Mahasiswa Psikologi Raih 5 Besar dalam Konferensi International Model United Nations

Maria Gracia Amara Pawitra, mahasiswa Program Studi S1 Fakultas Psikologi UGM menjadi salah satu delegasi di International Model United Nations (MUN). Konferensi ini berlangsung pada tanggal 21-23 Februari 2019 di British University Vietnam, Hanoi. Sebanyak 300 delegasi dengan jumlah delegasi masing-masing sekitar 50 orang setiap councilnya mengikuti program ini. International Model United Nations merupakan konferensi diplomasi internasional miniatur konferensi PBB. Maria berhasil lolos menjadi delegasi dari Indonesia di International Model United Nations Hanoi 2019 dalam The United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women (UN Women) council—sebuah organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertujuan untuk mengusahakan kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita di seluruh dunia, sebagai upaya mencapai United Nations’ Sustainable Development Goals 5 (SDG 5). Dalam konferensi tersebut, Maria bertanggung jawab memberikan diplomasi untuk negara United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland dengan dua topik besar, yaitu Representation of Women in the Politics and Economy dan Addressing the Issues of Violence and Trafficking of Women Globally. Maria menuturkan, “sebenarnya keputusan saya untuk mendaftar konferensi ini bukanlah keputusan yang mudah karena pengetahuan saya mengenai kenegaraan dan kebijakannya bisa dibilang hanya amatiran dan otodidak karena selama ini saya tidak pernah mendapatkan pendidikan formal mengenai bidang tersebut dan hanya mengumpulkan sepotong demi sepotong pengetahuan melalui buku-buku yang saya baca di waktu luang. Namun akhirnya saya memantapkan diri untuk mendaftar UN Women council dalam International MUN karena perhatian saya yang besar dalam bidang kesetaraan gender dan saya merasa intervensi dan kajian ilmu yang saya pelajari—Psikologi—memiliki peran penting dalam isu tersebut yang sayangnya selama ini belum terlalu dihiraukan”. Banyak hal yang harus Maria persiapkan sebelum mengikuti International MUN, mulai dari materi diplomasi sampai mempelajari cara berpidato dan berdiplomasi yang harus selesai dalam waktu dua minggu serta menulis position paper yang harus ia kerjakan dalam waktu dua hari. “Saya sempat panik karena minimnya waktu dan pengetahuan saya, namun seperti kata Carl Jung “in all chaos there is cosmos, in all disorder a secret order” saya pun tetap berjuang memaksimalkan semuanya dengan segala minimalitas yang ada”, ungkap Maria. Maria sebagai delegasi yang mewakili United Kingdom berdiplomasi untuk memperjuangkan kebijakan baru yang mendukung usaha kesetaraan gender yang tidak menyalahi esensi kesetaraan itu sendiri yaitu dengan meningkatkan kapabilitas dan hak wanita tanpa menyalahi hak gender lain. Atas diplomasinya yang luar biasa Maria berhasil mendapat peringkat Best 5 Delegate dan Best 5 Position Paper dengan 0% plagiarisme dan mendapat poin tertinggi untuk foreign policy yaitu 9.00 dengan total skor 86.67. “Saya bersyukur atas segala hal yang saya alami. Bagi saya, ini bukanlah pencapaian saya secara pribadi tetapi pencapaian kita bersama karena saya tahu tanpa civitas akademika Psikologi UGM, saya tidak akan berada di sini dan berbagi pengalaman ini. Di samping itu, dalam hal ini bagi saya pencapaian yang terbesar bukanlah ketika kita mendapat peringkat apapun itu, tetapi ketika kita memiliki dan menggunakan kesempatan untuk menyuarakan jeritan mereka yang terbisukan, pada dunia. Silence is not always golden because your voice does matter!”, ujarnya.
Tags: presma UN