Jumat (16/4) Fakultas Psikologi UGM kembali menyelenggarakan acara International Guest Lecture Series. Pada acara ini OCIA bekerjasama dengan kelas psikologi sosial Fakultas Psikologi UGM mengambil sebuah tema “Categorization & Stereotypes”.
Acara berlangsung mulai pukul 15.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB. Acara ini dihadiri 260 mahasiswa kelas Psikologi Sosial (S1 Reguler) dan Social Psychology (S1 IUP) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Acara juga dihadiri oleh umum dengan jumlah yang terbatas.
Pemateri dalam acara ini adalah Prof. Rasyid Bo Sanitioso, Guru Besar di Universite de Paris, Perancis, dengan fokus expertise dan penelitian pada motivasi dan kognisi dalam kelompok, motivasi dan konsep diri, penalaran induktif, stereotip dan persepsi kelompok.
Dalam acara ini Sanitioso mengulas tentang konsep-konsep yang digunakan dalam memahami stereotipe dan kategorisasi kelompok. Sebuah pembahasan yang aktual jika dikaitkan dengan demografi di Indonesia dan beberapa negara di dunia yang mempunyai beraneka ragam suku dan budaya.
“Dalam relasi antar kelompok kita akan bicara tentang tiga konsep yaitu adalah stereotype, prejudice, dan discrimination. Dengan (konsep itu) kita bicara tentang rasisme, kita bicara tentang seksisme, kita bicara tentang relasi antar kelompok” terang Sanitioso.
Selanjutnya Sanitioso merangkum tiga konsep dasar itu dengan istilah yang mudah diingat yaitu ABC. ABC adalah akronim dari Affect, Behavior dan Cognition. Dengan ABC ini Sanitioso menganalisis bagaimana prasangka timbul ketika ada seseorang dari kelompok berbeda masuk dalam satu kelompok lainnya.
Dalam kehidupan kita stereotipe dan prasangka seringkali mempengaruhi kehidupan kita dan mempengaruhi bagaimana kita dalam bersikap. Dalam kadar yang berlebihan hal itu akan menyebabkan ketidakobyektifan dalam pengambilan sebuah keputusan.
Menurut Sanitioso stereotip bisa didefinisikan dengan keyakinan, generalisasi, keyakinan tentang perilaku-perilaku khas, karakteristik seseorang dalam anggota kelompok. Stereotipe ada di dalam masyarakat dan disebarkan kepada semua masyarakat di sekitarnya.
Untuk dapat memahami bahwa stereotipe dan kategorisasi adalah bagian yang wajar dalam keseharian kita, Sanitioso juga secara interaktif mengajak peserta dan panitia acara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan singkat yang didasarkan pada gambar manusia dengan identitas tertentu dan setiap jawaban mempunyai sebuah kecenderungan yang mengindikasikan adanya stereotipe dan kategorosasi dalam setiap keputusan dan pilihan sikap yang kita ambil.
“Ini berarti kita harus berpikir bahwa setiap orang dalam anggota kelompok adalah sama, semua orang kulit hitam, semua orang Asian, adalah sama dan seterusnya. Kita melihat homogenitas yang mengatasi generalisasi yang mempercayai perbedaan kelompok” Terang Sanitioso.
Acara berlangsung cukup lancar. Beberapa peserta bertanya kepada pemateri untuk memperdalam pemahamannya tentang bagaimana harus menyikapi adanya stereotipe yang selalu hadir dalam kehidupan agar tidak berdampak buruk, namun sebaliknya agar terjadinya kategorisasi itu bisa berdampak positif.