Sebagai bentuk edukasi Center for Public Mental Health (CPMH) kepada masyarakat, pada Senin (12/07) mengadakan kuliah online dengan mengangkat topik “Dukungan Psikososial kepada Pasien COVID-19”. Dibersamai oleh Nurul Kusuma Hidayati, M.Psi., Psikolog dan Wirdatul Anisa, M.Psi., Psikolog, harapannya kuliah online kali ini dapat menjadikan masyarakat sebagai agen-agen yang memberikan dukungan sosial bagi orang-orang sekitarnya yang terdampak COVID-19.
covid-19
Fakultas Psikologi UGM pada Jumat (11/6) menyelenggarakan kuliah tamu dengan topik “Educational Psychology Practice in Australia including times of COVID-19”. Acara ini dibersamai oleh narasumber yang merupakan seorang educational ethics di private school dan dosen sekaligus supervisor di Cronichal Clinic Monarch University, Dr. Pascale Paradis BA. MEd, DEdPsy, MAPS, MBPsS, FCEDP.
Promovendus Club (PC) Program Doktor Ilmu Psikologi kembali selenggarakan Kolokium Dua Mingguan (KDM) secara daring pada Jumat, 20 November 2020.
Ciptasari Prabawanti Ph.D yang saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Cokroaminoto Yogyakarta dan sekaligus Dosen di Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan ini, bekesempatan menjadi narasumber pada sesi KDM kali ini.
(6/11) Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Fakultas Psikologi UGM selenggarakan kuliah umum secara daring pada pukul pada pukul 13.00 – 15.00 WIB..
Acara dibagi dalam 3 sesi. Sesi pertama membahas mengenai Social Perception of Covid 19 Pandemic: Continuities and Changes, yang disampaikan oleh Dr. Wenty Marina Minza, S.Psi., M.A, salah satu dosen Fakultas Psikologi UGM. Pada pemaparannya, beliau menyampaikna mengenai pentingnya memahami persepsi sosial guna memahami pandemi yang terjadi di Indonesia. Adapun konsep yang digunakan untuk memahami pesepsi masyarakat terhadapa pandemi yakni, percieved threat risk perception and optimism. Disamping itu, dibahas juga megenai budaya kolektif dan sisi positif serta negatif dalam melihat pandemi saat ini.
Unit Pengembangan Kualitas Manusia (UPKM) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada selenggarakan penutup dari rangkaian Seminar Series Post COVID Quality of Work Life pada Sabtu, 10 Oktober 2020 secara daring melalui Zoom Meeting pada pukul 10.00 – 11.30 WIB, bertepatan dengan hari kesehatan mental dunia.
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada selenggarakan International Guest Lecture Series pertama pada semester ini, dengan mengangkat topik COVID-19 and The Brain.
Seri kali ini merupakan acara yang wajib diikuti oleh mahasiswa S1, IUP dan S2 Magister Psikologi yang mengambil kelas Biopsychology II dan Neuropsychology. Disamping itu, acara juga dapat diikuti oleh masyarakat umum.
Acara diawali dengan sambutan dari Taufik Rahmat selaku sekertaris UPKM dan dilanjutkan dengan sesi presentasi dari narasumber.
Dr. Bagus Riyono, M.A. Psikolog, salah satu dosen di Fakultas Psikologi UGM dan President of International Association of Muslim Psychologist berkesempatan menjadi narasumber pada sesi kali ini. Topik yang dibahas yaitu “Working Meaningfulness in Post Covid”.
Pada pemaparannya Dr. Bagus Riyono, M.A. Psikolog menyampaikan mengenai kebermaknaan atau meaning yang merupakan tujuan akhir dari hal-hal yang kita lakukan, baik dari segi pekerjaan maupun hal yang lebih luas. Menurutnya, terdapat lima aspek yang berperan dan saling berinteraksi dalam tercapainya kebermaknaan, yaitu urge, challenge, freedom, incentive dan meaning yang merupakan tujuan akhir itu sendiri. Disamping itu, ia juga menyampaikan lima spektrum dari kebermaknaan (meaning), yaitu sense of purpose, sense of contribution, competence, enjoyment, fulfillment, dan values.
Perilaku yg muncul pasca Covid atau New Normal, dapat mengarahkan sesororang terjebak pada euphoria. “Oleh karena itu, penting untuk merenungkan true meaning agar tidak terjebak pada false meaning.” ujar Dr. Bagus Riyono, M.A. Psikolog. Dengan merenungkan pengalaman selama pandemi, diharapkan masing-masing akan lebih memahami tujuan hidup dan mampu memberikan manfaat yang lebih luas.
Pasca materi, sesi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator.
Sesi yang diadakan pukul 08.30 – 10.30 WIB dan diahadiri oleh 135 partisipan ini dibuka dengan sambutan singkat dari Kaprodi Magister Sains Psikologi, Bhina Patria, S.Psi., M.A., Dr. rer. pol. dan dilanjutkan dengan rangkaian materi dari narasumber. Narasumber pada sharing session ini merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi dan alumni dari Magister Sains serta Profesi Psikologi UGM.
Materi pertama disampaikan oleh Dian Fakhrunnisak, M.A. alumni Magister Psikologi UGM. Dian menyampaikan mengenai penggunaan data sekunder dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) sebagai alternatif data yang dapat digunakan untuk penelitian akhir. Menurutnya, “Hal ini bisa jadi salah satu opsi di masa pandemi, karena tidak harus turun langsung ke lapangan utk ambil data”.
Kemudian materi dilanjutkan oleh Rojihah, M.Psi., Psikolog alumni Magister Psikologi Profesi UGM menenai penggunaan data Tracer Study, disambung dengan materi oleh Fidza ‘Azimatul ‘Aqilah, S.Psi mahasiswa Magister Psikologi UGM mengenai Data AJT CogTest dari UPAP sebagai alternatif data yang di olah untuk Tesis; Itsna Mawaddata, S.Psi., M.A alumni Magister Psikologi UGM mengenai Big Data Media Sosial; dan Talitha R. Gati mahasiswa S1 (IUP) Psikologi UGM mengenai Eksperimen Daring, dimana stimulus yang diberikan yaitu humor dalam bentuk teks.
Beberapa sumber yang disampaikan oleh narasumber merupakan beberapa contoh sumber data sekunder yang dapat menjadi opsi bagi peneliti di masa pandemi ini. Diharapkan sesi ini dapat menambah perspektif baru bagi para mahasiswa terkait opsi pelaksanaan penelitian.
Pasca paparan materi, peserta juga berkesempatan untuk berdiskusi dengan narasumber pada sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator.
Seminar series kali ini dihadiri oleh 200 peserta, mulai dari mahasiswa, pihak mitra dan masyarakat umum. Indrayanti, M.Si., Ph.D., Psikolog selaku Kepala UPKM juga turut hadir pada acara ini.
Galang Lufityanto, M.Psi., Ph.D., Psikolog yang merupakan salah satu Dosen di Fakultas Psikologi UGM berkesempatan menjadi pembicara pada sesi. Topik yang diangkat pada seri seminar yang kedua ini yaitu Become A Great Leader In Post COVID.
Pada pemaparannya, pembicara menyampaikan hasil survei mengenai sepuluh sumber stres yang dialami selama COVID-19, diantaranya kesulitan interaksi sosial, kesulitan bertemu keluarga dan dalam kaitannya dengan pekerjaan yakni ritme kerja yang tidak menentu dan target kerja yang meleset. Kondisi pandemi menuntut para pekerja untuk beradaptasi dengan situasi dan kebijakan baru, diantaranya work from home (WFH). Dengan tuntutan tersebut, para pemimpin juga mau tidak mau harus mampu melakukan penyesuaian diri dalam bekerja dan berkomunikasi dengan timnya pada situasi saat ini. Disebutkan, beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para pemimin di era new normal, diantaranya trusting the emotion, active listening serta re-imagining.
Sebagai penutup, acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator.
Acara ini dilatarbelakangi oleh perubahan yang terjadi selama kondisi Pandemi Covid-19, sehingga mendorong munculnya tantangan pada organisasi dalam menghadapi perubahan tersebut.
Sesi ini merupakan seminar perdana pada seri seminar. Adapun acara diselenggarakan pada Sabtu, 18 Juli 2020 pukul 10.00 – 11.30 WIB melalui aplikasi Zoom Meeting dan dapat diikuti secara gratis. Total partisipan yang mendaftar pada sesi kali ini sebanyak 145 orang, dengan latar belakang yang beragam, mulai dari mahasiswa, mitra dan dominasi oleh umum.
Selain itu, acara juga dihadiri oleh Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, MMedSc., Ph.D. selaku Wakil Dekan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Indrayanti, M.Si., Ph.D., Psikolog selaku Kepala UPKM.
Topik yang diangkat pada sesi perdana ini adalah Preparing HR for Future Skills: From Aging Perspective dengan judul materi “Manusia Bintang di Masa Depan” yang disampaikan oleh pembicara, Dr. Sumaryono, M.Psi., Psikolog. Pembahasan yang disampaikan terkait permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi oleh organisasi di masa mendatang, sehingga penting untuk beradaptasi dengan digitalisasi dan gagasan terkait human-machine partenship, serta penting untuk mengelola interaksi multi generasi.
Pasca sesi materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator dan disusul dengan sesi penutupan.