Apakah kita siap untuk menjadi masyarakat tanggap bencana? Kita bisa saja mendefinisikan bencana sebagai bahaya alam atau buatan manusia (atau teknologi) yang mengakibatkan kerusakan, kematian, atau perubahan lingkungan. Namun gagasan utama bencana ada pada suatu kondisi yang di luar batas kemampuan seseorang. Fenomena ini dapat berupa peristiwa alam seperti gempa bumi , banjir , kecelakaan , kebakaran , atau ledakan yang menyebabkan kerusakan dalam kehidupan dan mengganggu bagi pribadi, sosial dan budaya seseorang. Terganggunya kehidupan seseorang yang disebabkan oleh bencana ini membuat para korban bencana membutuhkan bantuan dari orang lain, yang biasa disebut dengan relawan.
Namun tentunya para relawan pun perlu dipersiapkan secara matang demi terwujudnya masyarakat yang tanggap bencana pula. Oleh karena itu disusunlah sebuah rangkaian kegiatan yang digawangi Relawan Psikologi Gadjah Mada pada penghujung bulan April 2012 lalu. Kegiatan akan diadakan dalam dua bentuk, yaitu indoor dan outdoor. Kegiatan indoor meliputi: Talk show dan Pemahaman kebencanaan, Pengantar Analisis Sosial – Recovery Psychology, P3K dan Komunikasi radio. Sedangkan kegiatan outdoor meliputi: Tenda komando, Analisis Sosial – Recovery Psychology, dan Outbond.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengetahuan, keahlian, dan kemunculan sikap yang tepat dalam pelaksanaan tugas sebagai relawan. Materi dari kegiatan ini meliputi pemberian materi tentang pemahaman kebencanaan dan rekonstruksi bencana, peningkatan soft skill para relawan dalam hal survival & P3K, penyediaan sarana aktualisasi diri para mahasiswa yang aktif dalam organisasi relawan dan peningkatan stabilitas organisasi kerelawanan.