Kuliah Online CPMH: Otak dan Gangguan Jiwa

Rabu (28/1) Center for Public Mental Health Fakultas Psikologi UGM mengadakan Kuliah Online yang mengangkat topik “Otak dan Gangguan Jiwa”. Acara pada pukul 13.00 WIB ini dibersamai oleh Dr. Diana Setyawati, MHSc., Psy sebagai narasumber. Dilaksanakan secara daring melalui Zoom, acara ini diikuti oleh berbagai kalangan peserta, seperti mahasiswa, dosen, maupun praktisi.

Acara kuliah online kali ini berbicara mengenai hubungan antara gangguan jiwa dengan otak. “Jadi, apa yang sebenarnya terjadi ketika otak itu “sakit”, kira-kira seperti itu”, jelas Diana. Ketika otak “sakit” dapat diartikan bahwa ada bagian otak tertentu yang bekerja kurang baik atau keliru. Selain itu, otak “sakit” dapat dimaknai sebagai adanya gangguan di jejaring dan komunikasi antar jalur yang bekerja tidak sesuai.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab otak “sakit”, seperti kondisi genetis, luka, infeksi, tumor, racun atau zat berbahaya yang berasal dari luar tubuh maupun lingkungan serta efek dari tekanan atau stress yang akut dan berkepanjangan. “Untuk diketahui bersama atau kita reviu kembali bahwa yang namanya stresor sebagian besar bersifat netral. Sebuah stresor dianggap ringan atau berat adalah persepsi kita sendiri, maka dari itu yang jadi pembahasan adalah perceived stressor”, terang Diana.

Perceived stressor berkaitan dengan pemahaman seseorang terhadap sumber stres apakah hal itu menekan atau tidak. Contohnya seperti bekerja dari rumah adalah suatu kegiatan atau “kalimat” yang netral. Akan tetapi, untuk beberapa orang adalah hal yang menyenangkan karena bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Sementara untuk beberapa orang lainnya, bekerja dari rumah membuat tertekan dan memunculkan perasaan sangat sedih.

Kemudian Diana melanjutkan penjelasan bahwa respon seseorang terhadap stresor adalah bagian dari kesehatan mental, “Merasa cemas mengenai sekolah bisa dijadikan tanda untuk seseorang lebih giat belajar. Artinya, stresor itu tetap diperlukan sampai batas optimum”. Seperti adanya tekanan dalam berupa deadline merupakan suatu hal yang diperlukan agar seseorang dapat bekerja secara optimal.

“Jadi, stres sehari-hari tidak bisa menyebabkan seseorang terkena gangguan mental”, ungkap Diana. Stres sehari-hari adalah hal yang normal dan bermanfaat karena stres dapat menjadi tanda bahwa seseorang membutuhkan sesuatu yang berbeda dalam melakukan sesuatu. Selain itu, stres juga dapat mengarahkan seseorang agar terus belajar dan dapat beradaptasi.

 

Photo by Robina Weermeijer on Unsplash