Senin (31/1) Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM mengadakan acara webinar online dengan tajuk “Using Visual Methods in Qualitative Research: Examples from Research on Youth Substance Addiction in Assam”. Acara ini merupakan diseminasi hasil proyek penelitian The Big Picture yang bergerak untuk menelaah resiliensi remaja terhadap zat-zat adiktif di Assam, India.
Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB, dan dihadiri oleh 50 peserta acara. Pemateri pada acara ini adalah Prof. Anna Madill dari University of Leeds, UK, yang membawakan materi pengantar berjudul “Brief Introduction to The Big Picture”. Pemateri kedua adalah Dr. Rebecca Graber dari University of Brighton, UK, dengan materi presentasinya yang berjudul “Ilustrate the Use of Still Images and Mapping”. Pemateri terakhir adalah Dr. Raginie Duara dari University of Leeds, UK, yang membawakan sebuah presentasi dengan judul “Ilustrate the Use of Collaborative Film-Making.
Acara dibuka oleh Kepala Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM Dr. Diana Setiyawati, MHSc., psikolog. Diana mengawali acara dengan memperkenalkan ketiga narasumber kepada peserta, membacakan curriculum vitae masing-masing pemateri dan menjelaskan sekilas tentang proyek penelitian yang didiseminasikan pada webinar online kali ini.
Pada sesi pertama Anna membuka presentasinya dengan menjelaskan tentang gambaran besar bagaimana adaptasi metode Photovoice untuk menambah masukan psikologi, sosial, dan budaya dalam usaha pencegahan dan treatment pemuda pengguna zat adiktif di Assam, India. Anna menjelaskan tujuan tentang project yang dilaksanakan mulai September 2018 hingga Februari 2022 ini adalah meningkatkan pengetahuan, menyaring suara anak muda, dan memberitahukan praktek pengaruh kebijakan dan mempromosikan kesadaran publik.
Untuk itu Anna dan tim riset mempelajari dua kelompok anak muda di Assam yaitu usia 15-18 tahun dan 19-24 tahun. Mereka dilibatkan dalam tiga kegiatan yaitu mencari foto-foto untuk dapat mengidentifikasi pengalaman resiko, resiliensi, dan pemulihan di dalamnya. Setelah itu mereka diajak membuat poster dari foto-foto tersebut. Selanjutnya pada tahap terakhir mereka diajak berkolaborasi dalam pembuatan beberapa film pendek.
Pada sesi selanjutnya Rebecca lebih spesifik menjelaskan tentang macam-macam metode visual dalam penelitian kualitatif, beberapa di antaranya adalah mengenai Photo-led Interviews (photo-elicitation, photovoice), Parcitipatory poster-making, collage, clay, dan Mapping (body, relationships, spaces). Setiap metode mempunyai keunggulan dan fungsi masing-masing, khususnya Photovoice dipilih karena mempunya beberapa keunggulan yang sulit didapatkan pada metode lainnya. Salah satunya adalah memberdayakan partisipan dengan mengajak mereka turut aktif dalam proses penelitian. Keunggulan lainnya adalah dapat meningkatkan aksesibilitas, memperluas pengetahuan, dan menambah kekayaan data.
Selanjutnya pada sesi terakhir Raginie menjelaskan tentang bagaimana proses kolaboratif dalam pembuatan film pendek bersama partisipan penelitian. Pada dasarnya metode ini memiliki tiga tahapan utama yaitu planning and familiarizing, shooting and assessing, dan yang terakhir adalah editing and finalizing. Pada tahap Planning Raginie memperkenalkan sesuatu yang penting dibuat sebelum mengambil gambar film yaitu adalah storyboard. Pada tahapan ini cerita dibuat dengan alur yang runtut untuk memudahkan pada saat pengambilan gambar. Selanjutnya, pada sesi terakhir Raginie juga menunjukkan beberapa poster film yang sudah jadi. Beberapa judul diantaranya adalah “A Different Path to Recovery”, “Taint in The Lush Green”, “Wrestling Agains All Odds”.
Acara berlangsung lancar dan interaktif. Pada saat acara Rebecca mengajak peserta menggambarkan tubuh masing-masing ketika sedang belajar dan memberikan tanda di bagian tubuh mana sedang merasakan sesuatu saat belajar. Setelah itu peserta diberikan kesempatan untuk menampilkan gambar yang dibuatnya dan mempresentasikan maknanya.