Career Center Fakultas Psikologi UGM Gelar Refreshment Magang: Beyond the Internship

Career Center Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Refreshment Magang: Beyond the Internship, Rabu (31/1). Acara ini diadakan guna membuka wawasan calon peserta magang tentang tiga setting tempat yang sudah ditentukan, yaitu klinis, pendidikan, dan industri organisasi. Peserta magang masuk ke breakout room sesuai dengan peminatan yang telah dipilih.

Deabeata Gena Emily, S.Psi., Human Resources (HR) Kalbe Consumer Health, menjadi narasumber pada setting industri dan organisasi. Dea menjelaskan urgensi magang, “Melalui program magang, mahasiswa akan dilatih untuk menerapkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki, mengembangkan koneksi profesional, dan menambah pengalaman kerja”. 

Dea berharap mahasiswa dapat memberikan kinerja yang baik selama masa magang, “Jadikanlah magang teman-teman sebagai magang yang memberikan impact, baik kepada diri sendiri maupun tempat magang yang dituju. Teman-teman harus berani keluar dari zona nyaman, mengembangkan potensi, rendah hati menerima feedback, dan menguatkan networking”. 

Setting pendidikan diisi oleh Direktur Early Childhood Care and Development Resource Center (ECCD-RC) Yogyakarta, Cindarsatio Damarhapsoro, S.Psi., M.Ed. Damar menerangkan hal-hal yang perlu dilakukan agar dapat memahami sistem pendidikan di suatu tempat, “Kita perlu memiliki pemahaman yang baik terkait dengan sistem pendidikan. Karena kita tinggal di Indonesia, maka kita juga perlu mempelajari sejarah sistem pendidikan di Indonesia ini. Selanjutnya, kita dapat mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait institusi yang bersangkutan”.

Damar berpesan kepada mahasiswa untuk menerapkan tiga hal selama magang berlangsung, “Upayakan senantiasa memiliki mindset yang positif, mudah menyesuaikan diri, dan bijak dalam mengukur kemampuan diri”.

Amalia N.A. Tuasikal, M.Psi., Psikolog, psikolog klinis di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, turut hadir memberikan refreshment magang di bidang klinis. Amalia kembali mengingatkan tentang tata cara penerapan observasi dan wawancara klinis, “Observasi dan wawancara klinis berbeda dengan observasi dan wawancara biasa. Fokus utama dalam melakukan observasi dan wawancara klinis adalah dialog yang membantu untuk melakukan diagnosis dan merencanakan treatment untuk klien”. 

Di akhir sesi pemaparan, Amalia menyampaikan strategi adaptasi kerja pada setting klinis, “Hal-hal yang perlu teman-teman perhatikan di antaranya adalah mencari tahu mengenai tempat kerja magang, mengikuti aturan yang berlaku, bersikap sopan, mengatur waktu sebaik mungkin, membangkitkan rasa ingin tahu, memberanikan diri untuk bertanya, tidak takut salah, mengetahui kapasitas diri, dan jika merasa tidak baik-baik saja maka dapat mengkomunikasikan kepada teman sesama magang”. 

Penulis: Relung