Info mengenai sejarah berdirinya Fakultas Psikologi UGM bisa diakses di sini
Rilis
Segenap civitas akademika Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada menyampaikan ucapan selamat kepada para lulusan Kampus Biru tercinta.
Dalam seminar tersebut, dikupas secara tuntas tentang kehidupan pembicara semasa mahasiswa hingga mencapai karir sukses. Para pembicara menekankan bahwa berorganisasi semasa mahasiswa adalah hal penting. Kelak, pengalaman organisasi tersebut akan bermanfaat ketika memasuki dunia kerja. Lebih lanjut, para alumni tersebut juga bercerita tentang bagaimana cara memanajemen diri, kapan saatnya untuk menyelesaikan tugas kuliah dan kapan mengerjakan tugas organisasi.
Di sisi lain, para pembicara sangat menegaskan bahwa mahasiswa merupakan akademisi. Artinya, prestasi akademis juga tetap dijaga agar mempunyai kesempatan yang lebih besar dalam meraih sukses dalam karir psikologi. ‘Karena IP juga salah satu hal yang penting, karena jika IP bagus maka itu sudah jadi pembuka dalam mendapatkan kerja. Namun IP juga bukan segalanya.’
Eunike dalam penelitiannya mengembangkan materi The Harmony Physical Education (HPE).The Harmony Physical Education (HPE)/ Program Pendidikan Jasmani Harmoni adalah program untuk meningkatkan kecerdasan emosi siswa tingkat sekolah dasar. Studi ini berdasarkan teori Bandura (1986) Social Cognitive Theory.
Program HPE ini adalah program kesehatan jasmani, terdiri atas beberapa games, olahraga dan massive dance (tari saman). Studi ini memiliki hipotesis bahwa HPE efektif dalam meingkatkan kecerdasan emosi siswa sekolah dasar, dan HPE juga dalam meningkatkan aspek dari kecerdasan emosi seperti intrapersonal, interpersonal, kemampuan menyesuaikan diri, dan kemampuan manajemen stress dan general mood.
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswa kelas 5 Sekolah Dasar, dengan pertimbangan anak kelas 5 sudah cukup mengerti peraturan-peraturan permainan, sudah dapat lebih mengerti pernyataan yang tertulis dalam Skala Perasaan, alat ukur dalam penelitian ini, dan belum disibukkan dengan pelajaran tambahan ujian akhir SD. Adapun SD yang dipilih adalah SDN dengan akreditasi A, akreditasi B dan akreditasi C yang menerima program kesehatan reguler dan program intervensi (dengan 3 kelompok akreditasi serupa di atas) berupa HPE. Eksperimen berlangsung selama 12 minggu. Kecerdasan emosi diukur terlebih dahulu dan diikuti dengan intervensi dengan skala emosi, yang dimodifikasi dari Bar-On EQ.
Untuk melihat pengaruh perlakuan penjas Harmoni, tingkat akreditasi sekolah, dan jenis kelamin terhadap peningkatan kecerdasan emosi digunakan Anova tiga jalur. Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap peningkatan komponen-komponen kecerdasan emosi digunakan Manova satu jalur. Analisis anova tiga jalur menunjukkan bahwa program HPE efektif dalam meningkatkan kecerdasan emosi pada siswa sekolah dasar dan tidak ada perbedaan kecerdasan emosi kenaikan di antara ketiga level akreditasi. Kemudia analisis berdasarkan Manova satu jalur mengindikasikan bahwa Program HPE efektif untuk meningktakan komponen intrapersonal, interpersonal, kemampuan menyesuaikan diri dan general mood. Anova satu jalur juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kecerdasan emsosi
antara siswa laki-laki dan perempuan sedangkan pada t-test kecerdasan emosi pada wanita lebih tinggi daripada laki-laki.
Maka dari sangat dianjurkan bagi guru penjas untyuk mengaplikasikan program HPE dalam cara mengajar mereka, tanpa pembedaan perilaku antara siswa laki-laki dan perempuan.
Eunike lulus ujian terbuka pada 9 Agustus 2010 di ruang G100 Fakultas Psikologi UGM dengan predikat memuaskan. Ibu dari 3 anak ini menyandang doktor UGM ke-1257 dengan disertasi berjudul "Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosi Siswa Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani Harmoni".
Dari Program Magister Sains, IPK tertinggi yaitu : 3,86 oleh diraih oleh Melina Dian Kusumadewi dengan predikat kelulusan Cumlaude. Disamping Unika Prihatsanti juga memperoleh predikat Cumlaude, sehingga jumlah mahasiswa yang memperoleh predikat Cumlaude 2 orang, sangat memuaskan 9 orang dan Memuaskan 12 orang. Rata-rata IPK wisudawan pada periode ini adalah 3,53. Sedangkan rata-rata masa studi wisudawan adalah 2 tahun 7 bulan dengan masa studi terpendek yaitu 1 tahun 4 bulan ditempuh oleh Unika Prihatsanti dan Maria Yosepha Widharti.
Dari Program Magister Profesi Psikologi, IPK tertinggi yaitu 3.88 diraih oleh Ika Zenita Ratnaningsih dengan predikat kelulusan Cumlaude dan masa studi terpendek yaitu 2 tahun 7 bulan. 3 orang lagi juga memperoleh predikat cumlaude yaitu Libbie Annatagia, Sukma Adi Galuh Amawidyati, dan Erlinda Permatasari.
Sehingga jumlah mahasiswa yang memperoleh predikat cumlaude 4 orang, predikat Sangat Memuaskan 3 orang dan Memuaskan 1 orang. Rata-rata IPK wisudawan pada periode ini adalah 3,75. Sedangkan rata-rata masa studi wisudawan adalah 2 tahun 9 bulan.
Rombongan UMS yang diketuai Profesor Madya Dr. Chua Bee Seok disambut oleh Prof. Dr. Faturochman, MA selaku dekan fakultas psikologi UGM. Adapun tujuan dari kedatangan mereka ke Fakultas Psikologi UGM dalam rangka menjalin kerjasama penelitian. Kerjasama penelitian tersebut terkait dengan pengembangan Indigenous Psychology.
Disamping itu mereka juga menawarkan kerjasama dalam bentuk pertukaran dosen yang terdiri dari 3 kategori antara lain pertukaran guru besar, doktor non guru besar, dan dosen biasa. Untuk pertukaran mahasiswa saat ini belum dapat dilakukan mengingat adanya perbedaan kurikulum antara kedua universitas.
Bagaimana dengan ilmu psikologi? Ilmu psikologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Sebagian besar dominasi ilmu dalam pembelajaran akademik berasal dari dunia Barat. Teori, metode dan aplikasi ilmu berasal dari Barat. Psikologi belum bertumbuh dari masyarakat Indonesia sendiri. Dunia memberi apresiasi terhadap Indonesia yang mengakui dan mengembangkan keaslian budaya dan perbedaaan yang menjadi sumber kreativitas, perbedaan yang berdampingan dalam suatu kesatuan yang harmonis. Dari internal di tingkat nasional, bahkan telah ada penguat: Bhinneka Tunggal Ika, meskipun demikian ekspresi akademisi masih berkiblat pada sumber ilmu tekstual dari Barat.
Center of Indigenous and Cultural Psychology (CICP) telah dibentuk dengan tujuan untuk memperkenalkan Indonesia beserta masyarakatnya dan kekuatan-kekuatan Indonesia pada dunia. CICP dibentuk di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada tahun 2009. Fakultas Psikologi UGM telah membangun diri menjadi pionir dan pemimpin di dunia dalam indigenous and cultural psychology. Sebagai langkah pertama, CICP menyelenggarakan The First International Conference of Indigenous and Cultural Psychology ( ICICP ) pada tanggal 24-27 Juli 2010. Dan selama konferensi ini, akan dibentuk pula Asian Association of Indigenous and Cultural Psychology ( AAICP ). 280 peserta yang berasal dari Afrika (Afrika Selatan, Sudan, Mesir, Kenya), Eropa (Inggris, Polandia), Amerika (AS, Meksiko, Kanada), Australia dan New Zealand, dan hampir seluruh negara-negara Asia telah menyatakan akan menghadiri konferensi ini. Mereka akan duduk bersama mengkaji berbagai isu sosial, budaya, seni, pendidikan, dan klinis dari sudut pandang indigenous psychology. Paper-paper ilmiah yang dinilai berkualitas kemudian akan diterbitkan dalam Asian Journal of Indigenous & Cultural Psychology yang berbasis di Fakultas Psikologi UGM.
Dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan ini, CICP akan menjadi pemimpin dunia dalam indigenous and cultural psychology dan Indonesia akan menjadi center untuk penelitian-penelitian mengenai indigenous and cultural psychology tersebut. Para peserta yang berdatangan dari berbagai benua dan negara; Amerika, Asia, Eropa akan belajar mengenai keanekaragaman di Indonesia dan meraih kreativitas, harmoni dan kesatuan dalam keanekaragaman. Saat ini, center penelitian ini digawangi oleh banyak banyak ilmuwan psikologi terkemuka baik secara nasional maupun internasional, antara lain Prof. Faturochman, Prof. Djamaluddin Ancok, Dr. Kwartarini W. Yuniarti, Helly P. Soetjipto, M.A., Dr. Subandi (Indonesia), Prof. Uichol Kim (Korea Selatan, Prof. Kwang-Kuo Hwang (Taiwan), Prof. Girishwar Misra (India), Prof. Susumu Yamaguchi (Jepang), dan Prof. Albert Bandura (Amerika Serikat).