Jumat (27/8) Unit Konsultasi Psikologi (UKP) Fakultas Psikologi UGM mengadakan UKP Bersinergi UKP Berbagi (UBUB) yang ke-11. Pada kesempatan kali ini, topik yang diangkat adalah “Hapus Galau Patah Hati dengan Mindfulness”. Narasumber yang terlibat dalam topik tersebut adalah Vincent Eddy K. H., M.Psi., Psikolog sebagai salah satu psikolog rekanan di UKP.
Menurut Vincent, relasi romantis menjadi salah satu tujuan hidup yang dimiliki seseorang, selain pendidikan maupun karier. Salah satu penyebab terjadinya hubungan romantis yang dimiliki seseorang adalah intensitas pertemuan yang berawal dari kenalan kemudian menjalin pertemanan lalu meningkat menjadi intens mendalam. “Jika dikaitkan dengan peribahasa jawa, maka yang cocok dengan fenomena tersebut adalah Witing Tresna Jalaran Saka Kulina”, jelas Vincent.
Beberapa ciri dari hubungan romantic atau bisa disebut dengan passionate love, seperti adanya kebingungan mendefinisikan keadaan, perasaan mudah terkoneksi dengan sekitar, berusaha untuk berada dekat secara fisik, serta adanya keinginan untuk diperlakukan sama. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua relasi romantis berhasil dengan memiliki perasaan yang sama antara satu orang dengan yang lainnya atau orang menyebutnya dengan “cinta bertepuk sebelah tangan”.
Vincent melanjutkan, beberapa penolakan dapat berupa sindiran, orang yang disukai mengalami perubahan sikap, dan hal-hal yang terjadi tidak sesuai harapan. “Saya membagi efek-efek yang dialami oleh seseorang yang mengalami penolakan menjadi dua kelompok, yaitu efek perasaan dan efek reaksi tubuh”. Efek perasaan meliputi, sedih, cemas, ketakutan, hopeless, menyesal dan bersalah. Sementara efek yang ditimbulkan oleh tubuh sebagai reaksi dari efek penolakan adalah enek, lemas, sakit kepala, demam, limbung, bahkan gangguan pencernaan. Menurut Vincent, efek yang ditimbulkan penolakan baik perasaan maupun tubuh sudah dikemas dengan satu kata yang apik oleh Alm. Didi Kempot, yaitu ambyar.
Oleh karena itu, pada acara UBUB ke-11 ini, Vincent berkesempatan untuk membantu peserta yang hadir dengan menggunakan salah satu cara untuk mengurangi ambyar dengan mindfulness. Mindfulness merupakan salah satu proses mengarahkan perhatian pada berbagai kondisi sekarang (saat itu) tanpa adanya penilaian.
Tidak hanya sekedar penyampaian materi, namun Vincent mengajak peserta UBUB turut serta mempraktekkan secara bersama-sama salah satu postur dalam mindfulness, yaitu posisi duduk. Kegiatan praktek mindfulness bersama secara langsung pada UBUB kali ini tentunya menjadi hal menarik dan unik. Partisipan yang berjumlah 40 orang lebih pun berterima kasih dan antusias atas diadakannya kegiatan praktek mindfulness bersama.