Kawruh Jiwa dari Ki Ageng Suryomentaraman

Indonesia sebenarnya kaya akan ilmu-ilmu psikologi Nusantara khususnya Jawa. Banyak ilmu psikologi Jawa diadopsi, dipelajari dan mendapat pengakuan dari dunia Internasional sebagai ajaran yang sarat makna. Diantaranya adalah ajaran Kawruh Jiwa dari Ki Ageng Suryomentaraman dan ajaran Pangestu dari Ki Sunarto. Selain dua tokoh itu masih banyak tokoh-tokoh lain yang mengajarkan ilmu kehidupan, antara lain Raden Mas Sosro Karsono (kakak RA Kartini), Centini, Sultan Agung, Wali Sanga dan juga Syekh Siti Jenar.

"Masih banyak ilmu dari para pendahulu kita yang belum dipelajari secara maksimal," kata Guru Besar Fakultas Psikologi UGM Prof Dr Koentjoro saat bersilaturahmi dengan Direktur Utama PT BP Kedaulatan Rakyat dr Gun Nugroho Samawi di ruang Direksi KR, senin (11/11). Turut mendampingi Dirut saat itu Komisaris Utama Drs HM Romli beserta jajaran direksi PT BP KR.

Untuk menumbuhkembangkan sekaligus menyebarkan ajaran-ajaran itu, Fakultas Psikologi UGM bekerjasama dengan Komunitas Pelajar Kawruh Jiwa Yogyakarta berinisiatif mengadakan "Sekolah Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaraman", 5-6 Desember 2013 di Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta. Sekolah itu direncanakan diikuti 40 peserta, terdiri dari dosen dan mahasiswa S2 Fakultas Psikologi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Sekolah selama empat hari itu akan menghadirkan  12 pembicara. Selain Prof Koentjoro, pembicara lainnya yaitu peneliti kawruh jiwa dari International Christian University Tokyo Japan Prof Someya Yoshimichi dan Dr Nanik Prihartanti MSi dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Prof Koentjoro mengatakan, selain untuk mengapresiasi ajaran-ajaran tersebut, Sekolah Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaraman bertujuan untuk melepas ketergantungan terhadap ilmu-ilmu sosial dari Barat.

Sumber: Kedaulatan Rakyat Edisi 12 November 2013.