Kelompok Bidang Keahlian Fakultas Psikologi UGM dan Program Studi Doktor Ilmu Psikologi mengadakan rangkaian acara “Kursus Intensif Perkembangan Mutakhir Riset Bidang Ilmu”. Rangkaian acara tersebut berakhir pada Jumat (7/4) dengan bidang peminatan Psikometrika sebagai penutup setelah sebelumnya dimulai sejak tanggal 29 Maret 2022. Sesi ini menghadirkan Haryanta, M.A., Wahyu Widhiarso, M.A., dan Bambang Sumintono, Ph.D sebagai pembicara.
Pada sesi pertama, Wahyu membahas topik “Mengenal Competing Model dalam Penelitian”. Wahyu menjelaskan bahwa model adalalah aproksimasi terhadap suatu hal yang tidak bisa diobservasi secara langsung. “Jadi, karena tidak muncul secara langsung polanya, tidak secara langsung bisa dipahami polanya, bentuknya masih asing, bentuknya masih laten, maka kita memerlukan suatu model”, jelas Wahyu.
Kemudian Wahyu juga menjelaskan beberapa kata kunci yang bisa digunakan untuk memahami model, yaitu penyederhanaan dari sesuatu yang kompleks, memprioritaskan elemen-elemen yang penting, memuat asumsi-asumsi, memiliki peluang untuk dapat disalahkan, dapat dipakai untuk memprediksi, dan melakukan restriksi terhadap hal yang tidak relevan.
Sesi kedua, hadir dengan topik “Mengenal Many Facets Analysis dalam Pemodelan Rasch”, Bambang menyampaikan terkait pengantar analisis multi rater dilakukan seperti apa. “Bahwa performance assessment selalu tidak terlepas dari eror dan bias”, jelas Bambang. Selain itu, Bambang juga menyampaikan ketika melakukan uji multirater bisa menggunakan pendekatan teori test-klasik, yaitu cohen kappa, fleiss kappa, dan generalizibility theory.
Terakhir, dengan topik “Pengembangan Problem Analysis pada Asesmen Kompetensi”, Haryanta menjelaskan tentang aplikasi ilmu psikometri dalam dunia nyata, khususnya dunia asesmen. “Ada dua hal yang benar-benar harus kita sadari, bahwa belajar, psikometri, psikologi dan implikasinya ke dunia nyata terjadi pergeseran yang luar biasa. Hal itu menurut saya mendesak dan perlu untuk segera diantisipasi serta dihadapi”, ungkap Haryanta.
Hal pertama yang bergeser diungkapkan oleh Haryanta mengenai perubahan trend, dimana semua orang yang belajar psikologi ketika mengambil program sarjana memelajari psikodiagnostika. Akan tetapi, saat ini semakin luas pembahasannya, termasuk menggunakan permainan sebagai proses asesmen. Hal lain yang juga bergeser adalah tes kompetensi yang lebih difokuskan ketimbang tes potensi dan berbagai macam perubahan-perubahan pada hal-hal dasar dalam keilmuan psikologi diungkapkan oleh Haryanta.