Mahasiswa Fakultas Psikologi UGM Teliti Keterkaitan Fenomena Blindsight dan Kemampuan Atlet Blind Judo

Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) dari Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada melakukan penelitian mengenai fakta unik di dunia psikologi bidang proses mental perilaku dengan judul “Blindsight dan Reflex Action: Bagaimana Membangun Kemampuan Atlet Blind Judo dalam Menyadari Pergerakan Lawan di bawah Ketidaksadaran Visual?”.

Tim di bawah bimbingan Elga Andriana, S.Psi., M.Ed., Ph.D yang diketuai oleh Alifa Cahya Pangestika (Psikologi 2020) dan beranggotakan Nimas Lara Dhuta (Psikologi 2020), Farhana Ainaya Qalbi (Psikologi 2020), Kisman Safei (Psikologi 2021), dan Shafa Salsabilla (Psikologi 2022) tersebut berusaha menggali informasi lebih dalam mengenai bagaimana atlet blind judo dalam membangun strategi untuk mempertahankan diri dan mengenali lingkungan sekitar termasuk keberadaan serta pergerakan lawan di bawah ketidaksadaran visual yang mereka miliki melalui mekanisme blindsight. Blindsight merupakan sebuah mekanisme penglihatan buta pada individu dengan kerusakan korteks visual primer yang mampu membantu mereka untuk mendeteksi bahkan melokalisasi rangsangan visual yang disajikan pada bagian bidang penglihatan buta.

“Saat diskusi mengenai topik penelitian, kami terpikir untuk mencari tahu lebih dalam mengenai blindsight karena itu menjadi salah satu hal yang dibahas dalam psikologi, dari situ kemudian kami tertuju pada atlet blind judo karena kebetulan saya sendiri merupakan atlet judo dan memang selama latihan saya merasa performa atlet blind judo sangat luar biasa baiknya,” tutur Alifa selaku ketua tim.

Lebih lanjut penelitian ini melibatkan delapan narasumber dengan empat judoka (atlet judo), yang mana dua di antaranya merupakan atlet Tim Nasional Judo Indonesia yang akan menghadapi Asian Para Games Hangzhou 2023, dua pelatih, dan dua sparring partner. Adapun hasil ditemukan bahwa blindsight menjadi mekanisme yang sangat bermanfaat bagi atlet blind judo baik dalam berlatih maupun bertanding. Disisi lain, mekanisme blindsight yang muncul dari atlet secara keseluruhan ditemukan berdasarkan feeling, namun ada satu partisipan yang mengkonsepkan melalui bayangan.

“Kami menemukan banyak temuan menarik dalam penelitian ini yang nantinya direncanakan akan terbit juga dalam artikel jurnal ilmiah, sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas. Semoga hasil penelitian ini juga dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penelitian juga pembaca,” tambah Alifa.

Informasi terkait penelitian ini tersedia di beberapa akun media sosial, seperti melalui instagram @pkmugm.blindsight, tiktok @blindsighteam, dan YouTube PKM Blindsight.

 

Sumber: Tim PKM-RSH Blindsight