Jumat (11/6) Prodi Sarjana Fakultas Psikologi UGM mengadakan acara Research Knowledge Sharing “Ketahanan Psikologis Keluarga Masyarakat DIY: Hubungan dalam Keluarga”. Acara ini merupakan sesi pemaparan hasil penelitian di bidang kesehatan mental dalam lingkup keluarga.
Acara dimulai pukul 13.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Peserta acara ini berjumlah 30 orang yang semuanya berasal dari civitas Fakultas Psikologi UGM.
Pembicara utama dalam acara ini adalah Dr. Budi Andayani, M.A., dosen Fakultas Psikologi dan peneliti dari Center for Public Mental Health. Pada kesempatan ini Ani memaparkan sebuah hasil dari penelitian yang berjudul “Ketahanan Psikologis Keluarga Masyarakat DIY: Hubungan dalam Keluarga”.
Pada sesi awal acara dibuka oleh pemaparan singkat ketua Center for Public Mental Health (CPMH) Diana Setyawati, M.Hsc.Psy., Ph.D. tentang indikator ketahanan keluarga. Di dalamnya mencakup komponen laten ketahanan keluarga yaitu ketahanan fisik-ekonomi, ketahanan psikologis, dan ketahanan sosial. Diana juga menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian yang dipresentasikan pada acara ini.
“Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan indeks ketahanan keluarga DIY,” jelas Diana.
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan. Pada studi satu peneliti melakukan systematic literatur review dan family in-depth interview, sedangkan pada studi dua adalah pembuatan skala ketahanan keluarga. Selanjutnya pada studi ketiga peneliti melakukan survei keluarga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pada sesi kedua, Ani lebih banyak menjelaskan tentang studi dua yaitu dalam pembuatan skala ketahanan keluarga. Menurut Ani berbagai alat ukur tentang keluarga dalam literatur barat belum tentu sesuai dengan nilai-nilai masyarakat DIY. Oleh sebab itu tim dalam penelitian ini berusaha menyusun instrumen pengukuran yang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat DIY yang mempunyai fokus utama pada kualitas relasi keluarga.
Penelitian ini merupakan kerjasama antara Pemerintah DIY dan Fakultas psikologi UGM untuk menyusun indeks ketahanan keluarga DIY tahun 2018. Sampel yang diambil secara randomisasi terhadap masyarakat yang berdomisili di seluruh wilayah DIY sehingga mewakili kriteria statistik yang terstandar. Tim peneliti juga melakukan crosscheck ke kepala daerah di masing-masing wilayah untuk memastikan validitas datanya.
Dalam penelitian ini family in-depth interview dilaksanakan dengan menggunakan metode focus group discussion (FGD). Ani menjelaskan bahwa dari FGD tersebut ditemukan tiga tema unik yang tidak muncul pada systematic literature review, yaitu kehidupan sosial yang positif, spiritual dan religiusitas, serta norma budaya.
“Menurut masyarakat DIY, keluarga yang kuat tidak hanya memiliki kekuatan internal yang kuat (kebersamaan, komunikasi, dan keakraban), namun juga harus memiliki kehidupan sosial yang positif. Selain itu kekuatan religius dan spiritualitasnya kuat dan memiliki kontrol perilaku berdasarkan unggah-ungguh nilai budaya ” terang Ani.
Pada akhir presentasinya Ani memaparkan hasil dari penelitian ini. Ditemukan empat aspek penting yang menunjukkan ketahanan psikologis keluarga di Indonesia, khususnya di DIY. Keempat aspek itu adalah kebersamaan dan komunikasi, komitmen dan fungsi peran, kehidupan sosial yang positif, dan yang terakhir adalah spiritualias dan religiusitas.
“Keempat aspek ketahanan psikologis keluarga terangkum dalam skala relasi keluarga dan skala deteksi ketahanan keluarga,” jelas Ani.
Acara berlangsung dengan lancar. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab tentang implikasi dan kemungkinan penelitian ini dilaksanakan secara lebih luas mencakup daerah-daerah lain di Indonesia.