Demikian dikatakan Dr. Kevin McGrew pada Studium General CHC Teheory and Measurement Concept yang diselenggarakan Fakultas Psikologi UGM, Senin (6/5). Kegiatan hasil kerjasama dengan Yayasan Dharma Bermakna berlangsung selama tiga hari, 5 – 7 Mei 2014, diikuti tim penyusun alat tes dari Fakultas Psikologi UGM dan perwakilan Fakultas Psikologi dari berbagai universitas di Indonesia.
Menurut McGrew, alat tes kecerdasan yang banyak digunakan di Indonesia selama ini merupakan adaptasi dari alat tes yang dikembangkan dari negara Barat. Karena itu, sebagai bangsa dengan berbagai macam budaya sudah saatnya Indonesia memiliki alat tes kecerdasan yang diciptakan oleh anak bangsa sendiri sehingga lebih sesuai dengan konteks Indonesia.
"Untuk menjawab kebutuhan tersebut, kita berharap Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada dan Yayasan Dharma Bermakna nantinya mampu menyusun sebuah alat tes kecerdasan yang hasilnya diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi dunia psikologi di Indonesia. Sebuah alat yang secara khusus dirancang bagi anak dan remaja usia 3 – 18 tahun yang mampu memotret kecerdasan anak, mendeteksi adanya kebutuhan khusus pada anak seperti retardasi mental dan gangguan konsentrasi", ujar pakar psikometri The Institute for Applied Psychometrics, Minnesota, Amerika Serikat.
Dekan Fakultas Psikologi UGM, Dr. Supra Wimbarti mengungkapkan, sebagai pakar psikometri, McGrew sendiri telah mengembangkan sebuah tes kognitif yang sampai saat ini dinilai sebagai alat tes paling lengkap, yaitu Woodcock Johnson yang menggunakan teori Cattell-Horn-Caroll (CHC). Teori CHC, ini merupakan teori kognitif yang relatif baru dan komprehensif dalam meninjau kemampuan kognitif individu.
Karena itu kedatangannya tentu menjadi hal yang istimewa, mengingat keahliannya sangat spesifik dan diharapkan membawa pengaruh besar bagi alat tes kecerdasan yang sedang disusun Fakultas Psikologi UGM dan Yayasan Dharma Bermakna. "Kita berharap alat tes ini menjadi sebuah alat tes kecerdasan pertama yang mengusung konteks Indonesia di dalamnya sehingga menjadi alat tes yang handal dalam mendeteksi potensi anak dan remaja Indonesia," tutur Supra Wimbarti. (Humas UGM/ Agung)
sumber: https://ugm.ac.id