Topik yang dibahas dalam acara ini mengenai asesmen (pengukuran) terhadap kebutuhan khusus anak yang disampaikan oleh Dr. Murtini, penanganan secara psikologis ABK disajikan oleh Dra. Aisah Indati, M.S beserta tim (dua mahasiswa Mapro Pendidikan) yang kemudian menampilkan penanganan psikologis yang berbeda untuk dua anak autis dan permainan sosial.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi sharing antar guru ABK dengan. Dalam acara ini empat guru dari SLB Pembina yang diwakili oleh Muhandis Muttaqin S. Pd, SLB khusus Autistik Fajar Nugraha diwakili oleh Kholifatut Dinitah S. Sos I, SLB Dharma Rena Ring Putra, Rukiyati dan SLB Bina Anggita disajikan oleh M Yasin, S. Pd, menyampaikan program pembelajaran yang dilakukan sekolah masing-masing untuk siswa didiknya.
Sebagai lanjutan dari acara workshop mengenai anak berkebutuhan khusus (ABK), maka Fakultas Psikologi UGM tanggal 20 Februari menyelenggarakan acara workshop setengah yang diberi titel ”Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Penanganan Psikologis Anak Berkebutuhan Khusus”. Acara yang ditujukan untuk orang tua ABK ini di hadiri oleh 44 orang tua dan 21 mahasiswa Mapro. Topik pertama mengenai ”berpikir positif: memberikan makna bagi anak berkebutuhan khusus (ABK)” yang disampaikan oleh Dr. MG. Adiyanti, M.S, Psikolog. Beliau menekankan bahwa dibalik kekurangan anak berkebutuhan khusus (ABK) terdapat sisi positif yang dapat dikembangkan dengan dukungan orang tua. Pada akhir penjelasan beliau, tercetuslah istilah anak dengan potensi khusus yang terdengar lebih positif dari istilah anak berkebutuhan khusus. Pada sesi ini juga dihadirkan salah seorang orang tua ABK yang menceritakan pengalamannya membesarkan dan mendidik anak Autis selama 12 tahun. Beliau menjelaskan tantangan dalam membesarkan putrinya dan kiat-kiat yang harus dilakukan agar anak-anak mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Sesi selanjutnnya membahas mengenai optimalisasi anak berkebutuhan khusus yang disajikan oleh narasumber dari guru yang disampaikan olh M Yasin, S. Pd dari SLB Khusus Autistik Bina Anggita yang membahas mengenai pentingnya komunikasi antara pihak orang tua dan sekolah. Bapak Yasin pun menguti salah satu quote ”Sebagus apa pun sekolah, jika tidak ada kerjasama antara orang tua dan sekolah, pendidikan tidak akan berhasil”.
Acara ini ditutup oleh penjelasan oleh Dra. Aisah Indati, M. S dari Fakultas Psikologi UGM mengenai anak berkebutuhan khusus secara umum dan perkembangannya. Sebagai acara penutup, Bapak Helly menyerahkan kenang-kenangan kepada anak-anak dari SLB Khusus Autistik Bina Anggita yang mengisi acara hiburan. Dalam menutup acara beliau berpesan bahwa ”Ketika Tuhan memberikan kita anak dengan kebutuhan khusus, maka sebenarnya kita diberikan kesempatan untuk menjadi orang tua yang sebenarnya dan mengasah pikiran maupun perasaan kita menjadi orang tua”.