Zaadila Muftial, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM dan M.Khalid Rivaldo dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM memilih untuk menantang diri keluar dari zona nyaman dengan mengikuti ajang National Leadership Forum. Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara Dies Natalis 4 PKN STAN, yang diselenggarakan di Politeknik Keuangan Negeri STAN, Bintaro. Ajang ini mengangkat isu mengenai pemindahan ibu kota Indonesia dengan tajuk “Moving the Capital City Away from Java: A Costs and Benefits Perspective”.
National Leadership Forum ini menyeleksi seluruh pendaftar dari 91 instansi pendidikan dan universitas menjadi hanya 14 tim. Tim tersebut merupakan tim yang dinyatakan layak untuk maju dan berdinamika menyusun serta menjelaskan proposal yang telah dirancang sebelumnya. Ajang ini membuka ruang diskusi mengenai solusi terkait pemindahan ibu kota. Penyelenggara mendorong peserta untuk memilih salah satu dari tiga sikap terhadap pemindahan ibu kota. Opsi sikap yang ditawarkan adalah menolak sepenuhnya atas rencana ini dengan percaya bahwa belum ada urgensi, mendukung adanya pemindahan ibu kota keluar pulau Jawa atau mendukung adanya pemindahan ibu kota tetapi tetap di dalam pulau Jawa.
Tim dari UGM menyatakan sikap mendukung pemindahan ibu kota tetapi tetap di dalam Pulau Jawa dengan pertimbangan kemudahan birokrasi, efisiensi eksekusi dan dampak jangka panjang bagi pelaku pemindahan ibu kota. Bergabung bersama Unpad, UGM menarasikan sisi long distance marrriage dan dipadu dengan narasi dari tim Unpad yaitu menciptakan 10 megapolitan baru alih-alih memindahkan ibu kota.
Di sisi lain, Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret, Institut Teknologi Bandung serta sembilan instansi lainnya termasuk tuan rumah yaitu PKN STAN menyatakan sikap mendukung pemindahan Ibukota diluar pulau Jawa. Pada poros ketiga yaitu menolak secara utuh pemindahan Ibukota diaminkan oleh Universitas Pembangunan Nasional Jakarta.
Setelah beradu gagasan dan argumentasi, mencoba bertukar pikiran dan diksi, tim UGM mampu menumbangkan perwakilan dari ITB yang berlatar belakang ilmu Perencanaan Wilayah dan Tata Kota, dan perwakilan dari UI yang memiliki latar belakang ilmu Hukum dan Ekonomi. Pada tahap akhir diumumkan tim UGM berhasil membawa pulang dua juara yaitu 2nd Best Speaker dan Juara Umum dengan perolehan skor tertinggi dari seluruh peserta National Leadership Forum 2019.
“Setelah menantang diri keluar dari zona nyaman, mengingat kami tidak memiliki ilmu yang berkaitan secara dalam terhadap isu pemindahan ibu kota, kami sadar bahwa tidak ada sekat-sekat dalam berkarya. Hal ini menjadi dorongan bagi kami untuk semakin termotivasi untuk berprestasi di lomba-lomba berikutnya”, ujar Zaadila.