Teori Representasi Sosial : Sebuah Kolokium

Sebuah kolokium yang mengambil tema “Teori Representasi Sosial” telah diselenggarakan pada hari Kamis, 15 Mei 2008 yang lalu. Acara yang mendatangkan Dr. Risa Permanadeli sebagai pembicara ini berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00 di ruang A-203.

Pembicara yang juga Ketua Dewan Penyelenggara Konferensi Internasional IX di Bali ini, menjelaskan mengenai teori ini mulai dari hal yang paling mendasar. Misalnya, ia menjelaskan mengenai asumsi pengetahuan, di mana pengetahuanlah yang akan selalu menghubungkan antara psikologi sosial dengan representasi.

Selain itu ia juga menerangkan mengenai latar belakang representasi social. Representasi sosial sendiri dapat diartikan sebagai seperangkat konsep, pernyataan ataupun penjelasan yang berasal dari hidup sehari – hari pada masyarakat kontemporer dan hanya mungkin terjadi karena adanya proses komunikasi terus menerus antar anggota dalam sebuah masyarakat atau kelompok. Ia juga membahas mengenai konteks sejarah, bahasa dan makna yang dapat dipandang sebagai kekayaan Organisme (O). O sendiri dapat dipandang sebagai penghubung antara Stimulus (S) dan Respon (R). Karena, untuk mengenali S dan sebelum menghadirkan R, O melakukan kegiatan mental yang berhubungan dengan kognitif aktif untuk mengerti lingkungan yang selalu bisa berasal dari konteks individual maupun sosial. Hal ini menegaskan bahwa tidak ada celah yang memisahkan antara dunia mental di dalam individu dunia sosial di luar individu.

Kolokium ini memang hanya berlangsung selama dua jam. Namun, keberadaan acara ini diharapkan mampu memberi pengertian dasar yang holistik mengenai representasi sosial sehingga memungkinkan pemahaman dan pengembangan yang lebih baik. Semoga.