Get Inspired Shape Your Ideas

Tag line inilah yang diambil sebagai tajuk acara yang dihelat HIMAPSI UGM berkolaborasi dengan UIPTB Fakultas Psikologi UGM pada 25 Juni 2010. Bertempat di Auditorium (G100) Fakultas Psikologi UGM. Acara Talk show dan Gelar Karya Mahasiswa Fakultas Psikologi 2010 sukses digelar mulai 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Acara ‘Gelar Karya’ ini digagas oleh Dr. Neila Ramdhani, ketua Unit Informasi dan Pengembangan Teknologi pada Fakultas Psikologi UGM, sebagai event untuk memajang karya mahasiswa Psikologi, baik Strata 1 maupun Pascasarjana.

Sebagai salah satu tugas akhir pada beberapa mata kuliah, mahasiswa membentuk kelompok beranggotakan sekitar 5 orang, yang menggarap sebuah karya yang disebut sebagai ‘project akhir’. Project ini bisa berupa kajian literature, pemikiran, maupun penelitian yang dituangkan dalam bentuk poster, maket, maupun ‘film indie’ yang terkait dengan mata kuliah Psikologi Komunikasi dan Psikologi Sosial. Tercatat terdapat stan-stan yang menggelar karyanya mulai maket tentang hubungan interpersonal sampai pada permasalahan tawuran. Sementara poster yang dipajang juga memiliki variasi tema. Seperti hasil penelitian tentang emotion pada remaja pengguna internet, kajian tentang mengapa sebagian mahasiswa memilih untuk memiliki hand phone lebih dari satu.

Beberapa karya multimedia berupa ‘film indie’ antara lain film tentang komunikasi lintas budaya yang mengambil setting di beberapa asrama mahasiwa daerah di Kota Pelajar Yogyakarta, film tentang kampanye lingkungan bertajuk ‘go green’ hidup maupun film kampanye membuang sampah bagi anak-anak. Semua digelar dengan atraktif dan interaktif. Turut dipamerkan pula kliping artikel opini mahasiawa yang dimuat di beberapa Harian Nasional. Sedangkan di sela-sela acara, juga dipresentasikan proses kreatif yang melahirkan karya yang digelar tersebut, untuk didiskusikan bersama audiens dalam perbincangan akademis yang santai dan gayeng. Di setiap stan, para pemandu setia menjawab antusiasme pertanyaan pengunjung.

Selain akan menampilkan karya kreatif dan komunikatif mahasiswa Fakultas Psikologi, acara ini juga semakin lezat bergizi dengan adanya talkshow. Tidak tanggung-tanggung, empat orang narasumber didaulat untuk mengusung empat topik talk show yang terbagi dalam 3 sesi.
   

1. Komunikasi Bisnis oleh yang dibawakan oleh Fery Irawan (Direktur Mangrove International)

2. Kupas Tuntas Beasisiwa Erasmus Mundus Euro Asia bersama Ingeborg Herbertson dari Hogskolan Boras University Swedia. Inge, begitu narasumber ini memperkenalkan dirinya, tridak hanya mengupas tentang peluang beasiswa dari Erasmus Mundus Euro Asia, namun juga banyak bertutur tentang bagaimana belajar di perguruan tinggi di luar negeri yang berkolaborasi dengan foundation ini. Secara khusus, Inge banyak bercerita tentang Boras University serta budaya di masyarakat Swedia, serta memberikan tips dan trik tentang bagaimana membangun komunikasi lintas-budaya yang efektif dengan masyarakat Swedia.

3. Language of Humanity oleh Megarini Puspasari (Representasi Hoshizora NGO). Mega, begitu ia biasa disapa, adalah seorang peserta pertukaran pelajar SMA dengan Jepang. Sekembalinya ke Indonesia, Mega menggagas lahirnya NGO bernama Hoshizora, yang bergerak di bidang pendidikan, memberi beasiswa serta program kakak asuh untuk anak-anak yang berprestasi, bermotivasi sekolah tinggi namun menghadapi kesulitan finansial. Narasumber yang sempat menjadi Relawan dari Jepang bagi korban tsunami di Sri Lanka dan Aceh ini, membawakan topik menarik tentang Language of Humanity. Terselip cerita suka duka mengkomunikasikan bahasa kemanusiaan dalam kultur yang berbeda-beda di tiap Negara, termasuk di Indonesia.

4. Setiawati Intan Savitri (General Manager PT. Balai Pustaka dan penulis cerita remaja). Nama ini barangkali cukup popular. Namun barangkali masih kalah populer dari nama ’Izzatul Jannah’ yang menjadi nama pena penulis alumnus Pascasarjana Psikologi UGM ini. Mbak Intan, begitu ia biasa disapa memang serang penulis yang super produktif dengan lebih dari 30 buku karyanya. Mbak Intan atau Izzatul Jannah ini mengupas habis tentang proses kreatif penulisan karya-karyanya. Terselip pula cerita tentang karya pertamanya yang dimuat di majalah anak ketika masih duduk di Kelas 5 SD. Ternyata prosesi penyerahan honor tulisan yang diterimakan langsung oleh kepala Sekolah SD di tengah-tengah upacara bendera, begitu berkesan dalam di jiwanya, yang terterawang jelas menjadi penyem,angat untuk terus berkarya. Selain memberi motivasi dan coaching clinic penulisan bagi mahasiswa Psikologi UGM, yang menurutnya memiliki bekal dan potensi intelektual luar biasa karena penguasaan ilmu psikologi yang baik, Intan Savitri juga menggber habis tips dan trik melahirkan karya -karya monumental yang menjadi best seller. ”Menulis bukan pekerjaan dewa-dewa”, begitu Izzatul Jannah mencoba meyakinkan. ”Menulis sesungguhnya adalah pekerjaan kita-kita yang mau berkarya”.