Senin (19/7) Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM melaksanakan acara pembukaan Online Summer Lecture Series 2021. Pada tahun ini CPMH mengambil tema “Predicting The Long-term Effect of Covid-19 Pandemic: Recommendation to Strength Mental Health System”. Acara ini menjadi pembuka dari rangkaian acara webinar kuliah online yang dilaksanakan hingga tanggal 4 Agustus mendatang.
Acara pembukaan ini dimulai pukul 13.00 WIB dan berakhir pukul 15.00 WIB. Acara dihadiri oleh 99 peserta. Pembukaan acara ini juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Psikologi UGM Prof. Dr. Faturochman, M.A. dan Kepala CPMH Diana Setiyawati , S.Psi., Psi, MHSc., Ph.D.
Pemateri pada acara pembukaan Online Summer Lecture Series ini adalah Prof. Harry Minas, Associate Professor dan Kepala Global and Cultural Mental Health Unit, Centre for Mental Health, Melbourne School of Population and Global Health, The university of Melbourne yang membawakan presentasi dengan judul “The ideal mental health system to prepare for the impact of the pandemic”.
Covid-19 yang mewabah hampir di semua wilayah dan negara membawa dampak yang sangat besar bagi semua warga dunia. Cepatnya arus persebaran virus dan tingginya angka kematian mengharuskan setiap individu mengubah pola kehidupannya untuk mengurangi mobilitas, interaksi, dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Hal itu sangat berdampak pada kestabilan ekonomi masyarakat di seluruh dunia.
“…dampaknya menyebar hampir di setiap aspek kehidupan. Pada individu, beberapa keluarga, komunitas, semua masyarakat, dan pada ekonomi lokal dan nasional,” ungkap Minas.
Pandemi, menurut Minas, membuat manusia belajar banyak hal. Salah satunya adalah bagaimana harus melindungi kesehatan mental masyarakat dalam keadaan yang serba sulit.
Di sisi lain masyarakat juga harus kompak bekerja sama dalam menghadapi pandemi apapun latar belakang pekerjaannya. Mulai dari tenaga kesehatan yang bekerja di garis depan, pengantar makanan dan obat-obatan, petugas instalasi listrik, maupun masyarakat yang berasal dari sektor manapun saling bersinergi. Setiap individu merupakan komponen penting dalam sistem penanganan pandemi.
Minas juga menyatakan pandemi juga berpengaruh pada sistem pelayanan kesehatan mental. Beberapa pelayanan kesehatan mental di berbagai sektor banyak yang berkurang atau bahkan menghilang. Hal ini sangat ironis karena pada masa pandemi banyak masyarakat yang membutuhkan ketahanan mental untuk menghadapi perubahan kehidupan yang cepat dan kehilangan-kehilangan yang dialami selama pandemi.
“…gangguan dalam kegiatan jenis promosi kesehatan mental adalah sesuatu yang akan berdampak panjang,” terang Minas.
Pelayanan kesehatan publik, jaminan keselamatan jiwa dan perlindungan ekonomi memang menjadi prioritas utama. Namun Minas menambahkan bahwa kesehatan mental akan sangat penting dan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu sistem pelayanan kesehatan mental yang berjalan dengan baik akan sangat penting bagi usaha percepatan perbaikan kesehatan, sosial dan ekonomi masyarakat.
Sistem kesehatan mental yang bagus membutuhkan kehadiran pemerintah untuk memimpin, mengatur dan membuat kebijakan dalam skala nasional. Pemerintah juga bertanggungjawab dalam penyediaan infrastruktur, informasi dan layanan kesehatan mental. Di samping itu sistem kesehatan mental yang berjalan perlu dibarengi dengan riset, monitoring, dan evaluasi.
“Saya pikir di abad ini kesehatan mental yang baik pada tingkat populasi dan tingkat individu tidak mungkin tercapai tanpa fondasi sosial yang kuat untuk kesehatan mental yang baik,” terang Minas.
Pemerintah harus mempunyai rencana jangka panjang untuk memulihkan keadaan mental masyarakat pasca bencana. Menurut Minas, sistem kesehatan mental yang ideal minimal mencakup 7C yaitu caring, capable, comprehensive, connected, curious, changing, and cost-effective. Dibarengi dengan fleksibilitas dan pendekatan secara local, penerapan yang konsisten dari sistem kesehatan mental ini diharapkan akan membawa dampak yang lebih baik bagi masyarakat di hari depan.