Raden Nasya Trifia Apriliani atau kerap disapa Nasya, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM (2020) berhasil meraih juara tiga atau setara medali perunggu pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-35 di Universitas Muhammadiyah Malang. Bersama dengan keempat anggota timnya, Alfitra Heydar Achsan (Fakultas Teknik UGM/2019), Annisa Citra Gitaswari (Fakultas Teknik UGM/2019), Wahyu Tri Wicaksono (Fakultas Teknik UGM/2020), dan Annisa Nur Wijayanti (Fakultas KKMK UGM/2020), Nasya berhasil meraih juara pada kelas presentasi bidang Pekan Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) dengan judul penelitian “Optimasi Pencahayaan untuk Mengurangi Stres Kognitif dalam Pekerjaan Kognitif Tinggi dengan Meninjau Kasus Individu Introvert dan Ekstrovert”.
Nasya dan tim mengusung penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem pencahayaan pada respon stress dan performa individu dalam mengerjakan tugas kognitif. Persiapan mengikuti PIMNAS hampir satu tahun lamanya. Rangkaian kegiatan mulai dari penulisan proposal, seleksi internal UGM, pendanaan, reviu eksternal untuk seleksi PIMNAS, persiapan PIMNAS yaitu poster dan artikel ilmiah, terakhir presentasi PIMNAS pada 1-2 Desember 2022 lalu.
Seleksi untuk PIMNAS ini dilaksanakan tahap demi tahap, setelah pendanaan didapatkan, Nasya dan tim kemudian melakukan riset yang kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data, pelaporan, penyusunan artikel ilmiah, dan reviu eksternal dari dosen luar UGM. Setelah dinyatakan lolos reviu, kemudian secara intensif menyempurnakan artikel ilmiah dan mengunggahnya pada jurnal internasional, bahkan mengajukan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai luaran tambahan.
Nasya mengaku bahwa mengikuti PIMNAS ini tak lepas dari motivasi pribadinya untuk mencoba hal baru, terlebih dengan dukungan teman terdekat yang memantapkan dirinya mengikuti PIMNAS. Berbekal perlombaan sebelumnya yang pernah ia juarai yaitu Juara 1 Lomba Esai Be Young Executive, 7th Management Euphoria 2022 yang diadakan oleh Institut Pertanian Bogor, Nasya mantap mengikuti PIMNAS ke-35.
“Saya juga ingin berterima kasih kepada teman yang mendorong saya untuk melakukan kompetisi ini. Tanpa dia, saya rasa tidak akan bisa merasakan keseluruhan PKM/PIMNAS dan benar-benar mendapatkan penghargaan. Jadi terima kasih banyak, dari lubuk hati saya,” ungkap Nasya.
Ketika ditanya mengenai keinginan selanjutnya setelah berhasil menjuarai PIMNAS, Nasya ingin mencoba mengikuti lomba yang sejenis.
“Keinginan selanjutnya jujur saya sendiri tidak tahu. Mungkin akan mencoba mengikuti beberapa lomba yang mirip-mirip, seperti lomba esai atau sekedar penulisan artikel saja, tetapi tidak yang se-extensive dan selama PKM/PIMNAS. Selebihnya, saya mau fokus ke akademik saja,” jelas Nasya.
Mahasiswa yang tengah disibukkan dengan organisasi sebagai Kepala Departemen Minat Bakat di Lembaga Mahasiswa Psikologi UGM dan magang ini juga menyampaikan bahwa mengikuti PIMNAS sangatlah tidak mudah.
“Saya bukan manusia super. Jadi, ada juga saat-saat di mana saya harus memilih satu dan mengorbankan yang lain yang mengakibatkan kinerja saya buruk di beberapa aspek. Namun, saya tetap bersyukur bisa mengikuti PKM/PIMNAS dan meraih medali,” tutur Nasya.
Walaupun motivasinya untuk mengikuti PIMNAS karena didorong oleh keinginan mencoba hal baru namun diakuinya, Nasya dapat belajar banyak hal. Nasya berpesan untuk semua orang yang ingin mencoba hal baru namun masih ragu untuk berani.
“Saya juga mendorong orang-orang yang mungkin ingin mencoba sesuatu yang belum pernah mereka coba sebelumnya, tetapi masih ragu untuk melakukan sesuatu itu, lakukan saja. Karena seperti yang dikatakan Stacey Ryan dalam lagunya If we never try, how would we know?”, tambah Nasya.
Penulis: Erna