Pertanyaan ini akan diuraikan melalui penelitian kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada dan The University of Groningen, Belanda. Para peneliti yaitu Pieter Meinema (mahasiswa Master Psikologi Sosial dan Lingkungan, the University of Groningen) beserta Monica Yanuardani dan Dea Kristina (Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada) dibimbing oleh dr. Neila Ramdhani.
Penelitian ini akan memfokuskan perhatian pada nilai (value), aktivasi nilai dalam hubungannya dengan sikap dan pilihan individu pada layanan ramah lingkungan tertentu, yaitu energi terbarukan yang diproduksi secara lokal. Karena nilai merupakan suatu hal yang berkaitan erat dengan budaya, para peneliti mengharapkan adanya suatu perbedaan signifikan antara nilai yang dimiliki oleh orang Belanda dan Indonesia.
Bagaimanapun, minat utama penelitian ini adalah mengenai cara dimana nilai-nilai dapat diaktifkan. Melalui suatu prime, kami mengaktifkan nilai-nilai sehingga membuat hal tersebut lebih berpengaruh pada sikap dan pilihan individu terhadap energi lokal.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah nilai-nilai individu ditentukan melalui caranya dalam memahami energi ramah lingkungan, setelah adanya prime. Misalnya saja, individu dengan nilai-nilai lingkungan yang kuat akan merasakan pengaruh yang positif melalui adanya prime, sedangkan individu dengan nilai-nilai egoistik kuat akan merasakan pengaruh yang cenderung negatif melalui adanya prime.
Jadi, pada penelitian lintas budaya ini peneliti berusaha menemukan efek pantul dari priming, berdasarkan pada kekuatan nilai-nilai individu. Suatu prime mungkin tidak selalu mempengaruhi individu pada suatu tujuan yang diinginkan, bahkan mungkin menyebabkannya berpikir dan memahami dengan cara yang berlawana. Hal tersebut mungkin mengkutubkan individu berdasarkan nilai-nilai yang dianut.