"Saya melangsungkan studi di fakultas ilmu-ilmu keperilakuan dan ilmu-ilmu sosial (faculteit of gedrags en maastchappij-wetenschappen/faculty of behavioral & social sciences), terutama mengambil kelas-kelas psikologi kognitif, neuropsikologi, dan neurosains untuk memperdalam topik yang saya geluti semenjak studi di UGM mengenai multitasking", terang pria kelahiran Jakarta ini.
Mahasiswa yang minat di Psikologi Sosial ini memaparkan bahwa Universitas Groningen (Rijkuniversiteit Groningen/University of Groningen) merupakan salah satu universitas tertua di Belanda. Didirikan pada tahun 1614, dalam 100 hari universitas ini akan merayakan ulang tahunnya yang ke-400. Universitas Groningen membedakan struktur kuliah untuk mahasiswa sarjana dan pascasarjana. Kuliah sarjana dilangsungkan dalam format seminar (dengan peserta kuliah yang kadang mencapai 400 orang), sedangkan perkuliahan pasca dilangsungkan dalam format diskusi kelompok dengan peserta kuliah antara 15-20 orang. Dalam kelas pascasarjana, mahasiswa mempresentasikan topik kuliah berkelompok, dan diakhiri dengan menulis esei individual. Tiap esei diberikan masukan satu atau dua kali sebelum dipertimbangkan sebagai tugas akhir. Melalui sistem ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk memperdalam topik yang mereka minati, sekaligus mendapat umpan balik dari ahli terkait topik tersebut.
Kota Groningen sendiri merupakan lokasi yang ideal untuk belajar. Kota ini relatif kecil (198000 penduduk) dan sunyi, mayoritas penduduknya mengandalkan sepeda sebagai moda transportasi (demikian juga dengan kota-kota lain di Belanda). Tiap tahunnya, Universitas Groningen menerima kurang lebih 4000 mahasiswa internasional baru dari setidaknya 115 negara berbeda. Universitas Groningen sendiri tiap tahunnya menerima kurang lebih 26000 mahasiswa baru, demikian juga dengan Universitas Hanze. "Bisa dibayangkan jika di kota ini satu dari lima penduduknya adalah mahasiswa. Selain mendapat kesempatan memperdalam ilmu, saya juga mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan beragam budaya dan kebiasaan yang berbeda. Tidak heran kalau Oktober lalu, kota Groningen dinobatkan sebagai kota dengan penduduk paling bahagia di Eropa", pungkasnya.