Beberapa orang mungkin lebih sering menggunakan SPSS untuk pengolahan data, padahal selain SPSS ada pula aplikasi pengolahan data lainnya yang dapat digunakan. Salah satu aplikasi yang dimaksud adalah JAMOVI dan pada hari Jumat (5/3), Unit Pengembangan Teknologi Belajar (UPTB) mengadakan acara Technology in Training: “Pengolahan Data dengan JAMOVI, Alternatif Pengganti SPSS” untuk lebih mengenalkan JAMOVI kepada kalangan akademisi, terutama mahasiswa. Acara tersebut diisi oleh Wahyu Jati Anggoro, S.Psi., M.A. dan dimulai pada pukul 13.00 sampai pukul 15.00.
Acara ini diawali oleh Wahyu dengan terlebih dahulu menjelaskan tentang statistik. Terdapat tiga hal yang menjadi fungsi dari statistik, yaitu organizing, summarizing, dan interpreting data. “Fungsi dasar statistika, baik itu deskriptif maupun inferensial sebenarnya kita berbicara dalam tataran sampel”, terang Wahyu. Kemudian, jika dikecilkan lagi pembahasannya, yaitu kuantitatif data terdiri dari variabel discreate, seperti jenis kelamin, data demografi, dan sebagainya, sementara variabel continous yang berbentuk skala psikologi atau tes psikologi.
“JAMOVI ini sebenarnya jawaban atas ya beberapa kegelisahan, kalau kita bicara analisis data kita pakai SPSS itu biasanya kan di SPSS fiturnya memang sangat banyak, tetapi juga SPSS software yang cukup mahal ya”, ujar Wahyu. Dalam JAMOVI, terdapat dua window, bagian kiri untuk tampilan data, sementara bagian kanan untuk output dari data. Hal tersebut berbeda dengan SPSS yang menampilkan output data dengan window terpisah dalam bentuk pop-up. Kemudian, ketika file output dan file data asli disimpan, JAMOVI akan menyimpannya dalam satu file yang sama. Hal tersebut juga menjadi perbedaan antara JAMOVI dan SPSS yang menyimpan file output dan file data asli secara terpisah.
Sebelum data dimasukkan ke JAMOVI, Wahyu menyarankan untuk menata data terlebih dahulu di file excel agar lebih memudahkan pengguna ketika mengolah data di JAMOVI. “Walaupun dalam JAMOVI sebenarnya bisa langsung mengimport data dari excel”, ujar Wahyu. Selanjutnya, data yang telah ditata pada file excel, disimpan dalam bentuk .jsv agar bisa langsung dipanggil ke dalam JAMOVI. “Karena .jsv lebih fluid, lebih mudah untuk dicek”, jelas Wahyu. Kemudian, penjelasan dilanjutkan dengan mengenalkan fitur menu yang dimiliki oleh JAMOVI dan praktik langsung pengolahan data menggunakan JAMOVI.
Di penghujung acara, Wahyu mengingatkan peserta untuk pertemuan selanjutnya agar membawa data tugas akhir agar bisa dibahas bersama. Hal itu dilakukan berkaitan dengan agenda pertemuan berikutnya yang membahas general linear model, seperti ANOVA dan moderasi. Agenda ini memang diadakan oleh UPTB selama dua hari, yaitu pada tanggal 5 Maret 2021 dan 12 Maret 2021. Harapannya, acara yang diagendakan UPTB berkaitan dengan JAMOVI dapat membantu, terutama mahasiswa yang saat ini sedang mengerjakan tugas akhir, baik berupa skripsi maupun tesis.