PAUD PSIKOLOGI : DULU, KINI, DAN NANTI

Kita tentu menyadari bahwa selain institusi sekolah, pada tahun-tahun belakangan ini, ada satu lembaga pendidikan yang dari segi jumlah maupun keanekaragaman bentuk terus menerus berkembang pesat: Pendidikan Anak Usia Dini atau yang lebih kita kenal dengan sebutan PAUD. Mulai dari PAUD yang cakupannya sederhana di desa-desa, PAUD modern yang menawarkan berbagai fasilitas terkini, PAUD inklusi yang mengedepankan interaksi anak berkebutuhan khusus dengan anak pada umumnya, hingga PAUD internasional yang mencoba menerapkan metode pendidikan yang telah sukses di luar negeri. Faktanya, PAUD ini juga telah menyerap tenaga pendidik hingga mencapai angka 360.000 di Indonesia. Tentunya dengan jumlah PAUD dan cakupan wilayah yang dikelolanya, urgensi pengembangan PAUD menjadi satu hal yang tak terelakkan. Oleh karena itu pada awal April kemarin, tepatnya pada hari Selasa tanggal 3 April 2012 Fakultas Psikologi mengadakan Workshop Pengembangan PAUD yang mendatangkan salah satu policy maker dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yakni Dr.  Nugaan Yulia Wardhani.

Pada materi yang dijelaskan di depan peserta yang rata-rata adalah tenaga pendidik Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada tersebut, Dr Nugaan menyoroti kondisi PAUD dalam lingkup nasional dan rencana pengembangannya, termasuk dalam hal ini peningkatan kualitas tenaga pendidiknya. Salah satu titik tekannya, pemerintah sedang bekerja keras membenahi institusi PAUD mengingat begitu banyak dari segi jumlah dan latar belakang pendirian PAUD tersebut. Hal ini dapat kita maklumi karena kini hampir tiap lembaga sosial kemasyarakatan mulai menginisiasi pendirian PAUD misalnya ormas sosial, keagamaan, hingga ke kemunitas ibu-ibu PKK di pedesaan. Workshop semakin dinamis dengan adanya sesi tanya jawab yang semakin mempertegas dan memfokuskan permasalahan ke bidang pengembangan dan peningkatan kualitas PAUD. Salah satu hal penting yang diperoleh adalah dibutuhkannya peran dari berbagai pihak, khususnya penerapan bidang ilmu psikoiogi, guna menjadikan PAUD sebagai institusi nasional yang menjamin kualitas perkembangan anak sebagai masa depan bangsa ini.

Cukupkah kita melihat kondisi PAUD secara umum dalam lingkup nasional akan membawa solusi permasalahan PAUD dis sekitar kita? Tentu tidak. Kali ini Fakultas Psikologi meneruskan agenda dengan pemfokusan sorotan masalah ke arah satu potensi yang sejak awal telah dimiliki Fakultas Psikologi UGM: PAUD Psikologi. Kali ini fakultas kita tercinta mendatangkan para pakar pendidikan dan perkembangan anak yang tentu sudah diakui kualitasnya: Dra. Aisah Indati, Dra. Budi Andayani, dan tentunya Prof. Endang Ekowarni. Dengan diawali sambutan dari dekan Fakultas Psikologi UGM Prof. Dr. Faturochman, M.A. yang mengedepankan impian jangka panjang PAUD sebagai sebuah pusat stimulasi pendidikan anak, agenda tersebut menjadi semakin menarik dan dinamis. Dra. Aisah Indati, M.S. berkesempatan menjelaskan kondisi PAUD saat ini dari sisi pengguna layanan, tenaga pendidik dan tenaga pendamping, fasilitas maupun program kegiatan. Dra. Budi Andayani lebih menyoroti rencana PAUD sebagai Center for Early Childhood Stimulation berikut bentuk ideal dari bagian-bagian yang ada di dalamnya dan lingkup pelaksanaanya.

Pada sesi terakhir, Prof. Endang Ekowarni memberikan tanggapan dan pandangan beliau mengenai rencana pengembangan PAUD sebagai pusat sitimulasi anak usia dini yang digagas pihak Fakultas Psikolog UGM. Beliau mengawalinya dengan penjelasan awal filosofis mengenai kelahiran PAUD secara global dan nila-nilai yang menyertainya, berikut program-program unggulan yang ada di luar negeri yang selama ini telah dilakukan. Selain itu, beliau juga menekankan dalam pengembangan fungsi PAUD ini kita harus tetap realistis dengan melihat peta kebutuhan yang tepat. PAUD yang dikembangkan ini juga hendaknya mampu memanfaatkan peluang dan jaringan yang dimiliki fakultas mengingat dengan nama center maka lingkupnya akan semakin meluas dari sisi kerangka kegiatan maupun pelayanan. Pada akhir sesi tersebut pihak fakultas yang diwakili juga oleh Wakil Dekan 2 bidang administrasi dan keuangan ibu Sri Hartati dan Wakil Dekan 1 bidang akademik bapak Subandi, Ph.D juga menjelaskan bahwa proses pengembangan ini masih membutuhkan proses panjang. Harapannya ke depan akan bisa ditindaklanjuti dengan hal-hal yang lebih mendetail mengenai bentuk center yang akan dibentuk.