Jumat (5/11) Promovendus Club Program Doktor Ilmu Psikologi mengadakan acara yang membahas tentang “Dissertation by Research: Bagi-Bagi Pengalaman”. Hadir dalam acara tersebut Bhina Patria, Dr.rer,pol dan Restu Tri Handoyo, Ph.D sebagai pembicara.
Restu mengawali sesi ini dengan membagi pengalamannya saat menempuh studi Doktor “mungkin apa yang saya sampaikan hari ini akan sangat personal. Tidak semuanya akan relevan dengan perjalanan teman-teman yang sudah atau sedang menempuh doktoral sekarang”, jelasnya. Perjalanan pendidikan doktoral seseorang memiliki ceritanya masing-masing dan bersifat subjektif. Tergantung kampus mana yang dijadikan tempat studi, tuntutan apa yang diterima, bahkan sampai pada konteks budaya. “Saya pribadi menganggap bahwa semua doktoral itu akan by research karena majoritynya dinilai berdasarkan disertasi, yaitu penelitian yang dilakukan”, jelas Restu.
Pada tahun pertama Restu menempuh Program Doktor di London yang dilakukan adalah melakukan Systematic Literature Review (SLR). Kemudian di lanjutkan dengan tahun kedua, yaitu penyusunan proposal disertasi. Setelah itu, pada tahun ketiga Restu melanjutkan dengan ethical clearance, “karena variabel yang saya ambil salah satunya tentang kelompok, maka tentang ethical clearance cukup panjang”. Bahkan sampai harus pulang ke Indonesia untuk mengurus izin di instansi terkait dimana Restu mengambil data.
“Melalui acara ini, saya ingin lebih memotivasi yang belum S3, berani S3,” lanjut Bhina pada sesi kedua. Berbeda dengan Restu, Bhina menceritakan pengalaman sekolah lanjutnya yang tidak dibiayai dari sebuah program beasiswa. Bhina mengaku, selama sekolah lanjutnya biaya ia tanggung sendiri hasil dari bekerja di International Centre for Higher Education Research Kassel (INCHER-Kassel). Hal tersebut yang membuat Bhina sangat meyakini bahwa pendidikan S3 tetap bisa ditempuh meski tanpa beasiswa.
Selain menceritakan pengalaman sekolah doktornya, Bhina juga sempat menceritakan gelar unik yang dimilikinya, yaitu Dr.rer.pol. “Gelar doktor yang diberikan berdasarkan yang bersangkutan melakukan studi di fakultas apa. Fakultas atau institusi tersebut berada di bidang apa.”, jelas Bhina. Oleh karena itu, terdapat lulusan Psikologi yang mendapatkan gelar Dr.rer.pol jika melakukan studi di bawah Ilmu Ekonomi dan Sosial, namun ada pula yang mendapatkan gelar Dr.rer.nat. Semua gelar yang didapatkan tergantung tempat Fakultas/Institusi mana yang bersangkutan melakukan studi.
Dalam penyampaiannya, Bhina mengatakan bahwa pendidikan S3 bisa dilakukan oleh siapa saja. Tidak terbatas pada orang-orang yang memiliki IQ tinggi dan genius. “Jangan sampai mengalami impostor syndrome, dimana seseorang meragukan diri sendiri”, jelas Bhina.