Melanjutkan pelatihan mengenai Metode Eksperimen Dasar yang sebelumnya telah diselenggarakan pada 7-10 Desember 2020 lalu, Laboratorium Mind, Brain and Behavior (Lab MBB) Fakultas Psikologi UGM selenggarakan Pelatihan Eksperimen Lanjutan yang berlansung pada Senin, 21 Desember 2020. Acara ini berlangsung selama 4 hari hingga Kamis, 24 Desember 2020.
Acara resmi dibuka dengan sambutan dari pihak dekanat, Dr. Nida Ul Hasanat, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Dilanjutkan dengan pembukaan singkat oleh Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D., Kaprodi Program Doktor Ilmu Psikologi.
Acara ini sendiri merupakan kolaborasi antara Lab MBB dan program studi Doktor Ilmu Psikologi Fakultas Psikologi UGM, dimana hal ini merupakan bagian dari kurikulum program studi S3. “Acara ini diharapkan dapat menambah motivasi dan variasi materi yang diperoleh oleh para mahasiswa S3” ujar Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D.
Selanjutnya, Galang Lufityanto, M.Psi, Ph.D selaku ketua Lab MBB memberikan sambutan singkat pada pembukaan acara. Lebih lanjut, beliau menyampaikan gambaran alur dari kursus metode eksperimen lanjutan, dimana selain sesi pemaparan eksperimen yang telah dilakukan narasumber sesuai bidangnya, acara juga akan diikuti oleh sesi tanya jawab pada setiap topik bahasan dan evaluasi pada hari akhir pelatihan.
Adapun peserta yang mendaftar untuk pelatihan kali ini sebanyak 123 orang, dengan mayoritas akademisi dari PTS dan PTN, di dominasi dari DKI Jakarta, Yogyakarta, disusul Bandung, Malang, Surabaya serta beberapa Kota di Sumatera seperti Palembang, Padang dan Riau serta Banjarmasin dan Makassar untuk area luar Jawa dan Sumatera.
Masing-masing pemateri akan memaparkan mengenai eksperimen yang pernah dilakukannya, dimulai dari latar belakang teori, metode, proses eksperimen, manipulasi, hasil serta temuan yang di dapat pada masing-masing penelitian.
Pelatihan Hari Pertama
Materi pada hari pertama dibuka dengan Best Practice Penelitian Ranah Sosial Persepsi yang disampaikan oleh Haidar Buldan Thontowi, S.Psi., M.A. Diikuti dengan pemaparan Best Practice Penelitian Level Seluler Molekuler oleh Dra. Sri Kusrohmaniah, M.Si., Ph.D. Beliau menyampaikan penelitian disertasinya mengenai Pengaruh Pengayaan Lingkungan dan Jenis Kelamin terhadap Volume Hipokampus pada subjek tikus.
Pada sesi ketiga, tema bahasan yaitu penelitian pada level proses mental dengan judul Resistance towards The Hollow Mask Illusion as a Feature for Schizophrenia Spectrum Disorder oleh Supra Wimbarti, M.Sc., Ph.D dan Willy Kristianto Yappi, S.Psi., M.Si. Penelitian ini bertujuan memberikan output berupa perangkat lunak untuk deteksi dini spektrum skizofrenia, mengingat psikolog dan psikiater yang masih belum tersebar merata di Indonesia, sehingga deteksi dini dapat menjadi hal yang berguna sebelum memutuskan ke psikolog maupun psikiater.
Pada akhir sesi hari pertama, materi ditutup dengan pembahasan mengenai Best Practice Level Perilaku yang disampaikan oleh Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si. Pada sesi ini beliau juga mengundang salah satu alumni, Rani Almalita untuk turut menjelaskan penelitian dengan judul Pengaruh Postingan Kesuksesan terhadap Penilaian Deservingness dan Iri di Situs Jejaring Sosial. Penelitian ini merupakan tesis dari Rani dibawah bimbingan Ibu Avin yang dilakukan dengan metode eksperimen.
Pelatihan Hari Kedua
Topik pada pelatihan hari kedua yaitu Topik Mutakhir dalam Penelitian Eksperimen Sosial. Sesi pertama dibuka dengan paparan mengenai penelitian intrapersonal yang disampaikan oleh Cleoputri Al Yusainy, Ph.D., salah satu pengajar sekaligus Kaprodi S1 Psikologi Universitas Brawijaya. Pada pemaparannya, beliau menyampaikan megenai penelitian ego depletion yang pernah dilakukannya bersama tim riset Fakultas Psikologi UGM pada 2016.
Disamping itu, Cleoputri juga memberikan gambaran mengenai penelitian beberapa eksperimen yang melibatkan pengukuran kecepatan waktu reaksi (reaction time) menggunakan program eksperimen perilaku terkomputerisasi yang pernah beliau lakukan. Menurutnya, penting untuk para peneliti berkolaborasi, intinya “Kami di psikologi UB menyediakan lapak untuk melakukan kolaborasi eksperimen” tambahnya.
Materi kedua mengenai eksperimen intrapersonal disampaikan oleh Zafira Rahmania Nur Shabrina, S.Psi., M.Sc. Beliau menyampaikan penelitian tesisnya yang berjudul Poverty and Social Emotions: The Effect of Shame on Divergent Thinking. Eksperimen ini dilakukan dengan melibatkan aktor dalam pemberian manipulasi.
Pemaparan eksperimen mengenai relasi intragroup disampaikan oleh Galang Lufityanto, M.Psi., Ph.D. dengan eksperimen yang berjudul Does Collaboration Promote Cheating? yang merupkana penelitian payung dengan mahasiswa bimbingannya di program studi S1.
Sesi hari kedua ditutup dengan pembahasan megenai Stereotype Content Model & Patient-physician Intergroup Relations, penelitian yang melibatkan unsur budaya antar dokter dan pasien oleh Yopina Galih Pertiwi, S.Psi., M.A., Ph.D. Penelitian ini merupakan disertasi beliau ketika menempuh pendidikan S3 di Amerika Serikat.
Pelatihan Hari Ketiga
Pelatihan hari ketiga dibuka dengan materi mengenai Riset terkait Memori oleh Sri Kusrohmaniah, Ph.D dan Zulkifli Khakim, S.Psi. Judul dari riset yang dilakukan yakni Pengaruh Distraksi Afeksi yang Diukur Melalui Aktivitas Fisiologis (Galvanic Skin Response & Electroenchepalography) Terhadap Memori Deklaratif pada Konteks E-Learing.
Pada sesi kedua, Dr.Eng. Titis Wijayanto, S.T., M.Des. Menyampaikan penelitian pada ranah atensi visual dalam lingkup transportation safety. Titis yang juga merupakan Kepala Laboratorium Ergonomi UGM ini membagikan penelitian yang melibatkan pengukuran menggunakan eye tracker guna mengukur atensi pada partispan dengan kondisi sleep deprived (kurang tidur) dan non sleep deprived.
Materi mengenai penelitian emosi dan kreativitas disampaikan oleh Galang Lufityanto, M.Psi., Ph.D. dengan salah satu penelitiannya yang bertujuan menjelaskan pengaruh emotional valence & emotional arousal terhadap kreativitas.
Sesi penutup mengangkat topik creative problem solving oleh Satwika Rahapsari, S.Psi, M.A., R-DMT. Adapun tujuan akhir dari penelitian yang beliau gagas bertujuan untuk mengetahui dampak dari pengalaman kekerasan di masa kecil terhadap circuit pathway pada bagian amygdala dan PFC di otak, dimana bagian tersebut memiliki peran terhdap problem solving atau pengambilan keputusan.
Pelatihan Hari Keempat
Hari terakhir pelatihan diisi dengan pemaparan megenai topik mutakhir penelitian pada ranah neuro-biopsikologi.
Materi pertama dibuka dengan pemaparan terkait neurodevelopmental disoreder, dengan judul Development of Face Recognition Software to Differentiate Autism Spectrum Disorder from Typical Adolescents. Penelitian ini merupakan eksperimen dari Supra Wimbarti, M.Sc., Ph.D dan Willy Kristianto Yappi, S.Psi., M.Si. yang menghasilkan output berupa alat untuk deteksi dini spektrum autisme pada remaja.
Pembahasan kedua pada sesi kali ini yaitu lateralisasi otak yang disampaikan oleh Galang Lufityanto, M.Psi., Ph.D. Beliau memaparkan mengenai penelitian kolaborasinya dengan Fakultas Kedokteran NYU, Amerika Serikat, yang berjudul The Utilization of Transcarnial Direct Current Stimulation (tDCS) to Modulate Intention to Cheat in Healthy Popolation. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan menggunakan tDCS yang memberikan stimulasi berupa aliran listrik pada bagian otak tertentu, tujuannya untuk mengetahui area otak yang aktif saat seseorang berbuat curang (cheating). Hal ini juga berkaitan dengan lateralisasi otak, dimana bagian otak kanan dan kiri memiliki peranan yang spesifik dalam proses mengahasilkan suatu perilaku.
Lebih lanjut, materi penutup mengenai proses visceral-emosional disampaikan oleh Dra. Sri Kusrohmaniah, M.Si., Ph.D. dan Ratri Nurwanti, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dosen Program Studi Psikologi Universitas Brwijaya. Penelitian yang disampaikan mengangat judul Stres dan Kontrol Kognitif: Pengaruh Stres terhadap Response-Conflict Task, dimana peneliti memberikan induksi stres pada partisipan eksperimen untuk mengetahui adanya pengaruh emosi terhadap kontrol kognitif.
Selain ketiga materi yang disampaikan oleh narasumber, sesi terkahir pada pelatihan ditutup dengan evaluasi pembelajaran, dimana peserta memberikan draft rancangan eksperimen yang berikutkan di review dan didiskusikan bersama Galang Lufityanto, M.Psi., Ph.D. Harapannya para partispan bisa belajar dari desain rekan-rekan serta mampu untuk menjadi lebih kritis tentang apa yg akan kita rancang. “Kritis dan selalu menanyakan diri sendiri, merupakan salah satu mental set yang harus dimiliki peneliti eksperimen hal ini sesuai dengan pesan Prof. Dicky pada pelatihan eksperimen dasar” ujar Galang.
Melalui pelatihan ini diharapkan peserta dapat lebih membiasakan diri untuk berikir kritis, karena ide penelitian eksperimen dapat bersumber dari kejadian sehari-hari. Lebih lanjut, Galang menyampaikan “Lab MBB sangat terbuka untuk berkolaboarasi di kemudian hari”.