Mahasiswa Fakultas Psikologi UGM Jadi Finalis Duta Bahasa DKI Jakarta 2022

Zaadila Muftial Mabrur, mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi (2018), Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih prestasi sebagai 15 besar finalis Duta Bahasa DKI Jakarta 2022. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknologi Republik Indonesia pada Juni-Agustus 2022. 

Rangkaian pemilihan Duta Besar DKI Jakarta 2022 dimulai dari seleksi berkas pada akhir Juni lalu. Dilanjutkan dengan seleksi Ujian Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) adaptif, seleksi wawancara, penilaian kemampuan bahasa Inggris (english proficiency test), dan final yang dilaksanakan di Perpustakaan Nasional RI pada 25-27 Agustus 2022. Terdapat empat kategori juara dalam kompetisi ini, yaitu terbaik I, terbaik II, terbaik III, dan terfavorit.

Mahasiswa Prodi Sarjana Psikologi yang tengah disibukkan dengan penyusunan skripsi dan aktif di Keluarga Muslim Psikologi (KMP) ini mengungkapkan motivasinya mengikuti kompetisi. Zaadila ingin mencoba dunia kompetisi baru yang belum pernah diikutinya. 

“DKI Jakarta adalah melting pot dan menjadi wadah menarik untuk bersaing, semacam pusat tantangan ada di DKI Jakarta, maka dengan menjadi yang terbaik di DKI Jakarta dapat dikatakan sudah melalui perjuangan yang tidak mudah. Jakarta sebagai Ibukota juga menawarkan pertemuan dan jejaring pasca perlombaan,” tambah Zaadila.

Zaadila juga mengungkapkan panjangnya proses seleksi membutuhkan persiapan yang baik. Salah satu persiapan yang dilakukan yaitu memanfaatkan jejaring komunikasi antar mahasiswa yang dimilikinya, khususnya mahasiswa yang pernah mengikuti ajang sejenis. 

Walaupun belum dapat memperoleh salah satu dari kategori juara, keberhasilan Zaadila menyelesaikan seluruh rangkaian seleksi menjadikannya bagian dari Ikatan Duta Bahasa dan didaulat menjadi Duta Bahasa DKI Jakarta 2022. Selama 1 tahun ke depan, Zaadila bertugas dalam mengawal Tri Gatra Bangun Bahasa yang berbunyi “Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Kuasai Bahasa Asing”.

Zaadila berharap dirinya dapat mengikuti kompetisi serupa dengan tantangan yang berbeda, persiapan yang lebih matang, dan pengetahuan yang lebih komprehensif.

 

Penulis: Erna