Thalia Terpilih Menjadi Duta Psikologi Positif 2019

Sabtu (12/10), Thalia Asihra Purwanto, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM angkatan 2016 mengikuti ajang Duta Psikologi Positif yang merupakan salah satu cabang lomba dari Psychology Positive Student Festival 2019. Kegiatan perlombaan ini dilaksanakan selama 2 hari, yaitu tanggal 11-12 Oktober 2019 di Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Terdapat beberapa cabang lomba dari Positive Psychology Student Festival 2019, yaitu Lomba Poster, Disain Intervensi, Film Pendek, dan Duta Psikologi Positif. Kompetisi ini merupakan kompetisi tahun pertama yang diselenggarakan oleh Asosiasi Psikologi Positif Indonesia (AP2I) Pusat dengan tema “Integrating Science and Practice for a Positive Life”.

Di bawah bimbingan Acintya Ratna Priwati, S.Psi., M.A., Thalia mengikuti berbagai tahap proses perlombaan. Pada tahap awal peserta wajib mengunggah seluruh hal terkait Psikologi Positif di media sosial masing-masing selama kurun waktu satu bulan. Dilanjutkan dengan melakukan campaign di sekitar Universitas Kristen Maranatha yang nantinya akan dipresentasikan dalam bentuk Vlog.

Setelah proses tahapan awal dilalui, peserta pemilihan Duta Psikologi Positif mengikuti tahap seleksi lanjutan. Pada tahap ini perserta melakukan perkenalan diri, presentasi vlog campaign, refleksi tentang campaign yang sudah dilakukan, dan tanya jawab terkait teori serta aplikasi Psikologi Positif dalam kehidupan sehari-hari.

Thalia mengangkat isu mengenai berbagai permasalahan terkait keluarga dan diri sendiri, antara lain Positive Parenting, Emotional Intelligence, Moral Development, Happiness, Humor, Forgiveness, Healthy Relationship, Self-Love, dan Gratitude. Menurut Thalia keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Proses pembentukan kepribadian sangat dipengaruhi oleh pola pengasuhan keluarga sehingga seringkali luka dalam diri disebabkan oleh masalah dalam keluarga. Masalah-masalah itu ia temukan ketika sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN). Banyak masalah keluarga yang sangat mempengaruhi perkembangan diri anak-anak sehingga yang menjadi korban adalah anak-anak sendiri. Oleh karena itu penting memberikan edukasi bahwa berkeluarga bukan suatu hal yang mudah dan memang harus berproses dimulai dari diri sendiri dahulu.

Dari proses lanjutan ini terpilih 5 besar finalis yang akan mengikuti sesi tanya jawab dengan juri di babak final. Campaign yang dilakukan oleh Thalia berbicara mengenai gratitude atau rasa syukur. “Terkadang kita hanya fokus pada hal-hal besar sampai kita lupa untuk mensyukuri hal-hal kecil terlebih dahulu”, ungkap Thalia. Dengan konten tersebut, Thalia berhasil masuk ke babak final dan berkesempatan melakukan sesi tanya jawab dengan juri. Pada akhir proses perlombaan diumumkan bahwa Thalia terpilih menjadi The Winner Duta Psikologi Positif 2019.

“Awalnya hanya ingin meningkatkan keberanian untuk upload konten. Harapannya lomba ini mampu menjadi jembatan saya untuk bisa memberikan edukasi tentang hal-hal positif di media sosial sehingga media sosial saya bisa membantu menumbuhkan emosi positif minimal untuk followers saya. Bagi saya, kalah menang itu biasa dalam perlombaan. Manusia hanya perencana dan pekerja bukan pencetak hasil akhir. Jikalau saya mendapatkan gelar sebagai pemenang bukan karena kehebatan saya tapi semua karena anugrah Tuhan” ujar Thalia.

Tags: prestasi