
Sebanyak 100 wisudawan dan wisudawati Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti acara pelepasan Program Studi Sarjana Psikologi Periode IV Tahun Akademik 2024/2025 yang digelar di Hall D, Rabu (26/8). Dari jumlah tersebut, 76 berasal dari program reguler dan 24 dari International Undergraduate Program (IUP). Jumlah ini menjadi yang terbanyak dalam sejarah pelepasan wisudawan Fakultas Psikologi UGM. Menariknya, 85 persen atau 85 lulusan meraih predikat cumlaude (program reguler: 64; IUP: 21).
Dekan Fakultas Psikologi UGM, Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D., menyampaikan kebanggaannya atas capaian tersebut.
“Saat yang berbahagia karena kita akan melepaskan 100 orang sarjana psikologi yang baru. Ini rekor di dalam sejarah pelepasan wisudawan di Fakultas Psikologi UGM,” ungkapnya.
Ia menambahkan, mayoritas lulusan periode ini berhasil meraih predikat cumlaude.
“Bahwa 85 persen wisudawan kali ini lulus dengan cumlaude, ini menggambarkan penguasaan yang hampir sempurna terhadap ilmu psikologi,” jelasnya.
Pada periode ini, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi diraih oleh Anindya Reva Tabina dari program reguler dan Imelda Puspadewi Hamzah dari IUP. Lulusan dengan masa studi tercepat, 3 tahun 8 bulan 7 hari, yaitu Adibah Intan Ratri dan Raudha Shula Alaina (program reguler), serta Imelda Puspadewi Hamzah (IUP) dengan masa studi 3 tahun 8 bulan 17 hari. Adapun lulusan termuda yaitu Gresia Margareht Sitorus (program reguler, 20 tahun 9 bulan 13 hari) dan Galuh Kumarra Murti (IUP, 20 tahun 10 bulan).
Dekan juga mengatakan bahwa pelepasan bukanlah akhir hubungan wisudawan dengan fakultas, melainkan awal status baru sebagai alumni.
“Kalian dilepas dalam pengertian administratif. Bukan berarti Fakultas Psikologi melepaskan kalian kemudian menutup pintu bagi kalian. Kalian dilepas sebagai mahasiswa, berpindah status sebagai anggota keluarga dari alumni psikologi,” pesannya.
Pada kesempatan yang sama, Rania Balqis Ilyasa mewakili para lulusan turut menyampaikan rasa syukur dan terima kasih. Ia menekankan bahawa pencapaian ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak.
“Terima kasih kepada diri kita sendiri yang telah berjuang, bertahan, dan berusaha meski kadang ragu, lelah, dan ingin menyerah. Today, let’s take a moment to appreciate ourself for not giving up,” ujar Rania.
Rania menambahkan bahwa wisuda merupakan awal perjalanan yang penuh tantangan dan ketidakpastian yang membutuhkan keberanian.
“Psikologi mengajarkan kita bahwa ketidakpastian adalah bagian dari kehidupan manusia dan bagaimana kita meresponnya. Itulah yang akan menentukan arah hidup kita nantinya. It is uncertainty that we find our courage, our creativity, and our resilience,” tuturnya.
“Menjadi berani bukan soal tidak takut, tetapi tetap melangkah meski takut,” imbuhnya.
Pesan serupa juga datang dari Drs. Wisnu Zaroh, M.Si., orang tua dari wisudawan Avina Zulfa. Ia menyampaikan agar wisudawan tetap semangat menapaki langkah selanjutnya.
“Janganlah kamu cepat puas dengan keadaan saat ini. Sebab ini bukanlah akhir dari perjuangan hidup kalian, namun merupakan awal dari langkah kalian untuk menjalani hidup yang sesungguhnya,” ungkapnya.
Mewakili Keluarga Alumni Psikologi Gadjah Mada (KAPSIGAMA), Prabaswara Dewi, S.Psi, Psikolog, menyampaikan selamat dan mengajak wisudawan untuk menjaga koneksi dengan almamater.
“Kami mengundang adik-adik nanti untuk terkoneksi dengan KAPSIGAMA dan menjalin silaturahmi sampai ke depannya. Almamater adik-adik ini akan selalu tersemat kapanpun, di manapun adik-adik akan membawa nama UGM. Jadi berbanggalah dan juga menjaga nama almamater,” pungkasnya.
Pada pelepasan tersebut, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Wenty Marina Minza, M.A., menyerahkan transkrip kepada wisudawan/wisudawati IUP. Selanjutnya, Ketua Program Studi Sarjana Psikologi, Dr. Ridwan Saptoto, S.Psi., M.A., Psikolog, menyerahkan transkrip wisudawan program reguler. Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Dr. Sumaryono, M.Si., Psikolog, mengalungkan syal alumni kepada perwakilan wisudawan, Timo Kurniady dari program reguler, yang kemudian diikuti oleh seluruh wisudawan secara mandiri.
Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Muhammad Badrun dan serta sesi foto bersama.
Penulis: Erna Tri Nofiyana