Believe and Culture in Psychotherapy Bersama Prof. Malik Badri

Bertempat di G-100 Fakultas Psikologi UGM, Center for Mental Health (CPMH) mengadakan workshop dengan tajuk “Believe and Culture in Psychotherapy”. Acara yang berlangsung selama dua hari ini, yaitu 13 & 14 Oktober 2015, merupakan rangkaian acara dari International Conference on Islamic Psychology yang diprakarsai oleh Asosiasi Psikologi Islam Indonesia. Sebagai pembicara ialah Profesor Malik Badri, seorang dosen, ilmuwan, sekaligus psikolog klinis yang berasal dari Sudan, tetapi lama menimba ilmu di Inggris.

Workshop ini dipenuhi antusiasme dari partisipan yang kebanyakan adalah mahasiswa S2 dan S3, serta profesional. Tentu saja hal tersebut tidak mengherankan sebab selain pakar psikologi klinis, Profesor Malik Badri merupakan pelopor islamisasi psikologi yang dikenal luas melalui bukunya Dilema Psikolog Muslim. Apalagi workshop ini tidak hanya memberikan teori, tetapi dilengkapi dengan praktik.

Dipandu oleh Diana Setyawati, M.Sc., Ph.D sebagai moderator, di hari pertama terdapat dua sesi acara. Sesi pertama ialah Psychoterapy Fundamentals yang menceritakan macam-macam psikoterapi, secara general. Pada sesi ini juga disebutkan bahwa berbagai macam psikoterapi saat ini sebenarnya sudah digunakan oleh ilmuwan Arab zaman dulu, misalnya Ibnu Sina (terapi exposure) dan Al-Ghazali (terapi Systematic Desensitization). Pada sesi selanjutnya Prof. Malik Badri menjelaskan tentang terapi Systematic Desensitization, terapi yang menggabungkan antara eksposur stimulasi yang berlawanan dengan keadaan pasien dan kehadiran stimulus pemicu masalah secara berangsur-angsur. Terapi Systematic Desensitization banyak digunakan karena selain tidak memakan banyak waktu, kemungkinan pasien untuk pulih lebih besar.

Pada hari kedua Prof. Malik Badri membahas lebih dalam mengenai systematic desensitization sekaligus inovasi yang telah dilakukannya pada terapi tersebut. Inovasi beliau adalah menjadikan systematic desensitization tidak hanya terapi perilaku, tetapi juga kognitif, misalnya membacakan pasien ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan persoalan pasien (untuk lebih jelasnya bisa dilihat di tulisan beliau*). Peserta workshop diperlihatkan cara membuat rileks dan membangkitkan imajinasi pasien. Ada kesempatan bagi peserta untuk mempraktikkan hal tersebut dengan sesama peserta.

Di penghujung acara Prof. Malik Badri berpesan, “Jangan membuang psikologi barat begitu saja. Pelajari itu dengan baik agar dapat mengambil yang berguna.” “Membuang psikologi barat begitu saja sama saja dengan membuang air mandi bayi beserta bayinya, bayi-bayi pemikiran kita (kaum muslim) sendiri,” tambah moderator workshop. [Marsa]

*Badri, M. B. (2014). Cognitive Systematic Desensitization: An Innovative Therapeutic Technique with Special Reference to Muslim Patients. American Journal of Islamic Social Sciences, 31(4), 1-13.