Profesor dari UCL Bahas Isu Menarik Seputar Kesehatan Mental pada Remaja

Psikologi UGM kembali menghadirkan seminar seputar mental health. Professor Therese Hesketh Ph.D berkesempatan menjadi pemateri dalam seminar tersebut. Therese saat ini merupakan Professor dari University College London (UCL). Therese juga tercatat sebagai Professor of Global Health di Zhejiang University dan Konsultan untuk kesehatan publik di Inggris. Mental Health For Indigenous Culture and Community merupakan tajuk yang diusung dalam seminar ini. Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa dari beberapa program di Fakultas Psikologi UGM. Seminar ini sendiri diselenggarakan pada tanggal 18 Maret 2019 di ruang Auditorium G-100 Fakultas Psikologi UGM.

Sesuai dengan tajuk yang diusung dalam seminar, pembahasan seminar berfokus seputar kesehatan mental. Pembahasan secara umum membicarakan pentingnya keberadaan remaja yang cukup dominan, kesehatan mental pada remaja dan prevalensinya, faktor protektif dan faktor resiko, situasi spesifik di Cina, dan pembahasan seputar pencegahan kesehatan mental pada remaja.

Therese mengatakan bahwa remaja memiliki potensi yang besar. Hal ini merujuk dari data dimana 20% populasi dunia dihuni oleh remaja. Namun sayangnya, jumlah yang potensial ini dibarengi dengan masalah-masalah yang terjadi di beberapa negara seperti depresi, kecemasan, self-harm, penyalahgunaan obat-obatan, adiksi dan juga gangguan makan.

Therese juga menambahkan bahwa masalah personal, masalah keluarga dan masalah sekolah menjadi faktor resiko dan penyebab dari munculnya masalah-masalah yang melanda remaja. Namun sebenarnya, terdapat faktor protektif, seperti: kesehatan, nutrisi yang baik, kelekatan, parenting yang baik, lingkungan keluarga yang stabil, kondisi kehidupan, dan performansi sekolah yang baik.

Merujuk contoh di negara United Kingdom (UK), intervensi untuk mengatasi kesehatan mental telah ada di UK. Therese mencontohkan bahwa tindakan preventif seperti adanya program berbasis sekolah difasilitasi oleh pemerintah UK. Sementara untuk menjangkau multisektor dimulai dari primary care, child and adolescent mental health service (CAMHS), pelayanan terhadap masalah gangguan makan, adiksi dan self harm.

Selain fakta mengenai UK yang dinilainya menjadi salah satu negara dengan pencegahan dalam meminimalisir masalah anak-anak dan remaja, Ia juga menyuguhkan fakta lain dari Cina. Sebagai seorang Professor yang juga melakukan pengamatan di Cina, dirinya menambahkan beberapa kondisi yang dapat dilihat di Cina terkait dengan kasus kesehatan mental. Contohnya dengan diterapkannya kebijakan satu anak. Konsekuensi dari kebijakan satu anak sendiri menyebabkan orang tua lebih bertanggung jawab secara pendidikan atau aspek lainnya.

Pada akhir seminar dirinya membahas tentang percepatan sosio ekonomi yang massif dapat memberikan perubahan tersendiri. Anak-anak yang tergolong dalam ketertinggalan cenderung rentan dalam masalah psikologis, emosi dan problem perilaku.