Meningkatkan Mental Sehat dengan Web-based Training CPMH

Pada Senin (4/5) lalu, Center for Public Mental Health (CPMH) salah satu unit penelitian  Fakultas Psikologi UGM mengadakan kuliah umum Prof. Harry Minas sekaligus peluncuran web-based training (webinar). Sebanyak 150 orang mengikuti acara tersebut di auditorium G100 dan sekitar 10 orang mengikuti secara online.

Saat pembukaan acara, Supra Wimbarti selaku Dekan Fakultas Psikologi UGM berharap isu kesehatan mental berkembang tidak hanya pada lingkup PUSKESMAS dan Rumah Sakit tetapi juga di sekolah dan perusahaan. Hal ini seiring dengan kebutuhan masyarakat mengenai kesehatan mental yang semakin meningkat. Pada era teknologi informasi dan komunikasi saat ini, webinar hadir untuk memenuhi pertemuan antara psikolog dan masyarakat. “Semoga web-based training menjadi rujukan bagi pemerintah dalam upaya meningkatkan kesehatan mental masyarakat,” tutur Supra di penghujung sambutan.

Pada web-based training tahap pertama, CPMH mengangkat topik Promoting Leadership in School dan Suicide Prevention. Tim CPMH akan mengunggah modul mengenai kedua topik tersebut di situs web per minggu yang dapat diakses oleh masyarakat. “Untuk informasi lebih lanjut sekaligus pendaftaran, masyarakat dapat mengakses http://kesehatanjiwamasyarakat.net”, jelas Diana Setiyawati, dosen Fakultas Psikologi UGM selaku direktor CPMH.

Setelah peluncuran web-based training oleh dekan dan direktor CPMH, selanjutnya kuliah umum oleh Prof. Harry Minas. Profesor di Universitas Melbourne tersebut membawakan kuliah dengan judul “Kepemimpinan dalam Pengembangan Sistem Kesehatan Mental dan Sasaran Pembangunan yang Berkelanjutan”, salah satu topik utama dalam web-based training. Dalam kuliahnya sore hari itu, Harry menyebutkan bahwa dibutuhkan anggaran pemerintah yang lebih besar untuk kesehatan mental serta anak-anak muda yang mau berkarier di kesehatan mental guna tercapainya sistem kesehatan mental publik yang baik. Sebuah fakta menunjukkan bahwa banyak disabilitas individu pada umur produktif disebabkan oleh gangguan mental, hal ini membuat kesehatan mental semakin mendesak untuk diperhatikan. “Seharusnya insan psikologi tidak hanya menyampaikan opini, tetapi juga ikut mengambil keputusan terkait kesehatan mental public”, tutur Harry menutup kuliah tersebut.

Wahyu Nhira Utami, peserta webinar dari Kalimantan, pada akun media sosial-nya mengatakan terkesan mengikuti webinar CPMH. “Setahun yang lalu, aku kembali ke kampung halaman dan satu hal yang saya benar-benar kehilangan adalah kesempatan untuk bertemu orang pintar dan inspiratif dari seluruh dunia. Webinar ini untuk memudahkan saya (dan yang lain  seperti saya) untuk dapat memperbarui pengetahuan kita dari rumah kita sendiri”, ujar Nhira. [Marsa, Alifah]