Peneliti : Drs. Rasimin B Sanmustari, M.A
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi karyawan outsources terhadap kontrak psikologis dengan organisasi tempat kerja, serta membandingkannya dengan karyawan tetap, dengan latar belakang adanya perbedaan status dan perlakuan terhadap karyawan outsources dibandingkan dengan karyawan tetap, peranan jenis kelamin, tingkat pendidikan dan skill atau keterampilan kerja bidang teknik dan administrative. Penelitian dilakukan di sebuah perusahaan tambang swasta dan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara, dengan subjek penelitian sebanyak 110 karyawan, yang terdiri dari karyawan outsources dan karyawan tetap. Pengambilan data persepsi kontrak psikologis menggunakan skala kontrak psikologis yang terdiri dari 40 aitem. Menggunakan analisa statistik dengan tehnik analisa regressi dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan persepsi terhadap kontrak psikologis pada kelompok outsources, aspek “relational contract’ memberikan sumbangan efektif yang paling besar (90,2%). Diikuti oleh aspek “balance contract” (8,9%) dan “transactional contract” (0,8%). Dibandingkan dengan karyawan tetap urutan aspek kontrak psikologis menunjukkan hal yang sama, aspek ‘relational contract” (70,5%), aspek “balance contract” (25,8%) dan “transactional contract” (3,7%). Uji t menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara karyawan outsources dengan karyawan tetap dalam persepsi terhadap kontrak psikologis (to=0,414; P=0,162>0,05). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara bidang pekerjaan yang berbeda (bidang tehnis dengan administrasi) (to=0,517; P=0,608>0,05). Terdapat perbedaan persepsi terhadap kontrak psikologis yang sinifikan antara tingkat pendidikan berbeda (diatas S1 dan dibawah S1), (to=2,499; P=0,017,0,05%). Pendidikan dibawah S1 memiliki persepsi yang lebih positif terhadap kontrak psikologis pada organisasi tempat kerja (141,47), dibandingkan dengan pendidikan diatas S1 (118,83).
Kata kunci : outsourcing, kontrak psikologis, organisasi tempat kerja.
Kesimpulan
- Kelompok karyawan outsources dalam persepsi terhadap kontrak psikologis dengan organisasi tempat kerja, aspek relational contract memberikan sumbangan efektif paling besar (90, 2%), diikuti oleh aspek balance contract (8,9%) serta transactional contract (0,8%).
- Tidak ada perbedaan urutan sumbangan efektif antara kelompok karyawan outsource, karyawan tetap serta gabungan karyawan outsource dan tetap terhadap kontrak psikologis dengan organisasi tempat kerja.
- Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kontrak psikologis dengan organisasi tempat kerja antara karyawan outsourse dengan karyawan tetap .
- Tidak ada perbedaan yang signifikan antara karyawan pria dengan karyawan wanita dalam persepsi terhadap kontrak psikologis dengan organisasi tempat kerja.
- Tidak ada perbedaan yang signifikan antara karyawan bidang tehnis dengan karyawan bidang administrasi dalam persepsi terhadap kontrak psikologis dengan organisasi tempat kerja.
- Terdapat perbedaan yang signifikan antara karyawan pendidikan S1 dengan karyawan dengan pendidikan dibawah S1, terhadap kontrak psikologis dengan organisasi tempat kerja. Karyawan dengan pendidikan dibawah S1 memiliki persepsi yang lebih positif terhadap kontrak psikologis dengan organisasi tempat kerja.