Perkembangan Mutakhir dalam Penelitian Psikologi Industri & Organisasi

Program Doktor Ilmu Psikologi UGM bersama Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Organizational Change and Development selama 3 hari (7-9/4) hari menyelenggarakan Kursus Intensif mengenai “Perkembangan  Mutakhir dalam Penelitian Psikologi Industri & Organisasi”. Acara ini dibuka oleh Dr. Nida Ul Hasanat, M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas Psikologi UGM Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Beliau mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung berlangsungnya acara ini, sekaligus secara resmi membuka acara.

Hari pertama acara ini dimulai pada pukul 13.00 WIB dan dengan mengangkat topik “Isu Terkini tentang Kinerja & Karir bagi Milenial” yang diisi oleh Dr. Noor Siti Rahmani, M.Sc., Psikolog dan Dr. Sumaryono, M.Si., Psikolog. Melalui topik tersebut, Rahmani menjelaskan manajemen kinerja salah satunya dengan teori behavioristik yang terdiri dari stimulus dan respons yang pada outputnya akan menguatkan atau melemahkan sesuai dengan kualitas kinerja yang dihasilkan pekerja. Oleh karena itu, penilaian prestasi kerja dan perilaku kerja tiap-tiap pegawai adalah hal penting supaya perusahaan dapat menguatkan atau melemahkan prestasi atau perilaku kerja secara tepat.

Sayangnya, hal tersebut tidaklah mudah karena masih banyak perusahaan yang belum mampu maksimal dalam menilai kinerja setiap pegawainya. “Penilaian prestasi kerja dan perilaku kerja ini sangat krusial sekali karena di dunia kerja akan dijumpai prestasi kerja dan perilaku kerja yang tidak mengukur kinerja. Hal itu banyak sekali kita jumpai sehingga kalau dikaitkan dengan reward (maka) rewardnya juga meleset”, jelas Rahmani

Selanjutnya, Sumaryono juga menjelaskan tentang definisi karier bagi para milenial yang sudah tidak lagi sama dengan definisi karier di era-era sebelumnya. Pada era sebelumnya, karier sebagai properti organisasi dan dipahami sebagai perkembangan posisi. Akan tetapi, saat ini para milenial menganggap karier sebagai properti individu dimana karier dianggap sama dengan pengembangan potensi. “Nah, ketika kita bicara karier sebagai properti individu, maka menjadi persoalan baru karena mereka tidak hanya fokus pada tuntutan organisasi, tetapi juga fokus pada tuntutan pengembangan potensi (diri) mereka”, terang Sumaryono.

Kemudian, sesi kedua pada hari pertama dilanjutkan pada pukul 15.30 WIB dengan topik “Isu Terkini tentang Kepemimpinan & Pengikut dalam Organisasi yang diisi oleh Drs. I. J. K. Sito Meiyanto, Ph.D., Psikolog & Ridwan Saptoto, M.A., Psikolog. Pada awal pemaparannya, Sito merunut sejarah awal dari kepemimpinan terbentuk. Sementara Ridwan memfokuskan penjelasan tentang ke arah mana model kepemimpinan akan menuju.

Pada hari kedua, kursus intensif kembali dilanjutkan dengan Dra. Sri Hartati, M.Si., Psikolog & Taufik Achmad Dwipurto, M.Si., Psikolog sebagai pembicara pada sesi pertama. Sri dan Taufik menyampaikan materi berkaitan dengan topik “Isu Terkini tentang Pelatihan dan Pengembangan”. Melalui topik tersebut, para pembicara menyampaikan bahwa latar belakang dari acara ini adalah mengubah atau mengembangkan training dan development sumber daya manusia agar selaras dengan tujuan strategis dari masing-masing perusahaan.

Acara terus berlanjut dengan Rizqi Nur’aini A’yuninnisa, M.Sc dan Galang Lufityanto, M.Psi., Ph.D., Psikolog sebagai pembicara pada sesi kedua. Rizqi dan Galang membahas materi yang berkaitan dengan topik “Isu Terkini tentang Flourishing & Agility at Work”. Rizqi menjelaskan bahwa flourishing hadir karena adanya mental health yang dapat diatasi dengan subjective psychologist well-being, emotional well-being, dan social well-being. “Well being adalah kebahagiaan yang subjektif. Tidak hanya sekedar bagaimana merasa senang, tetapi secara fisiologis ada hormon yang dihasilkan dalam tubuh, itu pendekatan secara hedonic. Tetapi, kalo dilihat dari pendekatan eudaimonic hal lebih mendalam, beyond pleasure, kebahagiaan itu ketika menjadi seorang individu seutuhnya”.

Setelah itu, penjelasan dilanjutkan oleh Galang tentang agility yang berkaitan dengan stres dan perubahan. Agility merupakan kemampuan seseorang dalam menghadapi stres. “Tidak semua orang punya kemampuan yang sama dalam menghadapi stres. Agility disini sebagai kesediaan dan kemampuan untuk belajar dari pengalaman dan mengaplikasikan ke sesuatu yang baru”, terang Galang.

Acara kursus intensif kali ini ditutup dengan mengangkat 3 topik yang tidak kalah menarik. Pertama, topik yang diangkat adalah “Behing the Scene: Finding Motivation at Work & Creating Meaning Through Leader Perspective dengan pembicara Dr. Bagus Riyono, M.A., Psikolog & Indrayanti, M.Si., Ph.D., Psikolog. Kemudian, topik selanjutnya berkaitan tentang “Individual Differences in Rationality: Pengukuran dan Potensi Manfaatnya” yang dipaparkan oleh Rahmat Hidayat, M.Sc., Ph.D. Sementara untuk sesi terakhir pada hari ketiga membahas topik “Isu Terkini tentang Indigenosasi Riset I/O dan Analisis Data dalam Riset I/O” yang disampaikan oleh Prof. Faturochman, M.A., Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si., dan Wahyu Jati Anggoro, S.Psi., M.A.