Arsip:

fakultaspsikologiugm

Pembukaan Dies Natalis Fakultas Psikologi UGM: “Reconnection and Co-Creating”

Jumat (12/11) Fakultas Psikologui UGM mengadakan acara Pembukaan Dies Natalis Fakultas Psikologui UGM. Acara ini merupakan awal dari rangkaian kegiatan memperingati 57 tahun berdirinya Fakultas Psikologi UGM. Dengan mengusung tema “Reconnecting and Co-Creating” acara pembukaan ini dilangsungkan di Fakultas Psikologi UGM dengan format bauran; luring dan daring.

Acara dimulai pukul 07.30 WIB dan berakhir pukul 11.30 WIB. Acara dibuka dengan kata sambutan dari Dekan Fakultas Psikologi UGM Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Si., Ph.D. sekaligus pemukulan gong sebagai tanda rangkaian acara Dies Natalis Fakultas Psikologi UGM 2021 dimulai.

Pengukuhan Prof. Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si; Aspek-Aspek Psikologis Interaksi Sosial di Ruang Siber

Kamis (21/10) digelar acara Upacara Pengukuhan Guru Besar bagi Prof. Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si. Acara pengukuhan dilakukan secara bauran, dengan pelaksanaan secara luring di Balai Senat Universitas Gadjah Mada dan secara daring melalui Zoom Meeting serta disiarkan langsung melalui YouTube Universitas Gadjah Mada. Upacara Pengukuhan dibuka oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng.

Acara dilanjutkan dengan Upacara Pengukuhan dan penyampaian Pidato Pengukuhan oleh Prof. Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si dengan judul “Aspek-Aspek Psikologis Interaksi Sosial di Ruang Siber”. Melalui pidatonya, Avin menyampaikan bahwa pada bulan Januari 2021 sebanyak 2/3 penduduk dunia telah menggunakan sarana mobile phone, sebesar 60% terhubung dengan internet serta sebagian besar adalah pengguna aktif media sosial. Hal serupa juga terjadi di Indonesia dengan kondisi 73% penduduk terkoneksi dengan internet dan 61% aktif di media sosial. Kenaikan tersebut salah satunya disebabkan oleh adanya Pandemi COVID-19 yang melanda dunia.

“Perkembangan teknologi digital yang pesat memberikan dampak pada kehidupan dan perilaku manusia di ruang siber saat ini atau cyber space. Kondisi ini mendorong munculnya sub-disiplin baru dalam Psikologi, yaitu Cyber Psychology. Cyber Psychology masih relatif baru dan merupakan bagian dari Psikologi Terapan”, jelas Avin. Lebih lanjut, Avin menjelaskan bahwa Cyber Psychology merupakan studi perilaku manusia dalam konteks interaksi manusia dan internet.

Interaksi sosial yang terjadi di ruang siber dapat dikelompokkan menjadi 4 level berdasarkan teori dan konsep Psikologi Sosial. Empat level tersebut terdiri dari intrapersonal (menyuarakan suara hati), interpersonal (dari personal ke ruang publik), intragroup (dalam kelompok), dan intergroup (antar kelompok). Menurut Avin, media sosial adalah bentuk lain dari buku harian yang dulunya bersifat pribadi dan pemberian like pada unggahan media sosial dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk lebih membuka dirinya pada ruang siber.

Pada akhir pidato, Avin menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara besar, luas dan memiliki jumlah penduduk yang banyak. Kebijakan seragam pada level nasional tidak akan optimal apalagi kembali ke jaman sebelum pandemi. Akan tetapi, yang harus terus menerus dipertahankan dan dilanjutkan adalah efikasi pembelajaran secara daring pada level diri, kelompok, maupun institusi. “Menurut saya, membimbing dan menguji tugas akhir dapat dipertahankan secara online. Sementara itu, pembelajaran dapat kita pertimbangkan secara bauran”, ungkap Avin.

Harapannya, dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Avin Failla Helmi, M.Si sebagai Guru Besar dapat memperkuat dan memperbesar kiprah Fakultas Psikologi UGM secara nasional maupun internasional.

Satu Dekade Bersama: Kembali Pulang untuk Mengenang

Minggu (26/09), alumni angkatan 2011 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada menggelar reuni virtual dengan tema “Satu Dekade Bersama: Kembali Pulang untuk Mengenang”. Acara reuni virtual kali ini dihadiri oleh 100 alumni dengan mengundang Prof. Dr. Faturochman, M.A dan Prof. Dra. Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc., Ph.D., Psikolog sebagai tamu perwakilan dari dosen Fakultas Psikologi UGM.

Tampil sebagai salah satu perwakilan alumni Angkatan 2011 Fakultas Psikologi UGM, Wahidin Ghozi, memberikan sambutan pada awal acara. Melalui sambutannya Wahidin menyampaikan bahwa tujuan diadakannya acara reuni virtual untuk memfasilitasi rasa kangen sekaligus kembali mengenang lewat kepulangan ke rumah, yaitu Fakultas Psikologi UGM. Selain itu, Wahidin juga menyampaikan terkait agenda apa yang selama ini sudah pernah dilakukan oleh alumni Angkatan 2011 Fakultas Psikologi UGM.

Setelah sambutan oleh Wahidin, acara virtual reunian dilanjutkan dengan sambutan dari Prof. Dr. Faturochman, M.A yang menyampaikan tentang perubahan-perubahan yang sudah terjadi di Fakultas Psikologi UGM setelah Angkatan 2011 lulus. Berbagai perubahan tersebut terjadi baik secara kuantitas maupun kualitas. Mulai dari semua karyawan sudah mulai mahir berbahasa Inggris sampai penambahan fasilitas kampus serta pelayanan yang dipusatkan pada sistem daring. “Jadi, sudah tidak ada lagi mengurus berkas dengan cara datang ke kampus, bahkan untuk ijazah saat ini sudah terdata dengan sistem barcode”, ujar Faturochman.

Kemudian sesi berikutnya disambung oleh Kwartarini yang menyampaikan tentang makna apa yang didapatkan selama satu dekade bersama. “Growth itu tidak harus ditandai dengan menjadi lebih kaya atau lebih pintar, tetapi juga apakah kalian memiliki level keimanan, level sosial, emosional yang lebih bagus. Apakah hal-hal itu sudah teramati? Jangan-jangan hal-hal itu lupa teramati karena kita sibuk mengamati orang lain”, jelas Kwartarini.

Menurut Kwartarini, hal yang paling penting ketika mengenang suatu hal adalah berkaitan dengan memaknai waktu. “Jadi, jangan pernah berpikir bahwa kalian adalah orang yang kecil, be big!”, ucap Kwartarini. Berkaitan dengan menjadi besar, Fakultas Psikologi UGM kini sudah menjadi salah satu pihak yang memberikan kontribusi aktif terkait public policy melalui unit-unit yang ada, seperti CPMH maupun CLSD.

 

 

 

 

Photo by Cristina Cerda on Unsplash

Sarasehan Guyub Promovendus Club: Special Edition Edisi Semester Gasal 2021/2022

Rabu (25/8) hingga Jumat (28/8) Program Studi Doktor Ilmu Psikologi mengadakan acara Sarasehan Guyub Promovendus Club (SGPC): Special Edition. Acara ini merupakan ajang bertemunya para mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Psikologi untuk mempresentasikan dan mendiskusikan penelitian yang akan, sedang, ataupun telah dilakukannya. Pada edisi spesial ini menampilkan mahasiswa angkatan 2021 yang mempresentasikan rencana proposal penelitian mereka.

Keseluruhan acara terdiri dari enam sesi yang dibagai dalam tiga hari. Pada hari pertama dan kedua sesi pertama berlangsung pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB dan dilanjutkan sesi kedua pukul 15.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB. Pada hari ketiga acara dimulai lebih pagi. Sesi pertama berlangsung pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB dan dilanjutkan sesi kedua pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.

Acara dihadiri oleh mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Psikologi angkatan 2021 dan beberapa dari mahasiswa Magister Psikologi dan Magister Psikologi Profesi. Turut hadir pula beberapa dosen promotor, dosen co-promotor, dan juga beberapa dosen purna tugas yang turut memberikan masukan kepada para pemateri.

Acara dibuka oleh Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D., Kepala Program Studi Doktor Ilmu Psikologi UGM. Dalam sambutannya Rahmat berpesan baik kepada pemateri ataupun peserta untuk dapat menikmati acara sekaligus dapat berdiskusi dalam semangat saling menginspirasi, saling mendukung, dan saling menyemangati.

Total ada 14 pemateri yang secara bergantian menyampaikan presentasi dalam acara ini. Secara bergantian pemateri mempresentasikan rencana desain penelitian yang akan dilaksanakan. Mereka mempunyai minat dan tema penelitian yang beraneka ragam namun masih dalam satu lingkup keilmuan psikologi.

Setelah mempresentasikan rencana penelitian mereka, secara bergantian reviewer dari mahasiswa Doktor Ilmu Psikologi memberikan ulasan, komentar, saran dan kritik pada pemateri. Pemateri juga mendapat masukan dari dosen promotor dan co-promotor penelitiannya. Peserta lainnya juga diberikan kesempatan untuk bertanya dan memberi masukan.

Beberapa presenter sudah mantap dengan judul penelitiannya namun ada juga yang masih dalam tahap penyempurnaan. Berikut nama-nama pemateri sekaligus judul rencana tesis yang dipresentasikan:

Sheilla Varadila Peristianto (Konsep Raos Rumangsa pada keluarga Schizofrenia);Amalia Rahmadani(Pertumbuhan Pasca Pengalaman Trauma Kompleks Masa Kanak pada Mahasiswa Rentang Usia Emerging Adult); Wresti Wrediningsih (Kesejahteraan Siswa: Konsep dan Model Intervensi Berbasis Sekolah); Lusi Nur Ardhiani (Self Harm pada Mahasiswa Indonesia), Dian Fakhrunnisak (Prediktor Kesehatan Mental di Indonesia); Haiyun Nisa (Penerapan Yurisprudensi Teraupetik pada Perkara Perceraian untuk Mewujudkan Kesejahteeraan Perempuan); Nevi Kurnia Arianti (Sumbangan Efektif Hasil Kerja Lembaga Non Pemerintah Bidang Psikososial terhadap Kebijakan Publik: Studi Kasus Daerah Bencana); Fadilah (Model Kerangka Kerja Pengembangan Mobile Game-Based Assesment dalam Pengukuran Aspek Psikologis); Medianta Tarigan (Penyusunan Situational Judgement Test (SJT) untuk Asesmen Kepribadian dengan Metode Cognitive Diagnosis Model (CDM)); Radhiya Bustan (Konseling Islam melalui Pendekatan Riyadhah dan Mujahadah Perspektif Al Ghazali pada Masalah Perkawinan), Asmulyani Asri (Model Integrasi Kepercayaan Bawahan terhadap Atasan dalam Organisasi), Nurafni Indahari Arifin (Perbedaan Model Occupational Wellbeing pada PNS dan Karyawan Swasta di Kota Makassar); Brigita Erlita Tri Anggadewi (Childhood Trauma pada Anak Berkebutuhan Khusus); Rr. Diyah Woro Dwi Lestari (Faktor Psikososial pada Penderita Thalasemia Beta Mayor: Perancangan Model Penanganan Komprehensif bagi Penyandang Thalasemia Beta Mayor Remaja dan Dewasa).

Acara berlangsung sangat lancar. Diskusi antara pemateri, reviewer, dan peserta acara berjalan dengan hangat dan inspiratif. Hal itu dapat memunculkan ide-ide baru untuk penelitian lebih lanjut di masa depan.

Program Launching & Webinar “Tenang Lapang: Covid 19 Psychological Support Center”

Sabtu (21/8) Program Launching & Webinar “Tenang Lapang: Covid 19 Psychological Support Center” berhasil diselenggarakan secara daring. Acara ini merupakan peresmian program layanan dukungan psikologis dan konseling bebas biaya dengan platform daring pada masa pandemi yang diinisiasi oleh Fakultas Psikologi UGM, Kapsigama (Keluarga Alumni Fakultas Psikologi UGM), dan PAMPsi (Paguyuban Alumni Magister Profesi UGM).

Acara yang diikuti oleh 210 peserta dari berbagai kalangan ini dibuka dengan sambutan dari Prof. Dr. Faturochman, MA, dekan Fakultas Psikologi UGM.  Turut memberikan sambutan pula dalam acara ini Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Umum Kapsigama, Ganjar Pranowo, SH, M.IP. Ganjar mendukung penuh program Tenang Lapang ini agar bisa diterima masyarakat secara umum. Tak ketinggalan pula Ketua Kapsigama, Prabaswara Dewi, S.Psi, Psikolog dan Ketua PAMPsi, Mediantara Tarigan, M.Psi., Psikolog mewakili organisasi masing-masing ynag turut memberikan sambutan dalam acara ini.

Pemateri pertama pada acara ini adalah dr. Riris Andono Ahmad MD, MPH, PhD, Epidemiolog FK-KMK UGM. Dengan presentasinya yang berjudul “How to Prepare the Impact of Long Pandemic” Riris menerangkan secara komprehensif bagaimana proses pandemi COVID-19 terjadi dari sudut pandang epidemiologi. Dengan hal itu diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang pola hidup baru dan protokol kesehatan yang harus dipatuhi sebagai konsekuensui untuk dapat hidup berdampingan dengan COVID-19 dan beradaptasi dengan pandemi.

Pengendalian pandemi sangat dipengaruhi oleh seberapa baiknya penerapan 5M dan 3T pada masyarakat. Selain itu tersedianya vaksin juga sangat menentukan terkendalinya pandemi pada suatu tempat.

“Problemnya kemudian ada kaitannya dengan, satu, kemampuan vaksin untuk melindungi, dan yang kedua kemampuan kita untuk bisa melakukan vaksinasi kepada sekian miliar orang di dunia. Jadi itu ada kaitannya dengan mencapai target herd immunity dunia,” terang Riris.

Selanjutnya pada sesi kedua diisi oleh Dr. Nurlaila Effendy, M.Si, Ketua Asosiasi Psikologi Positif Indonesia (AP2I) Kapsigama membawakan presentasi denga judul “How to Manage the Virulent World” Nurlaila mengajak peserta acara untuk dapat memaknai masa pandemi ini dengan perspektif positif. Nurlaila juga memberikan tips-tips praktis yang bisa dilakukan oleh semua orang untuk dapat memaksimalkan semua potensi diri agar bisa tetap sehat secara psikis di masa pandemi.

Dalam presentasinya Nurlaila juga memperkenalkan istilah growth mindset sebagai lawan dari fixed mindset. Dengan growth mindset diharapkan manusia selalu melakukan pengembangan diri dengan melakukan introspeksi dari kesalahan dan kegagalan yang dialaminya. Untuk masuk ke dalam growth mindset manusia perlu memiliki modal yaitu strength mindset sebagai lawan dari deficit mindset.

“Pola asuh di Indonesia dan kebanyakan juga di pendidikan itu kita pakai pola deficit mindset. Jadi yang dilihat adalah separuh fungsi manusia,” terang Nurlaila sembari menunjukkan bahwa separuh fungsi lainnya yaitu strength mindset juga sangat penting untuk diidentifikasi. Strength mindset berisi tentang kekuatan dan potensi manusia yang bisa digunakan sebagai dasar untuk bertumbuh.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab. Kedua pemateri mempunyai pesan yang sama yaitu bagaimana kita bisa menyesuaikan diri dengan perubahan, berdamai dengan pandemi, dan mempunyai resiliensi untuk menghadapi apapun yang terjadi.

Alumni Sharing Session “Studi Lanjut Bagi Sarjana Psikologi: Sebuah Keharusan atau Kebutuhan?”

Jumat (20/8) Fakultas Psikologi UGM kembali mengadakan acaran Alumni Sharing Session dengan tema “Studi Lanjut Bagi Sarjana Psikologi: Sebuah Keharusan atau Kebutuhan?”. Acara ini merupakan sarana berbagi pengalaman dari alumni Fakultas Psikologi UGM kepada adik-adik tingkatnya.

Acara berlangsung pukul 14.00 WIB hingga pukul 15.45 WIB dengan dihadiri oleh 56 peserta dari kalangan mahasiswa, lulusan S1 bahkan SMA. Kepala OCIA Hanifah Nurul Fatimah, S.Psi., M.Sc. dalam sambutannya berharap acara sharing alumni ini dapat memberikan inspirasi pada calon wisudawan wisudawati S1 UGM untuk dapat memaksimalkan kesempatan berkarir ataupun melanjutkan studi dengan berbagai beasiswa yang tersedia.

Pada kesempatan ini pemateri yang membagikan pengalamannya adalah alumnus S1 Fakultas Psikologi UGM yaitu Wulan Nur Jatmika, S.Psi. yang kini tengah bersiap menjalani kuliah S2 di University College London dan Aliyaturohmah Supriyadi, S.Psi. yang sedang menjalani kuliah S2 di John Hopkins University. Keduanya menjalani kuliah lanjutan berkat beasiswa dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Keduapemateri berbagi cerita tentang latar belakang mereka melanjutkan kuliah sekaligus bagaimana perjuangan mereka dalam mendapatkan beasiswa.

Keduanya mempunyai kesamaan minat keilmuan yaitu public mental health. Hal itu terbangun oleh keterlibatan mereka yang begitu intens di salah satu unit penelitian Fakultas Psikologi UGM yang berfokus pada kesehatan mental masyarakat yaitu CPMH (Center for Public Mental Health). Pengalaman turut aktif di berbagai riset kesehatan mental masyarakat di CPMH itu pulalah yang mengantar Wulan dan Aliya memilih jurusan public mental health di studi masternya.

Keterlibatan aktif Wulan di CPMH membuatnya sadar bahwa sistem kesehatan mental masyarakat itu sangat penting namun di Indonesia belum berjalan secara baik dan sistematis. Permasalahan kesehatan mental masih lebih banyak dibahas secara mikro daripada makro. Oleh sebab itu Wulan mengubah minat keilmuan yang awalnya di neuropsikologi ke ilmu kesehatan masyarakat.

“Pada akhirnya saya tertarik ke public mental health. Kayaknya itu dampak jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjangnya itu juga public mental health itu sangat dibutuhkan” ujar Wulan.

Mengenai pertimbangan untuk melanjutkan studi ke S2 Aliya memilih kuliah di luar negeri karena keilmuan tentang public mental health di Indonesia belum banyak berkembang. Dengan melanjutkan kuliah di S2 Aliya berharap hal itu akan menambah keterampilannya dalam riset dan advokasi di bidang public mental health.

“Saya butuh untuk level up gitu, tidak hanya yang S1 tapi butuh yang levelnya S2,” ungkap Aliya.

Pilihan kuliah di luar negeri itu jugalah yang membuat baik Wulan ataupun Aliya memutuskan untuk mengambil program beasiswa. Setelah mencoba beberapa kali mendaftar di berbagai jenis beasiswa, akhirnya Aliya berhasil mendapatkannya di LPDP.

Wulan juga mempunyai cerita unik dalam berburu beasiswa. Mencoba mendaftar di beberapa universitas di luar negeri dan berhasil lolos tidak serta merta diambil oleh Wulan karena program beasiswa yang diharapkan dapat memenuhi biaya kuliah belum berhasil diraih. Oleh sebab itulah Wulan mengubah strateginya yaitu bagaimana memastikan beasiswanya dulu baru kampus tempat kuliah yang dituju.

“Mendingan beasiswanya dulu aja yang secured daripada ini kan, apa, kayak diterima tapi nggak bisa bayar, sakit banget” ujar Wulan sambil tertawa.

Meraih kesempatan kuliah S2 di luar negeri dengan beasiswa juga membutuhkan perjuangan yang cukup berat. Kedua pemateri sependapat bahwa kehadiran support system juga sangat menentukan dan menguatkan dalam usaha untuk terus mencoba meskipun seringkali mengalami kegagalan dalam mencoba mendaftar berbagai macam beasiswa yang tersedia.

“Kadang kita butuh didorong orang juga sih untuk berani coba hal baru” ujar Aliya menanggapi pendapat Wulan tentang pentingnya support system bagi kesuksesannya dalam meraih beasiswa.

Closing Ceremony PPSMB-PRK 2021

Kamis (5/8) Fakultas psikologi UGM menyelenggarakan upacara penutupan Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru Psikologi Rumah Kita (PPSMB-PRK) 2021. Acara ini merupakan puncak dari acara PPSMB-PRK UGM yang berlangsung selama dua hari, sejak hari Rabu (4/8). Acara ini merupakan kelanjutan dari rangkaian acara PPSMB UGM yang dimulai pada hari Senin (2/8).

Upacara penutupan berlangsung mulai pukul 15.50 WIB hingga pukul 17.00 WIB, dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting dan dapat disaksikan secara langsung melalui YouTube Kanal Pengetahuan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Acara dibuka dengan beberapa pementasan seni. Penampilan pertama merupakan pementasan drama secara virtual yang dimainkan oleh empat anggota Keluarga Rapat Sebuah Teater (KRST). Selanjutnya, disusul dengan koreografi tari India dan modern serta musik akustik dari mahasiswa Fakultas Psikologi UGM.

Dalam acara ini, mahasiswa baru mengikuti sesi pembuatan formasi kolosal di zoom meeting. Formasi ini dibentuk sedemikian rupa sehingga membentuk pola unik dan menarik yang memiliki makna: “Aku berbangga dan berdinamika dengan teman-teman baikku. Kami memiliki satu asa, satu misi dan satu cita. Hari ini memang menyenangkan. Namun aku sadar hidup tidak selamanya menyenangkan. Tapi aku berjanji akan terus berusaha untuk menggapai cita-citaku. Karena aku adalah tokoh utama dalam hidupku. Aku akan tetap tegar dalam menghadapi tantangan dan cobaan untuk mencapai tujuan dan cita-citaku di masa depan. Gadjah Mada Muda selamat datang di rumah baru Fakultas Psikologi Universiras Gadjah Mada”.

Di penghujung acara, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas menutup secara resmi kegiatan PPSMB-PRK dan memberikan selamat kepada seluruh mahasiswa baru yang telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini

“Adik-adik sudah bisa merasakan dinamika kemarin bekerja di dalam kelompok bersama teman-teman, kakak-kakak tingkat dan dosen-dosen di dalam acara PPSMB dan PRK. Semua suka duka ini tentunya tidak terkecuali akan menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kita semua,” ucap Nida sekaligus menekankan pentingnya acara PPSMB-PRK ini untuk mengawali kehidupan di kampus sekaligus sebagai penanda telah diterimanya mahasiswa baru menjadi bagian dari keluarga UGM.

Nida juga berterima kasih kepada seluruh panitia dan dosen yang terlibat dalam acara PPSMB-PRK 2021 mulai dari awal sampai akhir acara. Nida berharap semua acara yang sudah berjalan pada acara PPSMB-PRK 2021 ini menjadi pemantik semangat mahasiswa dalam menjalani proses perkuliahan di waktu yang akan datang.

Dalam closing ceremony PPSMB-PRK 2021, ketua PPSMB-PRK 2021, Alfin Riski Sitompul melakukan prosesi simbolik, yaitu mematikan obor pada tungku bara api yang menandakan bahwa seluruh rangkaian acara PPSMB-PRK 2021 telah selesai.

Pada sesi akhir acara, sebagai hadiah kepada mahasiswa baru yang telah selesai mengikuti PPSMB-PRK 2021, panitia memberikan persembahan berupa rangkaian koreografi lagu Jinggle PPSMB-PRK 2021. Persembahan itu sekaligus sebagai bentuk sambutan hangat dan apresiasi bagi mahasiswa baru yang telah mengikuti PPSMB-PRK 2021.

Psikologi Menyapa

Senin (2/8) Fakultas Psikologi UGM mengadakan acara Psikologi Menyapa. Acara ini merupakan sesi temu akrab dan sharing antara dekanat dengan mahasiswa Fakultas  Psikologi. Acara ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh Fakultas Psikologi UGM pada awal tahun ajaran baru.

Acara dimulai pukul 08.00 WIB  dan selesai pukul 09.30 WIB. Acara dihadiri oleh 40 mahasiswa Magister Psikologi UGM yang masih aktif kuliah hingga semester ini.

“Psikologi Menyapa” dibuka oleh Dr. Arum Febriani M.A., Ketua Program Studi Magister Psikologi UGM yang menjadi moderator dalam acara ini. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari staf dekanat Fakultas Psikologi UGM.

Diawali dengan sambutan dan sapaan dari dekan Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. Faturochman, M.A kepada seluruh mahasiswa Magister Psikologi yang sudah beberapa bulan menjalani perkuliahan secara daring di masa pandemi Covid-19. Faturochman juga juga mengajak mahasiswa Magister Psikologi UGM untuk saling bertukar kabar dan bercerita pengalamannya selama menjalani proses belajar dari rumah.

“Ini sebetulnya acara yang sangat santai. Inisiatif dari kami, maksudnya sederhana, jadi ini kondisi tidak normal, kalau kita tidak saling kenal tidak pernah saling menyapa itu terlalu jauh dengan kondisi normal. Jadi kita ingin mendekatkan walau tidak bisa terlalu dekat,” tutur Faturochman.

Sesi cerita dilanjutkan oleh wakil dekan fakultas. Yang pertama, Wakil Dekan Bidang Akademik Bidang Kemahasiswaan, Dr. Nida Ul Hasanat, M.Si., yang menceritakan tentang seorang alumni mahasiswa Magister Psikologi UGM yang juga seorang musisi.

“Nah saya cuma memicu barangkali nanti ada yang menyanyi gitu lho,” ucap Nida sambil tertawa kecil.

Selanjutnya, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia Dr. Yuli Fajar Susetya, M.Si. yang menceritakan tentang kenangannya perjalanan pulang kampung ke Kalimantan Selatan sebelum pandemi. Hal itu untuk mengobati rasa kangennya merasakan suasana perjalanan pulang ke rumah.  Yuli juga berbagi cerita tentang meriahnya suasana belajar daring yang dialami bersama anak-anak di rumah.

“Biasanya sama anak-anak kalau sudah kuliah bareng rumah itu hiruk pikuk karena semuanya sedang belajar (daring), mungkin ada sekitar lima laptop ya aktif semua karena anak-anak saya masih kuliah dan masih SMP sama SMA,” cerita Fajar.

Tak ketinggalan juga Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama, Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc., Ph.D., yang juga berbagi cerita tentang kegiatannya mengikuti mata kuliah Experiential learning dari Covid-19. Kwartarini yang seringkali disapa dengan “Bu Bo” ini juga menceritakan tentang kegiatannya di rumah, seperti merawat ayam, marmut, dan ikan peliharaan, serta beberapa kegiatan menyenangkan lainnya.

“Saya punya waktu untuk melihat detail rumah saya dan punya waktu ngobrol untuk suami saya dan saya punya waktu untuk memahami diri di rumah,” cerita Kwartarini.

Pada sesi berikutnya, kesempatan berbagi cerita diberikan kepada mahasiswa. Ada tujuh mahasiswa yang menceritakan kegiatan mereka dalam mengisi waktu saat studying from home. Mereka bercerita tentang liku-liku penyesuaian diri belajar di rumah, membagi waktu dengan keluarga, serta bagaimana mengatasi stres dan rasa kesepian yang kadang melanda dengan beragam kegiatan, mulai jalan-jalan di sawah hingga melakukan kontemplasi diri.

Melalui acara “Psikologi Menyapa” ini diharapkan terjalin komunikasi aktif antara fakultas dan mahasiswa, sehingga berdampak positif bagi mahasiswa dalam melanjutkan masa studinya.