil penelitian menunjukan kompetensi emosi dan keterikatan pada sekolah, memiliki peran positif terhadap prestasi akademik siswa unggul, dengan atau tanpa pengaruh dari faktor inteligensi. Kontribusi inteligensi sebagai kemampuan umum (faktor "g") tidak cukup memadai dalam mempengaruhi peran kompetensi emosi dan keterikatan pada sekolah terhadap prestasi akademik siswa unggul. Peran inteligensi terhadap prestasi akademik lebih berhubungan dengan potensi prestasi akademik yang telah dimiliki sebelumnya (Nilai UN SMP).

I Wayan Dharmayana sukses menempuh program S3 dengan predikat Sangat Memuaskan dan menjadi doktor Universitas Gadjah Mada ke-1188.

Pemberitahuan Pengurusan SKLD

Mohon bantuan untuk menginformasikan kepada mahasiswa/dosen/tamu asing pemegang KITAS (Kartu Ijin Tinggal Terbatas) di lingkungan Universitas Gadjah Mada yang belum memiliki SKLD (Surat Keterangan Lapor Diri) dan atau STM (Surat Tanda Melapor) agar datang ke Kantor Urusan Internasional (KUI) pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 21 april 2010
Waktu : 09.00 – 12.00

untuk keperluan pembuatan dokumen tersebut dengan melengkapi persyaratan sebagai berikut :

  1. Surat sponsor dari KUI UGM
  2. Fotocopy paspor
  3. Fotocopy  visa
  4. Fotocopy white landing card
  5. Fotocopy KITAS/VKSB
  6. Fotocopy  buku mutasi
  7. Fotocopy  Ijin Belajar/Bekerja
  8. Pas photo 4×6 dan 3×4 sebanyak masing-masing 5 lembar (dengan background warna merah)
  9. Mengisi form dari kepolisian
  10. Membayar biaya sebesar Rp 220.000 (dua ratus dua puluh rupiah) yang diserahkan langsung kepada staf dari POA, POLDA DIY

Untuk menbantu teknis pelaksanaan, mohon agar persyaratan nomor 2-9 agar dikumpulkan di Kantor Urusan Internasional paling lambat tanggal 12 April 2010.

Peran Serta Fakultas Psikologi UGM dalam Kongres XI HIMPSI

Pada tanggal 18-20 Maret 2010, HIMPSI menyelenggarakan Temu Ilmiah Nasional dan Kongres XI Himpunan Psikologi Indonesia di Hotel Sunan, Surakarta. Acara yang memiliki tema “Dalam Keberagaman Menuju Indonesia yang Lebih Baik” ini selain diisi dengan kegiatan ilmiah berupa presentasi hasil penelitian, juga berbarengan dengan pemilihan Ketua HIMPSI periode 2010-2014. Dari hasil rapat internal pengurus HIMPSI, Dr. Retno Suhapti terpilih kembali untuk menjabat sebagai ketua umum HIMPSI satu periode ke depan. Acara ini sekaligus merupakan perayaan HUT HIMPSI ke-50, yang ditandai dengan peluncuran buku “50 tahun HIMPSI: Redefinisi Psikologi Indonesia dalam Keberagaman” oleh Menkokesra RI, Agung Laksono.

Dalam temu ilmiah HIMPSI ini, Fakultas Psikologi berhasil mempresentasikan 52 hasil penelitian ilmiah, dari total abstrak yang diterima sebanyak 177, untuk presentasi dalam kongres HIMPSI XI. Perwakilan Fakultas Psikologi UGM terdiri atas mahasiswa S1, S2 dan dosen.  Fakultas Psikologi UGM adalah satu-satunya fakultas yang mengirimkan mahasiswa S1-nya untuk presentasi, baik lisan maupun poster.

Dari 52 judul yang diterima, sebanyak 30 judul diterima untuk presentasi lisan, dan 22 judul untuk presentasi poster. Psikologi  UGM mengambil sekitar 30% kursi peserta temu ilmiah HIMPSI tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa Fakultas Psikologi UGM memang telah siap melangkah sebagai fakultas riset berkelas internasional.

Kongres HIMPSI XI: Dra. Retno Suhapti, SU, MA Terpilih Lagi

Kongres HIMPSI XI yang berlangsung dari 18-20 Maret 2010 di Surakarta kembali menetapkan Dra. Retno Suhapti, SU, MA sebagai Ketua Umum PP HIMPSI periode 2010-2014. Pemilihan kali ini merupakan pemilihan yang berbeda sejak Kongres HIMPSI diadakan untuk kali pertama, karena penetapan ketua umum dilakukan secara aklamasi. Utusan dari 22 Wilayah HIMPSI di seluruh Indonesia mengakui keberhasilan yang dicapai selama kepemimpinan perempuan kelahiran Surabaya ini. Antara lain adalah disetujuinya RUU Tentang Praktek dan Pelayanan Jasa Psikologi oleh DPR serta diakuinya Psikologi Klinis di dalam Departemen Kesehatan.
   
Selain hal di atas, empat professor dari Fakultas Psikologi UGM terpilih menjadi Anggota Majelis Psikologi Pusat yang beranggotakan sembilan. Mereka adalah Prof. Johana E. Prawitasari, Ph.D., Prof. Dr. Noor R. Hadjam, SU., Prof. Koentjoro, M.Bsc., Ph.D, Prof. Djamaluddin Ancok, Ph.D.
 

Fakultas Psikologi UGM Diakreditasi

    Fakultas Psikologi UGM kembali diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Kali ini yang menjadi asesor adalah Dr. Ilsiana S. Jatiputra dan Prof. Bernadette Setiyadi, Ph.D. Selama proses akreditasi yang berlangsung pada 17-19 Maret 2010, berbagai aspek fakultas dinilai. Dimulai dari aspek fisik seperti ruang dan fasilitas hingga mutu staf akademik dan non-akademik serta mahasiswa.
   
    Hingga berita ini diterbitkan, keputusan hasil akhir akreditasi belum diterima oleh fakultas. Sudah barang tentu, segenap sivitas akademika Fakultas Psikologi UGM berharap mendapat hasil yang terbaik.