Minggu (28/3) tim jurnalis Humas Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada berkesempatan melakukan wawancara dengan Aliffa Milanisty. Mahasiswa semerter 6 Fakultas Psikologi UGM ini berhasil meraih juara harapan 2 mahasiswa berprestasi Universitas Gadjah Mada pada bulan Maret 2021.
Aliffa, begitu dia biasa disapa, adalah mahasiswa yang sangat aktif. Selain tekun dan berprestasi di bidang akademik, dia juga mengikuti beberapa organisasi kemahasiswaan baik di tingkat fakultas ataupun universitas.
Ia sudah dua periode menjadi anggota LM (Lembaga Mahasiswa) Fakultas Psikologi UGM. Pada tahun kedua ini Aliffa menjabat sebagai staf ahli. Di dalam LM Psikologi Aliffa aktif mengikuti kegiatan dan program kerja di dalamnya.
“Dan untuk project sosialnya saya pernah ikut English Café Care gitu yang mengajar Bahasa Inggris di Desa Sumenep waktu itu” tutur Aliffa.
Di samping kegiatan akademik dan organisasi, Aliffa juga tercatat aktif sebagai atlet profesional pada cabang olahraga Karate. Olahraga bela diri ini sudah ia tekuni sejak usia 7 tahun ketika ia masih kelas satu sekolah dasar dan berlanjut hingga sekarang di bangku kuliah. Ia juga tercatat sebagai anggota aktif UKM Karate Universitas Gadjah Mada.
Beberapa medali dan penghargaan berhasil ia dapatkan dalam kejuaraan Karate yang pernah ia ikuti baik dari tingkat regional, nasional, hingga tingkat Asean. Beberapa even yang ia ikuti selama menjadi mahasiswa antara lain South East Asian University Karate Championship ia berhasi meraih beberapa medali karena berhasil menjadi juara satu, dua, dan tiga. Kemudian di Popnas Aliffa berhasil meraih medali perunggu. Selanjutnya di Akmil dia berhasil meraih medali emas dan perunggu.
“Sebenarnya masih banyak sih, saya lupa…” imbuh Aliffa sambil tertawa.
Di samping kesibukannya mengerjakan tugas dan aktivitas akademik kuliah, kini Aliffa tengah mempersiapkan dirinya untuk mengikuti PON (Pekan Olahraga Nasional) di Papua pada bulan Oktober 2021 mendatang mewakili Provinsi Jawa Tengah.
Ketika ditanya tentang aktivitas berlatih sebagai atlet Karate yang sangat intensif ini apakah mengganggu akademiknya, mahasiswi asli Wonogiri kelahiran tahun 2000 ini menjawab dengan ringan bahwa itu tidak menggangu perkuliahannya. Ia sudah terbiasa membagi waktu antara berlatih sebagai atlet dan belajar secara akademik.
“Mungkin karena saya sudah kebiasaan dari kecil, dari SD, SMP, SMA hingga kuliah udah kebiasaan jadi udah kayak nggak kerasa gitu. Mungkin lebih ke harus tahu prioritasnya mana dulu gitu, yang penting mana dulu. Memang kadang harus ada yang dikorbankan. Tapi kalau kita managenya baik ya bisa berjalan dua-duanya gitu” Jelas Aliffa.
Terkait keberhasilannya menjadi juara harapan dua Mapres (Mahasiswa Berprestasi) tahun ini, Aliffa telah melewati beberapa tahap mulai dari seleksi di tingkat fakultas hingga tingkat universitas. Sejak bulan November hingga Desember 2020 ia mengikuti seleksi di tingkat fakultas. Ia menyiapkan beberapa berkas untuk portofolio prestasi dan juga menyusun ide kreatif untuk dipresentasikan. Ia berhasil menjadi satu dari dua mahasiswa yang lolos ke babak selanjutnya di tingkat universitas. Di antara 33 mahasiswa yang mewakili masing-masing fakultas, Aliffa berhasil masuk lima besar.
Ketika ditanya apakah ia bercita-cita menjadi atlet profesional atau melanjutkan karir di bidang akademik untuk masa depannya nanti, penggemar musisi Anne-Marie ini tidak memastikan hanya satu tujuan saja. Ia sangat terbuka dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.
“Kalau jadi atlet mungkin dijalani saja ya. Tapi kalau cita-cita mungkin pingin jadi dosen” tutur Aliffa.
Menjadi mahasiswa dengan kesibukan yang padat sambil tetap meraih prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik tentunya butuh perpaduan antara usaha yang keras dan cara kreatif dalam menjalaninya agar tetap sinergis. Aliffa juga berpesan kepada teman-teman mahasiswa lainnya untuk selalu terbuka dengan pengalaman baru di masa kuliah.
“Pesannya lebih ke jangan takut untuk nyoba (hal-hal baru) gitu. Terus, gimana ya, selama itu kegiatan yang positif ya dilakuin” ujar Aliffa.
Selanjutnya Aliffa juga berpesan untuk selalu memanfaatkan kesempatan yang ada selama masa kuliah. Ketika kesempatan itu datang maka harus dimanfaatkan sebaik-baiknya karena mungkin kesempatan tidak datang dua kali. Dengan memanfaatkan kesempatan dan berdinamika di dalamnya akan sangat membuka kemungkinan mahasiswa untuk menemukan bakatnya yang selama ini terpendam.