Kalau dicermati, akhir-akhir ini ada yang berbeda dengan suasana Fakultas Psikologi UGM. Bukan karena pembangunan gedung yang tengah dilakukan, tetapi lebih pada orang-orang yang beraktivitas di Gedung A. Seringkali tampak puluhan muda-mudi mengenakan seragam putih abu-abu. Mereka berjalan menyusuri lorong-lorong kampus dan duduk manis mendengar ucap sang dosen. Sedang kuliahkah mereka? Jawabannya tidak. Karena mereka adalah anak-anak nan cerdas yang sedang melakukan kunjungan di fakultas pencetak generasi luar biasa ini.
Pada Desember 2009 tahun lalu, tercatat 4 SMA datang mencari informasi di Fakultas Psikologi. Mereka adalah siswa-siswi SMAN 77 Jakarta (8 Desember), SMAN 14 Jakarta (11 Desember) dan SMAN 1 Cikupa Tangerang (15 Desember) serta SMAN 39 Jakarta (17 Desember). Banyak hal yang mereka tanyakan baik seputar perkuliahan maupun proses seleksi masuk universitas negeri tertua di Indonesia ini. Rumor-rumor yang banyak beredar pun tidak luput dari bahasan. Bahwa bila ingin masuk UGM, uang sumbangannya harus besar. Berita tidak jelas tersebut segera dibenarkan oleh Drs. Helly Prajitno Soetjipto, MA selaku wakil dekan bidang kemahasiswaan, alumni dan kerjasama yang menyambut mereka dengan baik. Masuk UGM tidak harus mahal. Ada banyak peluang beasiswa yang memungkinkan seorang mahasiswa mendapat keringanan. Dan sekali lagi ditekankan bahwa UGM menyeleksi calon mahasiswa berdasar hasil ujian, bukan besarnya uang sumbangan. Akhirnya, para siswa-siswi cerdas itu pun berharap menjadi bagian dari fakultas ini kelak.